Terjerat Cinta Duda Playboy. 4

Satu bulan telah berlalu, besok adalah hari pernikahan Reina dan Doni. Rasa sakit yang sudah berkali-kali ingin Ayara bunuh tetap berdiri kokoh di dalam hatinya.

Suasan hening itu menghanyutkan Ayara dalam pikiran. Tumpukan buku yang berada dihadapannya, serta satu buku yang tengah terbuka. Seolah tak ada gunanya berada di sana.

Pikiran yang melayang jauh ke belakang. Mengenang masa lalu yang menyenangkan antara dirinya dan mantan kekasih. Tingkah yang manis, sifat yang harmonis, dan perlakuan yang romantis. Ahh... Betapa bahagianya dia di masa lalu.

"Ckk... Lagi mikirin apa, Ay?" Tegur Elena dengan penampilan nyentrik andalannya. Namun, tak ada sahutan sama sekali dari lawan bicaranya. Ayara masih tenggelam dalam pemikirannya sendiri. " Masih mikirin, Doni?"

Bugh... Gadis dengan pakaian sederhana itu menepuk pundak Ayara cukup kuat. "Gini caranya El, harus pukul dulu. Baru nyawanya balik!"

"Haiss... Mau berapa lama ngegalauin cowok brengsek kayak gitu?" Tanya Elena kesal. Menghembuskan napas pelan, Ayara kembali menfokuskan diri pada buku yang ia baca, "Kamu harus cepat nyari cowok baru, biar cepat move on." sambungnya.

"Apasih, Na. Siapa yang belum move on!" Sangkal Ayara tak terima.

"Kamu! Siapa lagi? Sofia yang udah jomblo dari lahir? Mana mungkin," selorohnya sembari memakan cemilan yang baru saja ia keluarkan dari dalam tas.

"Ckk... Ini perpustakaan. Jangan makan, jangan berisik?" Sofia merebut cemilan itu dengan paksa.

"Sofia, Aku mau makan itu," rengek Elena.

"Ini perpustakaan, Elena."

"Aku kan cuman makan. Banyak banget aturannya," gerutu Elena semakin kesal.

"KALIAN BERTIGA KELUAR DARI SINI!" Guru penjaga perpustakaan itu berteriak dengan keras. Tubuhnya yang gemuk, lipatan lemak yang menonjol di leher, serta kaca mata besar yang ia kenakan. Membuat Elena menelan ludah payah.

"Ibu itu kok, seram banget sih," cicitnya setengah berbisik pada Ayara.

"Gak boleh gitu, El. Nanti setelah kamu udah nikah. Badan kamu lebih serem dari itu. Mau?" Elena sontak menggelengkan kepalanya ngerti. "Enggak lah anjirr. Gak mau ihh..."

"Makanya, diam. Ayo keluar!" Sofia menarik Elena dengan cepat. Tak lupa mereka menyempatkan diri untuk menyapa guru galak itu sebentar.

Keluar dari perpustakaan. Mereka bertiga berjalan menuju taman kampus. Mendudukkan diri dengan nyaman. Mengobrol santai, ditemani berbagai macam cemilan yang menggembung di dalam tas milik Elena.

Saat mereka melewat area lapangan basket. Elena melihat seorang gadis dan laki-laki yang tengah belajar basket disana. Pasangan yang serasi, wanita cantik dan pria yang tampan.

"Keliatannya makin ke sini, mereka makin serasi ya," ujar Ayara. Sesekali ia akan melirik ekspresi yang ditunjukkan oleh sahabat karibnya itu.

"Iya, serasi banget malah."

"Sedih?" Celetuk Sofia dengan mata memicing. Ia mencoba menyelami ekspresi mata yang ditunjukkan oleh Elena.

"Aku? Sedih? Hello... Gak ya! Ya kali, Aku sedih gara-gara dua curut kayak mereka."

"Terus kenapa mukanya ditekuk kayak gitu?" Ayara kembali bertanya menyelidik.

"Apasih kalian berdua. enggak! Udah, ayo jalan."

"Kamu ngelak lagi, El."

"Enggak, Aya."

"Iya! Ngaku aja kamu. Mau aku samperin mereka sekarang juga. Biar tu ulat bulu sadar diri!" Ucap Araya serius. Ia sudah jengah melihat tingkah laki-laki yang berstatus sebagai tunangan Elena itu bermain-main dengan para gadis.

Sebelum-sebelumnya, ia menjadi laki-laki brengsek yang dengan gampangnya bergonta-ganti cewek. Pacaran dua hari, lalu putus. Tanpa memikirkan perasaan sahabatnya sama sekali.

Tapi akhir-akhir ini, rumor tentang laki-laki itu yang benar-benar jatuh cinta pada seorang gadis kembali terdengar. Hubungan mereka juga sudah berjalan lebih dari dua bulan.

"Kamu gak mau ngabarin Dendra, El?" Sofia bertanya.

"Ngabarin apa? Ingatan aku yang udah balik? Percuma, Sof. Dua tahun aku koma aja dia gak peduli, apalagi pas sehat kayak gini. Memangnya yang paling the best itu cuman kalian berdua. Makasih ya, udh mau nunggu aku sadar dulu, kalian baru daftar kuliah bareng aku," ucap Elena penuh haru.

"Mimpi ni anak. Heee... Kami telat kuliah bukan karena kamu, ya. Memang lagi malas aja, ya gak Sof?" Sangkal Ayara.

"Dih, iya deh iya, percaya." Ayara dan Sofia mendelik mendengar jawaban Elena yang seolah mengejek mereka.

"Udah, ahh... Ayo!" Elena tersenyum lebar. Kedua tangannya mengapit erat lengan sahabat-sahabatnya. Tas ransel yang dipenuhi dengan cemilan, dan minuman itu nampak bergoyang atas ke bawah karena tergoncang.

_____________

Pulang dari kampus, Ayara menyempatkan diri untuk mampir di salah satu restoran bintang lima di Jakarta. Rasa lapar yang menyerang perut kecilnya tidak bisa diajak kompromi.

Memasuki area depan. Ayara segera menuju meja resepsionis. "Satu meja private." Pinta Ayara pada resepsionis.

"Meja private masih penuh, Mbak. Di lantai dua ada meja kosong. Bukan area privasi, tetapi cukup nyaman karena masih area VIP."

"Ya sudah. Itu aja, Mbak."

Ayara diantarkan ke lantai dua. Ia, duduk di meja pojok, dekat dengan jendela. Disana tidak terlihat rame, tapi cukup terbuka.

"Huftt..." Lagi-lagi Ayara menghela napas. Satu alasannya malas makan di tempat terbuka adalah menjadi pusat perhatian. 

Wajahnya yang bisa dibilang terlalu memukau. Dengan tubuh ideal profesional model. Membuat mata pria seringkali tidak bisa berpaling darinya.

Bukannya tidak senang. Dia hanya tidak nyaman.

Bayangkan saja, jika kalian berada di tempat umum. Lalu banyak orang yang memperhatikan dengan terang-terangan. Itu membuat kalian risih, bukan?

Beberapa saat menunggu. Para pelayan mengantarkan pesannya. Menikmati makan siang sendirian. Membuat hatinya kembali merana.

Dulu, jika ia lapar. Doni pasti akan menemaninya untuk makan siang. Tidak peduli sesibuk apapun. Laki-laki itu akan meluangkan banyak waktu untuknya.

"Sebenarnya, kenapa?" Tanya Ayara pada dirinya sendiri. Matanya kembali berkaca-kaca mengingat kenangan yang cukup membekas dalam itu.

____________

Sejak pertama Ayara melangkahkan kaki di restoran ini. Banyak pasang mata yang tertuju pada gadis itu. Salah satunya, Ace yang saat ini tengah makan siang bersama dengan teman Tara.

Ingat, Saat Batara mengatakan temannya ingin mengajak Ace berkenalan? Dan hari ini lah tepatnya.

"Tuan, apa itu gadisnya?" Tanya Brian berbisik.

"Hemmm," jawab Ace datar.

"Apa makanannya sesuai dengan seleramu?" ujar gadis dihadapannya membuyarkan pandangannya pada Ayara. Ace kembali memfokuskan diri pada seorang wanita dihadapannya. Seorang wanita cantik blasteran Indonesia-Belanda. Wajah cantik, yang menurut Ace biasa saja. Juga dandanan yang terlalu berlebihan.

Yah, Ace memaklumi karena wanita itu sudah  berusia 27 tahun. Berbeda dengan gadis itu yang masih muda. Mungkin karena itu juga aura kecantikan mereka tampak berbeda.

"Batara, selalu menyukai makanan di restoran ini. Apalagi makanan penutupnya." Ucap wanita itu lagi.

"Apa masih lama? Aku ada janji dengan seseorang. Dia sudah datang. Senang berkenalan dengan, Anda, ms.Ricardo."

Ace mengulurkan tangannya segera. Menyalami tangan wanita dengan paksa untuk mengakhiri waktu mereka.

"Ahh... Kau sudah mau pergi. Umm... Baiklah, sampai bertemu lain kali." Jawab Joelyn dengan senyum yang dipaksakan.

Joelyn Stevani Ricardo, blasteran Indonesia-Belanda. Ia seorang model majalah dewasa. Diperlukan seperti ini tentu saja seperti sebuah hinaan.

Tapi, apa peduli Ace tentang itu. Jika ada satu orang tanpa tata krama, itu dia. Jika ada satu orang tanpa sopan santun, itu dia. Jika ada satu orang pria brengsek di dunia, itu dia.

Dia pria paling brengsek yang pernah ada. Meniduri lebih dari 100 wanita. Menggugurkan lebih dari 10 janin tak bersalah. Itulah Dion Ace Monata, sesungguhnya.

Dewa kematian berwajah malaikat. Yang bahkan tidak segan membunuh wanita ditangannya karena alasan kesal.

Episodes
1 Prolog
2 Terjerat cinta duda playboy. 1
3 Terjerat cinta duda playboy.2
4 Terjerat cinta duda playboy. 3
5 Terjerat Cinta Duda Playboy. 4
6 Terjerat Cinta Duda Playboy. 5
7 Terjerat Cinta Duda Playboy. 6
8 Terjerat Cinta Duda Playboy. 7
9 Terjerat Cinta Duda Playboy. 8
10 Terjerat Cinta Duda Playboy. 9
11 Terjerat Cinta playboy. 10
12 Terjerat Cinta Duda Playboy.11
13 Terjerat Cinta Duda Playboy.12
14 Terjerat Cinta Duda Playboy.13
15 Terjerat Cinta Duda Playboy.14
16 Terjerat Cinta Duda Playboy.15
17 Terjerat Cinta Duda Playboy. 16
18 Terjerat Cinta Duda Playboy.17
19 Terjerat Cinta Duda Playboy.18
20 Terjerat Cinta Duda Playboy.19
21 Terjerat Cinta Duda Playboy.20
22 Terjerat Cinta Duda Playboy.21
23 Terjerat Cinta Duda Playboy.22
24 Terjerat Cinta Duda Playboy.23
25 Terjerat Cinta Duda Playboy.24
26 Terjerat Cinta Duda Playboy.25
27 Terjerat Cinta Duda Playboy.26
28 Terjerat Cinta Duda Playboy.27
29 Terjerat Cinta Duda Playboy.28
30 Terjerat Cinta Duda Playboy.29
31 Terjerat Cinta Duda Playboy.30
32 Terjerat Cinta Duda Playboy.31
33 Terjerat Cinta Duda Playboy.32
34 Terjerat Cinta Duda Playboy.33
35 pengumuman
36 Terjerat Cinta Duda Playboy.34
37 Terjerat Cinta Duda Playboy.35
38 Terjerat Cinta Duda Playboy.36
39 Terjerat Cinta Duda Playboy.37
40 Terjerat Cinta Duda Playboy.38
41 Terjerat Cinta Duda Playboy.39
42 Terjerat Cinta Duda Playboy.40
43 Terjerat Cinta Duda Playboy.41
44 Terjerat Cinta Duda Playboy.42
45 Terjerat Cinta Duda Playboy. 43
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prolog
2
Terjerat cinta duda playboy. 1
3
Terjerat cinta duda playboy.2
4
Terjerat cinta duda playboy. 3
5
Terjerat Cinta Duda Playboy. 4
6
Terjerat Cinta Duda Playboy. 5
7
Terjerat Cinta Duda Playboy. 6
8
Terjerat Cinta Duda Playboy. 7
9
Terjerat Cinta Duda Playboy. 8
10
Terjerat Cinta Duda Playboy. 9
11
Terjerat Cinta playboy. 10
12
Terjerat Cinta Duda Playboy.11
13
Terjerat Cinta Duda Playboy.12
14
Terjerat Cinta Duda Playboy.13
15
Terjerat Cinta Duda Playboy.14
16
Terjerat Cinta Duda Playboy.15
17
Terjerat Cinta Duda Playboy. 16
18
Terjerat Cinta Duda Playboy.17
19
Terjerat Cinta Duda Playboy.18
20
Terjerat Cinta Duda Playboy.19
21
Terjerat Cinta Duda Playboy.20
22
Terjerat Cinta Duda Playboy.21
23
Terjerat Cinta Duda Playboy.22
24
Terjerat Cinta Duda Playboy.23
25
Terjerat Cinta Duda Playboy.24
26
Terjerat Cinta Duda Playboy.25
27
Terjerat Cinta Duda Playboy.26
28
Terjerat Cinta Duda Playboy.27
29
Terjerat Cinta Duda Playboy.28
30
Terjerat Cinta Duda Playboy.29
31
Terjerat Cinta Duda Playboy.30
32
Terjerat Cinta Duda Playboy.31
33
Terjerat Cinta Duda Playboy.32
34
Terjerat Cinta Duda Playboy.33
35
pengumuman
36
Terjerat Cinta Duda Playboy.34
37
Terjerat Cinta Duda Playboy.35
38
Terjerat Cinta Duda Playboy.36
39
Terjerat Cinta Duda Playboy.37
40
Terjerat Cinta Duda Playboy.38
41
Terjerat Cinta Duda Playboy.39
42
Terjerat Cinta Duda Playboy.40
43
Terjerat Cinta Duda Playboy.41
44
Terjerat Cinta Duda Playboy.42
45
Terjerat Cinta Duda Playboy. 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!