Sesampainya di rumah, Ecca segera mandi dan kemudian bergegas membuat makan malam sesuai dengan permintaan kakaknya. Ecca memang memiliki hobi memasak, dan dari hobi nya tersebut ia pun membuat konten khusus untuk di posting di media sosial. Bahkan ia pun sudah menikmati hasil uang dari postingan memasaknya di media sosial.
Setelah selesai membuatkan udang saus tiram untuk Nuna, capcay kuah dan juga udang goreng tepung, Ecca pun kembali ke kamarnya. Seharian bekerja membuat Ecca begitu lelah. Ia pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan tanpa menunggu lama, Ecca sudah tenggelam dalam mimpinya.
...🍄🍄🍄...
"Eccaaa." panggil kakaknya dari luar kamar. "Kita makan bareng yuuk."
Panggilan Nuna kali ini tidak dijawab oleh Ecca dan membuat Nuna masuk ke dalam kamar adiknya.
"Oooh, kamu udah tidur yaa." Nuna menarik selimut dan menyelimuti Ecca. Tangannya pun terulur mengusap kepala adiknya.
"Semoga kamu betah ya disini." gumam Nuna yang kemudian keluar dari kamar Ecca.
Malam ini Ecca benar-benar tidak ikut makan malam bersama dengan kakaknya.
Namun saat tengah malam, ia pun terbangun karena perutnya terasa lapar.
Akhirnya ia pun melangkahkan kakinya menuju ke pantry, namun raut wajahnya langsung berubah kesal saat melihat tidak ada sisa makanan sedikit pun di meja makan untuknya.
"What?! Makanan sebanyak itu habis?!" pekik Ecca kesal.
"Gila emang! Padahal aku masak juga lumayan banyak loh buat bertiga, bahkan aku perkirakan masih ada sisa." gerutu Ecca sambil membuka kulkas, barangkali sisa makanannya dimasukkan ke dalam kulkas.
Tapi ternyata juga tidak ada. Bahkan ia melihat setumpuk piring kotor di wastafel cuci piring. Akhirnya Ecca pun terpaksa harus memasak tengah malam demi mengisi perutnya dan setelah itu mencuci tumpukan piring kotor di wastafel.
Setelah semuanya beres, Ecca pun duduk bersandar sambil menikmati kopi yang baru ia buat.
"Caca." panggil seseorang di belakangnya membuat Ecca berbalik dan meletakkan cangkir kopinya di meja.
"Ngapain malem-malem begini di pantry?" tanya Belva sambil membuka pintu kulkas dan mengambil air mineral.
Tampak kaos yang sedang ia kenakan basah dengan keringat, membuat pikiran Ecca melayang jauh kemana-mana.
'Ini nih yang aku ga suka tinggal bareng sama kak Nuna dan suaminya.' gerutu Ecca dalam hati.
'Mereka pasti baru selesai ngelakuin olahraga malam di atas ranjang berdua. Huft, bikin panas aja!' batin Ecca kesal sampai ia tidak sadar jika Belva sudah duduk tepat di hadapannya.
"Hei," Belva menggerakkan tangannya tepat di depan wajah Ecca. "Ditanyain kok malah ngelamun sih."
Ecca pun memutar bola matanya malas sambil menikmati kopinya. "Aku lapar."
Jawaban Ecca justru membuat Belva merasa bersalah mengingat tadi saat makan malam tidak menyisakan sedikit pun makanan untuk Ecca.
Flashback ON
"Kita langsung makan aja yuk Mas, Ecca udah tidur di kamar." ajak Nuna sambil mengamit lengan suaminya.
Sayangnya Belva langsung melepaskan tangan istrinya dan berjalan mendahuluinya.
Sesampainya di meja makan, Nuna pun langsung mengambil nasi untuk dirinya sendiri tanpa mengambilkan untuk suaminya terlebih dahulu.
"Hemm, Ecca itu emang pinter kalo disuruh masak." gumam Nuna sambil menikmati udang saus tiram yang memang dibuatkan Ecca untuknya.
"Cobain deh, dijamin kamu bakal ketagihan sama masakan Ecca loh Mas." ucap Nuna sambil terus mengunyah makanannya tanpa memperdulikan Belva.
"Harusnya Ecca itu kuliah aja jadi koki, jadi dia bisa punya restoran sendiri. Eh, ini malah ambil jurusan yang bikin kepala pusing."
"Mas Belva, aku pingin nanya deh, apa sih enaknya kerja jadi pengacara? Udah capek, pusing harus hafalin banyak pasal, kerjanya ngurusin masalah orang, udah gitu gajinya juga gak besar-besar amat." ucap Nuna membuat Belva mulai kesal.
"Mending kalo kamu laper tuh makan aja. Gak usah pake banyak tanya." tukas Belva yang baru menyendokkan nasi ke atas piringnya.
Akhirnya Nuna pun terdiam dan tidak lagi berbicara. Kini hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang meramaikan ruang makan.
Namun yang membuat Belva terkejut adalah saat Nuna menghabiskan lauk yang dimasak oleh Ecca tanpa menyisakan sedikit pun.
"Kamu laper apa doyan sih?" tanya Belva ketus. "Ecca gak disisain makanannya sedikit pun?"
Nuna yang benar-benar lagi doyan makan pun kini baru teringat jika Ecca tidak makan bersamanya.
"Ups! Aku kelupaan, Mas. Kayaknya Ecca udah makan duluan deh, makanya tadi dia langsung tidur. Lagi pula Mas tahu sendiri kan, orang hamil bawaannya pingin banyak makan." kilah Nuna dan membuat Belva hanya geleng-geleng kepala.
Flashback OFF
"Maaf ya, tadi Nuna bener-bener lahap banget makan masakan kamu. Kamu tahu sendiri kan Ca, kalo dia memang lagi ngidam masakan kamu." ucap Belva.
Permintaan maaf Belva membuat Ecca menatap kakak iparnya lekat-lekat.
"Oh iya Mas Belva, Kapan asisten rumah tangganya datang?" tanya Ecca kemudian.
"Aku gak mau ya terus terusan jadi babu di rumah ini, harus masak lah, nyuci piring, jangan-jangan besok juga jadi tukang laundry." keluh Ecca kesal.
"Besok bagi tugas aja sama Kak Nuna, jangan kamu sendiri yang beresin." timpal Belva.
"Trus, kalo kak Nuna nanti tetap gak bisa ngerjain kerjaan rumah gimana? Dia kan lagi hamil muda, ntar alasan capek lah, mual lah, dan ujung-ujungnya aku juga yang ngerjain."
"Kalian sengaja ya panggil aku kesini untuk jadi babu kalian?" tanya Ecca dengan nada sedikit kesal.
"Ya udah, besok mas Belva yang akan bantuin kamu." jawab Belva membuat hati Ecca bersorak gembira.
Jika ia akan bekerja sama dengan Belva dalam membersihkan rumah, pastinya akan membuat hubungan mereka semakin dekat bukan?
'What?! Dibantu Mas Belva? Ini serius?" pekik Ecca dalam hati.
Namun, seketika Ecca pun langsung teringat jika Belva adalah suami kakaknya. Terlebih saat melihat keringat Belva membasahi tubuhnya.
"Mas Belva habis olahraga ya?" Ecca memberanikan dirinya untuk bertanya dengan lelaki yang kini duduk di hadapannya.
"Yap, aku memang senang berolahraga sebelum tidur biar nanti tidurnya nyenyak." jawab Belva.
"Berarti olahraganya tiap malam, Mas?" tanya Ecca dengan nada terkejut dan Belva pun menganggukkan kepalanya.
"Gila! Pantes aja Kak Nuna cepet banget buntingnya."
Kali ini Belva yang gantian terkejut setelah mendengar ucapan Ecca.
"Caca, apa hubungannya olahraga sama bunting?" tanya Belva sambil menatap tajam ke arah Ecca.
Ecca kini menghabiskan kopinya dan bersiap meninggalkan meja makan. "Dih, pake sok sokan gak paham nih Mas Belva. Kalian barusan olahraga di atas ranjang bukan?"
Belva yang baru sadar kemana arah pembicaraan Ecca pun kini terdiam. Sedangkan Ecca pun langsung mencuci cangkir kotornya dan bergegas meninggalkan Belva.
"Caca!" geram Belva. "Dia belum tahu aja apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan Nuna." gumam nya pelan.
Ia pun melihat Ecca dari kejauhan yang sudah mulai masuk ke dalam kamarnya.
...🍄🍄🍄...
Terima kasih atas dukungan kalian semua.
Yuk dukung Author dengan
Like
Comment
Favorit
Vote
Gift
Dan
Tonton Iklan juga ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ita rahmawati
ada sesuatu pasti yg di sembunyiin dipernikahan nuna sm belva 🤔
eh belva kok garu ya cwo namanya belva 😅
2023-11-30
0
Bunda Alza
ehh, kepiye toh iki 🤔 penuh misteri
2022-11-24
1
Dewi
Usaha Ecca sedikit demi sedikit membuahkan hasil, gak tahu kedepannya bakalan gimana
2022-11-18
0