Pesta keluarga

"Menarik," gumang pria itu. "Berterima kasihlah karna aku masih membutuhkanmu. Bawa dia ke kamar dan dandani ia secantik mungkin. Jangan sampai penampilannya yang kampungan itu terlihat," perintah pria itu pada anak buahnya yang langsung dijawab iya.

"Hei! Apa yang mau kau lakukan padaku?!! Lepaskan aku!!" bentak Lina sambil memberontak.

"Diam! Jangan melawan!" bentak mereka lebih garang dari Lina.

Di ruang kamar lantai tiga suatu rumah mewah, Lina di dorong begitu saja dengan kasar masuk kesana, lalu mereka menggunci pintu.

"Hei! Lepaskan aku!! Keluarkan aku dari sini!" teriak Lina sambil menggedur pintu dengan keras. Tidak ada jawaban sama sekali.

"Nona mohon berhentilah berteriak," ujar seorang pelayan dibelakang Lina.

Lina menoleh ketika mendengar suara seseorang di belakangnya. Terlihat dua orang pelayan wanita menunduk anggun padanya.

"Sejak kapan kalian ada disana?"

"Mari, kami akan mendandani nona," kata pelayan yang satunya.

"Berdandan? Aku tidak mau!" bentak Lina menolak.

"Mohon nona jangan menolak. Ini perintah langsung dari tuan muda."

"Jika perintah ini gagal maka nyawa kami jadi taruhannya."

Lina tidak berdaya melihat wajah sedih kedua pelayan tersebut. Ia tidak mau ada orang lain mati karna dirinya. "Aah, baiklah."

Dengan terpaksa Lina mau di dandani oleh dua pelayan tersebut. Selesai mandi dengan peralatan dan produk kecantikan lengkap, Lina tidak perna merasah sesegar ini. Kulit tubuhnya terasa lembut begitu disentuh. Ia keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk kimono saja dan satu handuk lagi melilit diatas kepalanya. Dua pelayan itu mulai membantu Lina berpakaian. Gaun panjang berwarna merah dengan renda bunga mawar berwarna hitam begitu elegan ketika Lina memakainya. Kini kedua pelayan itu beralih menata rambut Lina kemudian merias wajahnya.

Diselah-selah waktu dirias, Lina menyempatkan diri bertanya pada dua pelayan tersebut, siapa gerangan pria yang mereka panggil tuan muda itu? Seberapa berkuasanya ia? Mendengar jawaban dari dua pelayan tersebut membuat Lina sangat terkejut. Ternyata pria itu adalah Daniel Alcander Flors, seorang CEO muda dari perusahan Flors yang sangat dikenal misterius. Tidak, bukan identitas itu yang membuat Lina terkejut, tapi melainkan identitas tersebunyi keluarga Flors.

Sebagian orang yang tahu tentang tindak kejahatan dunia bawah tanah atau biasa disebut dunia para Mafia. Pasti tidak asing dengan tiga kelompok mafia terbesar dan terkejam di ibu kota serta wilayah sekitarnya. Menurut rumor yang beredar mengatakan bahwa keluarga Flors itu merupakan salah satu dari tiga kelompok mafia tersebut. Habislah sudah kali ini Lina. Kenapa ia dipertemukan dengan lawan paling sadis ini. Hancurlah kehidupan damainya selama ini. Bagaimana ia menjalani hari-hari dari sisa hidupnya?

Hampir satu jam akhirnya selesai juga. Penampilan Lina berubah drastis. Kini ia terlihat seperti putri dari keluarga ternama. Kecantikan Lina alami. Dua pelayan itu cuman menggunakan riasan tipis pada wajah Lina. Daniel datang untuk melihat hasil kerja dua pelayan tersebut. Ia bergitu terpanah melihat kecantikan Veliana. Cukup lama ia memandangi Lina tanpa berkedip sampai ia tersadarkan oleh suara pelayan wanita itu.

"Perintah tuan muda sudah selesai dilaksanakan," ujar pelayan tersebut sambil membungkuk.

"Ehm, Lumayan. Kalian berdua boleh pergi," kata Daniel sambil memalingkan muka.

"Baik. Izin meninggalkan tempat," kata kedua palayan tersebut berbarengan.

Ia tidak mau ada yang tahu kalau seorang CEO yang dikenal dingin serta tidak perna melirik wanita manapun dan juga seorang mafia kejam sepertinya mala terpersona oleh kecantikan gadis kuliahan di depannya ini. Itu membuat Daniel malu.

"Untuk apa kau mendandaniku seperti ini?" tanya Lina dengan hati-hati tapi masih ada kekesalan di wajahnya.

"Menurutmu?"

Daniel berjalan mendekat ke Lina dengan kedua tangannya ada di saku celanannya. Tanpa sadar Lina mundur sampai dinding kamar itu menghalangi. Daniel membungkukkan badannya lalu berbisik di telinga Lina.

"Aku mau melakukan apa padamu itu terserah aku. Gadis kecil sepertimu mamang punya pilihan?" Daniel mengangkat wajahnya menatap lurus mata Lina.

Lina tidak menjawab sama sekali. Kepalanya dipenuhi pertanyaan, apa pria ini akan melakukan sesuatu hal yang buruk padanya? Dijual, diasingkan, disiksa secara kejam dan banyak lagi kemungkinan aneh yang terlitas di otaknya. Daniel tahu kekhawatiran yang dipikirkan gadis kecil di hadapannya ini. Ia merasa tidak tega membuat wajah manis itu begitu ketakutan.

"Jangan takut. Aku cuman mau memintamu menjadi kekasih palsuku di pesta keluargaku malam ini," ujar Daniel berbalik pergi.

"Malam ini?"

Lina berlari benuju pintu kaca balkon yang terkunci. Ia baru sadar kalau hari telah berganti. Sudah berapa jam ia tidak sadarkan diri di ruang bawah tanah tadi?

"Jam berapa sekarang?" tanya Lina yang tidak berharap jawaban.

"Jam 14.39. Aku akan pergi sebentar, kujumput kau sore nanti. Oh, iya, jangan perna berpikir untuk kabur karna itu mustahil untuk dapat kau lakukan."

Lina menoleh dan melihat Daniel sudah hilang. "Cih, baik. Aku tidak akan kabur tapi jangan salahkan aku kalau aku porak-porandakan dapurmu. Aku lapar sekali."

Lina berjalan mengendap-endap keluar dari kamar. Di tolehnya kanan dan kiri, tidak ada siapa-siapa di lorong. Hm, baguslah. Lina turun ke bawah menuju dapur. Sepanjang jalannya ia tidak menemukan satu orang pun. Aneh, kemana semua orang? Tidak mungkin rumah sebesar ini tidak ada orang, kan? Bahkan dua pelayan tadi juga menghilang. Lina terkagum-kagum dengan kemegahan rumah ini. Bangunan yang begitu besar bernuansa futuristik dan elegan. Memang cocok untuk pria dingin seperti Daniel.

Di dapur ia tidak menemukan makanan apapun, dalam lemari, kulkas dan dimanapun tidak ada. Ya sudah buat saja. Dengan menggunakan bahan yang ada, Lina membuat kue jahe. Ia sudah lama ingin makan kue jahe namun tidak sempat membuatnya. Kue jahe adalah makanan favoritnya. Dalam ingatan samar, ibunya dulu sering membuatkan kue jahe setiap ulang tahunnya. Karna itu ia bersikeras minta diajari Ramona membuat kue jahe.

Waktu tak terasa berlalu begitu cepat. Karna terlalu asik memasak kue jahe Lina sampai lupa sekarang ini ia sedang ada dimana. Ia terlalu menikmati waktu memasaknya dan telah membuat kue jahe yang cukup banyak. Setelah mengisi perutnya dengan beberapa potong kue, Lina menyimpan sebagian kue jahe itu dalam kotak bekal makanan dan sisanya baru hendak ia simpan dalam lemari Daniel datang dengan raut wajah marah.

"Apa aku ada berbuat salah?" pikir Lina.

"Aku dari tadi berteriak memanggilmu!! Ternyata kau ada disini. Apa kau tidak bisa duduk diam saja menuruti perintahku?!! Apa kau tidak takut kalau aku bisa saja memotong kakimu?!!"

"Tapi aku..."

"Sudahlah, cepat ikut aku ke mobil! Kita berangkat sekarang!!"

Daniel melemparkan tas merah bermerek ternama pada Lina yang seketika ditangkap mulus olehnya. Dengan wajah cemberut Lina tanpa sadar memasukan kotak bekal makanan yang berisi kue jahe itu masuk dalam tas tersebut. Lina bergegas berlari mengikuti Daniel sebelum ia marah lagi. Tidak ada percakapan diantara mereka di dalam mobil tersebut. Bahkan Daniel tampak memejamkan mata selama perjalanan.

"Apa ia tertidur? Kalau diperhatikan, ia terlihat lembut juga. Sadarlah Lina! Dia itu pria brengsek yang telah menghacurkan hidupmu."

Di dalam mobil Lina dilandah kebingungan bagaimana cara menghadapi semua orang di pesta keluarga besar. Apa ia harus terlihat seperti gadis mandiri yang kuat, atau bersikap malu-malu saja seperti gadis kecil yang polos? Em... Bagaimana cara bersikap seperti gadis yang berasal dari keluarga terhormat? Aah...! Jika ia mempermalukan diri sendiri di acara keluarga Flors tamat sudah riwayatnya.

"Santai saja. Bersikap lah seperti dirimu," kata Daniel tiba-tiba membuka mata lalu melirik tajam pada Lina.

"Apa benar ia tertidur tadi? Bagaimana ia menebak kekhawatiranku?" pikir Lina.

Tak lama mobil memasuki halaman depan rumah yang luas. Para pelayan berbaris menyambut kedatangan mereka. Daniel keluar dari mobil sambil menggadeng Lina seperti pasangannya yang sesungguhnya. Perasaan Lina seketika gugup. Tubuhnya mulai gemetar begitu melangkah masuk rumah mewah tersebut. Di dalam sana mereka disambut pemandangan indah sebuah pesta kelas tinggi. Lina sedikit teperangak ketika melihat interior dan eksterior rumah yang begitu mewah, semuanya kelas tinggi dan ada juga antik. Tamu undangan yang hadir juga adalah para keluarga tersohor, CEO-CEO perusahaan besar dan orang-orang terkenal lainnya. Lina merasa kecil berjalan diantara orang-orang besar tersebut.

"Tetap di dekatku, jangan kemana-mana. Jika kau mengacau aku akan membunumu!" bisik Daniel dengan ancaman tampa melirik Lina.

"Bisa tidak kau bicara jangan selalu mengancam ku? Aku semakin takut tahu."

"Lakukan saja apa yang aku katakan."

"Cih," Lina memalingkan wajahnya dengan ekspresi cemberut.

Namun bagi Daniel yang melirik itu ia terlihat begitu imut. "Tersenyumlah. Nanti orang berpikir aku menidasmu."

"Kau memang menindasku," gerutu Lina dalam hati. Ia mencoba untuk tersenyum sebisa mungkin.

"Daniel, putra ibu akhirnya kau datang," sambut seorang wanita ketika melihat mereka menghampiri.

"Selamat malam ayah, malam ibu," kata Daniel sedikit menunduk memberi salam.

"Oh... Siapa gerangan gadis cantik di belakangmu ini?" tanya ibu Daniel yang bernama Briety begitu melihat Lina.

"Dia kekasihku."

.

.

.

.

.

.

ξκύαε

Terpopuler

Comments

Alejandra

Alejandra

Agak kesal, bukankah dia seorang psycopat. Kenapa harus takut sich...

2023-11-26

1

Arin

Arin

buknya peran Lina itu pembrni y...ap mngkin dia hnya lagi pura"aj,semoga aj iy

2023-06-30

4

icha

icha

lina kok jd penakut gt,pdhl kan ceritanya ttng wanita kuat .jd mls baca

2023-04-01

3

lihat semua
Episodes
1 Mari bermain
2 Gagis lugu nan polos
3 Penyusup
4 Awal semuanya
5 Pesta keluarga
6 Perjodohan
7 Kue jahe
8 Hukuman
9 Ini kehidupan barumu
10 Mangsa datang sendiri
11 Gadis licik
12 Mau mencoba kabur?
13 Gadis Racun
14 Sebenarnya ia cukup baik
15 Uji coba racun
16 Saingan
17 Makan malam
18 Gas beracun
19 Ups, maaf
20 Penculikan
21 Siapa kau?
22 Permainan untuk babi gemuk
23 Apa itu yang aku sebut bermain
24 Bermain dengan Rylie
25 Mari kita lanjutkan
26 Saatnya mengakhiri
27 Pengaruh obat
28 Yatim piatu
29 Bagaimana kau tahu aku disana?
30 Aku tak tahu
31 Cukup bosan
32 Perusahaan
33 Ayok bentak
34 Makan siang
35 Apa mungkin...
36 Aku belum siap
37 Pemeriksaan
38 Kehadiranmu
39 Em... Apa yang kalian rencanakan?
40 Rencana
41 Dari mana saja kau?
42 Kabar mengejutkan
43 Pulang kampung
44 Balas dendam
45 Terima kasih telah ada untukku
46 Diperlakukan dengan manja
47 Jalan-jalan
48 Hajar mereka!
49 Perlengkapan bayi
50 Casino
51 Acara lelang
52 Ganoderma Darah
53 Siapa dirimu yang sebenarnya
54 Akhir pekan
55 Ups, ketahuaan
56 Kejutan tak terduga
57 Janji suci
58 Ku habiskan waktu bersamamu
59 Adik yang imut
60 Meracuniku dengan racunku sendiri?
61 Aku senang mereka baik-baik saja
62 Latihan menembak
63 Bagaimana rasanya Violet?
64 Pertemuan kembali
65 Selangkah lagi untuk mengetahui kebenarannya
66 Satu kebenaran
67 Ok, ini kebenaranya
68 Token rumah lelang
69 Jadwal pertemuan
70 Masalah di pelabuhan
71 Perwaris
72 Tantangan
73 Duel
74 Saatnya memulai rencana
75 Bosan bersandiwara
76 Tamparan
77 Kunjungan Tn. Flors
78 Taman hiburan
79 Penyerangan palsu
80 Mau bicara atau tidak?
81 Kelompok Web Spider
82 Perjamuan makan malam
83 Antara sepupu
84 Misi pertama
85 Saatnya beraksi
86 Data komputer
87 Kembali ke ruang perjamuan
88 Kecurigaan.
89 Violet teman yang baik
90 Tujuan utama
91 Pembawa perubahan
92 Isi data komputer
93 Apa lagi yang mereka tunggu?
94 Mengikuti saran Ira
95 Tidak gitu juga (Ira)
96 Penculikan Violet
97 Ayok berangkat
98 Kenyataan ini
99 Alasannya
100 Menyusup ke markas musuh
101 Bantai mereka!
102 Tidak terima
103 Batu giok
104 Aksi kejar-kejaran
105 Aku tidak mau kau terluka
106 Makan siang bersama
107 Menguliti
108 Balasan untuk kesalahan
109 Mendekati bulan kelahiran
110 Kontraksi pertama
111 Tidak mungkin?!
112 Perbedaan didikan
113 Usaha persalinan
114 Kelahiran sang bayi
115 Rumah sakit
116 Keajaiban itu pasti ada
117 Pulang ke rumah
118 Makan bersama
119 Pernikahan
120 Lamaran di acara pernikahan
121 Hari kelulusan
122 Hadiah kelulusan
123 Pertengkaran Julius dan Julia
124 Kembalinya sang Antagonis
125 Untuk sekarang aku yang menang, Lina
126 Penyelidikan Julius dan Julia
127 Kenakalan Julia
128 Yang membuat mereka bungkam
129 Kesimpulan dari penyelidikan kemarin
130 Seharusnya papa memberitahu kalian dari awal
131 Ingatan yang hilang
132 Kakak adik
133 Hidangan menggoda
134 Kau tidak bisa memohon
135 Taman kota
136 Salah lawan
137 Kami rindu mama
138 Sebagian dari ingatan
139 Racun yang menyebabkan lumpuh
140 Kebohongan Violet
141 Siapa sebenarnya kau Daniel?
142 Berkunjung ke kediaman keluarga tersembunyi
143 Bos Mafia juga manusia
144 Bermain dengan pelayan
145 Gold crystal
146 Pesta perayaan
147 Dipertemukan dengan singkat
148 Ke salah pahaman
149 Misi pertama Julius dan Julia
150 Mengikuti kemanapun
151 Menyusup
152 Tercengang
153 Ingatan yang kembali
154 Tertangkap basa
155 Kau beruntung
156 Salah memilih sandra
157 Alasan yang sebenarnya
158 Perpisahan
159 Pelantikan kepalah keluarga yang baru
160 Persalinan kedua
161 Sepuluh tahun kemudian
162 Kado pernikahan
163 Hadiah kedua
164 Bermain dengan bulu babi
165 Persiapan memasuki sekolah SMA
166 Keberangkatan
167 Pulau Balvana
168 Hari pertama datang ke sekolah
169 Teman sekamar
170 Kawasan asrama khusus
171 Kau akan dibuat repot Julius
172 Acara pembukaan
173 Persaingan
174 Menerima tantangan
175 Sore ini
176 Makan malam
177 Video mu beredar
178 Lawan yang sepadan
179 Masa lalu Marjorie
180 Pertemuan dengan Yusra
181 Meragukan
182 Surat
183 Permainan kecil untukmu
184 Klub musik
185 Undangan pesta
186 Permintaan
187 Jalan-jalan ke Mall
188 Toko busana
189 Hal yang tidak terduga
190 Menjemput si adik
191 Tujuan penyanderaan
192 Menegangkan
193 Ledakan bom
194 Berangkat ke pesta
195 Menyapa tamu
196 Menemui Nisa
197 Maneriman tantangan
198 Tanda pengenal
199 Kericuhan di Casino
200 Menyelesaikan misi
201 Mengacau di pesta
202 Tidak terencana
203 Ini Rahasia
204 Peria dingin juga pemalu
205 Pertemuan dua Cracker
206 Interogasi
207 Bermain sebentar
208 Sedikit kenakalan kucing kecil
209 Lonceng kecil
210 Keseharian masing-masing
211 Balasan untuk Tn. Vincent
212 Menantang duel
213 Sangsi hukuman
214 Sandiwara
215 Malah bergosip
216 Tidak ada kegiatan
217 Lady Blue
218 Ajakan jalan-jalan
219 Kedai makan sederhana
220 Pertemuan yang sangat kebetulan
221 Datang pengacau
222 Pergi yang satu, datang yang lain
223 Balapan
224 Kau pikir aku tidak tahu?
225 Dia itu musuh atau kawan?
226 Saling menghibur
227 Bintang di langit
228 Kegelisahan
229 Kecemasan
230 Kedatangan seseorang
231 Lomba Sains dan Teknologi
232 Mencari rekan
233 Rancangan robot
234 Melangkah lebih berani
235 Semakin mendekati hari Festival
236 Festival kebudayaan
237 Berkeliling bazar
238 Angap saja sebagai kencan.
239 Pengacau
240 Mencurigakan
241 Tidak menjadi seperti yang diharapkan
242 Kecewa
243 Pernyataan cinta Sean
244 Hari yang di tunggu-tunggu
245 Sama sekali tidak belajar
246 Tidak berpikir panjang
247 Bahan taruhan
248 Tertangkap basa
249 Tampil pada ururan terakhir.
250 Semuanya terpesona
251 Penyerangan
252 Semua orang tercengang
253 Pertunjukan yang tak terduga
254 Dari dingin diubah ke hangat
255 Saran
256 Jarak dan kedekatan
257 Sebuah rahasia
258 Suasana di meja makan
259 Mabuk
260 Memandang ke langit yang sama
261 Bujuk rayu
262 Barang kenangan
263 Satu pesan kecil
264 Pembebasan
265 Mulia bergerak
266 Pencarian
267 Kasih sayang
268 Penculikan Yusra
269 Potongan ingatan terakhir
270 Berkhianat
271 Identitas Lady Blue
272 Arti Lady Blue
273 Melawan Big Man
274 Meluruskan kesalah pahaman
275 Permintaan maaf
276 Fakta sesungguhnya
277 Sama-sama terluka
278 Menolong seorang teman
279 Masih ada kartu yang tersisa
280 Rencana yang gagal total
281 Kehilangan seorang teman
282 Menuju rumah sakit
283 Ruang operasi
284 Satu selamat, tinggal satu lagi
285 Lelah
286 Kesadaran
287 Ikatan bersaudara
288 Teman berharga
289 Melupakan seseorang
290 Kunjungan ke rumah sakit
291 Permintaan maaf
292 Sedikit Rahasia kecil
293 Kembali ke sekolah
294 Dipertemukan kembali
295 Libur sekolah
296 Teman-teman
297 Balapan
298 Memancing
299 Menyatakan perasaan
300 Flashback
301 Bersiap-siap menjalankan misi
302 Menuju pulau
303 Mulai menawar
304 Rebutan
305 Ini baru dimulai
306 Duel antara aku dan dia
307 Orang-orang pengganggu
308 Darah istimewa
309 Mengulur waktu
310 Juga teringin sampel darah
311 Hari tersial
312 Arti dunia bawah tanah
313 Semua kembali dengan cerita
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Mari bermain
2
Gagis lugu nan polos
3
Penyusup
4
Awal semuanya
5
Pesta keluarga
6
Perjodohan
7
Kue jahe
8
Hukuman
9
Ini kehidupan barumu
10
Mangsa datang sendiri
11
Gadis licik
12
Mau mencoba kabur?
13
Gadis Racun
14
Sebenarnya ia cukup baik
15
Uji coba racun
16
Saingan
17
Makan malam
18
Gas beracun
19
Ups, maaf
20
Penculikan
21
Siapa kau?
22
Permainan untuk babi gemuk
23
Apa itu yang aku sebut bermain
24
Bermain dengan Rylie
25
Mari kita lanjutkan
26
Saatnya mengakhiri
27
Pengaruh obat
28
Yatim piatu
29
Bagaimana kau tahu aku disana?
30
Aku tak tahu
31
Cukup bosan
32
Perusahaan
33
Ayok bentak
34
Makan siang
35
Apa mungkin...
36
Aku belum siap
37
Pemeriksaan
38
Kehadiranmu
39
Em... Apa yang kalian rencanakan?
40
Rencana
41
Dari mana saja kau?
42
Kabar mengejutkan
43
Pulang kampung
44
Balas dendam
45
Terima kasih telah ada untukku
46
Diperlakukan dengan manja
47
Jalan-jalan
48
Hajar mereka!
49
Perlengkapan bayi
50
Casino
51
Acara lelang
52
Ganoderma Darah
53
Siapa dirimu yang sebenarnya
54
Akhir pekan
55
Ups, ketahuaan
56
Kejutan tak terduga
57
Janji suci
58
Ku habiskan waktu bersamamu
59
Adik yang imut
60
Meracuniku dengan racunku sendiri?
61
Aku senang mereka baik-baik saja
62
Latihan menembak
63
Bagaimana rasanya Violet?
64
Pertemuan kembali
65
Selangkah lagi untuk mengetahui kebenarannya
66
Satu kebenaran
67
Ok, ini kebenaranya
68
Token rumah lelang
69
Jadwal pertemuan
70
Masalah di pelabuhan
71
Perwaris
72
Tantangan
73
Duel
74
Saatnya memulai rencana
75
Bosan bersandiwara
76
Tamparan
77
Kunjungan Tn. Flors
78
Taman hiburan
79
Penyerangan palsu
80
Mau bicara atau tidak?
81
Kelompok Web Spider
82
Perjamuan makan malam
83
Antara sepupu
84
Misi pertama
85
Saatnya beraksi
86
Data komputer
87
Kembali ke ruang perjamuan
88
Kecurigaan.
89
Violet teman yang baik
90
Tujuan utama
91
Pembawa perubahan
92
Isi data komputer
93
Apa lagi yang mereka tunggu?
94
Mengikuti saran Ira
95
Tidak gitu juga (Ira)
96
Penculikan Violet
97
Ayok berangkat
98
Kenyataan ini
99
Alasannya
100
Menyusup ke markas musuh
101
Bantai mereka!
102
Tidak terima
103
Batu giok
104
Aksi kejar-kejaran
105
Aku tidak mau kau terluka
106
Makan siang bersama
107
Menguliti
108
Balasan untuk kesalahan
109
Mendekati bulan kelahiran
110
Kontraksi pertama
111
Tidak mungkin?!
112
Perbedaan didikan
113
Usaha persalinan
114
Kelahiran sang bayi
115
Rumah sakit
116
Keajaiban itu pasti ada
117
Pulang ke rumah
118
Makan bersama
119
Pernikahan
120
Lamaran di acara pernikahan
121
Hari kelulusan
122
Hadiah kelulusan
123
Pertengkaran Julius dan Julia
124
Kembalinya sang Antagonis
125
Untuk sekarang aku yang menang, Lina
126
Penyelidikan Julius dan Julia
127
Kenakalan Julia
128
Yang membuat mereka bungkam
129
Kesimpulan dari penyelidikan kemarin
130
Seharusnya papa memberitahu kalian dari awal
131
Ingatan yang hilang
132
Kakak adik
133
Hidangan menggoda
134
Kau tidak bisa memohon
135
Taman kota
136
Salah lawan
137
Kami rindu mama
138
Sebagian dari ingatan
139
Racun yang menyebabkan lumpuh
140
Kebohongan Violet
141
Siapa sebenarnya kau Daniel?
142
Berkunjung ke kediaman keluarga tersembunyi
143
Bos Mafia juga manusia
144
Bermain dengan pelayan
145
Gold crystal
146
Pesta perayaan
147
Dipertemukan dengan singkat
148
Ke salah pahaman
149
Misi pertama Julius dan Julia
150
Mengikuti kemanapun
151
Menyusup
152
Tercengang
153
Ingatan yang kembali
154
Tertangkap basa
155
Kau beruntung
156
Salah memilih sandra
157
Alasan yang sebenarnya
158
Perpisahan
159
Pelantikan kepalah keluarga yang baru
160
Persalinan kedua
161
Sepuluh tahun kemudian
162
Kado pernikahan
163
Hadiah kedua
164
Bermain dengan bulu babi
165
Persiapan memasuki sekolah SMA
166
Keberangkatan
167
Pulau Balvana
168
Hari pertama datang ke sekolah
169
Teman sekamar
170
Kawasan asrama khusus
171
Kau akan dibuat repot Julius
172
Acara pembukaan
173
Persaingan
174
Menerima tantangan
175
Sore ini
176
Makan malam
177
Video mu beredar
178
Lawan yang sepadan
179
Masa lalu Marjorie
180
Pertemuan dengan Yusra
181
Meragukan
182
Surat
183
Permainan kecil untukmu
184
Klub musik
185
Undangan pesta
186
Permintaan
187
Jalan-jalan ke Mall
188
Toko busana
189
Hal yang tidak terduga
190
Menjemput si adik
191
Tujuan penyanderaan
192
Menegangkan
193
Ledakan bom
194
Berangkat ke pesta
195
Menyapa tamu
196
Menemui Nisa
197
Maneriman tantangan
198
Tanda pengenal
199
Kericuhan di Casino
200
Menyelesaikan misi
201
Mengacau di pesta
202
Tidak terencana
203
Ini Rahasia
204
Peria dingin juga pemalu
205
Pertemuan dua Cracker
206
Interogasi
207
Bermain sebentar
208
Sedikit kenakalan kucing kecil
209
Lonceng kecil
210
Keseharian masing-masing
211
Balasan untuk Tn. Vincent
212
Menantang duel
213
Sangsi hukuman
214
Sandiwara
215
Malah bergosip
216
Tidak ada kegiatan
217
Lady Blue
218
Ajakan jalan-jalan
219
Kedai makan sederhana
220
Pertemuan yang sangat kebetulan
221
Datang pengacau
222
Pergi yang satu, datang yang lain
223
Balapan
224
Kau pikir aku tidak tahu?
225
Dia itu musuh atau kawan?
226
Saling menghibur
227
Bintang di langit
228
Kegelisahan
229
Kecemasan
230
Kedatangan seseorang
231
Lomba Sains dan Teknologi
232
Mencari rekan
233
Rancangan robot
234
Melangkah lebih berani
235
Semakin mendekati hari Festival
236
Festival kebudayaan
237
Berkeliling bazar
238
Angap saja sebagai kencan.
239
Pengacau
240
Mencurigakan
241
Tidak menjadi seperti yang diharapkan
242
Kecewa
243
Pernyataan cinta Sean
244
Hari yang di tunggu-tunggu
245
Sama sekali tidak belajar
246
Tidak berpikir panjang
247
Bahan taruhan
248
Tertangkap basa
249
Tampil pada ururan terakhir.
250
Semuanya terpesona
251
Penyerangan
252
Semua orang tercengang
253
Pertunjukan yang tak terduga
254
Dari dingin diubah ke hangat
255
Saran
256
Jarak dan kedekatan
257
Sebuah rahasia
258
Suasana di meja makan
259
Mabuk
260
Memandang ke langit yang sama
261
Bujuk rayu
262
Barang kenangan
263
Satu pesan kecil
264
Pembebasan
265
Mulia bergerak
266
Pencarian
267
Kasih sayang
268
Penculikan Yusra
269
Potongan ingatan terakhir
270
Berkhianat
271
Identitas Lady Blue
272
Arti Lady Blue
273
Melawan Big Man
274
Meluruskan kesalah pahaman
275
Permintaan maaf
276
Fakta sesungguhnya
277
Sama-sama terluka
278
Menolong seorang teman
279
Masih ada kartu yang tersisa
280
Rencana yang gagal total
281
Kehilangan seorang teman
282
Menuju rumah sakit
283
Ruang operasi
284
Satu selamat, tinggal satu lagi
285
Lelah
286
Kesadaran
287
Ikatan bersaudara
288
Teman berharga
289
Melupakan seseorang
290
Kunjungan ke rumah sakit
291
Permintaan maaf
292
Sedikit Rahasia kecil
293
Kembali ke sekolah
294
Dipertemukan kembali
295
Libur sekolah
296
Teman-teman
297
Balapan
298
Memancing
299
Menyatakan perasaan
300
Flashback
301
Bersiap-siap menjalankan misi
302
Menuju pulau
303
Mulai menawar
304
Rebutan
305
Ini baru dimulai
306
Duel antara aku dan dia
307
Orang-orang pengganggu
308
Darah istimewa
309
Mengulur waktu
310
Juga teringin sampel darah
311
Hari tersial
312
Arti dunia bawah tanah
313
Semua kembali dengan cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!