Isteri Pengganti Sang CEO
" Kita akhiri saja hubungan ini! Aku merasa hubungan ini sudah terasa hambar. Semoga kau menemukan kebahagianmu di luaran sana. Mulai sekarang kita jalani kehidupan kita masing – masing. Anggap saja hubungan ini tidak pernah terjadi.” Ucap seorang pria muda bernama Geo yang masih berusia sekitar 28 tahun kepada mantan kekasihnya detik itu juga.
Mendengar penuturan dari mulut pria yang selama 5 tahun ini ia kagumi dan cintai, yang sudah terjalin begitu indah hancur seketika itu juga. Freya Grizelle Atmajaya seorang gadis cantik yang anggun yang berusia sekitar 26 tahun, seperti terkena bom atom yang telah menyerang hatinya menjadi hancur lebur seperti debu yang bertebaran ke seluruh penjuru dunia.
Meskipun hatinya sudah hancur, namun Freya masih bisa menahan emosinya agar tidak meledak.
“ Baiklah.” Ucap Freya datar tanpa ekspresi yang terlukis di wajahnya.
“ Selamat tinggal.” Pamit Geo yang berlalu begitu saja meninggalkan Freya di sebuah taman kota yang berada di pinggir danau buatan yang sudah resmi menjadi mantan kekasihnya yang selama ini telah menemani hari – harinya selama lima tahun.
Setelah kepergian Geo yang sudah tidak terlihat lagi, seketika air mata Freya tumpah bak sebuah tanggul waduk yang jebol.
“ Geo brengsee..........kkkkkkkkk.” teriak Freya sekuat – kuatnya yang berada di pinggir Danau untuk meluapkan segala rasa yang sudah tidak terkirakan lagi. Agar semua rasa sakit dan jutaan jarum yang menghujam hatinya dapat keluar bersamaan teriakan dan air mata yang tanpa bisa dikendalikan lagi.
“ Hosh hosh hosh hosh....hahaaaa hahahaaaaaaaaaaaaa. Dasar bodo.......hhh. semoga harimu senin selalu.......uuuuu.” Teriaknya lagi dengan volume suara yang semakin kuat. Tanpa memperdulikan orang – orang yang lewat di sekitaran taman, teriakan Freya semakin lama semakin menggelegar.
“ Ah, sial...tenggorokanku jadi sakit. Baiklah Freya keluarkan semua rasa beban yang ada di hatimu. Setelah ini kau harus menjalani kehidupanmu menuju kebahagian. Tunjukkan pada si brengsek Geo tanpa nya kau bisa lebih kuat dan bahagia. Yaah... kau pasti bisa Freyaaaaaa......”
Selama 30 menit, Freya berteriak seperti orang yang tidak waras, akhirnya ia jatuh terduduk begitu saja. Kaki jenjangnya tidak bisa lagi menopang tubuhnya seakan seluruh tubuhnya tidak bertulang.
Dengan menangis yang sesenggukan, Freya masih berusaha menerima kenyataan yang baru saja ia hadapi. Hubungannya kandas begitu saja tanpa alasan. Geo sang kekasih yang sangat ia cintai, tiba – tiba memutuskan hubungan mereka secara sepihak.
Ya, Freya dan Geo memutuskan berpacaran sejak kuliah semester akhir lima tahun yang lalu. Dan dewi fortuna pun masih bepihak kepada mereka. setelah lulus kuliah mereka di terima bekerja dalam satu perusahaan. Meskipun peraturan perusahaan melarang adanya antar karyawan menjalin hubungan tetapi mereka dengan sangat rapi dan tertutup dapat menyembunyikan hubungan mereka hingga akhirnya hubungan ini berakhir tanpa di ketahui oleh rekan kerja mereka. Hanya beberapa sahabat terdekat mereka yang tahu akan hubungan mereka.
Seperti biasa mereka selalu bertemu setelah pulang dari kantor. Begitu juga dengan hari ini, Geo mengajak Freya bertemu di taman kota untuk bertemu. Dan tentunya membuat Freya sangat senang karena bisa menghabiskan malam week end mereka berdua. Tanpa curiga sedikit pun Freya langsung pergi ke taman setelah jam kerja selesai.
“ Tega sekali kau Geo, mengapa kau memutuskan hubungan ini begitu saja. Waktu selama lima tahun ini apakah tidak ada artinya bagimu haaahh.. dasar brengsek...” teriak Freya kembali. Ia pun tanpa sadar menjatuhkan tubuhnya menatap langit gelap yang di taburi penuh bintang – bintang yang berkelap – kelip.
“ Ah,,,hai langit yang gelap di sana, meskipun kau gelap kau masih diterangi oleh bintang – bintang yang selalu setia menemanimu. Kau curang tidak adil.....tolong berikan aku satu bintangmu untuk menerangi hatiku yang gelap ini.” Oceh Freya berbicara sendiri sambil memandangi langit.
Setelah puas mengeluarkan uneg – unegnya, dengan tubuh yang masih lemas Freya berusaha untuk berdiri. Ia melihat arloji yang ad di pergelangan tangannya. Jarum jam sudah menunjukkan ke angka 20.15 malam.
Dengan merapikan pakaian dan menyisir rambutnya menggunakan tangannya yang berantakan Freya berjalan dengan terseok – seok menuju halte bus. Namun, karena suasana hatinya sedang kacau ia malas untuk pulang ke rumah.
“ Hah, dasar kau Freya. Kali ini kau terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk mengobati hatimu.” Gumam Freya sambil menepuk dahinya.
Freya pun berjalan keluar taman untuk mencari taksi, sambil menikmati udara malam yang sudah tidak dirasakan lagi oleh kulitnya Freya berusaha menstabilkan emosi dan tubuhnya agar tidak terlihat lemah di mata orang. Ia tahu resiko yang akan di alaminya jika ia tidak sadar diri. Dengan beberapa kali menarik nafas yang dalam Freya terus berjalan di trotoar menyusuri jalan raya tengah kota yang tetap padat di penuhi oleh kendaraan – kendaraan yang lalu lalang.
Freya terus berjalan menyusuri trotoar tanpa tujuan. Pandangannya jauh melihat ke depan. Dengan tatapan yang kosong, Freya tanpa sengaja menabrak sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Braaakkk..... “ Auw.....siapa sih yang memarkir mobil di sini. Sakit tahu.. ah dasar sungguh menyedihkan kau ini.” Umpat Freya sembari menuding – nuding dan menendang ban mobil yang ada di depannya.
“ Hei, kalau mau berhenti kasih aba – aba dong, jangan berhenti mendadak. Kan bisa membahayakan orang lain. Ish dasar...kau telah menghalangi jalanku tahu. Ayo cepat minggir sekarang...” omel Freya memarahi sebuah mobil seperti mengomeli anak kecil yang ketahuan mencuri permen temannya.
Dengan terus mengoceh yang tidak jelas, Freya melampiaskan amarahnya kepada sebuah mobil sedan berwarna hitam Seperti orang yang mabuk tanpa memperdulikan orang – orang yang lalu lalang.
“ Dasar kau ya! Tidak mau minggir juga, ayo cepat minggir sekarang juga! kalau tidak aku akan....”
“ Akan apa?” potong seorang pria dengan suara baritonnya yang tegas.
“ Ah, kau sekarang baru menjawab ya! Kau mau tahu apa yang akan aku lakukan hah...” ucap Freya semakin kesal dengan mobil yang di depannya karena berani menjawab ucapannya.
“ Nah ini rasakan....” duk duk duk....Freya menendang – nendang ban mobil tersebut dengan sangat kesal.
Melihat mobilnya di tendang oleh orang yang tidak dikenalnya pria yang melihat tingkah Freya dari belakang tubuh Freya langsung menghentikan aksinya.
“ Hei, apa yang kau lakukan dengan mobilku hah?” tegur pria tersebut dengan nada yang sedikit tinggi.
Mendengar suara teriakan yang berasal dari arah belakang, sontak membuat Freya terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya.
Melihat sesosok tubuh yang begitu tinggi tegap seperti seorang atletis dengan wajah yang sangat tampan, rahang yang kokoh, alis yang tebal seakan di ukir dengan sangat detail menatap tajam ke arah Freya yang juga sedang memandangnya.
Pria tersebut langsung membelalakkan matanya ketika melihat dengan jelas wajah seorang wanita yang berada di depannya.
“ Cleona!” seru pria tersebut secara spontan karena wajah wanita tersebut mengingatkannya dengan seseorang.
“ Menikahlah denganku.” Ucap pria tersebut dengan lantang.
“ Haaaaaahhhhhhh.......”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments