part 1

Sebelum membaca mari kita biasakan vote lebih dulu guys. Beri aku dukunganmu agar cerita ini bisa berkembang dan lebih menarik lagi kedepannya.

Gomawo.

Hari yang melelahkan. Arsy tidak tau mengapa mereka semua sangat mudah dibodohi oleh seorang lotus putih. Apa menariknya lotus putih? mereka memiliki kesalahan tapi melemparkan kesalahannya pada orang lain? Sungguh konyol.

Arsy ingin tahu pendapat orang lain di dunia ini. Apakah lotus putih ini benar-benar layak?

Berbaring di ranjang empuk apartemennya, Arsy kembali berpikir. Jika lotus putih ini menyebar bukankah akan merusak dunia yang sangat indah ini. Mereka hanya merusak pemandangan. Kini Arsy sudah hafal tahap selanjutnya yang akan terjadi.

Tokt tok tok.. .

Benar saja apa yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga. Tentu saja apalagi jika bukan keributan, mari kita tebak ketokannya akan bertambah keras sebentar lagi.

Brakkk brakkk brakkkk

Arsy bahkan sangat yakin jika pintunya mungkin akan di dobrak jika ia tidak segera membukanya.

"Apa? " Ucap Arsy saat pintu telah terbuka.

Yang berada di hadapan Arsy saat ini adalah Anisa Rayu yang berarti adalah ibunya Arsy sendiri. Kalau boleh jujur sebenarnya Arsy sudah sangat malas menghadapi keluarganya itu, tapi apa boleh buat mereka mendatanginya sendiri.

Nisa berdecak kesal menghadapi sifat anak keduanya ini. Dengan kedua tangannya yang berada di dada, Nisa segera menyingkirkan pikiran tentang sikap anaknya yang kurang ajar padanya barusan dan segera menyampaikan unek uneknya.

"Apa yang kamu lakukan pada Disya kemarin?mengapa isya pulang dengan menangis? " Tanyanya keras seakan tidak peduli dengan reputasinya sebagai konglomerat (katanya).

Arsy menghembuskan nafasnya berat. Ia sudah menduganya tadi dan dugaannya tidak pernah meleset sedikitpun. Ya... Tentu saja ini permainan lotus kecil yang manis , jika tidak siapalagi yang akan melakukan drama se-hebat ini.

Permasalahan memang selalu berjalan dengan lancar Arsy mempercayai itu sepenuhnya. Ini... Apakah Arsy sedang mengeluh? Entahlah.

Arsy memiringkan kepalanya pura-pura berpikir "emmm.... Mengapa adik kecilku yang manis menangis? " tanya Arsy bingung.

Mendengar jawaban Arsy, darah wanita setengah baya itu mulai melonjak. Mencoba meredam kekesalannya Nisa memutar kedua bola matanya.

"Kamu tau apa yang ibu maksud. Mengapa kamu berpura-pura tidak mengerti apa yang aku katakan," atanya dengan berusaha untuk tenang.

"Tunggu. Aku benar-benar bingung sekarang. Mengapa ia menangis kemarin sepulang sekolah? Seingatku adik kecil itu tidak apa apa kemarin di sekolah, jadi mengapa dia bisa menangis sampai di rumah? " gumam Arsy.

Bohong.

Tentu saja Arsy tahu mengapa Disya menangis setelah sampai dirumah. Semua itu bukan salah Arsy tapi juga karena Arsy. Kemarin waktu istirahat sekolah rumput sekolah yang di sukai Disya tiba-tiba mengaku padanya. Padahal Arsy sendiri bingung dibuatnya. Mereka tidak dekat, tidak akrab, bersinggungan pun bisa dihitung jari. Mengapa rumput sekolah mengaku padanya?

Jadi jika rumput sekolah mengaku itu menjadi salah Arsy gitu? Arsy saja bingung dengan rumput sekolah itu apalagi Disya yang langsung nangis kejer sampai di rumah.

Geram Nisa segera membentak "Mengapa kamu mencuri pacar adikmu! kamu tau Disya menyukainya tapi mengapa kamu malah dekat dekat dengannya! "

Memelintir rambut dengan jarinya serta tersenyum nakal. Yah itu terlihat seperti bad girl yang membuat Nisa ingin segera melemparkannya.

"Ibu mengapa menyalahkanku? salahkan saja rumput sekolah yang mengaku padaku dan lagipula rumput sekolah bukan pacar adik kecil bu," jawab Arsy.

"Bukan pacar tapi akan menjadi pacar. Kamu harus mengerti sedikit dan mengalahlah pada adikmu di masa depan."

"Bu, jadi aku yang harus mengalah terus menerus. Mengapa tidak membiarkan adik kecil mengalah walaupun hanya satu kali saja, tidak bisakah bu? " tanya Arsy sedih. "Mengapa harus aku yang terus mengalah dan bukan adik kecil, " lanjutnya.

Memijat keningnya yang buyar oleh kata kata Arsy. Nisa akhirnya menepuk bahu Arsy pelan. "Arsy, kamu harus lebih masuk akal daripada adikmu. Kamu tau adikmu masih kecil, mengalahlah untuk kali ini oke" Ucapnya pelan.

"Bu, apa aku bukan anak kandungmu? Mengapa kamu memperlakukan kami berbeda. Kalian... ayah, ibu, kak erfan dan adik kecil seperti keluarga tapi kenapa Arsy tidak? Kalian bisa berada di rumah sepanjang waktu dan menghabiskan waktu bersama mengapa tidak dengan Arsy? Mengapa Arsy harus berada di sini... Sendirian. Sebenarnya keluarga Arsy ini hanyalah benda mati, " lirih Arsy dengan derai air mata dan membanting pintu menghiraukan ibunya yang mematung.

Di dalam kamarnya, Arsy segera menghapus air mata buayanya. Menangis? Itu hanyalah akting belaka untuk menambah totalitasnya. Hatinya sudah mati untuk keluarganya sejak lama.

Huh. Gara gara ini moodnya menjadi hilang seketika. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Ah mengapa tidak membeli camilan yang sangat menggiurkan.

*****$$$$$*****

Rumah keluarga Bima

"Bu, bagaimana apa ibu sudah berbicara dengan kakak. " Desak seorang gadis yang baru saja melihat ibunya pulang dari luar.

Nisa menghembuskan nafasnya kasar mengajak gadis itu duduk di sofa ruang keluarga. Mencoba menghilangkan kata kata putri keduanya dari benaknya. Sejenak ia mulai berpikir. Apa ia terlalu berada di sebelah pihak? tapi setelah diingat Nisa akhirnya sadar. Memang benar mungkin dirinya yang salah.

Arsy tidak salah. Keluarga mereka yang dulu memutuskan Arsy untuk hidup bersama neneknya yang berada di desa. Itu juga karena ekonomi keluarga mereka yang berada di ambang kehancuran sehingga mereka memutuskan agar Arsy tinggal bersama neneknya dalam kurun waktu 8 tahun.

Sebenarnya ekonomi mereka telah dipulihkan 2 tahun kemudian setelah Arsy tinggal bersama neneknya. Tapi salah keluarganya yang malah mengadopsi anak perempuan lain saat itu. Dia Disya ariana. Seiring berjalannya waktu entah mengapa mereka mulai tidak memikirkan Arsy anak kandung mereka sendiri yang berada jauh dari mereka. Hingga akhirnya neneknya meninggal dan saat itulah keluarga itu mulai mengingat kembali jika mereka masih memiliki 1 anak perempuan.

Mereka menjemput Arsy kala itu, tapi semuanya telah berubah. Arsy yang dulu sangat di prioritaskan keluarga kini mulai menjadi sampah keluarga itu. Semua kehangatan yang diterimanya 8 tahun yang lalu sudah tidak ada. Ayahnya, ibunya, dan kakak laki-laki yang sangat menyayanginya kini telah berbalik membencinya.

Mungkin benar bahwa Arsy tidak betah berada di rumah dan memutuskan tinggal di apartemen sendiri. Saat ini keluarganya hanyalah benda mati.

"Disya sayang, bisakah kamu mengalah untuk kakakmu satu kali saja, " kata Nisa lembut sambil menepuk pelan kepala Disya. Namun saat mengingat lagi ia tidak pernah lagi melakukan ini sejak Arsy kembali 4 tahun yang lalu. Dan nada ini, ia hanya memberikan pada Arsy hingga umur Arsy 5 tahun dan ini....

Nisa melihat atas kepala Disya. Disya sudah 16 tahun saat ini dan ia masih terus memperlakukannya seperti ini.

Setelah Nisa mengatakan itu Disya menangis lebih keras. "Bu, kamu tidak menginginkanku lagi. Apa karena kakak sudah kembali kamu tidak menginginkanku lagi? Mengapa aku harus mengalah pada kakak bu! Kakak seharusnya mengerti. Kakak yang seharusnya mengalah bu, bukan aku, bukan aku!! " Jerit Disya.

Disya tidak tau ketika ia mengucapkan itu alis Nisa secara bertahap menukik tajam. Nisa menyadarinya sekarang, gadis di depannya ini tidak sesederhana yang selalu ia pikirkan. Bodoh. Mengapa ia tidak menyadarinya dari awal.

Nisa akan berhati hati mulai saat ini. Ia menyadari betapa sombong dan sombongnya gadis di hadapannya ini. Mengapa yang seharusnya milik Arsy diberikan padanya. Mengapa yang sebelumnya milik Arsy menjadi miliknya.

Nisa ingat sekarang. Pertama kali Disya dan Arsy bertemu, Disya memberi bisikan pada Arsy membuat Arsy mendorong Disya dengan marah dan kemudian Arsy berkata "Arsi tidak menginginkan kamar itu lagi"

Mungkin saja Disya menyebut bahwa kamar Arsy yang dulu sudah di tempati olehnya dan itu yang membuat Arsy sangat marah hingga mendorong Disya. Bodohnya tidak ada salah satupun dari mereka yang mau mendengar penjelaskan Arsy dan malah membenci Arsy hingga saat ini.

Dan apa yang selalu di adukan tentang Arsy saat di sekolah itu juga kedok bocah ini. Itulah mengapa ketika ia datang menemui Arsy dia hanya menjawab "Bu, apa yang kamu maksud? " Arsy benar benar tidak tahu tapi mereka malah memojokkannya.

"Bu, suruh kakak mengalah padaku. Dia benar benar jahat. Kakak mengambil pacarku. Aku menginginkannya bu! " Jerit Disya sekali lagi.

Sudah di ambang batas, kini Disya tidak peduli dengan citranya yang lemah lembut di hadapan ibu angkatnya. Disya ya Disya, harus memiliki apapun yang ia mau termasuk seluruh barang yang dimiliki Arsy.

"Baiklah aku akan mencoba berbicara pada kakakmu lain waktu, " jawab Nisa.

Untuk saat ini Nisa lebih memilih untuk menuruti perkataan Disya terlebih dulu. Nisa takut Disya malah berulah dan akhirnya malah melukai Arsy kemudian hari.

Dengan keadaan runyam saat ini pasti tidak akan ada yang percaya padanya bahkan jika ia tahu akan kebenarannya Nisa masih belum berani memberitahu yang lain kecuali Arsy putrinya sendiri. Erfan ia bahkan sudah tidak peduli dengan adiknya yang satu apalagi ayahnya.

Memikirkan semua ini seakan membuat pikiran Nisa bisa meledak kapan saja. Baik, jika mereka tidak menginginkan putrinya Arsy tidak masalah. Nisa akan tetap mendukung Arsy sepenuhnya kali ini entah siapapun itu yang ingin mencelakai putrinya dia akan membalasnya berkali-kali lipat, bahkan jika itu ayah dan putranya sendiri erfan.

Ia bertekat.

Minta komentar motivasinya boleh nggak? Atau yang mau rekomendasi alur cerita. Ya mungkin bakal tetep aku masukin tapi entah di bab berapa. So jadi buat kalian yang mau merekomendasikan alur, plot, masuk keluarnya tokoh mohon komen aja daripada authornya juga bingung nih.

Terpopuler

Comments

Hidayati Yuyun

Hidayati Yuyun

terima kasih sudah mampir thor

2022-10-28

1

@Kristin

@Kristin

mampir Thor 🖐️

2022-10-28

1

@Kristin

@Kristin

lotus putih itu apa

2022-10-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!