Penolong

Freya dan Alana berkeliling Mall, saat ini mereka tiba di toko pakaian wanita, ia menemani gadis itu memilih dress yang cocok untuk di kenakan sebagai kencan dengan sugar Daddy-nya. Freya iseng-iseng melihat harga sepotong atasan sederhana namun terlihat cantik, Freya membulatkan matanya saat mengetahui harganya selangit padahal hanya pakaian biasa.

"Ya ampun di pasar juga banyak yang kaya gini dan nggak semahal harga disini." guman Freya, maklum ia tidak pernah membeli pakaian mahal di atas ratusan ribu, daripada uang nya di buang-buang sebaiknya di tabung untuk masa depannya nanti.

"Freya mana yang cocok warna mocca atau Army?" tanya Alana mengangkat gaun-gaun di tangannya dan menunjukkan ke arah Freya.

"Kayaknya warna mocca cocok buat kulit kamu deh Na."

"Hmm tapi aku juga suka yang warna ini, yasudah beli dua-dua aja deh." ucapnya kemudian Alana memanggil salah satu karyawati disana.

"Aku mau semua baju yang sudah aku bawa ini, jangan lupa baju yang aku taruh disana juga aku ambil."

"Baik nona" jawab karyawan tersebut.

Freya langsung membulatkan matanya saat sahabatnya itu ingin borong atau bagaimana.

"Ya, pilih dress yang kamu suka, atau kamu mau yang lain, biar nanti membayarnya jadi kamu jangan sungkan sama aku." ujar Alana menyuruh Freya untuk memilih barang yang dia suka

Freya hanya tersenyum kecil. "Nanti aja, kalau suka nanti aku pilih, aku ke toilet sebentar mau buang air kecil." ujar Freya

"Oke, jangan lama ya aku malas sendirian di sini." ujar Alana.

Freya mengangguk, ia kemudian berlari mencari toilet terdekat yang ternyata tidak jauh letaknya dari toko pakaian tersebut. Freya masuk ke dalam toilet dan tanpa ia sadari sejak tadi ada seorang pria yang mengikuti nya. Saat Freya tiba di pintu toilet dan masuk pria itu juga ikut masuk dan mencengkram tangan Freya dari belakang membuat sang empunya terkejut dengan kedatangan pria itu secara tiba-tiba.

"Devan! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!" pekik Freya dengan tangan yang masih di cengkeram Devan.

Freya menghentakkan tangan nya dengan keras namun tidak bisa, kekuatan Devan itu terlalu kuat, Devan hanya menyeringai kemudian menarik Freya dan memojokkannya ke dinding toilet, hal itu membuat Freya merasa ketakutan, Freya ingat ia pernah menolak Devan berkali-kali, di saat pria itu mengejar nya.

"Lepaskan aku!" teriak Freya lagi, namun Devan menyeringai dan mengusap pipi Freya dengan pelan.

"Lepaskan? Tentu saja aku tidak akan melepaskan mu sayang!, Aku tidak terima jika kamu bersama Reza sialan itu." ujar Devan dengan mata yang memerah, ada kobaran api didalam matanya yang menandakan pria itu sedang emosi saat menyebut nama Reza.

Freya memejamkan matanya merasa ketakutan, bahkan keringat dingin sudah membanjiri pelipis nya.

"A-aku tidak bisa menerima mu Van, aku sudah punya Reza, aku mohon kamu mengerti dan cari wanita lain saja." ujar Freya menahan sakit ditangannya.

Devan tersenyum kecut."Semudah itu kamu bilang cari wanita lain? Dasar wanita munafik! Kamu menggunakan wajah mu ini untuk memikat banyak lelaki kan? Dan salah satunya aku Freya Alessandra."

Devan tertawa sinis dan kemudian beralih mencengkram dagu Freya, hal itu semakin membuat Freya ketakutan.

"Kamu fikir siapa berani menolak ku hem? DASAR ****** SIALAN!!" ucap Devan sambil mendorong tubuh Freya ke belakang sehingga bokong nya mengenai wastafel, Freya sangat ketakutan, dan berusaha berlari ke arah pintu, namun Devan kembali menarik tangan Freya dan memojokkan gadis itu di dinding, lalu mencium nya secara paksa dan menjelajahi bibir mungil Freya.

"Hmphh lepas!!! Lepashh".

Freya meronta sekuat tenaga saat bibir nya di ***** paksa, dan resleting rok nya di turunkan ke bawah, namun tenaga Devan jauh lebih besar.

Srek!!

Freya merasa ketakutan saat atasan blouse nya di robek paksa oleh Devan dan pria itu menyeringai saat melihat bahu mulus wanita idamannya.

"Aku jamin suamimu yang miskin itu akan langsung meninggalkan mu" ujar Devan tersenyum senang.

"J-jangan!!! HENTIKAN KU MOHON!!!" Freya berteriak dengan keras, Devan benar-benar sudah kalap, ia menarik kedua tangan Freya ke atas dan melepas bra itu dengan kasar, dan meremas squishi milik Freya dengan kencang, air mata Freya sudah jatuh bercucuran, dan itu malah membuat Devan kembali menyeringai.

"Sebaiknya kamu berhenti melawan, agar aku berbaik hati membawa mu ke hotel tidak disini...."ujar Devan mengusap lembut pipi wanitanya saat ini.

BRAK!!!

Baik Freya ataupun Devan terkejut saat melihat pintu toilet itu di tendang dengan keras hingga pintu nya terbuka, Freya melihat seorang pria dengan topi hitam muncul disana, Freya merasa malu dengan keadaan nya saat ini yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

"Sialan siapa kamu?, sebaiknya keluar dan jangan ikut campur dengan urusanku" bentak Devan dengan kedua tangan yang mengepal.

Bugh!!!

Freya membulatkan matanya saat melihat pria itu memberi bogem mentah di wajah Devan sampai ia jatuh tersungkur di lantai dengan kedua hidung berdarah. Devan menyeringai dan ia kembali berdiri sambil menatap tajam pria yang telah berani-beraninya memukul dirinya.

"Sial, ternyata kamu ingin berurusan dengan ku hah!" sentak Devan.

Devan siap untuk menghajar pria itu namun belum selesai tangan Devan sudah di putar dan tubuh nya kembali terbanting di lantai. Dan tepat di saat itu juga topi hitam yang menutupi kepala pria itu terjatuh, dan Freya bisa melihat wajah tampan itu dengan jelas, bahkan rambut hitam yang terlihat sedikit memanjang itu seolah melengkapi ketampanan si pria.

Devan terbatuk saat leher nya di cekik oleh pria itu. "Aku tidak ingin ikut campur, tapi kamu telah berani-beraninya mengganggu seorang wanita dan berusaha melecehkannya disini, jika kamu tidak mau pergi, maka aku akan melaporkanmu atas tindakan pelecehan."

ucap pria itu sambil melepas cengkraman nya di leher Devan. Devan terlihat kesal ia berdiri dan menatap penuh benci ke arah Freya sebelum akhirnya pergi.

Kemudian pria tampan itu beralih ke arah Freya, Freya merasa malu ia berusaha menutupi asetnya yang terpampang jelas dengan blouse yang sudah koyak tersebut, namun tiba-tiba Freya merasa sebuah jas hitam mendarat di wajahnya akibat lemparan.

"Pakai lah, lain kali hati-hati, semoga hal semacam ini tidak akan terulang lagi kepadamu."

Setelah mengatakan itu pria itu keluar dari toilet dan memakai topi nya kembali. Freya terlalu gemetar sampai ia tidak bisa mengucapkan terimakasih. Freya menangis dan tangan nya mengambil jas hitam itu dan memakaikan di tubuh bagian atas nya yang telanjang. Freya merenungi semuanya sambil menangis.

Episodes
1 Calon istri untuk Raffa
2 Jalan menuju kesempatan
3 Pulang bersama
4 Penolong
5 Perselisihan
6 Kenzo
7 Rapat
8 Kenzo
9 Resign
10 Pertimbangan
11 Menarik
12 pertemuan Reza dan Kenzo
13 air tumpah
14 Sensual
15 Mengganti warna lipstik
16 Perhatian Kenzo
17 Perubahan sikap Reza
18 Ciuman
19 Perjalanan
20 Awal penghianatan
21 Jadilah wanitaku
22 Lagi
23 adalah cinta?
24 Rania
25 Berusaha Menyingkirkan
26 Shopping
27 rambut rontok
28 menguntit
29 Pria bermuka dua
30 Perhatian Freya
31 menerima tawaran
32 rencana liburan
33 Pertanyaan Reza
34 kalah taruhan
35 kisah kelam kenzo
36 berasa honeymoon
37 ketahuan
38 Claudia edmonia
39 Rania & Reza
40 ajakan claudia
41 berakhir
42 berpisah secara baik-baik
43 benar-benar berakhir
44 dua tahun berlalu
45 Albert Alessandro
46 kenzo si pria menyebalkan
47 kenangan
48 insiden
49 kemarahan Jeremy
50 hilang
51 malam indah
52 dihutan ada nyamuk besar
53 kembali bersama
54 kemarahan Kenzo
55 selingkuh
56 mengakhiri hubungan Backstreet
57 putus
58 cemburu
59 tidak mau membuangnya
60 kembalinya Claudia
61 air mata Freya
62 kenangan pahit
63 kenekatan kenzo
64 kamu buruk dimataku
65 usaha Claudia
66 jangan pergi
67 aku akan menikahimu
68 kedatangan nyonya achazia
69 ketulusan Rafael
70 kejutan
71 wedding
72 reza
73 kehidupan setelah menikah
74 melahirkan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Calon istri untuk Raffa
2
Jalan menuju kesempatan
3
Pulang bersama
4
Penolong
5
Perselisihan
6
Kenzo
7
Rapat
8
Kenzo
9
Resign
10
Pertimbangan
11
Menarik
12
pertemuan Reza dan Kenzo
13
air tumpah
14
Sensual
15
Mengganti warna lipstik
16
Perhatian Kenzo
17
Perubahan sikap Reza
18
Ciuman
19
Perjalanan
20
Awal penghianatan
21
Jadilah wanitaku
22
Lagi
23
adalah cinta?
24
Rania
25
Berusaha Menyingkirkan
26
Shopping
27
rambut rontok
28
menguntit
29
Pria bermuka dua
30
Perhatian Freya
31
menerima tawaran
32
rencana liburan
33
Pertanyaan Reza
34
kalah taruhan
35
kisah kelam kenzo
36
berasa honeymoon
37
ketahuan
38
Claudia edmonia
39
Rania & Reza
40
ajakan claudia
41
berakhir
42
berpisah secara baik-baik
43
benar-benar berakhir
44
dua tahun berlalu
45
Albert Alessandro
46
kenzo si pria menyebalkan
47
kenangan
48
insiden
49
kemarahan Jeremy
50
hilang
51
malam indah
52
dihutan ada nyamuk besar
53
kembali bersama
54
kemarahan Kenzo
55
selingkuh
56
mengakhiri hubungan Backstreet
57
putus
58
cemburu
59
tidak mau membuangnya
60
kembalinya Claudia
61
air mata Freya
62
kenangan pahit
63
kenekatan kenzo
64
kamu buruk dimataku
65
usaha Claudia
66
jangan pergi
67
aku akan menikahimu
68
kedatangan nyonya achazia
69
ketulusan Rafael
70
kejutan
71
wedding
72
reza
73
kehidupan setelah menikah
74
melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!