"Sudah berapa lama aku tertidur di sini?" Yue Jin membuka mata saat cahaya matahari pagi yang hangat menyinari wajahnya.
Yue Jin tidak ingat kapan ia memasuki lembah yang sangat luas itu, namun jika melihat kondisinya, ia yakin jika dirinya sudah berada di sana selama lebih dari tiga hari atau lebih.
"Aku harus pulang, nenek mungkin mengkhawatirkan diriku" gumam Yue Jin, lalu beranjak pergi meninggalkan lembah tersebut.
"Ini aneh, padahal dia bukan siapa-siapa, tapi kenapa aku selalu memikirkannya?"
Sepanjang perjalanan, Yue Jin selalu memikirkan wanita tua yang sudah sangat baik padanya, dan tidak dipungkiri bahwa ia bisa merasakan sesuatu yang berbeda saat bersamanya.
Sesuatu yang selama ini belum pernah ia rasakan, sesuatu yang bahkan tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, yaitu kehangatan dalam sebuah keluarga, kehangatan dari kasih sayang.
Meski wanita tua itu tidak memiliki hubungan apapun dengannya, namun berkat perhatian dan kehangatan yang ia berikan, ia berhasil membuat Yue Jin mengakui dirinya sebagai keluarganya.
"Mungkin inilah yang dimaksud dengan keluarga."
"Nenek, aku akan segera pulang!"
***
Kota Yunzi.
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, Yue Jin akhirnya sampai di kota pertama yang ia datangi sejak tiba di dunia asing ini, yaitu kota kecil yang berdiri di bagian barat negara Yunzi.
"Yue Jin, kau darimana saja?" sapa seseorang yang mengenal Yue Jin.
"Aku baru kembali dari berburu."
"Berburu? Memangnya apa yang kau buru hingga butuh waktu satu Minggu untuk kembali ke kota?"
"Apa? Seminggu?!" Yue Jin tersentak kaget, ia tidak menyangka jika dirinya sudah tertidur selama satu minggu.
"Ada apa? Kenapa kau terlihat kebingungan?"
"Itu..."
"Sudahlah, ada hal penting yang harus kau ketahui!"
"Hal penting?"
Pemuda itu mengangguk, kemudian membawa Yue Jin menuju ke suatu tempat, tempat itu tidak lain adalah rumah wanita tua yang ia anggap sebagai neneknya sendiri.
"Kenapa di sini sangat sepi? Dimana nenek?" tanya Yue Jin ketika merasakan keanehan dengan suasana rumah itu.
"Itulah yang ingin aku katakan, nenek Xie sudah meninggal."
Degh!
Ketika mendengar perkataan pemuda itu, jantung Yue Jin seolah berhenti berdetak untuk sesaat, lalu setelah itu, detak jantungnya menjadi lebih cepat dari biasanya.
"Keparat! Apa kau pikir candaan-mu ini lucu?!"
Dengan marah yang tergambar jelas dalam tatapan matanya, Yue Jin mencengkeram leher pemuda itu dan tanpa sadar, ia mengeluarkan aura gelap dari tubuhnya.
"Yue Jin, a-aku tidak bercanda, nenek Xie memang sudah meninggal."
"Kenapa? Katakan padaku, kenapa dia bisa meninggal?!"
"Le-lepaskan ta-tanganmu."
"Ceritakan semuanya!" ujar Yue Jin setelah melepaskan cengkeramannya.
Setelah itu, pemuda tersebut menceritakan apa yang membuat nenek Xie meninggal.
Tiga hari setelah kepergian Yue Jin, nenek Xie yang merasa khawatir memutuskan untuk pergi ke hutan, dan saat itu, ia ditemani oleh salah seorang prajurit penjaga kota.
Namun, ditengah perjalanan mereka malah bertemu dengan hewan spiritual yang tengah melarikan diri, dan sialnya, nenek Xie terkena terkaman hewan itu hingga terluka parah.
Ketika mereka kembali, para penduduk berusaha melakukan hal terbaik untuk menyembuhkan nenek Xie, tapi usaha mereka tidak membuahkan hasil apapun karena lukanya sangat parah.
"Nenek Xie memintaku untuk memberikan ini padamu" ucap pemuda itu seraya menyerahkan sebuah kalung.
"Apa kau tahu, apa yang membuat hewan itu lari ketakutan?"
"Murid akademi pahlawan. Mereka semua memburu hewan-hewan spiritual yang ada di hutan sekitar kota."
"Tidak akan aku maafkan!"
"Maksud..."
Pemuda itu tersentak kaget ketika melihat aura gelap yang menyelimuti tubuh Yue Jin, bahkan tubuhnya sampai gemetar karena kengerian yang ia rasakan saat melihat Yue Jin.
"Yue Jin, ka-kau harus tenang."
Yue Jin menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya, ia ingin menangis karena kehilangan yang ia rasakan, namun entah mengapa air matanya tidak bisa keluar dari matanya.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, Yue Jin kemudian meninggalkan rumah nenek Xie, namun kepergiannya kali ini bukan untuk berburu hewan, melainkan berburu murid-murid akademi.
Untuk pertama kalinya, Yue Jin merasa telah memiliki keluarga dan untuk pertama kalinya, Yue Jin merasakan kehangatan dari sebuah keluarga yang belum pernah ia rasakan.
Tapi sekarang, semuanya telah direnggut darinya, keluarga dan kehangatan, kedua hal itu tidak akan pernah bisa ia rasakan lagi dan pada akhirnya, ia akan tetap berada dalam kesendirian.
"Yue Jin, kau mau kemana?"
"Balas dendam!"
"Bagaimana caranya? Murid-murid akademi adalah spiritualis yang hebat, sedangkan kau..."
"Aku juga sudah menjadi spiritualis!" ujar Yue Jin, lalu melanjutkan langkah kakinya.
***
Setelah meninggalkan kota, Yue Jin langsung pergi ke hutan untuk mencari murid-murid akademi pahlawan, karena ia yakin jika para murid itu masih ada di dalam hutan.
"Kau yakin mau balas dendam?" suara Zhao Yujin tiba-tiba muncul di kepalanya.
"Kenapa kau..."
"Tidak usah bingung, meski kau sudah mengalahkan diriku, tapi bukan berarti kau sudah menghancurkan jiwaku."
"Apa kau masih menginginkan tubuhku?"
"*Hahahaha! Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi, karena sekarang kau adalah pemilik spirit kegelapan."
"Tidak peduli mau sekeras apapun aku berusaha, aku tidak akan pernah bisa mengalahkan-mu*."
"Lalu, apa yang kau inginkan?"
"Aku akan mengajarimu cara menggunakan spirit kegelapan, setelah itu, aku akan menghilang sepenuhnya."
"Aku..."
"Kau tidak bisa menolak, karena hanya aku yang bisa mengajarimu."
Yue Jin terdiam, ia baru ingat jika spirit kegelapan adalah kekuatan yang sangat di larang di dunia ini. Dengan kata lain, ia tidak bisa meminta bantuan pada siapapun kecuali Zhao Yujin.
Jika ia menolak tawaran Zhao Yujin, maka dirinya tidak akan pernah bisa mengendalikan spirit kegelapan, yang artinya, ambisinya untuk balas dendam hanya akan tinggal ambisi belaka.
"Baiklah, aku menerima tawaranmu."
"Pilihan yang bagus! Kalau begitu, temukan tempat yang cocok untuk latihan."
"Baiklah, tapi apa kau punya saran mengenai tempat latihan itu?"
"Aku sarankan untuk mencari gua di kedalaman hutan ini."
Dengan sangat terpaksa, Yue Jin harus mengurungkan niatnya untuk balas dendam, karena sebelum itu, ia harus memiliki kekuatan agar bisa mengalahkan musuh-musuhnya.
"Nenek, kau harus menunggu sebentar lagi" ucap Yue Jin dalam hatinya.
***
"Apa ini cukup?" tanya Yue Jin setelah menemukan gua yang cukup dalam.
"Ini sudah lebih dari cukup. Kita akan memulai latihannya sekarang."
Pertama-tama, Zhao Yujin memulai penjelasannya mengenai perbedaan antara spirit cahaya dan spirit kegelapan.
Spirit cahaya memiliki berbagai macam jenis, karena pada dasarnya, spirit cahaya bisa diartikan sebagai spirit kehidupan, atau spirit yang berasal dari energi alam.
Sedangkan spirit kegelapan hanya memiliki satu jenis, karena sejak awal, spirit kegelapan hanya melambangkan kematian dan sumber kekuatannya adalah kegelapan itu sendiri.
Para spiritualis cahaya biasanya meningkatkan kekuatan spirit mereka dengan menyerap energi alam, namun ada juga yang melakukannya dengan menyerap spirit hewan spiritual.
Sementara untuk spiritualis kegelapan, cara untuk meningkatkan spiritnya adalah dengan menyerap kekuatan kegelapan, juga dengan menyerap spirit milik lawan yang ia bunuh.
"Sampai di sini, apa kau memahami sesuatu?"
"Tidak banyak yang aku pahami, tapi satu hal yang pasti adalah, spirit kegelapan akan semakin besar seiring dengan banyaknya aku membunuh musuh."
"Hahahaha! Tepat sekali!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
berman Lase 😎😎😎😎😎
boleh keren 🔥🔥🔥🔥😎😎😎😎
2022-11-07
1