Beberapa waktu sebelumnya.
Seorang perempuan menyerahkan sebuah botol kecil kepada seorang pelayan yang ada di hadapannya kemudian dia berkata.
"aku tidak ingin ada kata kegagalan pastikan dia meminumnya dan kirim dia ke kamar yang telah aku sediakan"
Ucap perempuan muda itu dengan cepat ke arah laki-laki yang ada di hadapannya, bisa dilihat bagaimana ekspresi perempuan tersebut saat ini, dia menatap ke arah pelayanan yang ada di hadapannya dengan sungguh-sungguh sebaliknya menggeser sebuah amplop mendominasi berwarna coklat ke arah pelayan yang ada di hadapannya itu.
mendengarkan apa yang diucapkan oleh perempuan itu membuat laki-laki tersebut menundukkan kepalanya sembari meraih botol kecil yang diberikan oleh perempuan itu, kemudian pelayan tersebut pelayan amplop mendominasi berwarna coklat yang cukup tebal untuk ukuran kantong dirinya.
sesungguhnya jika bukan karena amplop tersebut mungkin dia tidak ingin melakukannya.
"pastikan kau tidak salah orang"
lanjut perempuan itu lagi kemudian.
sejenak keheningan terjadi di antara mereka, tidak tahu kenapa tapi laki-laki tersebut seolah-olah maju mundur dengan keadaan ini hingga pada akhirnya laki-laki tersebut menjawab.
"Baik nona"
pelayan laki-laki tersebut mengganggukan kepalanya tanda mengerti, kemudian dia membalikkan tubuhnya secara perlahan lantas beranjak pergi dari sana.
perempuan itu tampak tersenyum dengan puas, dia berdiri dari posisi duduknya secara perlahan kemudian menggeser kursi miliknya ke arah sisi kanannya.
hatinya berdebar-debar menunggu malam ini, berharap tidak ada yang kacau dengan apa yang direncanakannya sejak beberapa bulan yang lalu.
dia berharap tidak ada orang yang mengganggu apa yang telah dia rencanakan saat ini, dan dia pikir semua akan aman mengingat gadis itu tidak ada di samping laki-laki tersebut pikir nya.
pelayan laki-laki tadi bergerak menjauhi posisi perempuan yang ada di hadapannya itu tadi, dan begitu dia telah menjauhi perempuan tersebut laki-laki itu berbelok ke arah meja bartender.
sebenarnya pemikiran laki-laki tersebut berkacamuk menjadi satu, tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya sama tapi dia merasa meragukan apa yang harus dia lakukan.
"Apa kamu baik-baik saja?"
tiba-tiba saja suara seorang perempuan mengejutkan dirinya, perempuan itu bertanya sambil mempersiapkan beberapa minuman kearah gadis di samping laki-laki tersebut.
sejenak lagi-lagi tersebut menatap ke arah perempuan itu untuk beberapa waktu, dia tidak menjawab sama sekali di mana saya ini pemikirannya melayang-layang jauh entah ke mana, hingga akhirnya laki-laki itu menjawab.
"Tentu saja"
laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya dengan cepat, kemudian laki-laki tersebut melirik ke arah kanannya di mana rekan kerja sejawat nya mengembangkan senyuman kearah dirinya.
"Kamu seperti memiliki banyak masalah"
ucap gadis di sampingnya dengan cepat kemudian dia meraih nampan berisi berbagai macam minuman yang diberikan oleh perempuan di hadapan mereka tersebut.
"demi apapun kamu seperti orang linglung sejak tadi, jika sesuatu yang buruk terjadi atau kamu sakit kamu bisa duduk sejenak untuk mengobati rasa"
lanjut gadis tersebut lagi kemudian.
"aku tidak apa-apa hanya merasa sedikit lelah"
laki-laki itu menjawab dengan cepat lantas membuang pandangannya, dia akan bertatapan langsung dengan bola mata gadis yang ada di sampingnya tersebut, karena ketika dia berbohong biasanya semua orang akan tahu.
gadis di sampingnya itu tampak menaikkan kedua belah bahunya kemudian dia segera beranjak pergi dengan cepat, meninggalkan laki-laki itu seorang diri sedangkan perempuan di hadapan laki-laki tersebut tampak membalikkan tubuhnya dan kembali mempersiapkan beberapa minuman untuk beberapa room yang lainnya.
"jika punya masalah di rumah jangan terlalu dipikirkan, bawa enjoy perasaanmu di sini kawan, tempat kerja akan menjadi tempat hiburan paling indah untuk melupakan kesusahan di rumah"
ucapan di hadapannya tersebut dengan cepat kemudian dia mengabaikan laki-laki itu dan terus menggerakkan kedua tangannya untuk mempersiapkan berbagai macam minuman.
mendengar ucapan perempuan tersebut membuat laki-laki itu menghela pelan nafasnya, sejenak dia menatap gelisah untuk beberapa waktu Sembari menatap botol kecil ditangan nya tersebut, tidak tahu kenapa tapi seolah-olah dia meragukan apa yang akan diperbuatnya.
seumur hidup dia tidak pernah melakukan sebuah kejahatan sekalipun, dan ini kali pertama dia harus melakukan sebuah kejahatan karena keadaan, bahkan dia sejak tadi maju mundur untuk melakukannya atau tidak karena sesungguhnya dia cukup takut dengan keadaan apalagi dia tahu siapa yang akan dihadapi untuk diberikan isi botol kecil yang ada di tangannya tersebut.
laki-laki itu memejamkan sejenak bola matanya kemudian dia membuka kembali bola matanya untuk beberapa waktu lantas pada akhirnya laki-laki itu berkata pada perempuan di hadapannya tersebut.
"berikan aku minuman di ruang tuan Ichiro"
ucapnya dengan cepat.
dia menunggu jawaban perempuan yang ada di hadapan nya itu dengan tenang.
mendapat permintaan seperti itu perempuan yang ada di halaman depan laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya tanpa menoleh sedikitpun karena laki-laki tersebut.
"berikan aku waktu beberapa detik semua akan siap"
ucapan perempuan itu dengan cepat.
dia sibuk mempersiapkan beberapa minuman dan meletakkan di atas nampan, setelah meyakinkan diri jika dia telah meletakkan semua pesanannya perempuan itu membalikkan tubuhnya lantas memberikan nampan tersebut ke arah laki-laki yang ada di hadapan nya itu.
"naikkan senyumanmu kawan itu terlihat sangat buruk di wajahmu"
ucapan perempuan itu sambil menyerahkan nampan minuman tersebut ke arah temannya itu.
"biasanya tuan Lucas akan memberikan tip yang besar, kau tahu tidak ada orang yang sebaik dirinya, seharusnya aku yang melakukannya malam ini tapi karena kau bersikeras untuk kita bertukar tugas apa boleh buat"
perempuan itu bicara dengan cepat menaikkan kedua bahunya kemudian dia membuang pandangannya lantas kembali berbalik ke arah belakang.
laki-laki yang diajak bicara itu tampak diam, dia kembali memutar botol kecil yang ada di tangannya untuk beberapa waktu.
tidak tahu apa yang sebenarnya dia tengah pikirkan saat ini, hingga pada akhirnya laki-laki tersebut kembali memperhatikan perempuan yang ada di hadapannya, pastikan jika perempuan itu belum berbalik dalam waktu yang cepat.
dia dengan tangan sedikit gemetaran mencoba menuangkan cairan yang ada di dalam botol kecil yang ada ditangan nya itu secara perlahan.
Satu tetes.
Dua tetes.
Tiga tetes.
setelah memastikan dia memasukkan isi cairan botol tersebut ke dalam salah satu gelas yang ada di hadapannya, laki-laki itu buru-buru menutup botol kecil tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong miliknya.
dia langsung menghela kasar nafasnya untuk beberapa waktu kemudian berbalik dengan cepat dan bergerak menuju ke arah room di mana Lucas dan tuan Ichiro berada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
minuman itu untuk Lucas???
2023-07-28
0
Budiwati
🤔🤔🤔🤔
2023-05-15
0
Retno
obat apaan tuh...
2022-11-06
0