Keheningan malam dengan suara jangkrik yang menjadi alunan musik. Api unggun yang sedang membara menghangatkan sekitarnya. Agatha dan keluarganya sedang berkemah di hutan sebagai acara rutin yang dilakukan setiap tahun. Agatha dan Ayahnya yang bernama Rey Andrenata sedang berada di depan api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Agatha! Tolong bantu ibu membawa sosis ini." Ucap suara wanita yang terdengar dari dalam tenda.
"Iya Bu." Jawab Agatha yang sedang melirik ayahnya sambil tersenyum dan berjalan menuju ke dalam tenda.
Suara itu adalah suara Ibu Agatha yang bernama Ziatara.
Agatha membantu sang Ibu untuk membawa sosis keluar untuk dipanggang. Sedangkan sang ibu membawa daging beserta bumbu pelengkapnya.
"Berapa banyak makanan yang ibu bawa untuk kita malam ini?" tanya Agatha.
"Seperti biasa, sosis kesukaan Ayah mu. Dan daging sapi kesukaan kita berdua." Jawab Zia.
Mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum membawa makanan untuk segera di panggang. Rey dengan segera membantu mereka untuk melanjutkan tahap berikutnya yaitu memanggang sosis dan daging sapi di atas tumpukan api unggun yang sudah menjadi tumpukan bara api.
Mereka bertiga mulai mengobrol banyak hal untuk menghabiskan waktu menunggu makanan yang sedang dipanggang.
"Ibu lihat bintang itu bersinar sangat terang." Jawab Agatha dengan tangan kanan yang menunjuk ke arah langit.
"Yang mana?" tanya Zia yang melihat arah yang ditunjuk oleh Agatha.
"Kenapa cahaya itu semakin dekat?" tanya Zia yang tekejut melihat sesuatu yang ada di langit.
"Brukk............." cahaya terlintas dengan cepat dari langit turun ke arah selatan tempat perkemahan Agatha dan keluarganya.
"Sayang itu apa?" tanya Zia yang bertanya kepada Rey.
"Aku juga melihatnya. Apakah itu bintang jatuh?" tanya Rey yang juga menyaksikan fenomena itu sehingga berdiri dengan memegang kuas olesan bumbu pada daging dan sosis yang terpanggang.
"Apakah itu benar-benar bintang jatuh Ayah, Ibu?" tanya Agatha.
"Sayang, ayo kita periksa." Ucap Rey.
"Ayah, Ibu. Kita tidak meminta permohonan?" tanya Agatha.
"Permohonan apa?" tanya Rey dan Zia bersamaan. Mereka berdua tidak mengerti apa maksud Agatha.
"Ketika ada bintang jatuh maka kita harus membuat permohonan. Permohonan itu akan dikabulkan?" tanya Agatha.
"Hahahhaa." Rey yang tertawa di ikuti Zia yang tersenyum sambil mengelus kepala Agatha. Mereka berdua saling bertatapan dan langsung menatap wajah Agatha yang terlihat sangat polos ini.
"Kenapa Ayah dan Ibu tertawa?" tanya Agatha.
"Baiklah, ayo kita buat permohonan." Ucap Rey kepada Agatha.
Mereka bertiga melakukan sebuah permohonan. Namun sebenarnya hanya Agatha yang membuat permohonan. Rey dan Zia hanya ingin memenuhi keinginan yang diketahui putrinya untuk membuat permohonan pada bintang jatuh.
"Aku ingin sekali memiliki teman. Semoga sekolah baru nanti bisa mendapatkan teman dan juga Ayah, Ibu lebih banyak di rumah." Jawab Agatha dalam permohonannya.
"Sudah?" tanya Rey.
"Sudah Ayah." Jawab Agatha.
"Kau tetap menjadi anak kecil bagi kami." Ucap Zia yang mencium pipi Agatha.
"Ibu, aku sudah berumur 16 tahun. Sudah remaja." Jawab Agatha.
"Iya, iya." Jawab Zia.
"Sayang?" tanya Rey yang sangat penasaran apa yang terjatuh dari cahaya yang di lihat olehnya itu.
"Agatha di sini dulu, ibu dan Ayah ingin memeriksa itu." Jawab Zia.
"Bolehkah aku ikut?" tanya Agatha.
"Jangan, Agatha tolong ayah untuk melihat makanan kita. Ayah dan ibu tidak akan lama. Oke putri ayah?" tanya Rey.
"Baiklah." Jawab Agatha.
"Sebentar ya sayang." Jawab Zia.
Rey dan Zia berjalan menuju cahaya itu mendarat. Sedangkan di tempat lain, cahaya yang baru saja mendarat ke hutan itu adalah sesosok wanita dengan kondisi yang tidak baik.
"Sial!" seorang wanita yang sedang berlumuran darah pada baju dan wajahnya. Cahaya yang barusan mendarat itu adalah wanita tersebut.
"Seorang Helena bisa mengalami kondisi seperti ini." Ucap wanita itu dengan memegang bebatuan yang berada di sampingnya untuk berjalan.
Helena adalah seorang penyihir tercantik dengan kekuatan yang begitu dahsyat. Banyak orang yang mengakui bahkan mengagumi kekuatan yang di miliki olehnya. Namum, ia juga di kenal sebagai penyihir dengan temperamen buruk. Sifatnya yang penyendiri, dingin dan tanpa aturan membuatnya menjadi seorang penyihir yang di incar untuk di bunuh atau di ajak kerjasama. Banyak yang ingin merekrutnya menjadi rekan, pembimbing sebagai guru, kekasih bahkan menjadi musuh.
"Kalau saja para bajingan itu tidak menyerang ku secara bersamaan, aku tidak akan pernah mengalami hal ini. Aku pasti sudah kalahkan mereka satu persatu. Sial!!!" Ucap Helena dengan menggerutu kesakitan atas luka yang ada di tubuhnya dan berdiri perlahan.
Helena perlahan mencoba berdiri dan membersihkan sampah dedaunan yang ada di atas rambut kepalanya.
"Haaaaa...... Jangan fikirkan balas dendam, lebih baik aku mencari tempat untuk memulihkan diri agar kekuatan ku segera pulih. Jangan sampai mereka menemukan dengan kondisi seperti ini. Jika mereka menemukanku, aku tidak akan bisa memulihkan kekuatan lagi." Ucap Helena dengan melihat sekitar hutan.
"Aku harus menemukan cara bersembunyi dan menghilangkan hawa kekuatan ku agar keberadaan ku tidak ditemukan oleh mereka." Jawab Helena yang melihat sekitar.
"Rubah?" tanya Helena yang hanya melihat seekor binatang berubah yang ada di sekitarnya.
Rubah gendut yang berwarna putih keabu-abuan sedang terbangun dari tidurnya akibat cahaya jatuh menjadi diri Helena. Rubah itu membuka kedua matanya dengan mengintip Helena yang sudah ada di depannya.
"Apa aku masuk saja ke dalam rubah itu?" tanya Helena yang berfikir."
"Yah, pasti ini akan berhasil. Aku tidak akan pernah tau hasilnya jika tidak di coba saja." Jawab Helena yang langsung membuat dirinya untuk menyatukan ke tubuh rubah menggunakan kekuatannya. Helena tidak dapat berfikir panjang karena ia sudah merasa bahwa ada yang sedang mendekat.
Helena lebih memilih mengambil resiko untuk bersatu dengan tubuh rubah di bandingkan tertangkap oleh musuhnya. Helena langsung masuk ke tubuh rubah itu dan berhasil. Namun tetap luka yang ada di tubuh manusia tadi juga tidak hilang walaupun Helena sudah menyatukan dirinya kepada tubuh rubah itu.
Helena dengan sekuat tenaga pada sisa-sisa kekuatan miliknya untuk berjalan meninggalkan tempat itu. Di sisi lain, Rey dan Zia sudah sampai pada titik Helena mendarat tadi.
"Tidak ada apa-apa sayang." Jawab Rey yang melihat sekitar dan Zia menganggukkan kepalanya.
"Jika tidak ada apa-apa, lebih baik kita kembali. Agatha pasti sudah menunggu lama." Jawab Zia.
"Iya sayang " Jawab Rey dan mereka bergegas berjalan kembali ke tempat Agatha.
Sedangkan Helena dengan penglihatan yang tidak jelas mengikuti sebuah cahaya dari bara api Agatha. Dengan bulu yang ternoda darah atas luka-luka yang di alami, Helena menjatuhkan dirinya tepat di depan Agatha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
wah lucu sekali rubah nya
2022-12-18
2
⭕ BluJoker
Aku juga pernah percaya itu 😁
2022-12-15
2
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
waaaah kekuatannya keren y, Helena bisa menyatu dg rubah yg unyu begitu. Apa dia, bakal jadi teman & di jadikan peliharaan Agatha setelah ini.
2022-11-13
3