"Hmmm. Iya boleh." Juna kemudian menutup telfonnya dan menaruhnya kembali. Saat ini ia tengah berada di ARJ Adventure (kita singkat AA saja ya biar lebih mudah hehehe).
"Siapa Bro?" Tanya Sukdev sambil membuka tumbler miliknya dan meneguk kopi yang sudah setengah dingin itu.
"Biasa" Jawab Juna malas. Ia sebenernya malas berurusan dengan orang yang menelponnya tadi
"Oh aku tau, pasti itu plinces lin lin kan. Si Maylin adek-adek an mu itu." Ucap Rama lantang.
Juna yang malas menanggapi hanya mengagguk. "Udah ini kita mau bahas apa." Timpal Juna mencoba untuk tidak membahas Maylin. Sebenarnya sangat malas jika harus bertemu Maylin nanti, namun ia menjaga perasaan orang tua mereka karena mereka sudah berteman dekat sejak kecil. Dulu saat kecil mereka bertiga sangat dekat. Maylin, Juna, dan juga Dante. Maylin terpaut 6 tahun dengan Juna dan terpaut 4 tahun dengan Dante, itu membuat Juna nampak sebagai kakak yang melindungi adik-adiknya. Namun semakin besar Juna tidak menyukai Maylin karena Maylin sangat terlihat begitu mengharapkan Juna lebih dari sekedar kakak. Juna tau Maylin sangat terobsesi pada nya sehingga membuat Juna menjaga jarak.
"Bro, kita mau review Kegiatan Open Trip kita minggu lalu tidak?" Tanya Charles membuyarkan lamunan Juna.
"Menurutku tidak usah lah. Kemarin semuanya lancar kok. Kalau ada sedikit miss itu wajar. Lagian cewek itu nggak kenapa-napa. Kita juga sudah bertanggung jawab sebaik mungkin." Jawab Juna bijak. Ketiga temannya pun setuju.
Walaupun AA ini belum mempunyai nama yang besar, namun mereka berempat serius dalam menjalankannya. Saat ini mereka tengah menempati sebuah ruko sebagai kantor AA. Mereka membeli nya dengan berpatungan, walau tidak terlalu besar namun cukup menjalankan usaha yang tengah mereka geluti itu. AA pun sudah berbadan hukum dengan berbentuk PT, keempatnya menjadi pemilik dengan saham terbesar dipegang oleh Juna. Kantornya pun memiliki staf yang kumplit seperti resepsionis, pemasaran, dan keuangan. Untuk bagian penerimaan karyawan Juna CS lebih senang untuk melakukannya sendiri.
Mereka pun tengah asik dalam obrolan ringan. Membicarakan rencana ke depannya, tentang planing untuk trip selanjutnya dan keinginan juna untuk membuat merk peralatan outdor sendiri. Dalam hati kecil Juna ia bertekad untuk tidak akan kembali ke perusahaan bagaimanapun nantinya, karena itu memang bukan bidangnya dan ia yakin apa yang ia lakukan sekarang ini adalah sebuah keputusan yang tepat.
Kring.... Kring... Suara dering telpon berbunyi. Keempatnya kompak mengecek ponsel mereka masing masing. Ternyata ponsel Charles yang berbunyi.
"Halo ma, ada ap?" Belum selesai ia menyelesaikan kalimatnya diujung snaa sang adik sudah berkata panjang lebar. Ternyata yang menelpon adalah adik perempuan Charles yang bernama Chila menggunakan ponsel milik ibunya. Wajah Charles sekita pucat, ia menganggukkan kepalanya seakan yang di sebrang sana melihatnya.
Para sahabat yang sudah faham dengan ekspresi masing-masing pun langsung mengerti jika pasti terjadi sesuatu terhadap keluarganya.
"Kenapa bro?" Juna membuka mulutnya.
"Papi dibawa ke RS, kena serangan jantung. Mami pingsan karena denger kabar itu. Tadi Chila yang nelpon." Charles menjelaskan kejadian yang diceritakan adiknya tadi.
"Ya udah buruan ke RS, pelan-pelan aja jangan ngebut. Tetep positif thingking, aku yakin papi akan baik-baik saja." Ucap Rama memberi semangat diikuti tepukan lembut ke bahu Charles. Juna dan Sukdev pun melakukan hal yang sama.
Charles segera menyambar tas nya dan turun ke bawah diikuti ketiga sahabatnya. Ia kemudian menuju tempat parkir dan menyalakan kuda besi miliknya setelah berpamitan kepada tiga sahabatnya itu. Brummmm, motor Charles pun melesat. Juna, Sukdev, dan Rama pun tertunduk lesu. Mereka saling memandang satu sama lain dan kemudian menghembuskan nafas kasar bersama.
"Hah....."
Mereka paham betul apa yang akan terjadi setelah ini, Charles pasti akan kembali ke perusahaan untum menggantikan papinya memecah sebongkah berlian untuk dijadikan perhiasan, dengan kata lain ia akan menggantikan papinya sebagai pemimpin Will Diamond. Jika itu terjadi berarti mereka hanya akan bertiga di AA. Mereka tidak tahu bahwa nanti akan ada masa satu satu dari mereka kembali ke perusahaan orang tua mereka tanpa harus dipaksa.
"Eh, kenapa wajah para Bos kok ditekuk gitu." Ucap wati seorang resepsionis.
"Entah, setelah bos Charles pergi mereka jadi lesu." Jawab Bejo, OB yang tengah membersihkan kaca.
"Oooo, tapi mau kayak apa ekspresinya bos-bos kita itu memang gantengnya no medicine." Ucap Wati lagi sambil senyum-senyum centil.
"Heleh, ganjen. Tapi no medicine ki opo to Wat?" Tanya Bejo sambil tetep fokus mengelap kaca.
"Nggak ngobat." Jawab wati sewot karena dibilang ganjen.
Bejo pun hanya geleng-geleng mendengar jawaban Wati itu. Anak itu selalu punya bahasa baru yang Bejo tidak mengerti.
*
*
Di DCC tengah diadakan rapat bulanan. Ruangan dengan daya tampung 50 orang itu hanya ditempati oleh 20 orang yang terdiri para kepala divisi. Ruangan yang ber AC tidak membuat terasa sejuk namun malah terasa sangat mencekam. Tangan mereka mengeluarkan keringat dingin saat Dharma Dewantara CEO dari DCC memasuki ruang rapat.
Walaupun usia Dharma sudah mencapai 55 tahun, namun tidak sedikitpun mengurangi kewibawaannya. Dharma nampak berjalan dengan tegap, tubuhnya yang tinggi dan langkah kaki yang lebar serta tatapannya yang tajam sungguh membuat aura ruangan itu semakin mencekam. Padahal sejatinya Dharma adalah seorang pimpinan yang baik, namun ia sangat tegas. Ia tidak mentolerir kesalahan sedikit pun. Oh iya jangan lupakan Suryo, sang asisten pribadi sekaligus tangan kanan Dharma. Sosoknya juga disegani di DCC. Ia nampak lebih ramah namun percayalah ia lebih menyeramkan ketimbang Dharma.
Rapat pun dimulai, kali ini Dante sebagai Direktur Utama menyampaikan laporan bulan ini, ia menyampaikan akan ada beberapa tender pembangunan jembatan yang diprakarsai pemerintah untuk daerah-daerah terpencil dan pemerintah menggaet DCC untuk menjadi kontraktornya. Apa yang dilaporkan Dante cukup bagus, Dharma terlihat puas dan Dante pun tersenyum lega.
Tiba giliran divisi yang lain melapor, semua berjalan dengan lancar, sampai saat mata Dharma menangkap satu orang yang tengah asik sendiri dengan kegiatannya. Sedari awal rapat sebenarnya Dharma sudah mengamatinya, namun ia tidak menghiraukan. Mengingat sang keponakan begitu bagus dalam presentasi, namun lama-kelamaan ia jengah juga. Dorman, ayah dari keponakannya Dante malah terlihat senyum-senyum sendiri bermain smartphone miliknya.
'Hah...." Dharma membuang nafas kasar. Semua orang yang ada di ruang rapat pun menghentikan kegiatan mereka.
"Pak Dorman, sekarang giliran anda menyampaikan laporan bulan ini." Ucap Dharma dingin. Semua orang terkejut, pasalnya sekarang giliran bagian pemasaran bukan giliran HRD namun mereka bungkam tidak berani protes ataupun interupsi.
Dorman yang namanya disebut pun terlonjak kaget, ia kelimpungan mencari berkas-berkas yang sekretarisnya sudah disiapkan sehingga tanpa sadar ia menyenggol ponselnya sehingga jatuh dan tiba tiba ada seorang suara wanita dalam rapat tersebut.
"Sayang, kapan ke sini. Aku kangen. Sudah tidak tahan nih." Suara manja dan menggelikan wanita itu sangat terdengar menjijikan.
Dorman secepat kilat mengambil ponselnya dan segera mematikannya. Jangan ditanya lagi, Dharma di kursi kebesarannya sudah namapak marah, wajahnya merah padam dan hingga akhirnya Dharma pun meluapkan emosinya.
"Brak.....!!!!"
TBC
Nah lho, Pak Dharma ngamuk kan.
Jangan lupa Like dan komentarnya ya. jangan lupa dijadikan favorit agar kalau othor update bisa langsung dapat notif nya.
jika ada yang tanya "lho tor kok FL dan ML nya belum ketemu sih?" otor jawab sabar ya, ini memang alurnya tidak sat set gitu. alurnya emang lambat. Karena otor buat nya seperti real kehidupan sehari-hari.
semoga dapat diterima ya novel pertama otor ini. Maaf kalau masih banyak typo nya.
Yang mau lihat Juna sama Gendis ketemu lagi ayok tekan like dan komentarnya.
Terimakasih
Matursuwun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Yus Nita
dasar di Dorman bandit selang jangan.
antes lah anak ny tamak, serakah dan de ngki.
2025-02-25
0
Silvi Vicka Carolina
kita sama bejo ....bahasa gaul sekarang ane aneh
2024-10-09
0
pengayom
harusnya dulu baca ini dulu ya tapi aku bacanya dari rama dulu
2024-03-24
1