Hingga kini, pernikahan mereka sudah berjalan selama 8 bulan. Selama itu pula Ziel selalu menjadikan Athena sebagai pelampiasan hassratnya.
Ziel juga sering bepergian keluar kota ataupun keluar negeri untuk perjalanan bisnis. Athena selalu menampakkan wajah bahagia jika berada di hadapan Grandpa Roman dan juga kedua orang tuanya. Tentu saja itu semua karena ancaman Ziel.
Jika mereka bersama, keduanya akan tampak sangat mesra, layaknya pasangan pada umumnya. Hal itu membuat kedua orang tua Athena dan juga Grandpa Roman sangat senang, mengingat pernikahan mereka berdua karena perjodohan.
“Kapan kalian akan memberikan kami cucu?” tanya kedua orang tua Athena dan juga Grandpa Roman, saat mereka sedang berada dalam jamuan makan malam bersama.
“Cucu? Tenang saja, kami giat membuatnya. Hanya mungkin belum dipercayakan saja,” jawab Ziel dengan santai.
“Dasar cucuku ini. Baiklah, Grandpa menunggu kabar baik darimu. Grandpa sudah tidak sabar untuk memiliki cicit. Pikirkanlah Grandpa-mu yang sudah tua ini,” kata Grandpa Roman.
“Aku mengerti, Grandpa,” Ziel menggenggam tangan Athena yang berada di atas meja dan menoleh ke arah istrinya itu sembari tersenyum.
Sesampainya di rumah,
“Ziel …,” panggil Athena.
“Ada apa?!”
“Apa kita bisa memberikan cucu untuk kedua orang tuaku? Juga cicit untuk Grandpa Roman. Mereka pasti sangat menginginkannya. Aku bisa melihatnya dari sorot mata mereka.”
“Kamu menginginkan seorang anak? Atau kamu ingin mengikatku lebih dalam? Atau mungkin saja dengan seorang anak, akan lebih mudah bagimu mendapatkan harta milik Keluarga Alexander?!”
“Ziel! Kita sudah menikah selama 8 bulan, apa kamu masih menganggapku wanita seperti itu?” Athena benar-benar tak percaya bahwa Ziel tetap memandang dirinya rendah.
“Pandanganku padamu tak akan berubah. Kamu akan tetap menjadi wanita murahan bagiku! Kamu ingin anak, hah?! Baiklah, ayo kita membuatnya!” Ziel dengan kasar menarik pergelangan tangan Athena dan masuk ke dalam kamar tidur istrinya itu.
Dengan kasar ia menghempaskan tubuh Athena ke tempat tidur dan ia mulai membuka pakaiannya. Setiap kali mereka berhubungan, selalu seperti ini. Sikap kasar Ziel tak pernah berubah sedikitpun dan selalu menyakitkan bagi Athena.
Sebagai seorang anak yang berbakti, ia ingin memberikan cucu bagi kedua orang tuanya dan juga untuk Grandpa Roman yang begitu baik padanya.
Setiap mereka melakukan pergulatan panas, Ziel selalu mencapai puncaknya terlebih dahulu. Setelahnya, ia akan langsung meninggalkan Athena meskipun wanita itu belum mencapai puncak. Tak lupa ia memberikan minum pada Athena. Ntah karena dia peduli atau hanya sebuah kebiasaan.
Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan demi bulan. Tetapi tak ada tanda-tanda kehamilan dari Athena meskipun ia terus mengorbankan dirinya diperlakukan kasar oleh Ziel setiap mereka berhubungan. Sudah hampir 1 tahun mereka menikah, tapi tak ada tanda-tanda.
“Aku pergi! Jangan ke mana-mana. Kamu juga tidak kuizinkan untuk pulang ke rumah orang tuamu. Aku tak ingin mereka berpikiran macam-macam dan mengadu pada Grandpa, mengerti?!” Kata Ziel dengan ketus.
“Ya, aku mengerti. Aku tak akan ke mana-mana,” kata Athena.
Setelah kepergian Ziel, Athena pergi ke taman belakang. Ia duduk di sofa di teras belakang sambil memandang ke arah taman dan kolam renang. Rumah itu begitu besar dan memiliki fasilitas yang lengkap. Jika Ziel bersikap baik layaknya seorang suami, mungkin orang-orang akan mengatakan bahwa Athena sungguh beruntung dan bahagia.
Setelah dari teras belakang, kaki Athena melangkah menuju ke sebuah ruangan yang dinamakan perpustakaan. Ia sering menghabiskan waktunya di sana karena ia tak memiliki pekerjaan lain.
Namun kali ini ntah mengapa matanya tertuju pada sebuah lemari yang ada di dalam ruangan itu. Lemari itu terlihat berbeda karena ditutup rapat dan terkunci.
Athena yang penasaran pun mulai mencari kunci. Ia menemukan sebuah kunci di dalam laci meja yang ada di dalam perpustakaan itu. Dengan perlahan, Athena membuka lemari itu. Ia melihat begitu banyak dokumen di sana, terlihat warna yang agak usang yang artinya sudah berusia tua.
Alisnya menaut ketika ia melihat sebuah map yang begitu bersih dan masih baru. Ia pun mengeluarkannya dan meletakannya di atas meja. Rasa keingintahuannya yang besar membuatnya berani memeriksa.
Surat perjanjian?
Athena membaca surat tersebut dan menutup mulutnya tak percaya. Ternyata pernikahannya diikat oleh sebuah perjanjian antara Ziel dengan Grandpa Roman.
“Ia akan menceraikanku?” gumam Athena. Dalam perjanjian itu, Ziel akan menceraikannya jika ia tak bisa memiliki anak dalam waktu 1 tahun dan … Grandpa Roman menyetujui hal itu.
“Ini gila! Ini gila! Mereka menganggapku apa?” teriak Athena tiba-tiba.
Dengan cepat Athena mengembalikan map tersebut ke dalam lemari dan tak lupa menguncinya. Ia tak mau diceraikan begitu saja. Ia harus melakukan sesuatu.
Athena pun kembali ke dalam kamar tidurnya. Ia berganti pakaian, kemudian mengambil tas miliknya. Ia akan pergi ke dokter kandungan dan memeriksakan dirinya. Jika ia memang sehat, ia harus melakukan sesuatu agar cepat hamil.
“Aku tak akan membiarkan kalian mempermainkanku! Aku tak akan mau dicerai begitu saja!”
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Retno Palupi
mungkin minum yg diberikan ziel itu pencegah kehamilan
2023-11-28
3
Esther Nelwan
aku kasih bunga bwt Athena biar kuat..
2023-02-21
1