"Duduk dan makan yang tenang" Ucap Dewa.
"Iya" Jawab Cherry. Cherry duduk di depan Dewa. Dia mulai mengambil makanan yang cukup sulit untuk dia jangkau. Di saat bersamaan Dewa melihat belahan dada Cherry ketika Cherry sedang mengambil makanan.
"Kelinci duduk" Ucap Dewa tegas. Dia memegang pundak Cherry lalu memaksanya duduk kembali
"Kenapa sih, aku mau ambil makanan" Ucap Cherry marah.
"Duduk di situ, biar aku yang ambilkan" Ucap Dewa mengambilkan makanan yang di inginkan Cherry.
"Terima kasih" Ucap Cherry tersenyum senang. Dia mulai memakan makanannya dengan lahap karena sejak kemarin sore dia tidak makan apapun.
Dewa melihat Cherry yang makan dengan lahap. Namun pandangannya terus beralih ke bagian dada Cherry. Dewa bangkit dari duduknya, dia mengambil kemeja bersih yang ada di kamarnya. Tak lama dia kembali dengan kemeja putih ditangannya.
"Pakai ini, jangan menggoda ku terus" Ucap Dewa melemparkan kemeja yang ia bawa tepat di kepala Cherry.
"Siapa suruh menyiapkan pakaian ini saja" Ucap Cherry memakai kemeja putih milik Dewa.
Ketika Cherry memakai kemeja Dewa, dia tampak lebih menggoda karena celananya yang terlalu pendek dan tertutup kemeja. Jika orang yang tidak tau mereka pikir Cherry tidak memakai celana karena saking pendeknya.
"Sepertinya aku harus mencari baju untuk dia. Jika tidak mungkin aku tidak akan bisa kenahanya lagi dan menerkamnya" Guman Dewa dalam hati.
Di sela sela makan, Cherry mencuri curi pandang pada Dewa.
"Ada apa? Bicaralah" Ucap Dewa yang tau jika Cherry ada yang ingin dia bicarakan.
"Bolehkah aku pulang?" Tanya Cherry.
"Tidak, kamu harus tinggal di sini mulai sekarang" Ucap Dewa.
"Tapi aku harus sekolah" Ucap Cherry.
"Serius kamu masih sekolah?" Tanya Dewa terkejut. Cherry mengangguk pelan.
"Berapa usia kamu?" Tanya Dewa lagi.
"Mau 18 tahun bulan depan" Jawab Cherry. Dewa seketika memijat keningnya.
"Pantas saja dia seberani itu padaku. Ternyata dia benar benar tidak tau siapa aku sebenarnya" Guman Dewa dalam hati.
"Kamu tetap tinggal di sini, kamu bisa sekolah dari sini. Aku akan siapkan keperluan kamu." Ucap Dewa pusing.
"Apa aku juga boleh ke rumah sakit setelah pulang sekolah?" Tanya Cherry takut.
"Terserah kamu, yang penting sebelum jam 7 malam kamu harus sudah ada di rumah." Jawab Dewa
"Iya, terima kasih" Ucap Cherry tersenyum.
"Habiskan makanan kamu" Ucap Dewa. Cherry mengangguk pelan. Dia kembali memakan makanannya. Namun dia kembali mencuri pandang ke arah Dewa.
"Ada apa lagi sekarang?" Tanya Dewa emosi.
"Boleh aku pinjam uang?" Tanya Cherry takut.
"Untuk apa?" Tanya Dewa.
"Untuk biaya rumah sakit kakak ku. Dia sesnag di rawat di rumah sakit sekarang" Jawab Cherry.
"Nanti aku akan berikan" Jawab Dewa.
"Ada lagi?" Tanya Dewa datar.
"Sudah cukup" Jawab Cherry.
Setelah pembicaraan mereka, mereka kembali makan dengan tenang. Setelah selesai makan, Cherry membawa piring kotornya ke dapur. Dia juga membawa liring kotor Dewa lalu mencucinya.
"Lepaskan piring itu" Ucap Dewa.
"Kenapa?" Tanya Cherry bingung.
"Biarkan mereka yang kerjakan, itu sudah menjadi tugas mereka" Ucap Dewa.
"Aku cuma mencuci piring yang aku pakai sendiri kok" Ucap Cherry membela diri.
"Aku menggaji mereka untuk itu, jadi lepaskan piring itu atau aku lempar piring itu ke mereka" Ancam Dewa.
Cehrry melepaskan piring yang akan ia cuci. Dia berjala melewati Dewa dengan wajah cemberut.
"Kejam" Celetuk Cherry.
"Ap.....apa? Kejam?" Ucap Dewa frustasi.
"Arght, kenapa aku bisa tertarik dengan anak kecil sih" Ucap Dewa semakin frustasi.
Dewa mengambil leptopnya yang ada di ruang kerja, lalu ia membawa leptop itu ke ruang tengah. Dia mulai mengerjakan pekerjaannya lewat leptop tersebut.
Cherry yang bosan di kamar memilih turun kembali ke dapur. Dia mencari buah di dalam kulkas lalu membawanya ke ruang tengah. Dia duduk di samping Dewa yang sedang bekerja dengan leptopnya.
"Boleh aku menonton tv?" Tanya Cherry.
"Boleh" Jawab Dewa.
Cherry tersenyum lalu mulai menyalakan Tv. Dia menonton Tv dengan buah buahan yang ada di pangkuannya. Dia melihat Dewa yang sepertinya tidak nyaman dengan rambut panjangnya itu saat dia bekerja.
Cherry bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah belakang Dewa. Dia mengikat rambut panjang Dewa menggunakan ikat rambut miliknya.
"Hei apa yang kamu lakukan?" Tanya Dewa.
"Diam dulu" Ucap Cherry yang masih mengikat rambut panjang Dewa.
"Nah sudah" Ucap Cherry tersenyum puas. Dia kembali duduk di sofanya dan kembali fokus menonton tv.
Dewa tersenyum dengan tingkah imut Cherry. Cherry yang seorang gadis remaja ceria, dengan cepat bisa menyesuaikan diri dengan Dewa. Jika saja Cherry tau siapa Dewa sebenarnya mungkin Cherry tidak akan sesantai itu pada Dewa.
Tanpa terasa hari sudah mulai sore. Dewa mengehentikan pekerjaannya karena dia pun sudah mulai lelah. Dia tersenyum ketika melihat Cherry yang tidur di sofa dan terlihat sangat nyaman.
"Apa kamu akan senyaman ini jika tau siapa aku sebenarnya Cherry?" Guman Dewa mengusap lembut kepala Cherry.
Di saat bersamaan, Ardi datang ke rumah Dewa. Dia melihat Dewa yang sedang membelai kepala gadis kecil yang ia tolong kemarin.
"Wah, pemandangan yang sangat langka" Ucap Ardi.
Dewa menghentikan aktifitasnya. Dia kembali duduk di sofanya.
"Ada apa?" Tanya Dewa.
"Ada hal yang garus kita bicarakan" Ucap Ardi.
"Tunggu aku di ruang kerja" Ucap Dewa.
"Ok" Jawab Ardi.
Dewa menggendong Cherry untuk memindahkannya ke dalam kamar. Ardi tersenyum melihat Dewa yang begitu lembut lada gadis itu.
"Apa kamu akan kembali masuk ke lubang yang sama Dewa? Kamu terlihat jelas sangat peduli dengan gadis itu" Guman Ardi.
Ardi berjalan ke arah ruang kerja Dewa. Dia menunggu Dewa di sana untuk membicarakan suatu hal yang berhubungan dengan club yang mereka serang kemarin.
Tak lama Dewa sudah ke ruang kerjanya. Dia duduk di sofa tepat di depan Ardi.
"Ada apa?" Tanya Dewa datar.
"Pemilik club kemarin kabur. Dia kabur di saat pengawasan kita longgar. Dia juga membawa senjata salah satu anak buah kita yang berhasil dia lumpuhkan" Ucap Ardi.
"Dia bisa melumpuhkan anak buah kita dengan bahu terluka? Hebat" Ucap Dewa tersenyum.
"Jangan memperlihatkan senyuman mu itu. Yang tidak tau siapa kamu mereka pikir kamu akan membunuh mereka" Ucap Ardi.
"Sudah, lanjutkan" Ucap Dewa.
"Dia juga membawa kabur mobil kita. Tapi pagi ini kita sudah menemukan mobil kita itu di pelabuhan. Aku pikir dia pergi dengan naik salah satu kapal yang berangkat pagi tadi" Jelas Ardi.
"Jadi dia bukan orang sembarangan. Terus selidiki dia, dia sudah melihat kita dan kelinci ku. Jika kamu menemukan dia, habisi dia" Ucap Dewa tegas.
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments