02

"Kenapa sampai sebanyak ini?" Tanya Cherry.

"Iya dik, karena pasien Randi melakukan operasi untuk mengangkat anak peluru yang menembus tulang keringnya. Dan juga operasi untuk penyatuan tulang yang patah" Jelas suster.

"Baik lah, saya akan bicarakan dulu dengan kakak saya. Terima kasih suster" Ucap Cherry lirih.

Cherry membuka tabungannya lewat ponsel. Uang yang ia kumpulkan selama 3 tahun ini saja belum mencapai separuh dari biaya rumah sakit.

"Masih kurang banyak, aku harus cari uang di mana sekarang?" Guman Cherry bingung.

Cherry duduk di bangku tunggu, dia bingung harus mencari uang di mana untul biaya rumah sakit kakaknya.

"Kalau aku bilang ke kak Randi, dia pasti akan cemas. Dia juga sudah 1 bulan ini tidak kerja, uangnya juga pasti sudah hahis untuk biaya kita sehari hari" Ucap Cherry.

"Aku harus cari kerja sekarang" Ucap Cherry semangat.

Cherry mengambil ponselnya yang ada di dalam sakunya. Dia menghubungi sahabat baiknya Nada.

"Halo Nada, aku butuh bantuan kamu sekarang. Kamu ada di mana?" Tanya Cherry.

"Aku ada di kos, datang saja ke sini" Jawab Nada.

"Ok, aku ke sana sekarang ya" Ucap Cherry.

"Ok, aku tunggu" Jawab Nada.

Cherry mematikan ponselnya. Dia berjalan ke arah kamar inap Randi untuk berpamitan pada Randi dan juga mengambil tasnya.

"Kak, aku mau ke kos Nada dulu ya. Besul sepulang sekolah aku baru bisa kembali ke sini" Ucap Cherry.

"Iya, tapi bagaimana dengan biaya rumah sakitnya? Apa biayanya banyak?" Tanya Randi.

"Kakak tenang saja, tabungan ku cukup kok untuk biaya rumah sakit kakak. Jangan khawatir ok" Ucap Cherry tersenyum ceria.

"Maafkan kakak ya Cherry, kakak menyusahkan kamu" Ucap Randi.

"Kakak jangan bicara seperti itu. Sekarang yang lebih penting adalah kesembuhan kakak" Ucap Cherry.

"Iya, terima kasih Cherry" Ucap Randi.

"Ya sudah, aku pergi dulu ya kak" Pamit Cherry.

"Iya hati hati" Jawab Randi.

Cherry keluar dari ruang inap Randi. Dia berjalan ke arah pintu utama rjmah sakit. Dia berjalan menuju halte bis untuk membantunya ke kos Nada.

Di kos Nada.

Cherry masuk begitu saja ke dalam kos Nada. Dia melempar tasnya ke sofa lalu berbaring di atas ranjang bersebelahan dengan Nada yang sedang bermain ponsel di atas ranjang.

"Kok masih pakai seragam? Kamu dari mana?" Tanya Nada.

"Habis dari rumah sakit. Kak Randi terluka dan masul rumah sakit sekarang" Jawab Cherry

"Kok bisa? Memangnya dia kenapa?" Tanya Nada terkejut.

"Entah lah aku juga tidak tau. Tapi tulang keringnya patah karena terkena luka tembak. Sebab itu juga aku datang ke sini. Aku ingin minta bantuan kamu. Aku butuh kerjaan untuk biaya rumah sakit kak Randi" Ucap Cherry.

"Aku ada sih kerjaan untuk kamu, tapi kerjaannya cukup beresiko" Jawab Nada.

"Memang apa pekerjaannya?" Tanya Cherry.

"Pelayan club malam" Jawab Nada.

"Bagaimana? Kamu mau?" Tanya Nada.

"Ya sudah lah tidak apa apa, aku sangat membutuhkan pekerjaan sekarang ini" Jawab Cherry.

"Kalau bagitu malam ini aku akan ajak kamu ke sama. Kamu tidak usah pulang, istirahat saja di sini" Ucap Nada. Cherry mengangguk.

"Kamu harus kuat Cherry, ini demi kakak" Guman Cherry dalam hati.

Cherry bangkit untuk ke kamar mandi. Dia meminjam pakaian Nada untuk ia ganti. Setelah ganti dia kembali merebahkan dirinya di samping Nada.

"Sudah tidur sana, nanti aku bangunkan kamu" Ucap Nada.

"Iya" Jawab Cherry mengangguk.

Malam harinya.

Cherry dan Nada sudah berada di club malam yang terbesar di kota itu. Cherry memakai pakaian minim, dengan bodinya yang sangat indah membuat Cherry terlihat sexy dan menggoda.

"Apa tidak ada seragam lain?" Tanya Cherry.

"Ya memang ini serangannya. Sudah nikmati saja, nanti juga terbiasa" Ucap Nada.

"Iya" Jawab Cherry.

Setelah berganti pakaian seragam, mereka keluar dari ruang ganti. Cherry di minta mengantarkan minuman ke ruang VVIP. Dia berjalan ke arah ruangan itu dengan membawa minuman mahal yang ada di tangannya.

Cherry masuk ke ruangan VVIP itu lalu menaruh minuman yang di pesan ke atas meja.

"Kamu anak baru di sini?" Tanya pelanggan yang memesan minuman.

"Iya, ini hari pertama saya bekerja di sini" Jawab Cherry menundukkan kepalanya.

"Nih tip buat kamu. Sudah sana pergi" Ucap pria lain yang juga berada di ruangan itu.

"Terima kasih" Ucap Cherry membungkukkan badanya. Dia segera bangkit lalu keluar dari ruangan itu.

Di dalam ruangan VVIP itu hanya di sisi 2 orang saja. Menurut Cherry mereka orang orang yang menyeramkan. Cherry bertekad untuk tidak menyinggung orang orang yang berada di ruang VVIP itu.

"Hah, menegangkan sekali" Ucap Cherry menghela nafas.

Cherry kembali bekerja lagi, dia kini mengantarkan minuman di ruang yang dekat dengan lantai dansa. Berbeda dengan ruang VVIP, di ruang itu banyak orang orang yang jahil karena suka menyentuh bagiam tubuh para pelayan.

Cherry melihat Nada yang di perlakukan serupa. Dia melihat Nada yang memberontak karena pelanggan ingin memaksa Nada berciuman. Cherry mengambil botol anggur lalu melemparkannya ke arah pengunjung yang melakulan pelecehan pada Nada.

Brack

Semua orang menatap ke arah Cherry yang menodongkan pecahan botol tepat di depan mata pelanggan itu.

"Cherry apa yang kamu lakukan? Ayo lepaskan itu" Ucap Nada. Namun wajah Cherry terlihat sangat menyeramkan. Dia benar benar sangat marah kali ini.

"Jaga tangan kamu itu, jangan menyentuh sesuatu yang seharusnya tidak kamu sentuh" Ucap Cherry.

Pelanggan yang terkena lemparan botol dari Cherry mengeluarkan banyak darah dari kepalanya.

"Hei apa yang kamu lakukan. Dasar jal****g sia***n" Ucap teman pria itu yang ingin menyerang Cherry. Cherry mengayunkan pecahan botol yang masih ia pegang pada pria yang ingin menyerangnya.

"Dasar cewek gila" Ucap pria lain yang menyerang Cherry.

Duack

Cherry menoleh dan melihat pria yang berada di ruangan VVIP itu yang melindunginya.

"Halo manis kita bertemu lagi" Ucap pria itu. Namun Cherry masih saja cuek. Dia melempar pecahan botol itu lalu menarik Nada keluar dari club itu.

Di luar club Nada menepis tangan Cherry.

"Kamu gila ya Cher, kamu baru saja membuat aku dalam masalah besar. Ini pekerjaanku satu satunya yang bisa membayar sekolah ku. Dan sekarang kamu sudah menghancurkan semuanya" Ucap Nada marah.

"Tapi dia kurang ajar sama kamu Nad" Ucap Cherry.

"Iya aku tau, tapi tidak dengn kekerasan. Sekarang pekerjaanku sudah hilang. Bagaimana aku bisa membayar sekolahku?" Ucap Nada menangis.

"Kita bisa cari kerja yang lain Nad, kita bisa jadi pelayan toko" Ucap Cherry.

# Selamat membaca ya kak

# Terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!