Keesokan paginya, Ecca sengaja bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk kakaknya. Setelah itu, ia memutuskan untuk pergi ke kantor dengan memesan ojek online karena menghindari Belva.
Ecca tidak mau larut dalam perasaannya kepada kakak iparnya itu, mengingat Belva tampak bahagia hidup bersama kakaknya.
Sarapan pagi ini, Nuna terlihat kembali menikmati masakan Ecca dengan sangat lahap. Lagi-lagi ia menghabiskan masakan Ecca sampai membuat Belva geleng-geleng kepala.
"Kamu gak sisain sarapan buat adik kamu?" tanya Belva yang selera makannya hilang begitu saja melihat kerakusan istrinya.
"Ecca udah brangkat duluan ke kantor. Berarti dia udah sarapan kan?" jawab Nuna sambil mengelap mulutnya.
"Lagi pula ngapain kamu ngurusin anak ingusan kayak dia. Nikmati aja masakannya dan pergi bekerja!" lanjut Nuna dengan nada ketus.
Kali ini Belva kembali mengalah dengan Nuna dan kembali menikmati sarapannya.
"Nuna memang sangat berbeda dengan adiknya. Sebenarnya sejak dulu aku lebih suka dengan Caca. Sayangnya kali ini aku justru terjebak dan harus menikah dengan kakaknya!"
Belva kembali menggerutu dalam hati menanggapi sikap Nuna yang sama sekali tidak ia suka.
Flashback ON
Dua bulan yang lalu,
"Belva, kamu tahu kan orang tua kita sudah sepakat untuk menjodohkan kita?" tanya Nuna yang sengaja mendatangi Belva di kantornya.
"Yap, lalu apa yang kamu mau?" tanya Belva balik.
"Aku ingin kita menikah bulan depan!"
Nuna menjawab pertanyaan Belva dengan sangat mantap. Sedangkan Belva hanya berdecih menanggapi jawaban Nuna.
"Cih, sayangnya bukan kamu wanita yang ingin aku nikahi! Aku lebih baik menikah dengan wanita lain dari pada dengan wanita simpanan bos sepertimu!"
"Kenapa tiba-tiba ingin menikah secepat ini?" tanya Belva kemudian.
"Kamu lagi hamil ya?"
Deg!
Ucapan Belva membuat Nuna sangat tercengang. Ia tidak mengira sebelumnya jika Belva mengetahui hal ini.
"Kenapa diam?"
"Kaget ya dari mana aku tahu tentang kehamilan mu yang kini memasuki usia tujuh minggu?"
Pertanyaan Belva membuat Nuna semakin terkejut dan tidak berkutik. Namun, bukan Nuna namanya jika dia tidak bisa menguasai keadaan.
"Ya, aku memang hamil. Tapi kau tetap akan menikah denganku, Belva!" ucap Nuna mempertegas kalimatnya.
"Tidak akan!" gertak Belva.
"Aku tahu, kau tidak akan bisa mengelak setelah melihat ini bukan?"
Nuna mengeluarkan beberapa bukti dimana Belva menangani kasus lawan saingan bisnis Mamanya sendiri.
Mama Belva dan Mami Nuna memang sedang memiliki project besar untuk mendirikan sebuah perusahaan.
Namun karena perusahaan yang akan didirikan oleh Mama Belva kurang disetujui oleh Dion Quiero, suaminya, maka kali ini Dion meminta putranya untuk membantu lawan bisnis mamanya untuk memenangkan perebutan lahan bisnis tersebut tanpa sepengetahuan mamanya.
"Sial! Dari mana perempuan ini mendapatkan file berkas selengkap ini?" umpat Belva geram dalam hatinya.
Matanya kini menatap tajam ke arah Nuna. "Aku tidak akan terkecoh dengan ancamanmu!"
"Sekarang lebih baik baik kau pergi dari ruanganku karena aku tidak akan pernah Menikahi mu Nuna!" usir Belva.
Sayangnya keinginan Belva untuk tidak menikahi Nuna harus pupus saat papanya masuk ke dalam ruangannya.
"Belva akan menikahimu, Nuna. Atur saja waktunya kapan kau mau menikah dengan putraku!" ucap Dion.
Nuna pun langsung melebarkan senyumannya sebelum meninggalkan ruangan Belva.
"Makasih banyak atas dukungannya calon papa mertua. Kalau begitu siapkan segera lamaran kalian minggu depan." ucap Nuna sambil beranjak meninggalkan ruangan Belva.
Sedangkan Belva mengusap wajahnya kasar mendengar keputusan sepihak papanya.
"Papa sudah gila ya!" pekik Belva tidak terima.
"Papa tidak ingin berita yang dipegang oleh Nuna sampai di telinga Mama. Kamu tahu sendiri kan mama mengalami serangan jantung setelah kasusnya gagal."
"Papa sendiri merasa bersalah, Belva. Jangan sampai mama makin terkejut saat mengetahui kita adalah orang yang ada di balik kegagalan project besar mama!" jelas papa Dion.
"Tapi papa sendiri tahu kan, project yang akan mama kerjakan bukanlah yang terbaik untuk mama. Tanah yang akan dibangun perusahaan mama juga merupakan lahan sengketa yang suatu saat nanti akan kembali menjadi masalah yang besar,"
"Kita bisa jelaskan semua ini dengan Mama secara baik baik, pa. Dan aku yakin mama pasti akan mengerti," timpal Belva yang masih belum rela jika ia harus menikahi Nuna.
"Bukan hanya itu masalahnya, Belva."
"Lalu apa?!" tanya Belva dengan suara yang lebih tinggi.
"Lawan bisnis mama saat itu adalah mantan kekasih papa," jawab Dion membuat Belva mulai paham dimana letak ketakutan papanya.
"Apa papa masih mencintai kekasih papa?" tanya Belva yang langsung dijawab papanya dengan gelengan kepalanya.
"Jangan berfikiran bodoh untuk hal itu, Belva. Papa sangat mencintai mamamu. Jadi, tolong papa kali ini untuk tetap menikah dengan Nuna." pinta Dion.
Akhirnya mau tidak mau, Belva pun menyetujui pernikahannya dengan Nuna. Tentu saja dengan perjanjian hitam di atas putih.
Flashback OFF
"Hari ini kau tidak perlu mengantarku pergi bekerja. Karena aku akan diantar jemput oleh supir dari kantor." ucap Nuna sambil mengelap mulutnya.
"Hemm," jawab Belva singkat sambil kembali menikmati masakan Ecca.
"Masakan Caca benar-benar sangat nikmat dan pas di lidahku. Aku jadi semakin betah tinggal di rumah jika dia ada disini. Sayangnya sudah dua kali ini dia tidak ikut makan bersama." gumam Belva dalam hati.
...🍄🍄🍄...
Sedangkan Ecca yang sudah sampai di kantor, kini menikmati bekal makanannya yang memang sudah ia siapkan dari rumah.
"Pagi Ecca," sapa Ollyta yang baru saja datang dan meletakkan tasnya di atas meja kerjanya.
Karyawan Belva yang satu ini sangat ramah dan tampak manis dengan rambut lurus dan poni yang terpotong rapi.
Awal mengenal Ollyta membuat Ecca langsung merasa nyaman bekerja dengannya.
"Pagi juga Kak Olly. Udah sarapan?" tanya Ecca dan Olly hanya menggelengkan kepalanya.
"Sarapan bareng yuk! Kebetulan Ecca bawa bekal 2 nih." ajak Ecca mengeluarkan kotak bekal yang satu lagi dari tasnya.
Sebenarnya ia sengaja bawa double untuk makan siangnya nanti.
"Gak usah dek, ini buat makan Ecca aja nanti siang." tolak Olly. "Kakak emang biasa sarapan di kantin kok."
"Diiih, sekali kali cobain masakan Ecca gak papa kali Kak Olly," desak Ecca sambil menyodorkan kotak makannya.
Akhirnya Ollyta pun menerima bekal Ecca dan kini mereka berdua menikmati sarapan bersama.
"Ini beneran masakan kamu, Ca?" tanya Ollyta dengan nada tidak percaya.
"Iya kak. Kenapa? Gak enak ya?"
"Ini enak banget malahan. Rasanya aja kayak masakan restoran bintang 7, Ca!" puji Ollyta.
"Gimana kalo setiap pagi aku nitip bawain sarapan sama kamu, nanti makan siangnya aku traktir di kantin." tawar Ollyta.
"Kakak gak perlu traktir kok! Kalo kakak suka masakan Ecca, besok dibawain lagi deh." timpal Ecca.
"Udah santai aja, setiap makan siang pokoknya nanti aku yang traktir. Titik," balas Ollyta keukeuh.
Belva yang sengaja melewati ruangan Ecca pun tersenyum melihat kedekatan antara keduanya.
Melihat Belva yang kemudian berdiri tepat di belakang Ecca pun membuat Ollyta buru-buru menutup bekal makanannya dan berdiri menyambut kedatangan Belva.
"Maaf Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ollyta sambil sedikit membungkukkan badannya.
Sedangkan Ecca melihat sikap Ollyta pun ikut ikutan menutup bekal makanannya dan memutar tubuhnya menghadap Belva.
Aroma parfum maskulin Belva kini menusuk tajam ke dalam hidungnya membuat Ecca menelan ludahnya kasar.
"Ya Ampuuuun, Mas Belva harum bangeeet, udah gitu hari ini kelihatan makin cakep aja," puji Ecca dalam hati.
"Ehm!"
Belva berdehem membuyarkan lamunan Ecca.
"Setelah sarapan langsung ke ruangan saya!" perintah Belva sambil menunjuk ke arah Ecca.
"B-ba-baik pak." jawab Ecca terbata dan Belva pun berbalik keluar dari ruangan Ecca.
...🌺🌺🌺...
Jangan lupa untuk terus dukung karya aku dengan
Like
Comment
Favorit
Vote
Gift
Dan Tonton iklannya juga ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ita rahmawati
oh ternyta begitu
2023-11-30
0
Bunda Alza
astaga, tingkahmu Nuna
2022-11-24
1
Dewi
Konflik mulai bertebaran nih, apalagi bakalan terjadi duel sengit antara kakak beradik yang beradu kepintaran nantinya
2022-11-18
0