Tak tak tak
Suara sepatu pantofel memasuki kawasan kediaman keluarga Louis.Kedatangannya disambut oleh sang mommy, karena orang yang ditunggu tunggu ternyata sudah pulang.
“Sayang, kamu sudah pulang nak. Ayo kamu kesini. Mommy udh buatkan makanan kesukaan kalian”
suara orang yang berlari diatas tangga tersebut, terdengar. Friska, sangat menunggu kedatangan sang kakak Sampai ia menahan lapar hanya untuk makan malam dengan sang kakak. Walaupun menyebalkan, ia sangat menyayangi kakak satu satunya itu.Menurutnya, kakaknya adalah orangtua pengganti papanya yang sudah tiada.
" Wah ini anak embe datang" ejek Branden.
" Kakak kenapa sih mau aku tendang yaa!" Sinisnya.
" Aduh ini kalian, ayo makan... Katanya adek tadi nungguin kakaknya" seru mommy nya membongkarnya.
" Cie cie .. ada yang nungguin kakak mu yang ganteng baik hati dah tidak sombong ini" seru nya dengan nada mengejek
" Apaan sih ah, ayo makan udah laper nih cacing cacing pada demo minta diisiin makanan nya"
Hanya suara denting sendok dan garpu pada meja makan tersebut. Tidak ada suara obrolan lainnya, karena kebiasaan mereka memang seperti itu. Aturannya seperti itu.
Setelah makan malam selesai, mereka kembali ke kamar masing masing dan beristirahat.
" Good night semuanya" uca Friska lalu melangkahkan kakinya ke dalam kamar.
_________
Saat ia kembali melajukan mobilnya menuju kampusnya, tiba tiba ia bertemu lagi dengan pria yang membawa sepeda butut itu. Bedanya, hari ini ia dengan pakaian yang sangat rapi dan berkelas. Ia memakai mobil Rolls-Royce nya. Melihatnya di lampu merah, pria itu menurunkan jendela kacanya dan melirik sedikit ke arah Friska, lalu kembali melajukan kendaraannya.
" Itu cowok yang kemarin ya?ko dia kaya orang berkelas banget?apa aku salah liat mungkin kali ya " gumamnya berbicara pada diri sendiri.
Ia memasuki kampus, namun tiba tiba...
Seseorang datang menjambak rambut nya yang sudah rapi. Tentu saja ia melawan, dan terjadilah Jambak menjambak antara dua mahasiswi tersebut.Mendatangkan orang orang yang melihatnya dan Dosen segera menghentikan kelakuan gila kedua orang tersebut.
" Kalian bisa ikut ke ruangan saya " ucapnya dengan tegas
Hening, saat memasuki ruang Dosen tersebut mereka tidak menjawabnya.
" Dia yang memulai duluan pak dia yang menjambak rambut saya duluan." Seru Serra memutar balikan fakta
" Eh enak aja! Lo yang duluan saat gue datang malah memutar balikkan fakta" gumamnya
" Stop !Kalian ga tahu malu ya menjadi contoh yang buruk untuk para mahasiswa disini. Kalian mau mempermalukan saya ha? Dan meninggalkan berita ini ke University yang lain " sentak nya pada kedua orang tersebut, siapa lagi kalau bukan Friska dan Serra .
" Untuk mengetahuinya, saya akan cek cctv duluan, dan yang salah akan saya skors selama satu Minggu, agar menjadi contoh bagi yang lain agar berpikir dua kali untuk membuat keributan di kampus ini!" Lantangnya
" Yasudah, kalian keluar saya nanti akan memeriksa cctv nya siapa yang salah "
Mereka meninggalkan ruang Dosen tersebut, dan memasuki kelas.
Vera, langsung memeluk sahabatnya ketika ia tahu sahabat nya dipanggil ke dalam ruang Dosen.
" Kamu gapapa kan Fris, aku khawatir banget sama kamu lho" ucapnya dengan tulus
Friska tertegun, jarang jarang ia mempunyai seorang sahabat yang mengkhawatirkan nya sampai seperti itu. Didalam matanya, tidak terdapat kebohongan ia sangat tulus, pikirnya. Bahkan, saat bersama sahabat yang dulu menghianati nya , ia tidak di khawatirkan sampai seperti itu.
Ya, ia mengambil pelajaran selama disini. Ternyata orang pendiam dan tidak tersentuh tersebut, mempunyai hati yang sangat luar biasa. Ia berjanji akan selalu bersama sahabatnya tersebut, baik dalam keadaan susah maupun senang ia berjanji tidak akan meninggalkannya.
" Aku gapapa Ver, tenang aja aku kuat ko seperti black cat" ucap nya tersenyum tulus.
" Yasudah, syukurlah.. kamu hati hati sama dia. Si Serra itu selalu cari gara gara sama orang miskin seperti kita. Kamu jangan ladenin dia, dia salah satu orang terkaya di benua Eropa ini. Kalau dia ngadu sama papa nya, pasti kita akan habis" seru nya sambil berbisik ketakutan pada Friska.
Friska tersenyum licik,
'Ehm..ternyata orang kaya dia angkuh nya segitunya' batinnya tersenyum licik
" Kamu jangan takut Ver, kita sama sama manusia memakan makanan yang Sama,.. kalau dia makan beling aku takut" seru nya sembari cekikikan tertawa.
Vera menjadi tertawa karena candaan yang dilontarkan oleh Friska.
Waktu istirahat tiba, mereka berencana akan ke kantin. Dan belum sepuluh langkah, ternyata Dosen memanggilnya ke ruangannya.
" Fris, nanti masuk ke ruangan saya" gumamnya.
Fris menganggukkan kepalanya, ia langsung menuju ke ruangan.
" Ver, aku mau ke ruangan Dosen dulu ya, kamu duluan aja nanti aku susul" ucapnya
Saat memasuki ruangan Dosen, ternyata di sana sudah terdapat Serra dan Ayahnya.
'Waw, ada drama apa lagi ini' batinnya
" Permisi pak, ada apa saya dipanggil ke ruangan bapak" tanya Friska
" Saya ingin memberitahu pemeriksaan cctv. " Ungkapnya.
Membuat Serra tegang, namun tidak dengan Friska. Ia tenang, seolah tidak ada beban.
Memang tidak ada beban wkwk.
"Dan memang kamu yang duluan menyerang Fris, Serra!" Ucapnya dengan tegas.
" Dan maaf, sebelumnya pak Frendy, anak Anda sungguh mempermalukan nama baik kampus ini. Ini surat skors selama satu Minggu untuk putri anda"
" Tidak begitu dong pak, putri saya tidak akan menyerang duluan kalau si empu nya tidak mencari masalah dengan putri saya. Enak saja dia tidak di skors tidak adil kalau begini pak!" ucapnya.
" Pak, Anda jangan menuduh saya!jelas jelas saya yang diserang duluan oleh dia, saya tidak pernah mencari gara gara dengannya, justru dia membully saya karna saya berkulit hitam" ucapnya dengan nada tajam
" Memang kamu hitam!" Sinis Nya.
"Anda sudah tua pak, anda sudah bau tanah. Jangan sampai anda pulang dari sini tinggal nama" ucapnya dengan nada mengancam.
" Heh kamu ancam saya anak bau kencur! siapa kamu? Anak miskin dan hitam seperti kamu tidak pantas memasuki kampus ternama disini " teriaknya tak kalah tajamnya.
" Meskipun saya berkulit hitam saya masih punya fikiran dan hati, tidak seperti putri bapak yang bodoh dan angkuh itu.Anak dan Ayah sama aja ckck" sinis nya.
" Sudah sudah, kalian jangan bertengkar disini! Keputusan saya bulat, orang yang bersalah akan menerima hukuman, disini tidak membedakan status sosial!" Tegasnya. Dosen tersebut menengahi pertengkaran tiga orang manusia itu lalu berjalan meninggalkan mereka bertiga.
Friska berjalan meninggalkan anak dan ayah tersebut, yang sama sama angkuhnya.
Ia menyusul sahabatnya, Vera ke kantin karena perutnya sudah kukurubukan( berbunyi)
Maaf ya bahasa nya disatuin, karena author nya orang Sunda wkwk.
Ini bonus Visual Friska Putri Louis
Ini Visual Branden Fransisco Louis
Visual Serra
Visual Vera teman Friska
Disini
Disini Vera aslinya cantik ya, cuma bedanya pakai kacamata aja.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Sunmei
2loke hadir kaka semangag like balik iya
2023-01-20
0
Mommy QieS
Maa syaa Allah, cantiknya visual Priska
2022-11-12
1
Mommy QieS
siapa gerangan yang telah menjambak rambut Friska 😭😭
2022-11-12
0