"Tapi dia kurang ajar sama kamu Nad" Ucap Cherry.
"Iya aku tau, tapi tidak dengn kekerasan. Sekarang pekerjaanku sudah hilang. Bagaimana aku bisa membayar sekolahku?" Ucap Nada menangis.
"Kita bisa cari kerja yang lain Nad, kita bisa jadi pelayan toko" Ucap Cherry.
"Memangnya kamu pikir upah dari pelayan toko bisa mencukupi kebutuhan hidup ku? Di tambah lagi untuk membayar sekolah, itu tidak akan cukup Cher" Ucap Nada menangis.
"Maafkan aku Nad, aku hanya tidak ingin kamu di lecehkan" Ucap Cherry sedih.
Tiba tiba anak buah pihak club menangkap Cherry dan Nada. Mereka membawa Nada dan Cherry kembali ke dalam club untuk bertemu dengan bos club itu.
"Lepaskan saya" Ucap Cherry memberontak.
"Diam dan ikut kami" Ucap anak buah pemilik club.
Mereka di seret masuk ke dalam ruangan pemilik club. Mereka di dorong hingga jatuh ke lantai ketika mereka sudah sampai di dalam pemilik club.
"Jadi kalian yang membuat rusuh club ku? Apa kalian pikir kalian bisa pergi begitu saja dari sini setelah kalian membuat rusuh" Ucap pemilik club.
"Jangan sentuh Nada, aku yang memukul mereka" Ucap Cherry ketika wajah Nada di pegang oleh pemilik club.
"Oh jadi gadis kecil ini yang membuat masalah. Kamu manis juga" Ucap pemilik club.
"Kalian bisa pergi dari sini jika kalian bisa membayar kerugian dari apa yang kalian lakukan" Ucap pemilik club yang kini bersandar pada meja kerjanya.
"Kami tidak akan membayarnya. Mereka yang membuat masalah, kami hanya membela diri" Ucap Cherry.
"Hahahaha membela diri kamu bilang? Ini tempat yang bebas sayang, ini memang sudah menjadi resiko jika kamu bekerja di sini. Tapi karena ulah kamu kami mengalami kerugian yang cukup besar" Ucap pemilik club.
Pemilik club menghampiri Cherry, dia memegang kuat wajah Cherry hingga membuat Cherry kesakitan.
"Kalau kamu tidak membayar kerugiannya sekarang juga, teman kamu itu akan mendapatkan hal yang paling indah dari anak buah ku" Ancam pemilik club.
Anak buah pemilik club menarik tangan Nada dan membawa Nada ke atas meja kerja pemilik club. Pemilik club duduk di kursinya dengan roko di tangnya.
"Lakukan" Ucap pemilik club.
Salah seorang anak buahnya mendekat oada Nada, dia mulai membuka sabuk dan kancing celananya.
"Tidak, jangan mendekati ku" Teriak Nada memberontak namun ia tidak bisa karena 2 anak buah pemilik club memegangi tubuhnya.
"Hentikan" Teriak Cherry menangis.
"Berapa yang harus aku bayar agar kalian melepaskan kami?" Tanya Cherry tegas.
Pemilik club melemparkan kertas yang berisikan jumlah uangvyang harus Cherry bayarkan. Cherry terkejut dengan jumlah uang yang harus ia bayar. Bahkan uang yang harus ia bayar 3 kali lipat lebih besar dari biaya rumah sakit kakaknya.
"Kenapa? Kamu tidak punya uang sebanyak itu bukan?" Ucap pemilik club.
"Aku akan beri kalian satu kesepakatan lain" Ucap pemilik club.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Cherry.
"Tidur dengan ku dan kalian bisa pergi setelahnya" Ucap pemilik club.
Cherry melihat ke arah Nada yang masih terbaring di atas meja pemilik club. Nada menggelengkan kepalanya dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.
"Aku akan melakukannya, tapi lepaskan dulu Nada" Jawab Cherry.
"Hahaha aku suka dengan keberanian gadis kecil seperti kamu" Ucap pemilik club yang memberi tanda pada anak buahnya untuk melepaskan Nada.
"Kemari" Ucap pemilik club yang menepuk pahanya agar Cherry menghampirinya dan duduk di pangkuannya.
Dengan tubuh gemetar Cherry bangkit dan berjalan menghampiri pemilik club. Saat sampai di depan pemilik club tubuh Cherry semakin gemetaran.
"Kalian keluar" Ucap pemilik club.
Anak buah pemilik club keluar dengan menyeret Nada.
"Cherry tidak, aku mohon jangan lakukan itu" Ucap Nada yang menangis meronta dari anak buah pemilik club.
Pemilik club manarik tangan Cherry, Cherry duduk di dalam pangkuan pemilik club dengan tubuhnya yang semakin gemetar ketakutan.
"Kenapa kamu gemetaran? Apa kamu takut? Di mana keberanian kamu tadi?" Ucap pemilik club.
Cherry diam saja dengan kepalanya yang menunduk. Pemilik club mulai meraba tubuh Cherry. Cherry menutup matanya karena takut. Dia mulai menangis karena takut dengan sentuhan yang di berikan oleh pemilik club.
"Kamu sangat harum" Ucap pemilik club. Pemilik club menggendong Cherry ke aras meja kerjanya. Dia mulai membuka kancing baju Cherry, namun belum juga dia merasakan yang ada di depan matanya itu. Dia mendengar suara tembakan dari luar ruanganya.
Dor dor dor.
"Sia****n siapa yang berani mengacau di tempatku" Ucap pemilik club marah.
Brack.
Pria yang berada di ruangan VVIP dan pria yang membantu Cherry tadi masuk ke dalam ruangan pemilik club dengan senjata api di tangannya.
"Wah, apa kamu mau bersenang senang sendiri?" Ucap pria yang membantu Cherry tadi.
"Halo manis kita sepertinya berjodoh" Imbuhnya.
"Siapa kalian" Tanya pemilik club.
Dor.
Pria yang berwajah dingin itu menembak bahu kiri pemilik club. Dia berjalan terus menghampiri pemilik club.
"Arght, ampun" Ucap pemilik club kesakitan.
"Pergi" Ucap pria yang berwajah dingin itu.
"Ardi" Panggil pria pemilik wajah dingin.
"Iya iya, sudah pergi sana" Ucap pria yang membantu Cherry dan dia bernama Rendi.
Pria berwajah dingin itu menghampiri Cherry yang berlutut di bawah meja dengan pakaian yang sudah terbuka semua. Pria itu melepas jasnya lalu memakaikannya ke tubuh Cherry.
"Jangan takut dan ikut aku" Ucap pria itu.
Cherry mengangguk pelan. Pria itu menggendong Cherry dan membawanya keluar dari ruangan pemilik club.
Pria yang menolong Cherry adalah pria berwajah dingin dengan rambut hitam panjang tergerai. Dia memiliki tato di lenganya dan beberapa senjata yang menepel pada tubuhnya.
Cherry merasakan senjata yang tersimpan di balik jas pria berwajah dingin itu. Harum parfum mahal juga menyeruak ke dalam hidung Cherry. Namun yang ada di dalam pikiran Cherry saat ini hanyalah Nada.
"Di mana teman ku?" Tanya Cherry lirih.
"Dia sudah aman" Ucap pria itu dingin.
Pria berwajah dingin itu membawa Cherry keluar dari club. Dia memasukkan Cherry ke dalam mobil mewahnya.
"Pakai sabuk pengamannya" Ucap pria itu.
Cherry memakai sabuk pengamannya lalu pria itu mulai melajukan mobilnya meninggalkan area club. Dia membawa Cherry ke vilanya yang sangat mewah dan banyak penjaga yang siap siaga di setiap sudut vila itu.
Cherry kembali di gendong oleh pria itu masuk ke dalam Vila. Dia membawa Cherry masuk ke dalam sebuah kamar yang besar.
"Bersihkan diri mu, aku tidak suka dengan bau pria lain di rumah ku" Ucap pria itu.
"Iya" Jawab Cherry. Cherry perlahan berjalan ke arah kamar mandi. Dengan jas yang ia pakai membuat tubuh Cherry terlihat lebih menggoda. Pria itu menyalakan rokoknya untuk menahan dirinya.
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments