Merenggut Kegadisan

Aman pun keluar dar kamar Aufan, entah mengapa hatinya terasa sakit saat melihat gadis tak berdaya itu terbujur lemas di atas ranjang king size.

"Mengapa aku merasa tak enak ya?" gumam Aman saat sudah berada di luar kamar.

Aman pun melangkah meninggalkan Apartemen Aufan tanpa menoleh.

Aufan mendekati gadis itu sambil meminum air mineral yang telah di bubuhi obat perangsang oleh Lira. Aufan tidak tau, kalau air mineral pemberian Lira itu telah diberi obat perangsang. Sebenarnya, maksud Lira air itu untuk Maura saat dia terbangun, agar Maura tidak bisa menolak Aufan saat di gagahi. Namun malah Aufan meminumnya sampai habis.

Aufan pun mulai merasakan reaksinya, tubuhnya terasa gerah, dan jadilah gagang sapu ajaib berdiri sendiri.

"Aaaaiiih, apaan ini?" bahkan dia pun bingung sendiri.

Sebenarnya dia juga merasa kasian sama gadis itu, awalnya, dia ingin melihat gadis itu bangun, namun karena reaksi obat itu, gairahnya kini meningkat, perlahan tapi pasti dia pun mulai melepas pakaian Maura satu persatu.

Dia kaget dan terpesona saat melihat pemandangan indah di depannya, tubuh mungil yang indah dan mempesona, yang pastinya, gadis tingting itu yang di katakan Lira padanya.

"Baru kali ini aku menemukan wanita seperti ini, kalau biasanya cuma lobang-lobang semut yang tak berguna," ucapnya.

Dia terus memandangi tubuh indah itu sambil meneguk saliva nya.

Perlahan tapi pasti Aufan pun mulai beraksi.

🥀🥀🥀

Artikan sendiri ya!

Karena Author nggak bisa nulis adegannya😄

Masih lugu soalnya.

***

"Uuuuuh, pusiiiing, kenapa kepalaku berat sekali, di mana aku?" ucap Maura.

Dia pun menggeliat dan mulai tersadar. Perlahan dia mulai membuka matanya dan memindai sekeliling.

"Ha? Ka-kau siapa?" Maura kaget saat dia menyadari ada lelaki kekar sedang berbaring disisinya.

"Emmmmh," Aufan menggeliat dan berbalik menghadap Maura.

"Aaaa...."

Maura berteriak namun dia segera menutup mulutnya kuat-kuat, dia tak begitu jelas menatap wajah lelaki itu, karena lampu yang remang-remang.

Dia pun turun dari ranjang pelan-pelan, sangat pelan, hingga ranjang empuk itu pun tak menimbulkan gerak yang berlebihan.

"Ya Allah, apa ini?"

Maura meringis saat merasakan perih di selangkangannya. Dia pun mengambil baju yang berserakan di lantai memungutnya dan memakainya. Dengan berderai air mata, dia pun melangkah menuju pintu Apartemen. Dia sangat merasa marah.

"Lelaki itu telah melihat semua anggota tubuhku? bagaimana aku tidak ingat apa-apa? Ish, ya Tuhaaaan, habis sudah kebanggaan ku," ucapnya dalam hati.

Dia pun membuka pintu kamar dan pergi meninggalkan Apartemen Aufan. Dia terus melangkah dan memesan taksi. Tujuan pertamanya adalah kafe Momy.

"Siapa yang telah melakukan ini padaku? bukankah tadi aku sedang tidur di kamar kafe? kenapa tiba-tiba aku ada di Apartemen orang itu?" gumamnya dalam hati.

Tak berapa lama, dia pun sudah sampai di kafe Momy Sentya. Dia berjalan menuju ruangan Momy.

"Momy, apa yang terjadi adaku? Siapa yang membawaku kemaren malam?" tanyanya.

Dia berusaha membendung air matanya, Dia juga mengira, kalau Momy lah yang telah menjualnya pada Bos-Bos berduit itu.

"Lho! Bukankah tadi malam kamu pulang di antar Lira? karena kamu terlihat sangat mabuk," sahut Momy sambil menghisap rokoknya, dan menghembuskan asapnya.

"Lira? Di mana Dia sekarang?" tanyanya antusias.

"Mungkin lagi istirahat di kamarnya," ucap Momy lagi.

Maura pun berlari menuju kamar Lira.

"Eeee__eee, ada apa? Kok terburu-buru begitu sih?" tanya Momy, namun Maura tidak memperdulikannya. Saat Maura ingin mendobrak pintu Lira karena emosi, namun ....

"Ha,ha, aku untung banyak tadi malam," ucap Lira.

"Untung apaan? Bagi-bagi dong!" sahut temannya yang lain.

"Si Bos Tajir... Dia ingin bersama Maura hanya satu malam, Wanita satu malamnya, hanya satu malam saja, dan dia memberiku uang 100 juta untuk satu malam itu, asal Maura benar-benar masih Virgin," ucap Lira.

"Si Maura mau nggak?" tanya temannya lagi.

"Ih, apaan sih? kalau Dia tau, pastilah nggak mau, tapi kalau nanti terbiasa, dia akan ketagihan, ha ha," Lira tertawa merasa bangga.

Maura yang ada di balik pintu pun mengepalkan genggamannya kuat. Hatinya sangat sakit teman yang dia percayai telah menjebaknya, air matanya pun menetes.

"Kamu jahat Lira!, eh tapi perasaan, dulu kamu jual virgin mu tak sebesar itu 'kan?" tanya temannya lagi.

"Dulu aku bo**h, nggak tau di uang, tapi sudahlah,"

Bruk

Maura menendang pintu kasar. Wajahnya merah padam, sangat marah, dia pun mengangkat tangannya dan menjambak rambut Lira.

"Kau sangat jahat! kau jahat! Kau sungguh tega padaku Lira! aku tak menyangka kebaikanmu selama ini palsu! kau .... " Maura terus menjambak rambut Lira, hingga Lira pun ter-pontang panting ke sana ke mari.

"Maura sakit, aduh, hentikan!" Lira pun memegangi kepalanya yang terasa hampir lepas.

"Maura, lepaskan! Jangan begini Maura! ayo lepaskan Dia!" bujuk temannya sambil melerai tangan Maura, namun tangan Maura bagai lem alteko yang nempel nggak bisa lepas.

"Aku tak pernah menyangka kau begitu jahat! hanya karena uang segepok, kau jual persahabatan kita! kau sungguh kejam Lira! cuih... cuih."

Maura pun meludahi wajah Lira berulang-ulang, entah syaiton dari mana yang merasuki Maura, wanita santun dan sopan itu kini marah mengamuk membabi buta.

"E...e... eh, ada apa ini? Maura! hentikan! Hentikan Maura!"

Momy datang dan mencengkram pergelangan Maura.

"Momy, hiks hiks, dia curang! dia sangat jahat!"

Maura meraung, dia menangis dan berteriak-teriak bak orang gila. Wajah Lira kini sudah tak karuan, ada memar di sana-sini.

Jam menunjukkan jam 8 pagi, dan untung saja pengunjung tidak ada, karena kafe Momy buka jam 7 malam.

"Ada apa sebenarnya? tolong jelaskan pada Momy!" bentak Momy marah.

Dia pun menghempaskan tangan Maura kasar, hingga tangan itu terlempar ke sampingnya.

"Momy, Dia... Dia telah menjual keperawanan ku pada seseorang, hik hik hik," ucap Maura.

Maura pun terduduk dan menangis histeris. Tangannya di cengkramkannya ke wajahnya seakan mau mencakar wajahnya sendiri.

***

Apartemen 10.00

Aufan tampak masih tertidur pulas, tadi malam entah berapa ronde dia menggauli Maura, perasaan berulang-ulang dan tak pernah puas. Aufan mulai menggeliat, tanda-tanda dia alan bangun pagi.

"Uaaaaaah."

Dia menguap, dan mulai membuka matanya.

"Ke mana wanita itu?"

Aufan pun memindai ruangannya. Mengangkat selimutnya. Mendapati dirinya masih telanjang bulat, dia pun tersenyum mengingat tadi malam begitu Hot jeletot.

"Ke mana wanita itu?" gumamnya lagi.

Dia pun turun dari ranjangnya.

"Heh, darah! Berarti benar wanita itu masih perawan."

Aufan pun berjalan menuju kamar mandi. Berendam di bathub dengan air panas, sambil mendengarkan music kesukaannya.

"Aman ke mana ya? Kok belum muncul sih?" gumamnya. Dia pun menyelesaikan mandinya.

"Aku harus menyelesaikan pembayaran dengan Lira, tapi wanita itu ke mana ya? Apa aku jadikan dia wanita simpanan ku saja?"

Aufan berjalan keluar kamar mandi dan mencari baju yang pantas untuk hari ini. Wajahnya terlihat seger dan sangat menawan.

"Aman! Kau di mana? cepat bersihkan spreiku! Kita akan berangkat ke suatu tempat hari ini," Ucap Aufan di telepon.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

hajar tu Lira. ketdrlaluan sekali dia

2023-01-22

0

Aman. ayo bantu Maura.

2023-01-22

0

Nikmah

Nikmah

jahat banget Lira thoor

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Air Mineral Biusan
2 Merenggut Kegadisan
3 Licik dalam Diam
4 Mencari Maura
5 Aufan Mengamuk
6 Agresif
7 Diam-diam Mencuri Hatiku
8 Terhinakan
9 Kau Milikku Ketika Malam
10 Selingkuh Euy
11 Kemarahan Sang Casanova
12 Aufan Penasaran
13 Mencari Pelanggan Malam
14 Es Kream Gosong
15 Janin
16 Hamil
17 Kepergian Maura
18 Olahraga di Siang Bolong
19 Aufan Tergoda
20 Aufan Kebelet
21 Mendobrak Pintu Maura
22 Maura Jatuh
23 Aufan Kembali Berulah di cafe
24 Aufan Bertemu Maura
25 Belahan Jiwa Maura
26 Maura Memandang Aufan Kaget.
27 Ingin Utarakan isi Hati
28 Aufan Demam Tinggi
29 Rencana Bulan Madu
30 Bertemu Sekilas
31 Maura Demam Tinggi
32 Aufan Lupa Istri
33 Benihku di Rahimmu
34 Memgelus Lembut
35 Aku Ini Hina
36 Getar-getar Cinta
37 Aufan Tertusuk
38 Hatinya Busuk
39 Maura Kembali Minggat
40 Kaget Luar Biasa
41 Aufan Mencegat Angkot Maura
42 Aufan Kembali Pingsan.
43 Mengigau Maura di depan Vena.
44 Vena Emosi saat tahu Maura.
45 Melindungi Maura
46 Satu Atap
47 Menculik Aufan
48 Bentakan Ayah Aufan.
49 Nikah yang Gagal
50 Maura di jemput Mertua
51 Aufan Plin Plan
52 Minta di Nikahkan
53 Menunggu yang Melelahkan
54 Pucat
55 Merenggut
56 Duka Maura
57 Di manakah anak itu?
58 Bumil Pingsan
59 Tidak Cuma-cuma
60 Tak Curiga
61 Pernikahan dan Penolakan tidur Bersama.
62 Sekamar namun Musuhan
63 Maura Terluka
64 Di Buntuti
65 Adu Domba
66 Rencana Jahat
67 Orang di Masa Lalu Muncul Kembali
68 Penyelidikan
69 Menabur Obat Perusak
70 Pendarahan
71 Kebakaran
72 Merasa Jijik
73 Heboh Maura Hilang
74 Maura Iri
75 Layar Tancap
76 Aufan Tersadar
77 Telepon Rahasia
78 Hamil Besar
79 Aufan Kehilangan Jejak
80 Operasi Cesar
81 Terkejut
82 Gugup Setengah Mati
83 Sangat Khawatir
84 Terharu Kaget
85 Meninggalkan Pergi
86 Takjub
87 Salah Paham Bikin Cemburu
88 Harapan Aufan
89 Curiga
90 Harapan Baru Maura
91 Terbongkar Kejahatan Masa Lalu
92 Penyesalan Tiada Guna
93 Aufan Bertemu Maura dan si Kembar
94 Di Lamar
95 Kebingungan Maura
96 Kembali Berdarah
97 Bertemu Mantan
98 Kebahagiaan Maura
99 Menikah
100 Petunjuk Aufan
101 Di Tindas Mertua
102 Tak Ada Rahasia
103 Kecelakaan
104 Kembali Bersedih
105 Sakit serius
106 Tamat
107 Aku istri ke Dua bukan Pelakor
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Air Mineral Biusan
2
Merenggut Kegadisan
3
Licik dalam Diam
4
Mencari Maura
5
Aufan Mengamuk
6
Agresif
7
Diam-diam Mencuri Hatiku
8
Terhinakan
9
Kau Milikku Ketika Malam
10
Selingkuh Euy
11
Kemarahan Sang Casanova
12
Aufan Penasaran
13
Mencari Pelanggan Malam
14
Es Kream Gosong
15
Janin
16
Hamil
17
Kepergian Maura
18
Olahraga di Siang Bolong
19
Aufan Tergoda
20
Aufan Kebelet
21
Mendobrak Pintu Maura
22
Maura Jatuh
23
Aufan Kembali Berulah di cafe
24
Aufan Bertemu Maura
25
Belahan Jiwa Maura
26
Maura Memandang Aufan Kaget.
27
Ingin Utarakan isi Hati
28
Aufan Demam Tinggi
29
Rencana Bulan Madu
30
Bertemu Sekilas
31
Maura Demam Tinggi
32
Aufan Lupa Istri
33
Benihku di Rahimmu
34
Memgelus Lembut
35
Aku Ini Hina
36
Getar-getar Cinta
37
Aufan Tertusuk
38
Hatinya Busuk
39
Maura Kembali Minggat
40
Kaget Luar Biasa
41
Aufan Mencegat Angkot Maura
42
Aufan Kembali Pingsan.
43
Mengigau Maura di depan Vena.
44
Vena Emosi saat tahu Maura.
45
Melindungi Maura
46
Satu Atap
47
Menculik Aufan
48
Bentakan Ayah Aufan.
49
Nikah yang Gagal
50
Maura di jemput Mertua
51
Aufan Plin Plan
52
Minta di Nikahkan
53
Menunggu yang Melelahkan
54
Pucat
55
Merenggut
56
Duka Maura
57
Di manakah anak itu?
58
Bumil Pingsan
59
Tidak Cuma-cuma
60
Tak Curiga
61
Pernikahan dan Penolakan tidur Bersama.
62
Sekamar namun Musuhan
63
Maura Terluka
64
Di Buntuti
65
Adu Domba
66
Rencana Jahat
67
Orang di Masa Lalu Muncul Kembali
68
Penyelidikan
69
Menabur Obat Perusak
70
Pendarahan
71
Kebakaran
72
Merasa Jijik
73
Heboh Maura Hilang
74
Maura Iri
75
Layar Tancap
76
Aufan Tersadar
77
Telepon Rahasia
78
Hamil Besar
79
Aufan Kehilangan Jejak
80
Operasi Cesar
81
Terkejut
82
Gugup Setengah Mati
83
Sangat Khawatir
84
Terharu Kaget
85
Meninggalkan Pergi
86
Takjub
87
Salah Paham Bikin Cemburu
88
Harapan Aufan
89
Curiga
90
Harapan Baru Maura
91
Terbongkar Kejahatan Masa Lalu
92
Penyesalan Tiada Guna
93
Aufan Bertemu Maura dan si Kembar
94
Di Lamar
95
Kebingungan Maura
96
Kembali Berdarah
97
Bertemu Mantan
98
Kebahagiaan Maura
99
Menikah
100
Petunjuk Aufan
101
Di Tindas Mertua
102
Tak Ada Rahasia
103
Kecelakaan
104
Kembali Bersedih
105
Sakit serius
106
Tamat
107
Aku istri ke Dua bukan Pelakor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!