BAB 3

"Kamu ngapain ke kantorku terus ?" tanya Tyo.

"Aku mau ajak kamu pergi nemuin orang tua aku" ucapnya sambil mengalungi tangannya ke tangan Tyo.

Hal itu membuat Tyo risih hingga dengan paksa Tyo melepaskan kaitan itu.

"Aku ada acara sore ini" ucapnya lalu meninggalkan Syandra.

"Kamu pulang saja, kamu tidak diterima disini" ucap Assisten Varell kemudian mengekori tuannya.

"Hissss.... aku tetap mau disini.." teriaknya.

tapi tidak digubris oleh Tyo maupun Assisten Varell.

Hal itu semakin membuat Syandra marah.

****************Happy Reading to my novels*****

Keesokan harinya di sebuah rumah kontrakan, Tya dan Ayu kerepotan mengurus 6 bayi kembar. Dimana mereka berenam memiliki sifat yang berbeda-beda. Yang paling merepotkan adalah putri bungsunya. Bagaimana tidak ia hanya ingin menggunakan pakaian serba pink, agar telihat imut.

“Mum, umna mhau bhaju pint ithu yah” ucapnya memelas.

“Samaan sama kakak-kakak kembar lainnya ya, sayang” bujuk Tya.

“Umnahh, tita khan tembal jhadi halus tamaan dangan bedituh”Ucap Kiano.

“Apih, Umnah Mhau walna pint tatak ano”Rajuknya.

“titah temua patek walna bilu lautan, umnah”ucap Rian

“Iya bilu-bilu autan” ucap saudaranya yang lain kecuali Ayunda. Ia terlihat murung hari ini. Entah apa yang ia pikirkan.

Ayu yang baru selesai mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pun, tanpa sengaja menatap wajah Ayunda yang murung. Ia pun mendatangi bocah perempuan itu dan duduk persis disebelahnya.

“Kamu kenapa sayang ?”tanya Ayu.

Tetapi, Ayunda sama sekali tak menanggapi ia asik dengan lamunannya.

“Hei.. sayang” panggilnya lagi.

“Ahh.... Unda”Ucap Ayunda terkejut.

“Yunda, kenapa sayang ?”tanya Ayu

“Undah, nda pa unda”ucapnya lagi.

Terdengar helaan panjang dari Ayu, entahlah apa yang sedang iya pikirkan.

“Unda .....” panggil Ayunda lirih.

“ Iya sayang ..... cerita sama Bunda” pintanya.

“Apa tita enda unya Didi dan Yayah ?” tanyanya takut-takut.

Ayu yang mendengar itu sangat syok, bagaimana tidak. Ayunda menanyakan hal itu di umurnya yang ke 2 tahun. Ia bingung bagaimana menjelaskan kepada anak-anaknya. Yang berhak menceritakan hanyalah Tya, karena ia yang menemukan 6 anak kembar tersebut.

“Kamu kenapa menanyakan keberadaan daddy dan ayah, sayang ?” tanya Bunda Ayu.

“Temalin.........................................” Ayunda menceritakan kegelisahannya yang mana salah seorang anak tetangga menanyakan dimana daddy dan ayahnya. Mengapa tidak pernah terlihat selama ini. Apa sebegitu sibuknya? Tapi malah orang tua anak itu mengatakan bahwa mereka adalah anak haram. Yang lahir tanpa ayah dan lahir diluar nikah. Hal tersebut yang membuat Ayunda murung dan ingin bertanya tapi takut Mommy dan Bundanya marah.

“Olang itu bilang tita nanak laham, unda ....” ucapnya lagi.

Ayu yang mendengar aduan sang putri sangat ingin menelan ibu itu bulat-bulat. Bagaimana tidak, ia mengatakan hal yang bukan-bukan kepada anaknya.

Dari kejahuan, Tya yang telah selesai mengurus kelima anak kembarnya membawa kelimanya menghampiri Ayu dan Ayunda yang berada di ruang tamu.

“Yuk, berangkat nanti kesiangan sampainya” ajak Tya.

“Kuy.......!!!” teriak mereka berenam, sedangkan Ayunda masih saja murung, hal itu disadari oleh Tya.

Ayu langsung menggandeng tangan Ayunda dan Kiano, sedangkan Ayumna digandeng Tya, Dikia dan Rian serta Riano. Mereka 8 menaiki mobil yang disupiri oleh Pak Maman. Supir yang sudah bekerja 2 tahun belakangan ini bersama Tya dan Ayu.

DI MALL..........................

“Yu.... tolong ajak anak-anak memilih pakaian untuk mereka ya, aku mau ngobrol sama Ayunda” ucap Tya.

Ayu yang pahampun langsung mengajak ke lima bocil untuk masuk ke salah satu tokoh pakaian anak-anak. Sedangkan Tya, membawa Ayunda ke kursi tunggu.

“Yunda.......” Panggilnya

“Iya, unda....” ucapnya yang baru menyadari bahwa ia tak bersama dengan saudaranya yang lain. Bahkan, ia salah memanggil orang.

“Yunda kenapa ?” tanya Tya

“tolly mum....” ucapnya bersalah.

“Yunda putri mommy ada apa, kenapa hari ini tidak bersemangat ?” tanya lagi.

“Undhaa tanen daddy dan yayah, mom”ucapnya lirih.

DEG !!!!!!

“ Siapa yang mengatakan hal itu padamu sayang ?” tanya Tya.

“Temalin....................................” Ayunda menceritakan kegelisahannya yang mana salah seorang anak tetangga menanyakan dimana daddy dan ayahnya. Mengapa tidak pernah terlihat selama ini. Apa sebegitu sibuknya? Tapi malah orang tua anak itu mengatakan bahwa mereka adalah anak haram. Yang lahir tanpa ayah dan lahir diluar nikah. Hal tersebut yang membuat ia sedih dan murung seperti sekarang.

Tya yang mendengar hal itu sangatlah emosi. Bagaimana tidak mereka mengusiik ketenangan anak-anaknya. Merasa sudah cukup menjelaskan kepada Ayunda, Tya mengajak Ayunda menyusul yang lain.

Di sisi, lain..................................

“ Terima kasih pak, semoga kerja sama kita kali ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan” Ucap Pak Dartio.

“Iya pak, semoga kali ini proyek kita berjalan sangat lancar dan terbaik”.Balas Tyo sembari berjabat tangan, begitu juga dengan Varell.

“ Kalau begitu, kita makan siang disini saja pak. Bagaimana ?”tanya Pak Darto.

“Boleh pak” ucap Tyo sembari melirik Varell.

Jadilah mereka makan siang ditempat meeting tadi. Tanpa disadari, kedelapan manusia memasuki restoran yang sama dengan Tyo yang sedang bertemu kliennya.

“Yu, tolong bawa anak-anak kemeja yang kosong di ujung ya. Aku mau ke toilet dulu dan tolong pesankan makanan”.ucap Tya bergegas ke toilet.

“Yuk, kurcaci kesayangan Bunda Ayu kita duduk ke meja yang di ujung itu ya...” Ajaknya.

“Let go.........”Teriak keenam anak kembar tersebut.

Mereka bertujuh berjalan kearah meja yang ditunjuk Bunda Ayu.

Setelah duduk, Ayu memanggil pelayan restoran dan memesan makanan untuk mereka.

“Kalian mau makan apa kurcaci ?” tanya Bunda Ayu.

“Lian mau stik bif unda...”ucap Rian.

“Liano duga bun..”

“Kia mau nasi doleng sedap bunda...”

“Diki titut Kia unda.... tapi yang anyak dading na” Pekik Diki.

Hal itu membuat, keempat pria disana melirik kearah mereka bertujuh. Ayu yang sadar kalau mereka dilirik, hanya meminta maaf dan tersenyum, membuat Varell yang melihat senyuman tersebut menjadi candu tersendiri. Sedangkan Tyo hanya melirik sekilas, namun.................

Ia melihat seorang wanita mirip sekali dengan Amora istri tercintanya. Hingga tanpa sadar ia berlari dan memeluk gadis itu. Dan membuat gadis itu terpekik kaget.

“Akkkkkhhhhh........” pekiknya.

“Amora..... ini kamu sayang..... kamu masih hidup ???”Tanya Tyo.

Bahkan Varell juga tak kalah terkejut melihat bosnya memeluk gadis lain.

“Lepaskan !!!” teriak gadis itu. Tetapi Tyo tak juga melepaskan pelukkan itu, ia menangis dan terus mengucapkan hal yang sama.

Hingga akhirnya Varell menghentikan aksi pelukkan dadakan tersebut. Ia meminta maaf atas kelakuan bosnya. Tyo yang tak terima malah memukul assistennya, hingga terjadilah baku hantam.

“Heii..... hentikan !!!!” teriak Tya.

Hingga membuat seluruh manusia yang sedang makan, melihat kearahnya terutama, ketujuh manusia di meja ujung.

“Mum.........” Teriak Ayumna dan Ayunda bersamaan, mereka berlari menghampiri Mommynya.

Begitu juga dengan yang lainnya, hanya menyisakan Ayu,Rian dan Dikia di meja ujung.

“Mumm........” Pekik Riano dan Kiano.

Namun.................................

BUGH !!!!!

Hello Gaes, jangan lupa like and komen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!