Pukul 06.30
Delly terbangun dari lelap setelah semalaman tidur, tatapannya seketika terhenti di satu titik, Delly terpana oleh sosok pria yang tidur di sofa dengan kaki yang terjuntai ke bawah.
“Dia tidur di sofa?”
Perasaan kagum ini timbul begitu saja, gadis itu semalam sempat berpikir bahwa dirinya akan menjadi pemuas nafsu. Tapi apa ini? Bahkan pria itu enggan tidur di samping Delly.
“Jangan senang dulu Delly mungkin dia hanya ketiduran di sana, bisa saja setelah dia bangun masa jabatanmu sebagai gadis perawan akan berakhir,” benaknya membatin.
Perlu kalian tahu bahwa Delly menerima segala konsekuensi, ia sudah dibeli jadi dia harus menurut dari pada harus kembali ke rumah bak neraka baginya.
Jauh dalam lubuk hati yang terdalam Delly sangat bersyukur karena ayah menjual dirinya untuk melunasi hutang.
FLASHBACK
Di negeri tirai bambu, Delly adalah seorang anak tunggal yang hidup serba tertekan. Dia terbiasa menyaksikan perdebatan orang tua mengenai hutang yang tidak ada habisnya. Ayah Delly sangat kasar, dia tidak segan-segan main tangan pada istri bahkan anaknya sendiri.
Sampai perdebatan itu berakhir dengan melibatkan Delly di dalamnya.
“Delly bersiap siaplah besok kau akan ayah jual.”
“Hmm.”
Tanpa penolakan sama sekali Delly menerimanya begitu saja, gadis itu sudah tidak betah lagi di rumah, ditambah dengan ibu yang selalu boros dan selalu menyalahkan Delly atas dasar apa pun itu, Delly sangat lelah.
Singkat cerita, Delly ditawarkan kepada seseorang yang kaya lalu kemudian seseorang itu memiliki ide untuk melelangnya kembali. Dia dapat keuntungan besar karena Delly laku dengan harga mahal.
FLASHBACK End
08.00 Pagi
Agha baru saja terbangun, netranya langsung melirik ke arah ranjang. Keningnya mengerut karena gadis itu ternyata menatapnya dari sana.
“Apa yang kau lihat?” tegur Agha.
Delly refleks menunduk, tapi tiba-tiba bunyi suara perut terdengar begitu kencang, aduh ini memalukan sekali.
“Kau lapar?”
“Eng.”
“Mandilah dulu kita akan sarapan di deck.”
Di tengah sibuk menyantap sarapan sesekali Delly curi-curi pandang pada Agha.
“Kau terlihat resah begitu, ada apa katakanlah?” tawar Agha yang menyadari kegelisahan Delly.
“Emm itu, kau membeliku untuk apa”
Tanpa basa basi Agha mengeluarkan tanda pengenalnya yang berbentuk card. “Bacalah,” suruhnya sambil menyerahkan card.
“Detektif?”
“Itu pekerjaanku, alasanku membelimu untuk mengorek informasi mengenai keberadaan ayahmu.”
“Aku akan memberitahumu,” jawab Delly cepat. Ini di luar dugaan, Agha kira akan sulit untuk membuka mulut gadis itu.
“Hmm? Semudah itu?” ucap Agha dalam hati.
“Dia bersembunyi di hutan bambu tempat tinggal nenekku dulu, aku ada petanya. Peta ini sangat penting atau kau akan tersesat dan sulit mencari jalan keluar.”
Selanjutnya Delly tampak sibuk mengorek-ngorek tas selempangnya.
“Nah ini dia.”
Baru saja Agha mau mengambil kertas itu, Delly langsung menyembunyikannya di belakang tubuh, ada sesuatu yang harus ia pastikan.
“Setelah ayahku tertangkap lalu bagaimana dengan nasibku?” tanya Delly.
“Aku akan melepasmu?” jawab Agha.
“Tidak! Jangan lepaskan aku, aku mohon, biarkan aku menumpang hidup bersamamu jadi pembantu juga tidak apa-apa. Aku tidak punya tempat untuk tinggal, aku takut.” Bukan tanpa alasan, Delly tahu Agha bukanlah pria brengsek, Delly sangat butuh tempat tinggal setidaknya untuk sementara menumpang.
“Apa selama ini kau tidak pernah keluar rumah?”
“Aku hanya bermain di taman belakang dekat rumahku, itu juga sudah yang paling jauh.”
“Kenapa hanya sebatas itu?”
“Ibuku akan marah, dia bilang jangan jadi gadis nakal.”
Sekarang Agha mengerti, gadis ini adalah korban broken home, terbukti jelas dari keantusiasannya melempar ayahnya sendiri ke kurungan jeruji besi.
“Baiklah untuk sementara kau boleh ikut denganku, janji harus menurut.”
“Aku janji.”
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments