Sebelum membaca mari kita biasakan untuk vote lebih dulu guys. Beri aku dukunganmu agar cerita ini bisa berkembang dan lebih menarik kedepannya.
Gomawo.
Waktu : istirahat sekolah.
Waktu istirahat adalah yang sangat diagungkan bagi para pelajar tidak terkecuali untuk Arsy yang memiliki pikiran makan terus menerus. Meja di depannya telah tertata deretan makanan lokal yang digemari masyarakat Indonesia. Tentu saja mereka kesukaan Arsy berbagai jajanan seperti cilok, batagor, lumpia dan somay.
Tanpa basa basi Arsy langsung menyikat makanan tersebut hingga seseorang tiba tiba duduk di depanya dan mengambil ciloknya yang belum tersentuh tanpa permisi. Mendongak dengan mulut menggembung perlahan menatap orang di depannya.
King xavier
Setelah melihat bahwa yang duduk di depannya adalah king, Arsy langsung acuh dan kembali menunduk makanan yang tertunda. Saat ini karena king sudah menjadi temannya dan bukan mengejarnya maka Arsy merasa biasa saja. Biarkan king melakukan apa yang ia mau asalkan tidak mengusiknya.
King pun juga hanya diam menghabiskan makanan rampasannya. Tanpa mendongak pun ia sudah tau bahwa Arsy melihatnya ketika ia datang tadi.
"Ada apa denganmu? marah?" tanya Arsy bingung. Pasalnya pria di depannya ini kini tengah makan membabi buta dengan ekspresi kesal yang sangat ketara.
"Hmm, bisakah kamu mengendalikan adikmu itu? aku muak dengannya yang terus menerus mengikutiku" jawab king dengan kesal.
Arsy tertawa pelan. Ternyata ini yang membuat king sangat kesal hingga memilih untuk duduk di depannya dan merampasnya. Sejujurnya Arsy juga sedikit kasihan pada king, ingat hanya sedikit. Hanya saja melihat rupa king saat ini entah mengapa ini terdengar sangat menyenangkan.
Arsy sudah mengetahui dari teman satu satunya di kelas bagaimana Disya yang selalu mengejar king dari dulu. Ya... wajar saja Disya selalu mengejarnya, dengan tampang dan karisma king di sekolah ini, siapa yang bisa menolaknya. Satu poin tambahan dari Arsy.
Kekayaannya.
Arsy sangat yakin jika mereka tahu identitas king, tidak hanya di sekolah ini bahkan seluruh sampai pelosok akan mengejarnya. Tanpa sadar ia menatap king lama. Kedua tangannya menggapai kedua pipi King mencubit nya pelan.
"King, sepertinya aku menyesal menolakmu. Bisakah kamu mengulang saat kamu mengaku padaku lagi, " ucap Arsy tiba-tiba.
Mendengarnya King langsung sersedak keras. Menatap Arsy ketakutan dengan kerutan di dahinya.
"Tidak akan, bukankah kamu temanku sekarang?" tolak King mentah.
"Mengapa tidak mau? bukankah kamu mengaku padaku minggu lalu? mengapa sekarang tidak mau? " tanya Arsy dengan tingkah imutnya. Coba saja dengan gaya ini, mungkin King akan luluh "dan kamu juga tidak akan malu memiliki pacar sepertiku, aku cantik, imut, lucu, sexy, apalagi yang kurang dariku?" lanjutnya.
Menatap dengan merendahkan. King mendengus kesal, tahu dengan benar apa yang diinginkan Arsy saat ini. Bukan menjadi pacarnya tapi menjadi penambah uang jajannya.
"Tidak." Tolak nya.
"Mengapa? apa yang kurang dariku, coba sebutkan, " ucap Arsy tak Terima. Hei... perempuan secantik sebohai aduhai seperti Arsy ditolak? Sungguh mengecewakan.
"Kau mau tahu? mendekatlah, " kata King melambaikan tangannya meminta Arsy mendekat.
Tanpa malu malu Arsy langsung berpindah tempat duduk di samping King mencondongkan tubuhnya ke arahnya. "Kamu kurang otak, " bisik king di telinganya.
Dengan kekesalan yang membara Arsy mendorongnya jatuh dari tempat duduknya.
Brukkk
Suara itu terdengar sangat keras hingga membuat mata sekitar menatap mereka berdua.
"Sayang, kenapa kamu sangat marah. Aku sudah bilang Adikmu yang mengejarku bukan aku. " Kata King tiba tiba menambah seluruh kantin menatap mereka berdua.
Mereka mengingat kembali kejadian di lapangan waktu itu, jelas jelas Arsy menolak rumput sekolah mereka. Sekarang, apa ini? Sayang?
What to the hell.
Apa yang sedang dimainkan King sekarang? Arsy tidak mengetahuinya.
"Apa maksudmu?" tanya Arsy bingung.
King berdiri dari lantai dan menggapai pipi Arsy "Sayang, aku tidak berbohong padamu dia yang mengejarku bukan aku, " ucap King memelas.
Arsy mendengus jijik. Arsy tidak berharap King memiliki sifat seperti ini, yang dia tahu King adalah orang yang dingin, cuek, keras kepala dan masih banyak lagilagi. Apa ini? sikapnya tidak sama dengan prediksi Arsy. Dramatis. Sungguh aktor yang buruk. Kalau begitu mari bermain.
Air mata meleleh di matanya "bohong! kamu menipuku kan? jelas jelas Disya sendiri yang mengaku padaku jika kamu yang mengejarnya!"
King membulatkan matanya. Gadis ini sangat cakap untuk bisa mendapatkan air mata yang banjir. "Sayang jangan menangis. Aku tidak berbohong padamu. Kamu bisa bertanya pada adikmu. "
Tepat ketika King mengatakan itu, Disya muncul di pintu kantin mematung melihat drama didepannya. Drama ini mengiris hatinya.
"Kakak.... apa yang kamu lakukan? kamu.... bukankah kamu tau aku menyukai King. Mengapa kamu melakukan ini padaku? " lirih Disya dengan berlinang air mata.
Mengerutkan keningnya. Akting yang bagus, pantas saja banyak orang di kelabuhi olehnya. "Aku melakukan apa padamu? aku tidak melakukan apapun padamu kan? mengapa kamu menangis? " Kata Arsy seolah tidak tahu apa yang terjadi.
Disya menggelengkan kepalanya sedih "kak kenapa kamu selalu memiliki apa yang aku inginkan? Ayah, ibu, kak erfan dan sekarang king. Kamu..... kamu tau aku menyukainya sejak lama dan menceritakan semuanya padamu, tapi kenapa sekarang kakak malah berbalik padaku? kenapa kak?"
Kata kata Disya membuat seluruhnya berpikir. Disya sangat tidak beruntung memiliki kakak seperti Arsy.
Arsy berpikir sebentar. Gadis ini sangat pandai membalikkan kata katanya. Dengan sengaja Arsy membuat semua letak kesalahan tertuju pada dirinya sendiri. Seolah kakak yang jahat. Biarkan ia memilikinya.
"Lalu mengapa? aku menginginkan sesuatu semuanya, aku menginginkan apa yang kamu inginkan! " tajam Arsy.
Pov Disya
Telingga Disya berdengung tidak mempercayai kata kata yang keluar dari mulut Arsy. Disya memang menginginkan Arsy bertindak seperti ini di depan umum dari dulu, hanya saja Arsy tidak pernah melakukan apa yang ia inginkan. Tapi ini benar-benar membuat Disya kaget. Apa karena sekarang Arsy sudah memiliki dukungan King sehingga dia berani berkata sekasar itu de depan seluruh siswa disini. Disya akui Arsy cukup berani.
Baguslah. Dengan Arsy yang menampilkan seperti kakak yang jahat membuat Disya semakin mudah menjalankan aksinya.
Menundukkan kepalanya bersikap menyedihkan. "Kak mengapa kamu sangat membenciku? mengapa kamu ingin merampas apa yang aku miliki. Kak, walaupun kakak cuma anak angkat tapi keluargaku tetap menyayangimu. Kamu merebut perhatian mereka dariku. Apalagi yang kurang kak? " lirihnya.
"Tentu saja aku menginginkan kamu di depak dari keluargamu." Jawab Arsy ganas.
Disya melihat King yang tengah menggenggam tangan Arsy membuat wajahnya mendidih. Ia cemburu. Cemburu. Cemburu. Mengapa tidak ada yang memahaminya sama sekali. Ia harus merebut King dari Arsy dan itu mutlak tidak bisa di ganggu gugat.
"Tolong jangan terlalu kejam kak, tidak bisakah kamu mengasihani ku, " gumam Disya. Disya melirik King kembali berharap King akan membantunya melawan Arsy. Namun yang di harapkan nya tidak terpenuhi. Kini king tengah menggosok kepala Arsy seakan menenangkan gadis itu dari rasa kekesalannya.
"Tidak bisa Disya. Aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan termasuk merampasnya darimu," tukas Arsy "sekarang pergilah dari hadapanku! " lanjut Arsy berteriak.
Wajah Disya merah padam. Kekesalannya sudah tak terbendung lagi jadi ia harus menyetujui kata Arsy untuk pergi. Ia harus melepaskan emosinya terlebih dahulu sebelum menghadapi Arsy kembali.
***$$$*****
"Uh, sayang aktingmu bagus sekali. Darimana kamu bisa berakting sebagus itu. Aku ingin belajar juga darimu dan tingkah konyol mu tadi. Aku ingin menggunakan semua itu di hadapan kakak laki-laki ku yang dingin, acuh tak acuh, kasar dan masih banyak lagi hal buruk tentang dia" ucap King tiba tiba.
Arsy mendelik ngeri. Kemudian dengan bangganya menyilakkan rambut panjangnya secara kasar ke belakang bertingkah bak aktris papan atas.
"Aku mempelajarinya sendiri. Yah... tidak di ragukan, aku ini memang seorang pakar yang mampu menaklukkan dunia akting. Jadi kamu mau membayar ku berapa untuk menjadi gurumu, " jawab Arsy sombong. Yah, sombong sedikit tidak apa apa yang penting memiliki kemampuan.
Senyum di wajah King mandeg. Menatap Arsy dengan memelas. Walaupun ia dari keluarga xavier, kakak laki lakinya sangat pelit hingga saat King berbuat nakal sedikit Kakak laki lakinya akan memotong uang sakunya. Uang saku dipotong itu setiap bulannya pasti terjadi.
Bukan salah King bertindak nakal, salah seharusnya hanya kakak laki lakinya saja yang menganggapnya nakal. King sendiri tidak pernah membuat masalah di sekolah dan dirumah. Hanya saja kakak laki lakinya begitu tidak masuk akal setiap bari. Ia akan memotong uang sakunya ketika ia merasa tidak senang atau melawannya. Jadi di keluarga xavier, King hanya se-onggok upil yang lahir kemudian di hempaskan.
"Ayolah, aku memang keluarga xavier tapi takut tidak kaya. Kamu tahu, kakak laki laki ku begitu tidak masuk akal dan selalu memotong uang jajan ku padahal aku sendiri tidak tau kesalahanku. Kakaku itu sangat kejam, jika aku melakukan sesuatu yang tidak diaukainya makan ia akan memotong uang sakuku. Ia sedang marah pada orang lain tapi aku yang terkena getahnya. Kakakku ini sangat buruk, " tuturnya panjang lebar mengesampingkan egonya dan bergosip dengan wanita di sampingnya.
Arsy menggelengkan kepala kecilnya sambil terkekeh membuat King sangat tidak senang. Setelah mendengar penuturan panjang lebar dari King. Menurut Arsy sendiri berpendapat sama seperti King. Sungguh King yang malang.
"Sepertinya kakakmu benar benar tidak waras. King aku sarankan padamu untuk tidak pernah berbicara dengan kakakmu itu. Dia sangat buruk," sahut Arsy.
"Itu tidak akan mempan. "
King mengerucutkan bibirnya kesal. Ia pernah mencobanya sekali dan yang didapatkannya adalah amukan luar biasa dari kakaknya. Ruang musiknya di hancurkan dan kini menjadi perpustakaan yang menyebalkan. Kini King hanya bisa bermain musik di rumah sahabatnya saja. Memang benar kata orang, kakaknya sungguh kejam.
Tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya. " King sepertinya kamu juga sial sepertiku. Aku hanya bisa berdoa agar macan di keluargamu itu bisa segera di rubah. Atau mintalah dia untuk minggat dari rumah atau kamu saja yang kabur dari rumahmu, " tutur Arsy.
Berdecak pelan. Gadis ini sebenarnya hanya ingin mengganggunya dan mendengarkan lelucon tentang kakaknya. Baik kalau begitu King sama sekali tidak keberatan dengan itu. Malah ia sangat siap 86 untuk membicarakan keburukan kakak laki lakinya itu.
***hey hey hey....... yuk ramaikan kolom komentar. Bisa komen apa saja sesuai keinginan kalian. Ngomong ngomong aku juga butuh kritik dan saran kalian nih.
yuk mampir di kolom komentar***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Ikha muhlisin
semangat ... ⚘
2022-10-28
1
Keira
agak gak tau diri gimana... gitu😌
2022-10-21
2
AJ_86
Semangat ... 💪 😊🙏 ... salam dari novel All About El.
2022-10-19
3