~Abdi Dhalem Syakira~
Fajar yang indah dengan semburat cahaya keemasan mengiringi rutinitas Syakira. Setelah setoran muraja'ah Al-Qur'an ia langsung pergi ke kantin PP. Rudhoh yang dikelola langsung oleh Ibu Nyai Fatimah. Kebiasaan Syakira sebelum berangkat sekolah membantu jualan dikantin. Karna statusnya yang menjadi abdi dhalem.
"Syakira....!" panggil mbak Nana salah satu abdi dhalem PP. Roudhoh
"iya mbak, ada apa...?" tanya Syakira karna merasa dirinya dipanggil
"Tolong kamu jaga didepan, mbak mau liat gorengan dibelakang dulu... Udah selesai apa belom digorengnya..." ujar mbak Nana
"Siap mbak Nana!!... Ntar Ira buat semua dagangan Umi Fatimah laris karna Ira yang jagain.... Hehehhehee" kelakar Syakira sambil menunjukkan gigi putih yang tersusun rapi
"Ya udah kalau gitu mbak kebelakang dulu... Kamu jangan lupa sarapan dulu, ntar jam setengah tujuh jangan lupa berangkat sekolah..." nasihat mbak Nana sambil menyubit dagu Syakira
"Siap Boskuh LAKSANAKAN!!!" kelakar Syakira dengan hormat kepada mbak Nana, yang membuat mbak Nana senyum karna tingkah konyol dan absurd Syakira.
Selepas mbak Nana pergi, Syakira mulai melayani para santriwati yang membeli jajan ataupun makanan. Dengan senyum yang selalu mengembang dibibirnya membuat para santriwati senang dengan pelayanan Syakira. Satu persatu dagangan yang dijejer dimeja kantin mulai habis.
Bahkan banyak santriwati yang melayangkan protes karna kehabisan jajan atau makanan yang disukai. Dengan sabar Syakira memberi pengertian para santriwati.
"Mbak Ira besok gorengannya ditambah lagi ya...."
"Mbak Ira nasgornya juga!!!"
"Mbak Ira capjaynya juga!!"
Protes para santriwati dan masih banyak lagi omelan-omelan lainnya yang dilayangkan. Syakira tersenyum dan memberi pengertian kepada para santriwati yang melayangkan protes.
"InsyaAllah besok mbak Ira matur sama Umi Fatimah biar semua yang kalian request dilebihin. Udah gak usah cemberut lagi... Beli yang masih ada aja, ntar mbak Ira kasih bonus...." kelakar Syakira sambil menarik turunkan alisnya.
"Bener mbak Ira....?"
jawab salah satu santriwati dengan bahagianya
"Iya ,kalau mbak Ira udah jadi president" Jawab Syakira sambil tertawa karna melihat ekspresi muka santriwati yang menahan marah.
Para santriwatipun semakin tambah cemberut karna Syakira. Tapi Syakira hanya menanggapi dengan muka tanpa dosa. Ta terasa waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. Syakira segera berpamitan dengan beberapa abdi dhalem yang ada disana. Ia langsung masuk kedalam kamar pondok untuk mengambil peralatan sekolahnya.
Sesampainya disekolah ia sudah disambut oleh beberapa temannya. Kelas mulai hening dengan jam yang sudah menunujukkan pukul tujuh pagi. Ustadzah Munqani'ah mulai membuka pelajaran pagi hari dengan salam dan bacaan basmalah.
Beberapa menit berlalu kegiatan belajar mengajar selesai, dilanjut dengan jam istirahat. Dikantin Syakira dan teman temannya mulai bercerita tentang mapel yang sangat membosankan. Terlebih Ustadzah Munqani'ah galaknya astaghfirullah.
"Ra, besok besok ngajuin usul ke kepala sekolah dong.... Suruh ganti guru hadistnya biar gk sepaneng kayak tadi..."
keluh Dinda dengan semburat masamnya.
"Ok ok... Kapan kapan aku ngajuin konsul ke Abah Sholeh.... Tenang kuasai boskuh"
Jawab Syakira sambil memasukkan suapan snack ke mulutnya.
Ta terasa waktu istirahat sekolah telah selesai. Satu persatu para siswa siswi MA Al-Muttaqin meniggalkan kantin dan mulai memasuki ruang kelas masing masing. Ta terkecuali Syakira dan teman temannya. Menit telah berlalu berganti dengan jam, bel tanda pulang sudah berbunyi dengan nyaringnya. Satu persatu ruang kelas mulai kosong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments