4.Sabar

Happy Reading💮

Di sebuah cafe, Shaka dan Reno bertemu untuk sekedar berbincang-bincang.

"Apa kau menyiksanya?" Tanya Reno memasang wajah penasaran.

"Sedikit." Jawab Shaka dengan santai.

"Kau gila! Kau belum tau kejadiannya sebenarnya seperti apa. Kenapa kau harus menyiksanya." Reno geleng-geleng kepala. Tak habis pikir dengan sahabatnya ini.

"Aku yakin dialah penyebabnya, jadi dia harus membayar semuanya." Ucap Shaka penuh penekanan.

"Lalu kenapa kau menikahinya jika hanya untuk kau sakiti?" Tanya Reno kesal. "Dia seorang wanita seharusnya kau menjaga dan melindunginya bukan malah menyakiti. Hargai wanitamu layaknya kau menghargai ibumu." Sambung Reno lagi.

Shaka terdiam mendengar setiap ucapan sahabatnya, Reno. Sepertinya apa yang di ucapkan Reno ada benarnya juga, batin Shaka.

"Aku akan segera mencari tahu dimana keberadaan ayahmu, setelah kita menemukannya kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." Ujar Reno memasang wajah serius.

🍀🍀🍀🍀

"Perlakuanlah Aliya dengan baik sebelum kau menyesal!" Ucap Reno lalu turun dari mobil.

Shaka melajukan mobilnya untuk pulang kerumah, sesampainya dirumah ia melihat Aliya sedang sibuk memasak. Shaka memperhatikan Aliya, tanpa di sadari ada seulas senyum membentuk di bibirnya.

Merasa ada yang memperhatikan, Aliya menoleh dan ternyata itu adalah Shaka.

Sekilas mata mereka beradu pandang, dengan cepat Aliya menundukkan Kepalanya, dia tidak mau membuat Shaka marah.

Aliya berinisiatif untuk memasak makan malam untuk mereka berdua. Aliya ingin memperbaiki hubungan nya dengan Shaka .

"Maafkan aku," ucap Aliya, tidak berani menatap wajah Shaka.

Shaka bersikap acuh lalu dia kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya di lantai atas.

Aliya melanjutkan kegiatannya memasak, setelah selesai masak, Aliya menata masakannya di atas meja makan dan siap untuk di santap.Tak lama kemudian terlihat Shaka menuruni anak tangga satu persatu, Shaka sudah mengenakan pakaian santainya, meskipun hanya menggunakan kaos biasa dan celana pendek tapi Shaka masih terlihat tampan dan berwibawa.

Aliya sedikit tertegun melihat suami kejamnya itu, Shaka berjalan menuju ke arah Aliya yang sudah berdiri mematung menatapnya.

"Kenapa menatap ku seperti itu?" Tanya Shaka. " Seperti orang bodoh saja!" Ucap Shaka lalu duduk di kursi makan.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud--"

"Aku tidak mau mendengarkan penjelasan dari mulut kotor mu itu"

Aliya menundukkan kepalanya, dengan rasa sedih Aliya mulai melangkahkan kakinya pergi.

"Hei wanita, begini kah caramu melayani suamimu sendiri?"

Aliya menoleh lalu menatap tak percaya ke arah Shaka. Dengan senang hati Aliya melayani Shaka mulai dari mengambilkan nasi dan lauk pauk.

"Mulai sekarang tidurlah dikamar tamu itu!" Perintah Shaka sambil menunjuk kamar di bawah tangga.

"Baik, Mas." Ucap Aliya sambil menampilkan senyum terbaiknya.

Setelah selesai melayani Shaka, Aliya duduk di kursi kosong yang berjarak dua kursi dari Shaka.

"Sedang apa kau?" Tanya Shaka.

"Aku sangat lapar, jadi aku ingin makan." Jawab Aliya sambil tersenyum.

"Aku tidak sudi makan dengan mu, bisa-bisa selera makan ku hilang." Ucap Shaka, menatap sinis Aliya.

Seketika senyum yang menghiasi bibir Aliya menghilang.

"Tapi aku lapar," ucap Aliya pelan.

"Kau bisa makan setelah ku." Ucap Shaka sambil menikmati makanannya.

"Tapi--"

Shaka menjatuhkan sendok ke atas piring dengan sangat keras hingga membuat Aliya menatap kaget ke arah Shaka.

"Aku tidak suka kau banyak bertanya. Turuti saja apa yang ku katakan!" Ucap Shaka menatap Aliya dengan tatapan tajam.

Aliya meneguk ludah susah payah, mata Shaka melotot tajam ke arahnya. Tidak ada kehangatan atau bahkan kelembutan yang terpancar disana hingga membuat hati Aliya tiba-tiba terasa sesak. Tanpa disadari air mata Aliya berhasil jatuh membasahi pipi, dengan cepat Aliya menghapus air mata itu. Dia tidak mau Shaka marah dan menghina dirinya lagi.

"Kau membuat selera makan ku hilang, dasar bodoh!" Shaka menatap sinis kearah Aliya lalu meninggalkan Aliya.

"Jika pada akhirnya kau tidak bisa mencintai ku maka biarkan aku yang mencintaimu lebih dulu," Aliya menatap sendu tubuh Shaka yang semakin jauh.

🍀🍀🍀

Kini enam bulan telah berlalu. Tak ada yang berubah, hari-hari masih sama seperti biasanya. Shaka yang selalu mencaci maki dan menghina Aliya bahkan kadang Shaka menyakiti fisik Aliya.

Bukan ini yang Aliya inginkan, Ingin rasanya Aliya menyerah, namun hatinya berkata tetaplah kuat. Mungkin inilah takdir yang harus dia lalui.

Aliya harus bersabar, dia tetap yakin dan percaya bahwa suatu saat nanti entah kapan, Shaka bisa memperlakukan Aliya dengan baik dan bisa mencintai dirinya.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

jg terlalu kejam Shaka menyiksa seseorang tanpa tau mslh yg sbnrnya ingat penyesalan dtng belakangan shaka

2022-10-25

2

teti kurniawati

teti kurniawati

semangat

2022-10-21

2

Es kepal milo

Es kepal milo

lanjut👍👍

2022-10-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!