part 2

Sebelum membaca mari kita biasakan untuk vote lebih dulu guys. Beri aku dukunganmu agar cerita ini bisa berkembang dan lebih menarik kedepannya.

Gomawo

Sekolah xavier.

Kini Arsy tengah termenung di bangku taman belakang sekolah. Teman temannya menjauhinya, memang kapan ia punya teman? Lucu. Teman? Sebuah kata yang menggelikan. Lebih baik tidak memiliki teman sama sekali daripada memiliki teman yang hanya datang di saat senang, di saat sedih mereka menghilang.

Bukan berarti Arsy tidak memiliki teman sama sekali. Temannya sedang tidak masuk sekolah karena demam. Tentu saja demam adalah alasan membagongkan. Temannya saat ini tengah menikmati surga dunia dengan membolos sekolah. Tentu saja Arsy tau karena temannya sendiri yang bilang.

Dunia memang begitu sulit. Hei.... apa ini?

Arsy melihat sebuah benda kecil yang menempel di bawah sepatunya. Ini terlihat seperti kamera mini. Siapa yang menempelkan ini di sepatunya? Tapi... kapan ini menempel?

Kenapa Arsy tidak menyadari ini.

Arsy segera menggeledah tas yang berada di pundaknya. Kamera lagi? Berarti ini disengaja. Arsy segera meletakkan kamera itu kembali ke tempat semula. Untuk menangkapnya, bukankah kita harus memiliki akal dan lebih baik mengikuti alur daripada menyuruh mereka keluar secara paksa.

Ia hanya bergumam "siapa yang menaruh semua ini?"

Di bawah pohon besar... sepertinya Arsy melihat seseorang? Siapa. Dengan berhati hati ia mendekati orang tersebut, menepuk bahunya pelan membagetkannya.

"Siapa? mengapa kamu bisa disini? " Tanya Arsy.

Terlonjak, pria itu segera membalikkan wajahnya dan menemukan wajah Arsy sontak melompat mundur.

Ternyata itu adalah rumput sekolah yang mengaku padanya kemarin. Mengapa king malah ketakutan saat melihatnya saat ini? pasti ada alasannya.

King xavier. Tunggu dulu xavier.. . .. Bukankah ini nama sekolah mereka? apa bocah di depannya ini sebenarnya pemilik sekolah? mata Arsy membola sempurna. Mengapa tidak ada yang menyadarinya dari dulu. Rumput sekolah menggunakan nama xavier bisa jadi pemikiran Arsy barusan benar.

"Kenapa kamu ada di sini? " Ulang Arsy.

King gelagaoan, apa alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaannya. Tidak mungkin untuk mengatakan apa yang terjadi dan sedang apa ia disini.

"Aku? aku melihatmu ada di sini, jadi aku mengikutimu, " balasnya seanggun mungkin.

Memicingkan matanya, Arsy tidak tahu harus mempercayai kata katanya atau tidak. Saat ini Arsy sama sekali tidak mengetahui niat king sebenarnya jadi ia hanya bisa mengangguk padanya.

"Oh, ada perlu? " Gumam Arsy.

"Ya... Tidak. Sebenarnya aku hanya ingin melihatmu itu saja. Tenang saja aku tidak memiliki niat lain padamu? " jawab king tanpa tergesa gesa.

"Baiklah aku percaya padamu yang mengatakan bahwa kamu mengikutiku, tapi untuk niat? aku tidak tau yang sebenarnya niatmu apa? " Kata Arsy sambil bersedekap dada "dan mengapa kamu terlihat takut padaku? " lanjutnya mendongak menatap king dalam.

Melihat mata Arsy yang menatapnya dalam membuat king merasa kaku di sekujur tubuhnya. Segera memutar otaknya agar bergerak cepat.

"Sebenarnya aku sangat gugup, aku mengaku padamu sebelumnya dan kamu menolak ku. Itu... aku menjadi sedikit gugup sekarang. "

Arsy menganggukkan kepalanya. Alasan itu sangat masuk akal bagi king untuk menjadi gugup. Tanpa sadar Arsy telah menarik tangan king menuju bangku taman untuk duduk. Tersadar, Arsy langsung melepaskan genggamannya pada king setelah mereka duduk.

"Ini sedikit tidak nyaman untuk berbicara sambil berdiri, " gumam Arsy rumit. Sungguh ini sangat memalukan menggandeng tangannya tanpa permisi.

"Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu. Ini tentang keluarga xavier..." Arsy berkata dengan berhati-hati takut menyinggung perasaannya. Bagaimana jika ia tanpa sengaja menyinggung perasaannyaperasaannya. Arsy masih sadar akan statusnya yang hanya bagaikan debu mampir lalu terhempas lagi.

King menyipitkan matanya, menghembuskan nafasnya pelan. "Ah, ternyata kamu sangat pintar. Kamu telah menyadari siapa aku sebenarnya. Sebelumnya belum pernah ada orang lain yang menanyai ku tentang ini. Yah... tepat seperti dugaanmu, " potong nya ringan.

"Kamu tidak ingin menjadi pacarku, mengapa kamu tidak menjadi temanku. Tentang keluarga xavier, aku harap kamu tidak memberitahukan pada orang lain, " lanjutnya.

Jika dipikirkan, perkataan king benar juga. Saat ini Arsy membutuhkan dukungan yang kuat dari orang lain. Suatu saat keluarga xavier bisa membantunya di saat yang genting jika ia mau berteman dengan king. Yah... tidak ada salahnya untuk saat ini.

"Baiklah, aku setuju. Jadi sekarang kita teman. " Jawab Arsy sambil tersenyum.

****$$$$$$$******

Waktu : istirahat sekolah.

Waktu istirahat adalah yang sangat diagungkan bagi para pelajar tidak terkecuali untuk Arsy yang memiliki pikiran makan terus menerus. Meja di depannya telah tertata deretan makanan lokal yang digemari masyarakat Indonesia. Tentu saja mereka kesukaan Arsy berbagai jajanan seperti cilok, batagor, lumpia dan somay.

Tanpa basa basi Arsy langsung menyikat makanan tersebut hingga seseorang tiba tiba duduk di depanya dan mengambil ciloknya yang belum tersentuh tanpa permisi. Mendongak dengan mulut menggembung perlahan menatap orang di depannya.

King xavier

Setelah melihat bahwa yang duduk di depannya adalah king, Arsy langsung acuh dan kembali menunduk makanan yang tertunda. Saat ini karena king sudah menjadi temannya dan bukan mengejarnya maka Arsy merasa biasa saja. Biarkan king melakukan apa yang ia mau asalkan tidak mengusiknya.

King pun juga hanya diam menghabiskan makanan rampasannya. Tanpa mendongak pun ia sudah tau bahwa Arsy melihatnya ketika ia datang tadi.

"Ada apa denganmu? marah?" tanya Arsy bingung. Pasalnya pria di depannya ini kini tengah makan membabi buta dengan ekspresi kesal yang sangat ketara.

"Hmm, bisakah kamu mengendalikan adikmu itu? aku muak dengannya yang terus menerus mengikutiku, " jawab king dengan kesal.

Arsy tertawa pelan. Ternyata ini yang membuat king sangat kesal hingga memilih untuk duduk di depannya dan merampasnya. Sejujurnya Arsy juga sedikit kasihan pada king, ingat hanya sedikit. Hanya saja melihat rupa king saat ini entah mengapa ini terdengar sangat menyenangkan.

Arsy sudah mengetahui dari teman satu satunya di kelas bagaimana Disya yang selalu mengejar king dari dulu. Ya... wajar saja Disya selalu mengejarnya, dengan tampang dan karisma king di sekolah ini, siapa yang bisa menolaknya. Satu poin tambahan dari Arsy.

Kekayaannya.

Arsy sangat yakin jika mereka tahu identitas king, tidak hanya di sekolah ini bahkan seluruh sampai pelosok akan mengejarnya. Tanpa sadar ia menatap king lama. Kedua tangannya menggapai kedua pipi King mencubit nya pelan.

"King, sepertinya aku menyesal menolakmu. Bisakah kamu mengulang saat kamu mengaku padaku lagi, " ucap Arsy tiba-tiba.

Mendengarnya King langsung sersedak keras. Menatap Arsy ketakutan dengan kerutan di dahinya.

"Tidak akan, bukankah kamu temanku sekarang?" Tolak King mentah.

"Mengapa tidak mau? bukankah kamu mengaku padaku minggu lalu? mengapa sekarang tidak mau? " tanya Arsy dengan tingkah imutnya. Coba saja dengan gaya ini, mungkin King akan luluh "dan kamu juga tidak akan malu memiliki pacar sepertiku, aku cantik, imut, lucu, sexy, apalagi yang kurang dariku?" lanjutnya.

Menatap dengan merendahkan. King mendengus kesal, tahu dengan benar apa yang diinginkan Arsy saat ini. Bukan menjadi pacarnya tapi menjadi penambah uang jajannya.

"Tidak, " tolak nya.

"Mengapa? apa yang kurang dariku, coba sebutkan, " ucap Arsy tak Terima. Hei... perempuan secantik sebohai aduhai seperti Arsy ditolak? Sungguh mengecewakan.

"Kau mau tahu? mendekatlah" kata King melambaikan tangannya meminta Arsy mendekat.

Tanpa malu malu Arsy langsung berpindah tempat duduk di samping King mencondongkan tubuhnya ke arahnya. "Kamu kurang otak, " bisik king di telinganya.

Dengan kekesalan yang membara Arsy mendorongnya jatuh dari tempat duduknya.

Brukkk

Suara itu terdengar sangat keras hingga membuat mata sekitar menatap mereka berdua.

"Sayang, kenapa kamu sangat marah. Aku sudah bilang Adikmu yang mengejarku bukan aku, " kata King tiba tiba menambah seluruh kantin menatap mereka berdua.

Mereka mengingat kembali kejadian di lapangan waktu itu, jelas jelas Arsy menolak rumput sekolah mereka. Sekarang, apa ini? Sayang?

What to the hell.

Apa yang sedang dimainkan King sekarang? Arsy tidak mengetahuinya.

"Apa maksudmu?" tanya Arsy bingung.

King berdiri dari lantai dan menggapai pipi Arsy "Sayang, aku tidak berbohong padamu dia yang mengejarku bukan aku. " Ucap King memelas.

Arsy mendengus jijik. Arsy tidak berharap King memiliki sifat seperti ini, yang dia tahu King adalah orang yang dingin, cuek, keras kepala dan masih banyak lagilagi. Apa ini? sikapnya tidak sama dengan prediksi Arsy. Dramatis. Sungguh aktor yang buruk. Kalau begitu mari bermain.

Air mata meleleh di matanya "bohong! kamu menipuku kan? jelas jelas Disya sendiri yang mengaku padaku jika kamu yang mengejarnya!"

King membulatkan matanya. Gadis ini sangat cakap untuk bisa mendapatkan air mata yang banjir. "Sayang jangan menangis. Aku tidak berbohong padamu. Kamu bisa bertanya pada adikmu. "

Tepat ketika King mengatakan itu, Disya muncul di pintu kantin mematung melihat drama didepannya. Drama ini mengiris hatinya.

"Kakak.... apa yang kamu lakukan? kamu.... bukankah kamu tau aku menyukai King. Mengapa kamu melakukan ini padaku? " lirih Disya dengan berlinang air mata.

Mengerutkan keningnya. Akting yang bagus, pantas saja banyak orang di kelabuhi olehnya. "Aku melakukan apa padamu? aku tidak melakukan apapun padamu kan? mengapa kamu menangis? " Kata Arsy seolah tidak tahu apa yang terjadi.

Disya menggelengkan kepalanya sedih "kak kenapa kamu selalu memiliki apa yang aku inginkan? Ayah, ibu, kak erfan dan sekarang king. Kamu..... kamu tau aku menyukainya sejak lama dan menceritakan semuanya padamu, tapi kenapa sekarang kakak malah berbalik padaku? kenapa kak?"

Kata kata Disya membuat seluruhnya berpikir. Disya sangat tidak beruntung memiliki kakak seperti Arsy.

Arsy berpikir sebentar. Gadis ini sangat pandai membalikkan kata katanya. Dengan sengaja Arsy membuat semua letak kesalahan tertuju pada dirinya sendiri. Seolah kakak yang jahat. Biarkan ia memilikinya.

"Lalu mengapa? aku menginginkan sesuatu semuanya, aku menginginkan apa yang kamu inginkan! " tajam Arsy.

Minta komentar motivasinya boleh nggak? Atau yang mau rekomendasi alur cerita. Ya mungkin bakal tetep aku masukin tapi entah di bab berapa. So jadi buat kalian yang mau merekomendasikan alur, plot, masuk keluarnya tokoh mohon komen aja daripada authornya juga bingung nih.

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

lanjut kak, semangat 😊💪💪

2022-11-08

1

Mommy QieS

Mommy QieS

Aku pernah mengalami diposisi Arsy, Kak. Mengsedih 😭😭

2022-11-08

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Hwaiting ya Kk
Untuk Karya pertama ini udh bgs dr pada karya pertama Ry
Perjuangan Ucup mampir

2022-10-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!