Bab 4. hal tak Terduga

Nara dengan wajah lesu keluar dari ruangan pak aksa, Nara membuka laptop nya dan mulai mengetik berkas yang hilang tadi.

Mitha berjalan Nara yang sedang sibuk dengan laptop nya, dengan rasa penasaran yang cukup besar. Mitha pun bertanya.

" bagaimana tadi Nara, kamu gak di pecat kan?" tanya Mitha.

" tenang ajha Mitha aku gak di pecat kok. Aku di kasih satu kesempatan lagi untuk mengetik ulang berkas yang hilang tadi dan harus di kumpulkan besok pagi ke pada pak aksa." Ujar Nara sambil menatap Mitha sebentar lalu kembali fokus ke laptopnya. Dia gak ada waktu untuk hal lain selain perkerjaan.

" semangat Nara, aku gak akan ngangguin kamu." ujar Mitha memberikan semangat.

Mitha dan Nara kembali fokus ke perkerjaan masing-masing. Sehingga tiba waktu nya makan siang, Mitha melihat Nara yang sedang sibuk dengan pekerjaan. Mitha berjalan sendirian tidak mau menganggu Nara.

di kantin kantor, Mitha tengah asyik memilih makanan untuk nya ada Mitha, namun tiba tiba Mitha di kaget kan dengan suara keras dari Reyhan yang memanggil nama nya sambil berlari menuju kearah nya.

" Mithaaa, kamu bisa kasih makanan ini untuk Nara, oh iya aku ada urusan penting jadi aku pergi dulu." ujar nya sambil memberikan kantong yang berisikan makanan.

Mitha terheran-heran dengan sikap baik Reyhan, Mitha pun berasumsi kalau Reyhan menyukai Nara.

Dengan semangat Mitha kembali ke tempat kerja nya. Dan memberikan makanan yang di kasih Reyhan kepada Nara.

"ini Nara, makanan dari Reyhan. Kaya nya dia suka kamu deh" ujar Mitha sambil menaruh makanan di atas meja.

"ouhh, terima kasih Mitha. " ujar Nara cuek.

Mitha tidak terlalu ambil pusing, dia pun kembali fokus kepada perkerjaannya.

Malam tiba, mitha bersiap untuk pulang. Namun Nara masih sibuk dengan laptopnya.

" kamu gak pulang Nara?" tanya Mitha

" aku lembur deh kaya nya, kamu pulang duluan ajha ya" ujar Nara.

" aku duluan ya kalau gitu, dahhh" ujar Nara pamit.

Setiba nya di rumah, Nara melihat Shaka sudah menunggu nya di rumah. Tiba-tiba saja Shaka memeluk nya dengan cukup erat, Mitha terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Shaka.

" kenapa kamu tiba-tiba memeluk ku Shaka" ujar Mitha dengan mimik wajah bingung.

" aku cuman ingin peluk kamu ajha, aku ingat semua nya kamu gak akan usir aku kan?" ujar Shaka tambah memeluk Mitha dengan erat. Shaka takut saat nanti ingatan nya benar-benar kembali, mitha akan mengusir nya jauh dari sini.

" kamu tenang saja, aku gak akan mengusir kamu kok. Kamu boleh tinggal dengan ku selama nya" ujar Mitha menenangkan Shaka.

"tapi kenapa tiba-tiba kamu bilang begitu" lanjut Nara.

" aku cuman takut, suatu saat kamu akan membenci ku dan pergi jauh dari ku" ujar Shaka melonggarkan pelukannya.

" mana mungkin aku benci sama kamu, jadi sekarang kamu tidur gih. Tidur terlalu malam tidak baik buat kamu." ujar Mitha menenangkan Shaka.

"aku akan tidur sekarang, muachhhh" ujar Shaka sambil mencium kening Mitha.

Mitha memegangi kening nya, Mitha tersipu malu dengan apa yang telah di lakukan oleh Shaka.

pagi nya, Nara merasa cukup canggung bersama dengan Shaka setelah apa yang di lakukan tadi malam.

" kamu mau berangkat kerja?" tanya Shaka.

" hari ini aku enggak kerja, aku libur." ujar Mitha merasa cukup canggung.

" bukan nya ini hari kamis ya" ujar Shaka merasa sedikit bingung. Karena bisa nya Mitha hanya libur hari Minggu.

" aku ambil cuti seminggu, karenaaaaa mau bantu memulihkan ingatan mu. Jadi selama seminggu kita akan jalan-jalan menelusuri" kota ini." ujar Mitha menjelaskan Niat nya, Mitha berharap jika suatu saat ingatan nya kembali Shaka dapat kembali ke pelukan keluarga nya. Mitha yakin dengan mengajak Shaka jalan-jalan pasti bisa membuat ingatan shaka kembali.

" ohh gitu, kita mau jalan-jalan kemana sekarang" ujar Shaka kurang bersemangat.

" kok kamu gak bersemangat gitu sih Shaka" tanya Mitha.

" aku cuman takut kamu pergi menjauh dari ku itu saja" ujar Shaka sedih.

" aku janji sama kamu, kalau aku gak akan pernah ningalin kamu." ujar Mitha.

"okey, aku pegang janji mu" ujar Shaka tersenyum lebar. Dia merasa sangat senang karena apa yang dia pikirkan tidak akan pernah terjadi.

sementara itu di kantor, Nara dengan mata panda nya mengumpulkan berkas ke pak aksa. Sering kali Nara menguap, sampai di ruangan Aksa pun dia tetap saja menguap.

" pak, ini berkas yang bapak minta. Sudah saya selesaikan dengan baik pak." Ujar Nara sambil menaruh berkas itu di atas meja pak aksa.

" okey, terima kasih lain kali jangan teledor lagi" ujar Aksa sambil mengecek berkas.

" ini sudah benar semua nya, kamu boleh pulang. pergi tidur saya lihat dari tadi kamu nguap terus." ujar Aksa sambil menaruh berkas itu ke samping bersama berkas yang lain.

" baik pak, terima kasih banyak." ujar Nara langsung bergegas keluar dari ruangan pak aksa.

Aksa melihat itu tersenyum tipis, Aksa teringat kenangan nya bersama dengan Nara.

" dia tidak pernah berubah, dari dulu selalu saja teledor. " gumam Aksa.

Shaka dan Mitha jalan-jalan mengunakan sepeda motor, jalan-jalan mengitari kota. Shaka melihat kearah jalan yang banyak orang yang sibuk dengan aktifitas nya masing-masing.

Shaka berpegang erat di pinggang mitha, entah kenapa shaka merasa sedikit Dejavu pada suatu tempat.

" Mitha bisa kita berhenti di sana?" tanya Shaka.

" oke" ujar Mitha mengencangkan motor nya ke arah yang di tunjuk oleh Shaka.

mitha melihat ke sekitar, sementara Shaka sudah jauh di depan tanpa sepengetahuan Mitha.

" jangan tinggalkan aku" ujar Mitha berlari mengikuti langkah Shaka yang sudah jauh di depan.

" apa kamu mulai ingat sekarang? " ujar Mitha dengan antusias.

" aku belum ingat apapun, tapi aku merasa sangat familiar dengan taman ini. Entah kenapa rasa nya ada sekilas ingatan tentang taman ini" ujar Shaka sambil melihat ke arah taman.

" benar kah, aku senang banget. Berarti bentar lagi kamu akan mendapatkan semua ingatan mu kembali betul kan." ujar Mitha sangat bersemangat sekaligus amat senang.

Shaka hanya terdiam saja, tanpa menggubris perkataan Mitha.

" Mitha boleh aku minta satu hal kepada mu?" tanya Shaka.

" boleh kok, kamu mau minta apa Shaka?" tanya Mitha kembali.

" aku ingin kamu selalu bersama ku, dan kita bisa seperti keluarga yang di sana" ujar Shaka sambil menunjuk ke arah keluarga yang sedang piknik.

" aku pikir-pikir lagi ya Shaka, beri aku waktu " ujar Mitha merasa cukup ragu, sekarang Mitha rasa pernyataan cinta ini cukup tiba-tiba. Dan Mitha tidak ada rasa terhadap Shaka, dia tidak ingin menyakiti perasaan Shaka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!