Terjerat cinta duda playboy. 3

"Ugh..." Ayara merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Menoleh ke samping kanan, gadis itu menggelengkan kepala beberapa kali. "Ini menyakitkan," keluhnya sembari membereskan satu persatu pakaian yang berserakan di lantai.

Setelah menggunakan pakaiannya kembali. Ayara menoleh sesaat pada pasangannya tadi malam. Ia tidak mengenali pria itu. Dan ya, tak ingin mengenalnya juga.

"Aku benar-benar sudah gila." Tuturnya sebelum menutup pintu kamar privat yang bisa Ayara tebak mereka masih di club, "Doni sama Riana, sedangkan aku? entahlah... Bahkan namanya saja aku tidak tahu."

Menatap ponsel yang ada digenggamnya sejenak. Ayara memblokir kontak Doni dari ponsel itu. Beberapa saat yang lalu, ia mengirimkan fotonya yang tengah tidur berdua dengan pria asing itu pada Doni.

Meskipun sedikit, ia ingin membalas. Hubungan mereka yang telah terjalin selama tiga tahun pertemanan, ditambah empat tahun pacaran terputus begitu saja. Setidaknya, ia ingin meninggalkan satu kenangan yang bisa melukai Doni.

Doni yang berulangkali mengajaknya melakukan hubungan intim selalu ia tolak. Lalu, tiba-tiba menerima foto dirinya yang tengah tertidur dengan pria lain. Pasti akan melukai hati kecil pria itu meskipun hanya sesaat.

Plung... Ponsel itu masuk kedalam tong sampah begitu saja. Setelah menggunakannya, Araya membuangnya. Barang yang sudah tidak digunakan memang harus dibuang bukan?

Apalagi itu bukan barang miliknya. Jadi, lebih baik mencari aman, right.

Ayara tiba di depan gerbang kediaman Pramana. Ada tiga mobil asing yang berjejer di halaman depan. Hal itu membuat Ayara bertanya-tanya tentang siapa yang datang.

Turun dari taksi. Ayara melambaikan tangan pada satpam yang berjaga. "Tolong bayar dulu, pak!" Pintanya kemudian berlalu memasuki kediaman.

Ketika ia masuk, ia bisa melihat keluarga Doni yang tengah berbicara serius dengan ayahnya. Disana juga ada Doni berserta Reina.

"Yo, apa yang kalian bicarakan?" Tanya Ayara sembari mendudukkan tubuhnya di sofa. Menarik toples yang berisi kue kering kemudian memakannya dengan santai.

"Dari mana kamu?" Tanya Ayasa Pramana---ayah Araya.

"Club, seperti biasa, Pi."

"Kenapa tidak pulang, Nak. Itu bahaya," tegur Sulastri---ibu Reina.

"Setidaknya aku bisa jaga diri. Tidak seperti ehem... Reina yang menjajakan tubuhnya." Reina terus menundukkan kepalanya dalam. Ia tidak berani melihat wajah Ayara, "Hahaha... Aku hanya bercanda. Kenapa kalian serius sekali," imbuhnya.

Ayasa memijit pelipisnya kuat. Ia memang tegas kepada anak-anaknya. Ayasa juga tidak ingin memiliki menantu yang tidak selevel dengan dirinya. Saat ia tahu Araya berpacaran dengan Doni, putra dari teman lamanya. Ayasa sangat senang, dan bersyukur.

Karena putrinya tidak mengikuti jejak kakaknya yang harus melangsungkan pernikahan politik, karena tidak bisa memilih gadis yang tepat.

Tapi, saat Ayara mengatakan semua kebenaran kemarin sore. Batu besar serasa menghantam kepala Ayasa.

Air madu dibalas air tuba. Rasa sayang juga perhatian yang ia berikan pada Reina sama dengan Ayara. Tapi, putri adiknya itu malah merebut pacar dari putrinya.

Entah bagaimana lagi dia harus berpikir. Terlebih dari itu, ia takut Ayara jadi tidak ingin menjalin hubungan lagi dengan putra-putra rekan bisnisnya.

"Tentukan saja tanggal pernikahannya. Beritahu saya setelah ditetapkan!" ujar Ayasa, kemudian meninggalkan keluarga Doni beserta Reina dan ibunya.

Orang tua Doni yang juga terlihat ogah-ogahan mengurus masalah mereka. Malah melemparkan tanggung jawab pada Sulastri---Istri alm.adik Ayasa, dan pamitan untuk pergi.

Bagi Reina mungkin ini sebuah penghinaan. Namun, bagi Ayasa dan orangtua Doni ini adalah aib keluarga yang sangat memalukan.

Kembali ke kamar Ayara. Gadis itu menghembuskan napas panjang. Melucuti semua pakaiannya, kemudian memasuki kamar mandi dan berendam di bathtub.

Perlahan, air matanya tumpah. Ia sudah berusaha keras agar tidak cengeng dan menangis. Tapi nyatanya itu masih sakit dan menyesakkan.

Hatinya terasa patah. Hancur lebur seperti remahan. Apalagi setelah pikiran impulsif nya yang ingin membalas Doni. Malah membuat dirinya kehilangan kehormatan, dan harga diri.

"Sekarang apa?" Lirih Ayara sembari menangis tergugu meringkuk di dalam bathtub yang berisi busa sabun dan air hangat.

____________

Ace menyipitkan mata ketika cahaya matahari menembus tepat di retina matanya. Membalikkan badan ke kiri, ia berharap gadis yang bersamanya semalam masih berada di sana. Tetapi kenyataan menyadarkan pria itu. Gadis itu sudah tidak ada di tempat tidur.

Menyenderkan kepalanya di bahu tempat tidur. Ia melihat sisa-sisa percintaannya yang panas tadi malam. Ada bekas darah yang telah mengering di sprai. "Dia perawan," monolog Ace pada dirinya sendiri.

Mengingat bagaimana gadis itu menawarkan diri untuk tidur bersama tadi malam membuat ia tertawa dengan keras. Lucu! Membayangkan tatapan yang sayu, bibir tipis yang berkomat-kamit minta disentuh. Arghh... Sial!

Ia ingin kembali menghabiskan malam bersama gadis itu.

Dari luar, suara ketukan tiga kali terdengar. "Masuk!" Titah Ace pelan. Ia bangkit dari tempat tidur, memungut kemeja miliknya di lantai. Iris matanya menatap noda merah di kerah baju.

Tanpa sadar ia kembali tersenyum. Noda lisptik yang gadis itu tinggalkan di kemejanya, entah mengapa tidak membuat ia kesal sama sekali.

"Kau membawa pakaian untukku?" Tanya Ace dengan wajah datar.

"Iya, Tuan." Mengambil paper bag ditangan Brian, Ace berlalu memasuki kamar mandi.

Meninggalkan Brian yang berulangkali menepuk-nepuk pipinya sendiri. "Aku bermimpi. Itu pasti bukan Tuan Ace. Kenapa dia tersenyum pagi-pagi begini?"  Batin Brian gelisah.

"Brian." Asisten itu menegakkan tubuhnya. Bersikap sigap menunggu perintah selanjutnya dari Ace.

"Seberapa menyakitkan pengalaman pertama?" Tanya Ace tiba-tiba.

"Maaf,"

"Perawan. Seberapa sakit?"

Brian mengeluarkan senjata andalannya. Mencari penelusuran di internet. Tentang malam pertama bagi perawan. Ia membaca cepat melalui artikel.

"Menurut artikel terkait itu setara dengan melahirkan, Tuan." Jawaban Brian membuat Ace mematung. Matanya kembali menatap bekas darah yang telah mengering di tempat tidur. "Apa ada masalah, Tuan? Anda ingin mencari gadis perawan?" Tanya Brian tidak mengerti.

"Tidak,"

"Apa tuan mengingat pengalaman bersama nyonya Luci?"

Ace menatap tajam pada Brian. Luciana Cortes, mantan istrinya yang berasal dari Kanada. Tidak, mereka tidak bisa dikatakan mantan. Karena sejak istrinya itu menghilang mereka tidak pernah bercerai. Atau bahkan Ace sudah tidak peduli akan status hubungan mereka.

"Jaga bicaramu, Brian!" Tegur Ace dengan ekspresi wajah yang sangat keras.

Brian yang menyadari kesalahannya segera menunduk hormat sambil mengucap maaf dengan tulus.

"Cari tahu semua tentang keluarga Pramana, Brian. Terutama tentang putri keluarga itu. Aku tunggu hingga siang nanti!" Brian segera menganggukkan kepalanya menyanggupi. Tangannya dengan cepat berselancar di atas i-pad untuk mendapatkan informasi.

"Dimana ponselku?" Brian menghentikan aktivitasnya sejenak. Keluar dari kamar, lalu menyuruh beberapa orang bodyguard yang ikut dengannya menggeledah seisi kamar untuk menemukan ponsel atasannya itu.

"Tuan, ponsel Anda!" Ace menatap datar pria yang baru masuk membawa ponselnya. "Dimana kau menemukannya?" Tanyanya tajam.

"Maaf, di tempat sampah, Tuan."

Brian membulatkan matanya tidak percaya. Bagaimana bisa ponselnya bisa berakhir di tempat sampah. Sedangkan Ace, pria itu telah tertawa dengan keras. Membuat Brian merinding takut.

"Hahaha... Dia benar-benar berbeda. Gadis yang menarik." Ace menerima ponsel itu dengan senyum yang mengembang. Melangkahkan kakinya keluar, mendahului langkah Brian. "Cepat, Brian. Pekerjaan kantor menumpuk!"

Brian menghembuskan nafasnya lelah. Ada apa lagi dengan pria itu. Kenapa Tuan-nya sangat aneh pagi ini.

Saking anehnya. Bulu kuduknya menjadi merinding.

Episodes
1 Prolog
2 Terjerat cinta duda playboy. 1
3 Terjerat cinta duda playboy.2
4 Terjerat cinta duda playboy. 3
5 Terjerat Cinta Duda Playboy. 4
6 Terjerat Cinta Duda Playboy. 5
7 Terjerat Cinta Duda Playboy. 6
8 Terjerat Cinta Duda Playboy. 7
9 Terjerat Cinta Duda Playboy. 8
10 Terjerat Cinta Duda Playboy. 9
11 Terjerat Cinta playboy. 10
12 Terjerat Cinta Duda Playboy.11
13 Terjerat Cinta Duda Playboy.12
14 Terjerat Cinta Duda Playboy.13
15 Terjerat Cinta Duda Playboy.14
16 Terjerat Cinta Duda Playboy.15
17 Terjerat Cinta Duda Playboy. 16
18 Terjerat Cinta Duda Playboy.17
19 Terjerat Cinta Duda Playboy.18
20 Terjerat Cinta Duda Playboy.19
21 Terjerat Cinta Duda Playboy.20
22 Terjerat Cinta Duda Playboy.21
23 Terjerat Cinta Duda Playboy.22
24 Terjerat Cinta Duda Playboy.23
25 Terjerat Cinta Duda Playboy.24
26 Terjerat Cinta Duda Playboy.25
27 Terjerat Cinta Duda Playboy.26
28 Terjerat Cinta Duda Playboy.27
29 Terjerat Cinta Duda Playboy.28
30 Terjerat Cinta Duda Playboy.29
31 Terjerat Cinta Duda Playboy.30
32 Terjerat Cinta Duda Playboy.31
33 Terjerat Cinta Duda Playboy.32
34 Terjerat Cinta Duda Playboy.33
35 pengumuman
36 Terjerat Cinta Duda Playboy.34
37 Terjerat Cinta Duda Playboy.35
38 Terjerat Cinta Duda Playboy.36
39 Terjerat Cinta Duda Playboy.37
40 Terjerat Cinta Duda Playboy.38
41 Terjerat Cinta Duda Playboy.39
42 Terjerat Cinta Duda Playboy.40
43 Terjerat Cinta Duda Playboy.41
44 Terjerat Cinta Duda Playboy.42
45 Terjerat Cinta Duda Playboy. 43
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prolog
2
Terjerat cinta duda playboy. 1
3
Terjerat cinta duda playboy.2
4
Terjerat cinta duda playboy. 3
5
Terjerat Cinta Duda Playboy. 4
6
Terjerat Cinta Duda Playboy. 5
7
Terjerat Cinta Duda Playboy. 6
8
Terjerat Cinta Duda Playboy. 7
9
Terjerat Cinta Duda Playboy. 8
10
Terjerat Cinta Duda Playboy. 9
11
Terjerat Cinta playboy. 10
12
Terjerat Cinta Duda Playboy.11
13
Terjerat Cinta Duda Playboy.12
14
Terjerat Cinta Duda Playboy.13
15
Terjerat Cinta Duda Playboy.14
16
Terjerat Cinta Duda Playboy.15
17
Terjerat Cinta Duda Playboy. 16
18
Terjerat Cinta Duda Playboy.17
19
Terjerat Cinta Duda Playboy.18
20
Terjerat Cinta Duda Playboy.19
21
Terjerat Cinta Duda Playboy.20
22
Terjerat Cinta Duda Playboy.21
23
Terjerat Cinta Duda Playboy.22
24
Terjerat Cinta Duda Playboy.23
25
Terjerat Cinta Duda Playboy.24
26
Terjerat Cinta Duda Playboy.25
27
Terjerat Cinta Duda Playboy.26
28
Terjerat Cinta Duda Playboy.27
29
Terjerat Cinta Duda Playboy.28
30
Terjerat Cinta Duda Playboy.29
31
Terjerat Cinta Duda Playboy.30
32
Terjerat Cinta Duda Playboy.31
33
Terjerat Cinta Duda Playboy.32
34
Terjerat Cinta Duda Playboy.33
35
pengumuman
36
Terjerat Cinta Duda Playboy.34
37
Terjerat Cinta Duda Playboy.35
38
Terjerat Cinta Duda Playboy.36
39
Terjerat Cinta Duda Playboy.37
40
Terjerat Cinta Duda Playboy.38
41
Terjerat Cinta Duda Playboy.39
42
Terjerat Cinta Duda Playboy.40
43
Terjerat Cinta Duda Playboy.41
44
Terjerat Cinta Duda Playboy.42
45
Terjerat Cinta Duda Playboy. 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!