bab 3, kesempatan kedua

Nara merasa ada yang aneh, Nara merasa kalau tadi Aksa melihat ke arahnya cukup lama.

" Mitha, kenapa ya aku merasa tadi pak aksa menatap ku." Ujar Nara.

" Itu mungkin hanya perasaan mu saja, pak aksa tadi kan menatap ke arah kita semua Nara." Ujar Mitha sambil fokus mengetik dokumen.

" iya Mitha, mungkin cuman aku nya ajha yang halu. Mana mungkin pak aksa melihat ke arah ku hehehehe." Ujar Nara tertawa kecil.

di tempat lain Shaka sedang menonton tv, di rumah ini Shaka merasa kesepian dan juga merasa sangat bosan.

dia pun mengambil inisiatif untuk keluar rumah. Shaka berjalan mengelilingi kompleks perumahan.

Shaka merasa dia harus secepat nya mendapatkan kembali ingatan nya. tanpa di sadari oleh Shaka dia di ikuti oleh seseorang.

Shaka pulang, setelah puas berkeliling. di saat Shaka masuk ke dalam rumah pria itu menelpon seseorang.

" aman pak, Target sudah masuk rumah" ujar nya.

pria itu pun, tetap berjaga dia sesuai dengan perintah dari atasan nya.

sepulang kerja Mitha, membeli kan makanan terlebih dahulu untuk Shaka.

Mitha berjalan ke arah dapur lalu menaruh makanan yang dia beli tadi dia sana.

" hari ini, adalah hari yang melelahkan sekali. gara-gara CEO baru itu aku harus berkerja ekstra lebih banyak daripada sebelumnya." Ujar Mitha kesal.

dari arah belakang Shaka, berjalan ke arah Mitha Yang sedang ngomel omel sendiri.

" sedang ada masalah ya di kantor?." Ujar Shaka tiba tiba.

" dari kapan kamu ada di sini?" tanya Mitha.

" baru saja, jawab pertanyaan ku dulu Mitha" Ujar Shaka.

" iya, pokok nya sekarang aku lagi kesal. kamu tau Shaka sekarang di perusahaan kami ada CEO baru. kamu bayangkan kan Shaka, dia itu meminta kami untuk kerja lebih ekstra lagi. kalau dokumen salah sedikit, harus ngulang. kalau dokumen nya gak sesuai dengan seleranya harus di ganti. aku lelah banget karena itu. tapi kalau aku berhenti yang ada aku gak ada pemasukan." ujar Mitha mengeluarkan unek-unek nya dan rasa kesal nya pada Aksa.

" boss mu, sangat ribet ya. kalau boleh tau siapa nama bos mu itu?." tanya Shaka.

" Aksa Prayudha, dia itu orang nya dingin terus ya Shaka. dia adalah orang yang aneh." ujar Mitha.

setelah mendengar nama itu, Shaka merasa kepala nya sangat lah pusing. entah apa yang terjadi pada nya. melihat Shaka seperti itu membuat Mitha dengan cemas dengan nya.

" aku ambil kan dulu Shaka, bertahan lah." ujar Mitha dengan cemas.

Mitha memberi kan obat itu kepada shaka.

" minum Shaka" ujar Mitha sambil memberikan obat.

Shaka meminum obat nya, dan rasa sakit di kepala nya pun berkurang. sekilas Shaka mengingat kenangan nya di masa lalu.

" Mitha, aku sudah mulai ingat dengan masa lalu ku. tapi gak semua nya" ujar Shaka senang.

" senang banget denger nya Shaka, kamu ingat keluarga mu tinggal di mana Shaka?" Tanya Mitha

" enggak Mitha, aku gak bisa ingat dengan jelas tentang masa laluku" Ujar Shaka dengan raut sedih

" jangan sedih Shaka, aku yakin sebentar lagi kamu akan mendapatkan semua ingatan mu " Ujar Mitha.

Shaka membalas dengan anggukan kecil, Shaka merasa sangat senang saat berada di dekat Mitha.

" Shaka, sudah malam. aku tidur dulu ya, oh iya itu makanan nya jangan lupa di makan." Ujar Mitha berlalu pergi.

keesokan nya, di kantor Mitha mendengar suara tangisan di sebelah nya.

saat Mitha menoleh, Mitha melihat Nara menangis tersedu-sedu. Dengan cepat Mitha menenangkan Nara yang sedang menangis.

" Cup cup, ada apa ni Nara, kenapa kamu menangis? Tanya Mitha sambil mengusap punggung nya Nara.

" Huhuhuhu, aku sedih bangettttt...... perkerjaan ku hilang semua. gimana ini hikss hikss aku bisa di pecat." Ujar Nara menangis tersedu-sedu.

" Nara, tenang kan diri mu dulu. coba cek laptop mu pasti file nya ada di sana." Ujar Mitha menenangkan Nara yang sudah sangat panik.

" Aku sudah mencari nya di laptop tapi file nya hilanggggggg." Ujar Nara menangis lebih kencang.

" Aku bantu cari, mana mungkin bisa hilang. Aku yakin file dokumen nya masih ada di laptop mu Nara." Ujar Mitha sambil mencek ke laptop Nara.

Setelah mencari-cari keberadaan file dokumen itu, Mitha mulai curiga kalau ada yang sengaja menghapus file dokumen itu.

Mitha melihat ke sekeliling, hingga pandangan Mitha tertuju kepada sosok perempuan yang menurut Mitha sangat mencurigakan.

Dengan mata yang berkaca-kaca Nara menatap Mitha.

" Mitha, pak aksa tidak akan pernah mengampuni aku. dia pasti akan memecat ku, gimana ni aku gak mau di pecat." Ujar Nara tidak kuasa menahan air mata nya.

sekretaris kepercayaan pak aksa datang menghampiri mereka berdua. dia bernama Reyhan.

" Nara, kamu di panggil oleh pak aksa keruangan nya. Jangan lupa bawa file yang dia minta." Ujar Reyhan dengan tatapan yang tegas.

setelah menyampaikan informasi kepada Nara, Reyhan berlalu pergi.

" Bagaimana ini, pak aksa tiba tiba memanggil ku." Ujar Nara panik

" Mitha doakan aku selamat kali ini." lanjut Nara.

" Iya Nara, semangat." Ujar Mitha

Nara masuk ke dalam ruangan pak aksa dengan perasaan gugup, Dengan kepala tertunduk dia melangkah masuk.

" Pak, maaf dokumen yang bapak minta hilang pak. Saya udah cari kemana-mana tapi gak nemu pak." Ujar Nara dengan kepala tertunduk.

" kenapa bisa hilang hah, dokumen penting seperti ini bisa hilang!!. Apa yang kamu pikirkan sebenarnya. " Ujar Aksa dengan emosi yang menggebu-gebu

" m m maaf pak, saya benar-benar sudah mengerjakan. tadi malam masih ada pak di laptop saya t tapi tadi pagi sudah hilang. Saya benar-benar tidak tau kenapa bisa begitu pak. Saya mohon pak berikan saya satu... Kesempatan lagi pak." Ujar Nara menjelaskan dengan rasa takut yang teramat sangat. Rasa nya sekarang Nara ingin menangis di tempat.

" okey, saya kasih kamu satu kesempatan lagi untuk memperbaiki ini semua. Saya harap besok pagi berkas itu sudah ada di atas meja saya. Kamu mengerti, kalau kamu mengulang kesalahan yang sama lagi seperti saat ini. Maka kamu akan saya pecat" ujar Aksa dengan raut wajah kesal dan marah. Memberikan kesempatan kepada karyawan adalah hal pertama untuk Aksa, setelah melihat Nara begitu takut kepada nya Aksa pun merasa puluh.

" baik pak, saya janji besok pagi berkas itu sudah ada di atas meja bapak" ujar Nara dengan yakin. lalu berjalan keluar ruangan.

Reyhan, merasa sedikit bingung dengan apa yang telah di lakukan oleh atasan nya ini. Karena baru pertama kali dia bisa memberikan kesempatan kepada orang lain.

" tumben sekali bapak, memberikan kesempatan kepada karyawan yang teledor" ujar Reyhan terheran-heran.

" nanti juga kamu akan mengerti, sekarang kamu keluar dari ruangan ku. Aku mau lanjut kerja" ujar Aksa sambil membuka laptop nya.

" okey " ujar Reyhan sambil berlalu pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!