Aimi langsung mengendarai mobil nya. Kala itu jalanan macet sehingga menghambat Aimi untuk cepat sampai di butiknya.
Beberapa lama kemudian, sampailah Aimi di butik. Dirinya langsung berdandan cantik untuk menarik pelanggan karena yang datang ke butiknya adalah orang yang berduit.
Di rumah Dio
"Indah, apakah kau sudah siap?" tanya Dio kepada Indah yang saat itu masih ada di kamar mandi
"Iya sebentar Dio" jawab Indah
Indah akhirnya keluar dari kamar mandi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke butik baju bersama Dio.
Kebetulan, kondisi hujan rintik-rintik sehingga Dio memilih menaiki mobil nya.
Dio ditemani Indah akhirnya berangkat menuju ke butik terkenal di kotanya. Dio tak tahu jika butik itu adalah butik milik Aimi.
Di perjalanan menuju butik, Indah menanyakan perihal lamaran pekerjaan yang sudah dibuat oleh Dio.
"Dio, apakah kau sudah mendapat panggilan kerja?" tanya Indah sambil menyisir rambutnya yang terurai panjang
"Ya, aku sudah mendapat panggilan di berbagai rumah sakit"
"Besok, aku akan interview di rumah sakit swasta kota ini"
"Kebetulan, mereka butuh dokter bedah obgyn jadi aku langsung mendapat panggilan di sana" jawab Dio
"Oh, yadah sip" jawab Indah tersenyum senang
Mereka berdua akhirnya terhanyut oleh cerita masing-masing dan sampailah mereka di butik milik Aimi.
Butik Cahaya, berada di wilayah strategis kota Baru. Dio dengan memakai jas turun ke butik itu bersama Indah sang kekasih yang sudah lama dipacarinya.
"Ayo Indah, kita sudah sampai"
"Aku sudah menelepon pihak butik, mereka siap untuk merancang baju sesuai dengan keinginan kita" ucap Dio tersenyum senang
"Ya, baiklah Dio" jawab Indah singkat
Akhirnya mereka berdua turun dari mobil dan menuju ke butik Cahaya, dimana ternyata Aimi lah sang pemilik butik itu.
"Permisi" Dio menyapa pegawai butik yang ada di dalam butik
"Oh ya, bapak silahkan masuk" ucap pelayan butik
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan butik sambil memberi daftar buku hadir kepada Dio dan Indah
"Oh ya, saya ingin mencari gaun pertunangan yang bagus untuk pacar saya"
"Tadi pagi saya sudah menelepon pihak butik atas nama nona Indah" ucap Dio memberi penjelasan
Pelayan butik langsung melihat daftar buku tamu, dan ternyata benar. Tertulis nama Indah sebagai pelanggan baru mereka.
"Oh ya pak, kalau begitu silahkan masuk ke dalam"
"Nona bisa memilih baju yang ada di dalam butik" ucap salah satu pelayan butik
Indah dengan tersenyum senang masuk ke dalam butik milik Aimi dan memilih gaun pertunangan sesuai pilihannya, sementara Dio menemaninya di belakang.
Di sela-sela Indah memilih baju untuk acara pertunangan mereka, Aimi muncul di tengah-tengah mereka.
"Silahkan nona"
"Mau pilih yang mana?"
"Nanti kami yang akan mendesain gaun sesuai keinginan anda" ucap Aimi sambil memberikan buku rancangan nya beserta pilihan rancangan yang sudah digambar oleh Aimi.
Indah pun melihat Aimi dari bawah sampai atas begitu juga dengan Dio
"Kak Aimi?" Dio rupanya masih mengenali sosok Aimi yang tetap cantik di matanya
Aimi mulai melihat Dio dan Indah yang saat itu berada tepat di depannya.
"Dio, kau disini?"
"Bukankah kau pergi ke kota Kembang untuk kuliah dan mencari kerja di sana?" tanya Aimi penasaran
Dio pun langsung menjawab pertanyaan Aimi itu.
"Aku kembali ke sini karena minggu depan aku mendapat panggilan dari salah satu rumah sakit di kota ini kak" ucap Dio sambil terus memandang Aimi tanpa berkedip
Indah yang melihat keakraban antara Dio dan Aimi hanya bengong saja
"Siapa wanita ini?"
"Sepertinya, Dio mengenal dekat dengan sosok wanita ini" gumam Indah sambil terus melihat ke arah Aimi yang menurutnya wajahnya tak asing baginya.
"Oh, wajahnya mirip dengan foto yang pernah aku lihat di kamar Dio"
"Apakah ini mantan Dio?" gumam Indah dalam hati
Indah mengamati Aimi dari atas sampai bawah. Pakaiannya sangat modis dan menunjukkan wanita yanga lebih tua darinya. Usianya menunjukkan seorang wanita yang sudah 30 tahun ke atas.
Melihat keakraban Dio dan Aimi, Indah mulai memberanikan diri untuk ikut masuk dalam perbincangan mereka.
"Oh, kalian berdua sudah lama saling kenal ya?" tanya Indah sambil berusaha tersenyum di hadapan mereka walaupun hatinya penuh dengan berbagai perasaan yang tak enak
"Oh, iya"
"Kami berdua sudah saling kenal"
"Dulu kak Aimi pernah kos di rumahku, saat dia kuliah" ucap Dio berusaha menutupi hubungannya dengan Aimi di masa lalu
"Oh iya" jawab Aimi menambahkan
"Aku kakak kelas Dio dan pernah kos dirumahnya" jawab Aimi sambil melempar senyum ke arah Indah
"Oh baguslah kalau begitu"
"Perkenalkan, aku calon istrinya Dio"
"Sebulan lagi kami akan bertunangan" ucap Indah sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan lebih dekat dengan Aimi.
"Oh ya Indah, perkenalkan namaku Aimi" jawab Aimi dengan melemparkan senyum nya yang khas.
Setelah mereka berkenalan, Indah mulai meminta beberapa contoh desain baju yang akan digunakannya dalam acara pertunangannya nanti
Disela-sela kegiatan memilih desain, tampak Dio mencuri pandang ke arah Aimi
"Kak Aimi, kau tetap seperti yang dulu"
"Wajah mu tetap cantik dan tak pernah pudar" gumam Dio dalam hati
Dio mulai tak bisa konsentrasi memilih desain bajunya.
Tanpa disadari oleh Dio, Indah memanggilnya
"Dio, aku suka desain yang ini"
"Apakah kamu cocok dengan pilihanku?" tanya Indah sambil menunjukkan sebuah desain baju yang sangat bagus.
Dio yang sedari tadi bengong mulai terkejut mendengar panggilan Indah yang dianggao mendadak olehnya
"Oh, iya iya Indah"
"Semua terserah kamu"
"Kamu pilih baju yang sesuai dengan hatimu"
"Aku suka" jawab Dio pendek tanpa memperhatikan baju yang ditunjukkan Indah padanya.
Indah pun berkata pada Aimi
"Bu, saya memilih baju dengan desain yang ini" pinta Indah pada Aimi sambil menunjukkan sebuah gaun panjang berwarna merah yang sangat cantik.
"Ya baiklah"
"Kalau begitu, ayo ikut saya"
"Kita fitting baju dulu" ucap Aimi sambil menggandeng tangan Indah menuju ke sebuah ruangan khusus di butiknya.
Aimi pun mulai mengukur tubuh Indah agar dirinya bisa menciptakan baju yang bagus sesuai keinginan Indah.
"Dio, kamu tunggu di luar dulu ya, sebentar lagi giliran kamu" ucap Aimi pads Dio.
Dio pun menganggukkan kepala. Tak lama kemudian Indah dan Aimi keluar dari ruang pengukuran itu.
Setelah mengukur tubuh Indah, Aimi langsung mengajak Dio untuk mengukur baju yang akan dipakai Dio nanti saat acara pertunangannya dengan Indah.
"Deg"
Jantung Dio serasa copot dibuatnya ketika Aimi mulai menyentuh tubuhnya. Walaupun yang disentuh bukan bagian tubuh yang sensitif namun satu sentuhan tangan Aimi membuyarkan semua dan meningkatkan birahinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nindira
kuberi bunga untukmu thor semangat🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2022-11-02
1
Sumiyati Yati
wah bisa bisanya bertemu lagi
2022-10-24
0