Tok tok tok, terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Freya, dengan wajah yang masih kusut Freya membuka pintu kamarnya dengan mata yang masih setengah terbuka.
“ Selamat pagi Nona!” sapa Dafi setelah pintu terbuka.
“ Ah selamat pagi tuan! Hoaaammm.” Jawab Freya menutup mulutnya yang masih mengantuk.
“ Silahkan kalian masuk! Buat nona ini secantik nona Cleona!” titahnya kepada tiga orang wanita muda yang merupakan pelayan terpercaya dari keluarga Ghazalan yang memakai pakaian seragam kemeja putih yang dibalut dengan blazer berwarna hitam.
“ Baik Tuan!” ucap mereka bertiga serentak sambil membungkukkan sedikit tubuh mereka. Tanpa menunggu lama ketiga pelayan wanita tersebut langsung masuk kem kamar Freya tanpa menghiraukan penghuni di dalamnya.
“ Eh tunggu dulu, kalian mau apa masuk kemari?” tanya Freya menghentikan kegiatan mereka yang ingin membuka pakaian Freya.
“ Maaf nona, kami hanya melaksanakan perintah tuan, kami harus menyelesaikan tugas kami tepat waktu.” Ucap salah satu diantara mereka yang memiliki tubuh yang ideal.
“ Tapi tidak membuka pakaianku juga kali, apa kalian juga harus membantuku mandi?” tanya Freya.
“ Iya Nona!” jawab mereka.
“ Ah yang benar saja, aku tidak mau tubuhku di sentuh oleh sembarang orang.” Ucap Freya tegas.
“ Tapi nona...!”
“ Kalau masalah mandi, biar aku sendiri yang melakukannya. Kalian tunggu saja di sini dan persiapkan kebutuhanku.” Kata Freya yang segera berlari ke kamar mandi.
“ Ah yang benar saja, bagaimana bisa aku membiarkan tubuhku di lihat dan di sentuh begitu saja oleh orang lain. Gini – gini akan menjadi aset terpentingku ke depannya.” Gumam Freya sambil melihat tubuhnya yang masih terbalut pakaian dalam melalui pantulan cermin di kamar mandi. Tanpa membuang waktu, Freya bergegas membersihkan tubuhnya secepat kilat.
“ Mari silahkan nona, kami akan membantu anda memakai gaun ini.” Ucap pelayan wanita yang bernama Mega yang memperlihatkan sebuah gaun pengantin untuk acara akad. Freya begitu terkesima melihat gaun pengantin yang begitu sangat indah. Gaun kebaya berwarna putih yang di aplikasikan dengan bagian dada berlapis mutiara tembak dan bagian kepala yang bertengger sebuah mahkota yang dilapisi mutiara silver. Benar – benar gaun pengantin yang terlihat sangat mewah.
Tidak lama, gaun pengantin tersebut sudah berpindah ke tubuh Freya, gaun tersebut semakin terlihat hidup dan semakin mewah serta anggun setelah melekat di tubuh Freya yang benar – benar sesuai dengan ukurannya.
“ Wah! Anda benar – benar cantik nona, bahkan lebih cantik dari nona Cleona.” Ceplos Anin tanpa sadar yang langsung mendapat sikutan dari temannya.
“ Ups, maafkan saya nona.” Imbuhnya.
“ Ah tidak apa – apa! kalian pasti sudah tahu kalau gaun ini sebenarnya pemilik dari mempelai yang sesungguhnya sedangkan aku hanya pengganti saja.” Seru Freya.
“ Maafkan saya nona! Saya tidak bermaksud menyinggung anda.” Sesal Anin.
Hei, kenapa kau berkata seperti itu, aku tidak masalah. Sebenarnya aku juga mengerti perasaan tuan kalian di tinggalkan oleh orang yang sangat di cintainya. Huft...sangat menyedihkan.” Jelas Freya sambil tersenyum agar suasana tidak menjadi canggung.
“ Ohya, sangat di sayangkan gaun pengantin ini tidak sempat di pakai oleh pemiliknya. Semoga suatu hari pemilik sesungguhnya kembali dan mereka bisa bersatu kembali.” Harap Freya yang hanya di dengarkan saja oleh mereka.
Mereka sangat tahu peraturan dalam keluarga Ghazalan di larang untuk ikut campur urusan pribadi tuannya. Apalagi sampai mengghibah.
“ kalian sudah berapa lama bekerja di sini?” tanya Freya disela – sela wajahnya yang sedang di rias. Ia pasti akan merasa sangat bosan jika harus berpuasa mengghibah.
“ Kami sudah mengabdi pada keluarga Ghazalan sudah lima tahun nona.” Balas Mega yang merupakan pelayan wanita yang memantau dan mengawasi kedua pelayan lainnya.
“ Oh cukup lama juga ya, lalu bagaimana sih keluarga Ghazalan itu? Terutama tuan kalian? baru kali ini aku bertemu manusia tipe seperti dia.” Ucap Freya berusaha menggali informasi.
“ Maaf nona, kami tidak berhak berbicara.” Balas Mega.
“ Ah kalian payah. Ya sudahlah cepat siapkan pekerjaan kalian.” dengus Freya kesal tidak mendapat jawaban apa pun.
“ Baik nona!”
Selama memakan waktu 1,5 jam, akhirnya Freya selesai di make over menjadi seorang mempelai pengantin wanita.
“ Nah selesai nona! Mari kita keluar menuju gedung resepsi akadnya.” Ajak Mega sambil memegang tangan Freya untuk membantunya berjalan. Sedangkan kedua temannya memegangi ekor gaun bagian belakang yang menjuntai sampai ke lantai.
“ Ah, ternyata aku cantik juga menjadi seorang pengantin. Setidaknya aku pernah mengalaminya meskipun hanya sebagai peran pengganti. Huft!” Gumam Freya dalam hati.
“ Ayo...” seru Freya dengan langkah yang tertatih dan perlahan, Freya berjalan keluar gedung apartemen Akram menuju gedung resepsi akad.
Sementara Akram sudah pergi terlebih dahulu bersama asistennya.
Sesampainya di ruangan resepsi akad, spontan membuat tubuh Freya lemas. Ia tidak menyangka bahwa di dalam ruangan yang terlihat sangat megah dengan desain interior yang didominasi warna silver sudah terdapat para tamu yang akan menyaksikan pernikahannya.
“ Mari nona! Anda jangan gugup, saya akan mengantar anda ke dalam!” ucap Mega berusaha menenangkan Freya yang terlihat gugup.
Belum hilang rasa syoknya, Freya segera di sambut oleh dua wanita yang sangat cantik dan anggun menggunakan gaun kebaya yang senada dengan gaun pengantinnya. Meskipun mereka berdua berbeda generasi tetapi kecantikan di wajah mereka terlihat sangat jelas.
Mereka adalah Ibu dan neneknya Akram yang tidak sabar ingin menyambut mempelai wanita yang akan menjadi menantu mereka.
“ Mari sayang! Kau benar – benar sangat cantik hari ini! Baru kali ini Mama melihatmu dengan jelas.” Ucap wanita yang berusia 52 tahun bernama Nyonya Aksara ibunya Akram.
Mendapat sambutan dari kedua wanita yang di anggapnya spesial Freya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan tersenyum ramah untuk menutupi rasa kegugupannya.
Mereka pun menggandeng tangan Freya menuju meja akad yang sudah terdiri dari Akram sebagai mempelai pria. Dan beberapa orang yang menjadi saksi dan pak Penghulu.
Melihat Freya berjalan menuju ke arah meja akad, membuat Akram terkesima akan kecantikan Freya. Seketika ia teringat akan gadis cilik yang menjadi penyelamatnya berada di dalam tubuh Freya.
Begitu pun dengan Freya yang mengagumi ketampanan Akram dalaman balutan tuksedo yang senada dengan gaunnya.
Setelah semua pada posisinya, acara akad nikah pun akan segera dilaksanakan.
“ Baiklah para hadirin dan kedua mempelai yang hadir di sini, akad nikah ini akan segera kita laksanakan. Saya sebagai wali hakim dari mempelai wanita siap menikahkan kalian.” ucap pak penghulu.
Pak Penghulu pun menjabat tangan Akram untuk memulai ijab kabul.
“ Bismilahirohmanirohim...
" Saya nikahkan dan kawinkan engkau Akram Mazhar Ghazalan Bin Narendra Ghazalan dengan Freya Grizelle Binti Oktavius Atmajaya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan perhiasan mutiara di bayar tunai.”
“ Saya terima nikah dan kawinnya Freya Grizelle Binti Oktavius Atmajaya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan perhiasan mutiara dibayar tunai.” Ucap Akram dengan lantang dan tegas dalam satu tarikan nafas.
“ Bagaimana para saksi?” tanya pak penghulu.
“ Saaaaahhhh.” Teriak kedua saksi dengan tegas.
“ Alhamdulillah.” Jawab para tamu yang berada di ruangan tersebut dengan serentak.
Seketika tubuh Freya menjadi lemas tidak bertulang, tanpa aba – aba air matanya jatuh begitu saja di hari pernikahan yang tidak ia inginkan, sekarang ia telah berubah status menjadi seorang isteri dari seorang pria asing yang tidak dikenalnya sama sekali.
Hai reader Author!
Mohon maaf karena sudah lama hiatus....
author harap,reader masih setia dengan karya author ini...😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments