CEO Tengil Meet Guru Tomboy

CEO Tengil Meet Guru Tomboy

CTMGT 01

Hai salam kenal. Selamat datang di karya pertamaku.

Maaf kalau masih banyak typo.

Mohon dukungannya ya, beri kritik dan saran juga boleh di komentar. Agar Author bisa berkarya lebih baik lagi

Matursuwun

Niatnya untuk buang air kecil berakhir ngenes. Gendis, salah satu peserta Open Trip (OT) dari ARJ Adventure terpeleset karena salah mengambil pijakan. Walaupun bukan jurang namun lumayan dalam sekitar 3 meter. Sejenak gadis ini terdiam mencoba menetralisir keterkejutannya dan merasakan kaki yang ternyata sakit saat digerakkan. Ia berusaha bergerak ke atas, merangkak lebih tepatnya namun sia sia. Kakinya semakin terasa sakit, tiba tiba ia merasa pusing. Hal yang terakhir harus ia lakukan yakni berteriak meminta tolong.

"Tolong.....!!!!" Gadis itu berteriak sekuat tenaga, namun sepertinya tidak ada yang mendengar suaranya. Malah dia yang mendengar suara binatang malam. Bulu kuduknya merinding, ia pun bergidik tapi tetap mencoba untuk tenang. Malam memang sudah larut sekitar jam 11 para peserta trip pastilah sudah tidur.

Bodoh kenapa tadi aku tidak minta Ratih untuk menemani, Gendis merutuki kebodohannya sendiri. Ratih adalah sahabta Gendis. Ia dan Ratih mengikuti kegiatan pendakian ini karena memang suka traveling dan kebetulan libur semester. Gendis yang merupakan seorang guru tentu sangat memanfaatkan waktu libur semester ini untuk healing dan bertraveling. Ya Tuhan, apakah aku akan mati di sini, atau apakah aku akan dimakan binatang buas, gadis itu mulai berpikir sembarangan sambil mendekap erat tubuhnya.

Gendis menggelengkan kepalanya cepat, bukan waktunya untuk berpikir horor saat ini begitulah pikirnya. Dia harus berpikir tenang dan kembali meminta pertolongan.

"Tolong..... !!!" Gendis mencoba untuk mengeluarkan suaranya kembali meminta pertolongan sambil mengerjap erjapkan senter yang ia pegang. Keinginan untuk buang air kecil sudah tidak ada lagi, sekarang yang ia pikirkan bagaimana memanggil pertolongan.

Aduh, Ayah ibu maafin Gendis ya karena tidak ijin mau mendaki gunung , Gendis menangis dalam hati. Ia merasa ini adalah hukuman karena tidak ijin kepada ayah dan ibunya saat hendak pergi mendaki gunung. Ia hanya bilang akan berkemah dengan teman temannya, dan karena Ratih ikut ayah nya pun memberi ijin. Walaupun usia Gendis bukanlah remaja lagi namun kemanapun ia pergi pasti akan selalu minta ijin kepada sang ayah dan ibu. Di usianya yang sudah 24 tahun ini pun ia masih konsisten ijin dengan ayah dan ibu nya jika hendak bepergian.

"Tolong...!!!" suara Gendis melemah. Gadis cantik itu seakan kehilangan tenaga nya. Hening, tidak ada tanda tanda ada seseorang yang akan datang menolongnya. Gendis pasrah, udara dingin membuat nafasnya sedikit tercekat. ia mengeratkan pelukannya terhadap tubuhnya sendiri sambil meringis merasakan sakit di kaki kanannya. Besok pagi.... ya besok pagi pasti akan ada yang mencariku saat mereka terbangun dan tersadar kalau aku tidak ada, gumam gendis.

"Srak... srak...srak..." suara sepatu menginjak ranting dan dedaunan begitu menggema di keheningan hutan malam itu. Sambil meneriakkan nama peserta tripnya, Arjuna atau yang biasa dipanggil Juna terus menyalakan dan mengarahkan senternya ke berbagai arah.

"Gendis.... Gendis.... kamu di mana!". Suara Arjuna memanggil Gendis terdengar sangat keras. Ratih sahabat Gendis pun ikut meneriakan nama Gendis. " Dis.... kamu di mana Dis!".

Ratih diajak Juna untuk mencari Gendis. Tadi Ratih melapor kepada Juna bahwa ia tidak menemukan Gendis di dalma tenda. sudah sekitar 2 jam yang lalu sejak terakhir ia melihat Gendis di dalma tenda. Ratih yang panik pun mendatangi tenda Juna untuk bertanya, namun ternyata Gendis pun tidak menemui panitia trip. Juna, Sukdev, Rama, dan Charles pun tidka ada yang melihat Gendis saat itu. Akhirnya Juna memutuskan untuk mencari Gendis bersmaa dengan Ratih dan Rama. Charles dan Sukdev ia suruh menjaga camp takut sewaktu waktu ada peserta OT yang membutuhkan.

"Gendis....!!", Ratih berteriak kencang. Rasa takut mulai memenuhi pikirannya takut Gendis kenapa kenapa. Ratih kembali memanggil nama Gendis tak terasa air matanya pun merembes. Juna yang mengetahui hal tersebut menepuk pundak Ratih pelan sambil berkata bahwa semuanya akan baik baik saja dan Gendis akan segera ketemu.

Tak berlangsung lama Juna melihat ada cahaya dari balik semak semak 3 meter di bawah mereka. Juna pun memanggil Gendis lagi, dan benar itu adalah Gendis. Gendis membalas panggilan Juna dengan mengarahkan senter ke atas, ke arah juna memanggil. Ratih pun tersenyum lega, menghapus air mata yang sudah merembes di pipinya. Dengan hati hati Juna mencari jalan memutar untuk menjemput Gendis. Ia mengajak Rama untuk ikut serta.

"Apa yang kamu rasakan?" tanya Juna sat ia telah sampai di posisi Gendis.

"Kaki ku sepertinya terkilir, karena sangat sakit." jawab gendis pelan.

Juna mengangguk mengerti ia pun membungkukkan badannya meminta Gendis untuk naik ke punggungnya. Gendis menurut ia dibantu Rama. Juna pun menggendong Gendis dan berjalan dengan hati hati. Rama mengikuti dari belakang bersama Ratih.

Deg

Punggungnya sangat lebar, nyaman sekali, rambutnya juga wangi halus pula, gumam Gendis dalam hati dan tanpa sadar ia mengeratkan pelukannya di leher Juna. Juna yang menyadari itu pun tidak bereaksi apa-apa karena memang sudah biasa melakukan pertolongan hanya senyum tipis yang menghiasi bibirnya tanpa kelihatan oleh siapapun.

TBC

Hehehe bisa bisa an ya gendis, sakit gitu masih bisa modus .

Author minta dukungannya ya teman teman.

Terimakasih.

Matursuwun.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

𝘁𝗲𝗿𝗻𝘆𝗮𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗸𝗮𝗿𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿? 𝗵𝗲𝗵𝗲. 𝗮𝗾 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗿𝘆𝗮 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗷𝗲𝗻𝗶𝘂𝘀 𝗺𝗼𝗺 𝘀𝗶𝘁𝗮.

2024-09-05

0

komalia komalia

komalia komalia

aku baca dari awal dulu biar nyambung ke kisah nya mas rama sita sama kay

2024-09-06

0

IKA UMY

IKA UMY

smbung menyambung mnjd 1
tp kisah Akhza Abinawa blm ketemu niiiih yg sdh ketemu adl Mr. Sun, Abra n Ana.... Akhza, km dimana???? hehehehe

2024-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!