*Stasiun Pemberhentian Pertama*
Farhan yang melihat keluar jendela melihat banyak sekali penumpang yang masuk, ia perlahan menutup buku kitab nya dan memasukkan nya ke dalam tas.
Karena gerbong depan dan gerbong tengah sudah mulai penuh dengan penumpang yang baru naik, akhirnya beberapa penumpang yang tersisa harus menuju gerbong belakang.
Perlahan mulai banyak penumpang yang masuk ke gerbong belakang. Dengan sifat dinginnya Farhan, ia tidak melihat penumpang yang naik ke gerbong belakang, ia hanya melihat keluar jendela.
"Aku harap tidak ada yang duduk di dekat ku", ucap Farhan dalam hati tanpa melihat para penumpang yang masuk.
Tapi harapan Farhan pun hilang, tak berapa lama ada perempuan bercadar yang masuk ke gerbong belakang. Perempuan bercadar itu melihat semua tempat duduk yang ada di gerbong belakang, tapi semuanya telah penuh.
Akhirnya perempuan itu melihat ke arah Farhan yang sedang melihat keluar jendela dan duduk sendirian. Perlahan perempuan bercadar tersebut mendekat ke arah tempat duduk Farhan.
"Assalamu'alaikum", salam perempuan bercadar.
" Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh ", jawab Farhan sedikit melihat ke arah perempuan bercadar itu lalu kembali melihat keluar jendela.
" Hmm,, maaf mas. Saya boleh duduk di sini?,,, soalnya tempat duduk nya udah penuh", ucap grogi si perempuan bercadar.
"Huff,,, silahkan saja,, tidak ada yang melarang ukhty untuk duduk dimana", ucap Farhan tanpa melihat ke arah perempuan tersebut.
"Terima kasih mas", ucap perempuan bercadar.
Perempuan bercadar itu pun perlahan duduk di bangku yang berhadapan dengan bangku tempat Farhan duduk. Perlahan ia melepas tas yang ia gendong dan menaruhnya disampingnya.
Beberapa menit kemudian kereta pun kembali berjalan dan mulai menjauh meninggalkan pemberhentian pertama...
*Di dalam kereta api yang sedang melaju*
Sesekali perempuan bercadar itu memperhatikan Farhan yang menutupi daerah wajahnya mulai dari hidung,mulut dan sampai menutupi leher nya menggunakan sorban putih.
"Hmm,, siapa pemuda bersorban itu?. Aku baru kali lihat pemuda yang udah pake peci masih nutup wajahnya pake sorban, rapet banget balut sorbannya, kalo ikhwan di pondok ku paling banyak sorbannya dikalungin di leher, tapi pemuda ini malah di buat nutup wajahnya, apalagi balutannya juga kenceng banget, pasti dia udah terbiasa ", ucap perempuan bercadar itu tak henti memandangi pemuda bersorban itu.
" Ehem,, nggak seharusnya ukhty bercadar seperti kamu memandang lawan jenis dengan waktu yang begitu lama", ucap Farhan yang sedang melihat pemandangan dari jendela.
"Astaghfirullah Hal'adzim,, ma maaf akhy", ucap perempuan bercadar.
Perempuan bercadar itupun langsung grogi dan mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas nya dan mulai membuka halaman buku.
" Ya Allah,,, ada apa dengan ku. Kenapa aku memandangi pemuda bersorban itu?,,, harus jaga pandangan Ya Allah", ucap perempuan bercadar dalam hati.
*-----------------------*
1 jam kemudian
Dalam keadaan yang sangat canggung itu, telah satu jam perempuan bercadar itu tidak melirik ke arah Farhan...
Tapi pada akhirnya, perempuan itupun kembali melihat ke arah Farhan dengan pelan. Dia melihat Farhan sedang duduk tegap, menyilangkan tangannya, dan menutup mata.
"Hmm,, pemuda itu tidur. Kalo dilihat dari penampilan nya, sepertinya dia anak Pondok Pesantren. Kereta ini tujuan akhirnya di Stasiun Pemuda Jaya, di situ ada Ponpes ku, apa pemuda itu mau ke sana?", ucap perempuan bercadar dalam hati.
"Kalo pemuda itu adalah salah satu santri ikhwan di Ponpes ku,, kenapa aku nggak pernah lihat dia waktu di pondok ya?. Atau pemuda itu baru mau daftar di Ponpes Miftahul Huda? " lanjutnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good job thor lanjutkan seruuuu
2023-11-22
0