Melihat mobilnya di tendang oleh seseorang yang tidak dikenal, Akram pun langsung menghampiri wanita yang telah mengomel – ngomel sambil menendang ban mobilnya dengan sangat kesal.
Akram masih memperhatikan tingkah wanita tersebut melampiaskan amarahnya kepada sebuah benda yang sama sekali tidak bersalah. Setelah mengancam mobil tersebut, ia pun tidak tahan lagi untuk membuka suara.
“ Akan apa?” ucap Akram langsung memotong perkataan wanita yang ada di depannya.
Setelah wanita tersebut membalikkan tubuhnya, Akram sangat terkejut melihat wajahnya yang sangat mirip dengan wajah tunangannya yang tiba – tiba menghilang tanpa ada kabar.
“ Cleona” spontan Akram menyebut nama kekasihnya yang beberapa hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan mereka. Namun, bencana yang tak diinginkan telah melanda rencananya. Cleona sang mempelai wanita tiba – tiba pergi begitu saja meninggalkan Akram.
Kini Akram terlihat frustasi sudah kehabisan rencana karena sampai detik ini juga Cleona belum ada kabarnya. Padahal acara pernikahan mereka akan di langsungkan esok hari.
Jika ia membatalkan acara pernikahannya, hal ini akan menimbulkan perang antar keluarganya.
Namun setelah melihat wajah wanita yang ada di depannya senyum Akram terukir tipis. Lalu muncullah sebuah ide yang sangat egois dan gila. Ia ingin wanita tersebut menjadi pengganti mempelai wanitanya yang sampai saat ini belum ada kabar keberadaannya.
“ Menikahlah denganku!” seru nya ketika wanita tersebut hendak pergi meninggalkannya.
“ Apa....” ucap wanita tersebut begitu terkejut.
“ Dafi! Bawa wanita ini.” teriak Akram memanggil asistennya sambil berlalu menuju mobil.
“ Baik Tuan!” jawab asistennya mendatangi Freya yang masih syok. Belum hilang rasa syoknya, ia pun merasakan tubuhnya melayang karena tanpa bicara apa – apa, Dafi asisten Akram langsung memanggul Freya ke pundaknya seakan – akan membawa karung beras.
“ Hei! Lepaskan aku.....akan aku laporkan kalian ke polisi. Lepaskan! dasar pria cabul...” teriak Freya meronta – ronta di atas pundak Dafi.
Dafi tidak menghiraukan teriakan Freya, ia tetap berjalan menuju mobilnya dan brukkkkk tanpa rasa bersalah, Dafi melempar tubuh mungil Freya ke kursi bagian depan mobil.
“ Auw.... bisa pelan tidak sih. Dasar kasar sekali dengan seorang wanita.” dengus Freya kesal sambil menggosok – gosok punggungnya.
“ Diamlah! Jika kau ingin selamat.” Ancam Dafi menatap Freya dengan tatapan membunuhnya. Mendapat tatapan yang begitu horor, Freya langsung mengunci rapat mulutnya dan menelan liurnya sendiri.
Mobil pun melaju dengan kencang menebus jalan raya yang dipadati oleh kendaraan yang lalu lalang. Suasana di dalam mobil terasa hening mencekam. Dafi fokus dengan kemudinya, Freya melirik kaca spion dan melihat pria yang duduk di belakang memejamkan matanya.
“ Huh dasar,suasana seperti apa ini? Mereka ini siapa sih, seenak udelnya saja terhadap orang lain.” Ucap Freya dalam hati sambil melirik kaca spion.
Drrrrtttttttttt ....suasana yang hening berubah menjadi riuh karena suara deringan yang berasal dari handphone Freya. Seketika mata Akram terbuka dan tatapan antara Freya dan Akram saling tabrakan melalui kaca spion. Melihat hal itu, membuat Freya sangat gugup melihat tatapan Akram yang begitu horor. Dengan segera Freya mengalihkan pandangannya menuju handphone nya yang sedari tadi berdering.
“ Maaf!” ucap Freya canggung langsung mensilent kan nada dering handphone. Ia melihat nama Diandra sahabat kentalnya yang tertera pada panggilan tak terjawab sebanyak tiga kali. Agar sahabatnya tidak khawatir, ia pun mengirim pesan lewat sebuah aplikasi hijau yang bergambar sebuah telepon.
\[ Maaf honey, aku lagi ada urusan sedikit jadi tidak bisa mengangkat teleponmu!nanti kalau sudah selesai akan aku telepon balik ya. Jadi jangan khawatir! okay darling!\] tulis Freya kepada sahabatnya.
Tidak perlu menunggu lama, balasan dari sahabatnya pun masuk.
\[ Yakin, kau baik – baik saja? Aku yang merasa tidak baik Fre! Apa kau sudah lihat artikel ini?\]
\[ Belum. Memangnya ada apa sih?\]
\[ Kau lihat saja dahulu, setelah itu apa
tanggapanmu?]
“ Artikel apa sih! Dan kenapa Diandra bersikap seperti itu? Bikin penasaran saja.” Gumam Freya setelah membaca balasan dari sahabatnya. Kemudian ia pun membuka link untuk melihat artikel yang di maksud Diandra.
“ Apa? dasar brengsek......jadi ini alasanmu mengakhiri hubungan ini!” Teriak Freya penuh amarah tanpa memperdulikan dua pria yang berada dalam satu mobil dengannya.
Mendengar teriakan dari wanita yang ada di depannya secara tiba – tiba, membuat Akram menatapnya tajam melalui kaca spion yang ada di depannya. Begitu juga dengan Dafi yang reflek menatap Freya dengan tatapan yang tak kalah horor dengan Akram.
Merasa mendapat tatapan dari dua pasang mata sekaligus secara bersamaan, membuat Freya menutup mulutnya. Ia baru tersadar dengan situasi yang tidak tepat. Entah nasib sial apa lagi yang akan menimpanya malam ini. Belum hilang rasa sakit hatinya yang telah di torehkan oleh mantan kekasihnya yang telah memutuskan hubungan mereka secara sepihak.
Ia di hadapkan oleh kenyataan yang semakin membuat jurang luka hatinya semakin dalam dengan adanya sebuah artikel tentang pernikahan seorang putri sang pengusaha yang ternama di kota ini dengan sang kekasih yang bernama Geovanda Jovanka yang tak lain adalah pria yang sangat ia cintai yang telah menjadi mantan kekasihnya.
Yang lebih menyakitkan lagi, waktu pernikahan mereka akan dilaksanakan pada minggu depan. Dan kali ini ia terus dihadapkan dengan dua orang pria yang begitu aneh yang tiba – tiba menculiknya begitu saja. Setelah mengucapkan pernyataan ajakan menikah.
“ Hah, ya Allah cobaan apa lagi ini! Kuatkan lah hambamu ini untuk menghadapi semuanya. Berilah hamba berita yang dapat menutup luka hati ini.” Doa Freya dalam hati yang di iringi dengan jatuhnya air mata yang sudah mengering.
Freya memalingkan wajahnya ke arah jendela agar wajahnya tidak terlihat oleh dua pria yang ada di samping dan di belakang kursi mobil.
Dengan suara yang sesenggukan, Freya berusaha menstabilkan diri dan emosinya agar tidak terlihat lemah di depan mereka. Sambil mengusap air mata yang terus mengalir seperti enggan untuk berhenti Freya mengirim pesan kepada Diandra sahabatnya, memberitahukan bahwa ia bisa mengendalikan dirinya dari berita di artikel tersebut agar sahabatnya tidak mencemaskan dirinya.
“ Ambillah tisue ini nona!” Tawar Dafi sambil menyodorkan sekotak tisu ke arah Freya.
“ Terima kasih tuan! Dan maafkan saya!” ucap Freya yang mengambil tisu dari Dafi.
Melihat kondisi dari wanita yang ada di depannya membuat Akram sejenak melihat dirinya yang bernasib sama yang telah di tinggalkan oleh kekasih mereka. Namun demi egonya, Akram hanya bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya dan membiarkan Freya dengan rasa sakitnya.
Mobil berhenti di sebuah parkiran gedung apartemen yang hanya dapat di huni oleh kalangan para pengusaha yang ternama.
“ Mari silahkan nona!” ucap Dafi sambil membukakan pintu mobil lembut di banding dengan perlakuannya yang membawa Freya ke dalam mobil dengan kasar.
“ Terima kasih!” ucap Freya.
“ Mari ikut saya nona.” Ajak Dafi mempersilahkan Freya mengikutinya masuk ke dalam apartemen tempat tinggal Akram yang berada di lantai 15 yang hanya ada satu unit. Sementara Akram sudah berjalan mendahului mereka terlebih dahulu.
Sepanjang perjalanan Freya mengagumi desain gedung apartemen yang begitu mewah dan elegan.
“ Ck ck ck.... sampai pensiun aku kerja pun tidak akan sanggup untuk tinggal di apartemen ini. Siapa sih mereka ini sebenarnya? Pasti bukan orang sembarangan.” Gumam Freya terus mengagumi desain interior gedung.
Sesampai di depan pintu apartemen Akram, Dafi langsung memasukkan password untuk membuka pintunya.
Freya semakin terkagum melihat desain interior apartemen milik Akram yang mendominasi warna silver dan hitam. Tanpa membuang waktu, Dafi mengantarkan Freya ke kamar tamu untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
“ Silahkan nona istirahat sejenak. 30 menit kemudian anda sudah harus ada di ruang tamu. Karena Tuan Akram tidak suka menunggu.” Ucap Dafi mengingatkan.
“ Ah baiklah, terima kasih tuan!” ucap Freya menganggukkan kepalanya.
“ Wah, benar – benar gila! Ah sudahlah hadapi saja apa yang akan terjadi sebaiknya aku merilekskan tubuhku dengan berendam air hangat.” Ucap Freya langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual rutinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments