"Hidup tidak akan pernah bisa mengajarkan kita untuk merasa cukup, selain kita sendiri yang belajar mencukupkan diri dalam segala hal.
"Iya abang," kata Zai.
"Ayo sekarang kita masuk ke dalam rumah!" Ajakan Ucup.
Esokan Harinya.......
Setelah sarapan ayah dan ibu berangkat ke kebun. Sedangkan Ucup mengantarkan Zai berangkat ke sekolahnya. Sesampainya motor yang Ucup kendarai di depan pintu gerbang sekolah Zai. Ucup memberhentikan motornya lalu Zai turun dari motornya.
Zai berjalan ke arah pintu gerbang sekolahnya, Ucup membuka kaca helemnya melihat ke arah Zai.
"Tunggu dulu adek," kata Ucup.
"Ada apa abang?" Zai berhenti berjalan lalu membalikan badan melihat ke arah Ucup.
"Dek sini dulu." Ucup menyuruh Zai untuk mendekat ke arahnya.
Zai berjalan mendekat ke arah Ucup. Kayak abang mau kasih aku uang jajan nih batin Zai sambil tersenyum melihat ke arah Ucup.
Zai yang sudah berdiri di samping Ucup yang masih berada di atas motornya.
"Tangan adek mana?" tanya Ucup.
"Ini abang." Zai yang mengulurkan tangan lalu berteriak di dalam hatinya. Yeyeye aku dapat uang jajan tambahan dari abang batin Zai.
"Lah kok diam aja, nih di salim tangan abang." Ucup yang mengulurkan tangannya ke arah Zai. Ucup melihat Zai yang hanya diam saat dia sudah mengulurkan tangannya ke arah Zai.
"Lah kok salim sih." Zai yang keningnya berkerut karena dia berharap Ucup memberikan uang jajan tambahan kepadanya ternyata harapannya tidak sesuai ama kenyataannya.
"Adek itu lebih muda dari abang makanya adek harus salim tangan abang, gak mungkin abang yang lebih tua yang salim tangan adek," kata Ucup.
"Iya." Mendengar perkataan Ucup lalu Zai menyalim punggung tangan Ucup sambil menunduk kepalanya.
"Belajar yang pintar entar pulang sekolah abang jemput." Ucup yang mengelus rambut Ucup.
"Gak usah abang entar aku naik angkot aja." Zai yang mengangkat kepala lalu melihat ke arah Ucup.
"Benaran adek mau naik angkot?" Ucup menatap mata Zai.
"Iya abang." Zai menyakinkan Ucup bahwa dia mau pulang sekolah naik angkot.
"Ya udah natik adek pulang naik angkot, langsung pulang jangan kemana-kemana," kata Ucup.
"Asiiiiaaap, abang aku pamit ke kelas dulu." Zai yang berjalan ke arah gerbang sekolah.
Ucup yang terus saja melihat ke arah Zai, setelah Zai menghilang dari pandangannya baru Ucup mengendarai motornya ke arah rumahnya.
Sesampainya Ucup di halaman rumahnya lalu Ucup memarkirkan motor. Ucup turun dari motornya lalu terdengar suara bunyi klakson motor.
Tiiiiin........Tiiiiin
Ucup menoleh ke arah bunyi suara klakson motor. Ternyata ada sebuah motor yang berhenti di depan jalan rumahnya.
"Abang Ucup." Seorang perempuan yang memakai seragam sekolah sedang duduk di atas motor sport. Si perempuan tersebut menaikan kaca helemnya.
"Lea." Ucup melihat wajah perempuan tersebut ternyata perempuan tersebut Lea.
"Zai mana abang Ucup?" tanya Lea.
"Lea kok nanya Zai terus sih sekali-kali abang dong yang di tanya." Ucup yang tersenyum ke arah Lea.
"Habis aku ada perlu ama Zai abang," jawab Lea.
"Ada perlu apa ama Zai?" tanya Ucup.
"Aku mau ngajak Zai berangkat sekolah bareng abang. Zainya mana?"tanya Lea.
"Lea terlambat abang baru aja pulang dari ngatarin Zai ke sekolah," jawab Ucup.
"Ya udah kalau gitu abang, aku berangkat dulu ya," kata Lea.
Brum...... Brum
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
mampir lagi thor amanah 🙏🙏🙏👍
2022-12-07
2
Inru
Mampir, Kak
2022-11-14
2
Nindira
Ucup gak ngeri banget sih keingiannya Zai
2022-11-04
2