Agha berhasil, ia yang merupakan detektif baru saja mencuri dari kamar orang lain. Sebuah undangan! Hanya itu yang ia ambil dari kamar 0223 di lantai sembilan.
Esoknya dia benar-benar berada di antara puluhan orang berdasi, termasuk dirinya juga yang berpenampilan bak pembisnis sukses. Agha memang sukses tapi dia bukanlah pembisnis, dia adalah detektif ingat itu baik-baik!
Ngingg~
Suara mic yang berdengung membuat semua orang terdiam, itu artinya mc akan membuka acaranya.
Waktu terus berjalan, sekiranya sudah 20 menit Agha duduk tanpa menawar apa pun barang atau apalah itu, semuanya ilegal! Agha tahu itu.
Hingga beberapa menit kemudian, sebuah tirai terbuka menampakkan sosok gadis yang lehernya diikat dengan kalung rantai seakan dia adalah seekor anjing peliharaan.
"Gadis itu!" gumam Agha, itu adalah gadis yang ia cari.
Suara sorakan para hidung belang benar-benar berisik, mereka begitu bersemangat menawar harga gadis itu yang dibuka dengan harga 500 juta untuk awalan. Gadis perawan jadi rebutan, itu sudah biasa di kalangan kolega kaya hidung belang.
"700 Jt"
"800 Jt"
"1 M"
"1,5 M"
"Ada yang menawar lebih tinggi untuk gadis perawan cantik ini?" ujar mc.
"5 M," Jawab Agha mengangkat tangannya dengan kode istilah.
Terdiam, semua orang di dalam sana tidak ada yang mengangkat tangan mereka untuk menaikkan harga. Mereka bukanlah orang bodoh yang mau membuang uang 5 M untuk seorang gadis cantik. Mereka bisa mendapatkan gadis lainnya dengan harga yang bahkan mungkin tak sampai seratus juta.
"Bagaimana? Apakah ada yang mau menawar lagi?" Tanya Mc kembali.
"3.. 2...1.. Ok gadis ini milik Tuan topeng putih dengan harga 5 M, selamat, Tuan."
Acara pelelangan sudah selesai, kini sang gadis mengekori Agha dari belakang, langkah Agha yang cepat membuat gadis itu sedikit lari agar tidak ketinggalan. Kepalanya terus menunduk, sebenarnya ia sangat ketakutan bahkan untuk meminta Agha berjalan pelan pun tidak berani.
Sesampainya di kamar Agha...
"Namamu Delly kan?"
Delly mengangguk tak berani menatap mata Agha.
"Hei lihat aku" Agha meletakkan jari telunjuknya di bawah dagu Delly guna membuat gadis itu menatapnya "Bicaralah, kau tidak bisu kan?"
Bukannya tidak bisa bicara tapi Delly benar-benar takut sekarang, wajahnya masih ditahan oleh Agha untuk bertatap mata dengannya.
"Aku membayarmu 5m dan ternyata kau bisu?"
"Ti-tidak aku tidak bisu," Jawab Delly cepat.
"Oh baguslah, kau istirahatlah dulu."
Setelah mengatakan itu Agha pergi ke luar untuk menghubungi atasannya.
"Apa! Dia dijual di Pelelangan?" jawab atasan setelah Agha menjelaskan.
"Ya, begitulah."
"Ehem Agha, uang 5m-mu aku rasa pihak atasan tidak akan menggantinya. Tidak ada yang menyuruhmu untuk membelinya bukan?"
"Jangan khawatirkan hal itu, aku pun juga tahu."
"Terima kasih atas pengertianmu, kami akan meminjam gadismu sebentar untuk interogasi tidak apa-apakan?"
"Apa maksudmu?"
"Hei gadis itu sudah kau beli, yang berarti dia milikmu, tentu saja kami butuh izin," Kekehnya tertawa bersama orang-orang yang di sekitarnya.
"Ck terserah."
Tut~
Panggilan pun terputus, usai itu ia pun langsung kembali ke kamar. Sesampainya di kamar Agha melihat Delly sudah tertidur di atas ranjang.
Mengingat ia sudah punya istri Agha memilih tidur di sofa dengan berbekal kan selimut saja.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments