Bab III Di Kantin

Sebelumnya

Khanza dan Lintang beriringan pargi kekelas masing-masing.

"Eh itu kuenya masih ada y,Lintang bertanya karena Khanza terlihat masih membawa tentengan ditangannya.

"Oh iya ,ini ada kue ada risol mayo kebetulan teman saya sudah pesan kemarin.

"Masih ada sisanya tanya Lintang.

Hm,,,ada nih masih ada 4 buah lagi,Khanza menyerahkan risol mayonya pada Lintang yang sebenarnya kue yang tersisa itu untuk bekal sekolahnya.

"Berapaan satunya,tanya Lintang.

"Enggak usah Lin,buat kamu aja!

"Loh jangan,aku emang niat beli kok,berapaan jadi satuannya,"Lintang.

Dua ribu lima ratus rupiah,"Khanza.

"Jadi semuanya jadi sepulih ribu ya,nih Lintang menyerah uang pecahan lima puluh ribuaan.

"Aduh uangnya besar sekali,saya enggak ada kembaliannya,ini kamu bawa aja duitnya,lain kali aja bayarnya,"tolak Khanza.

"Udah pegang aja dulu duitnya,nanti kembaliannya aku ambil pas jam istirahat aja,nanti aku ambil ya. Sekalian buat jajan di kantin.

Setelah mendapatkan kue,Lintang berlalu meninggalkan kelas Khanza yang itu mereka masih berada didepan kelas Khanza.

Didalam kelas Angel melihat interaksi antara Khanza dan Lintang dan tentu saja hal tersebut membuat hatinya terbakar cemburu. Selama ini Angel selalu berusaha mendekati Lintang tetapi tidak mendapat tanggapan dari Lintang sendiri. Tetapi lain halnya dengan Khanza sikap Lintang menjadi hangat padanya.

Selama ini Angel menaruh perasaan pada Lintang .

"Eh lihat tuh si Khanza,ganjen banget sih sama si Lintang,nempel-nempel terus perasaan. Afifah berusaha mengompor-kompori Angel". Padahal semua orang tahu jika Lintang sendiri yang selama ini mendekati Khanza,tetapi tidak direspon oleh Khanzanya.

Afifah masih saja menjelek-jelekkan Khanza pada Angel.

Begitu sampai dalam kelas,mereka pun(Angel dan Afifah) seketika menghentikan obrolannya.

"Kue,,,kue,,,

"Kuenya dua lima ratusan,ayo siapa yang mau kuenya,,,terus saja duo julid tersebut menyerukan ejekan kepada Khanza,seketika tawa riuh terdengar seisi kelas.

Khanza tidak memperdulikan ejekan teman-temanya walapun sebenarnya didalam hatinya menangis tetapi tidak dia tunjukan pada mereka.

Khanza tidak seakan tuli akan ejekan tersebut. Baginya ejekan dan hinaan sudah menjadi makanannya sehari-sehari. Fokus Khanza belajar,belajar dan belajar serta membantu orangtuanya dengan ikut memasarkan kue hasil buatan ibunya.

Khanzapun berjalan menuju bangku tempat dia duduk.

"Sabar ya Za,Salsa coba menghiburnya. Hanya dia dikelasnya yang baik dan masih perduli pada Khanza.

"Makasih Sa,"ucap Khanza.

"Gw lihat elo tadi dianter Lintang sampai depan kelas. "ehm,,,ehm,,,salsa pura-pura batuk menggoda Khanza.

"Apaan sih Sa,kebetulan aja tadi tiba disekolahnya bareng jadi sekalian aja jadi bareng ke kelasnya.

"Masa sih,kok gw g percaya ya,masih saja Salsa menggoda Khanza sambil tersenyum.

"Beneran tadi ketemu pas di gerbang sekolah,makanya bisa sekalian bareng ke kelas,tanpa Khanza menceritakan tentang mereka (Khanza dan Lintang) di kantin.

Bisa jadi bahan ledekan lagi kalau Khanza terus terang soal Lintang mengantar Khanza sampai ke kantin bahkan sampai membawakan keranjang kuenya.

Biarlah cerita itu Khanza pendam sendiri sampai Salsa tahu sendiri peristiwanya.

"Lintang aktif banget ya deketin elo Za,kayaknya beneran serius si Lintang suka sama elo.

"Ih apaan sih Sa,mana mungkin Dia suka sama saya. Dia(Lintang) anak populer disekolah ditambah anak orang 'berada' pula. Saya dan Dia tuh ibarat bumi dan langit,jauh banget perbedaannya.

"Tapi seriusan Za,Lintang tuh beneran naksir ma elo,elo lihat aja sikap sama perhatiaannya selama ini. Dah kelihatan banget pokoknya.

"Apaan sih,,,Khanza masih saja mengelak penuturan Salsa walau dihatinya dia mengiyakan perkataan Salsa,terlihat dari segala bentuk perhatian Lintang selama ini. Sebagai perempuan Khanza pun menyadari segala perhatian Lintang padanya tetapi masih saja berusaha dia tepis.

TETT,,,bunyi bel masuk(anggaplah seperti itu)

Bersambung

Mohon dukungannya dengan komen,like dan vote.

LoVe YoU

Author

Bersambung

Tinggalkan like,vote,dan komen

Love You Reader

Author

Episodes
1 Bab I
2 Bab II Disekolah
3 Bab III Di Kantin
4 Bab IV Masih dengan Perhatian Lintang
5 Bab. V Bareng ke Kantin
6 Bab. VI Peringatan
7 Bab. VII Pertolongan Lintang
8 Bab. VIII Dilabrak
9 Bab. IX Pertolongan Lintang 2
10 Bab. X First Kiss?
11 Bab. XI DiJemput
12 Bab. XII Jadian?
13 Bab. XIII Pemaksa
14 Bab. XIV Bocengan???
15 Bab. XV Diintrogasi Mamah
16 Bab. XVI Belajar Menjauh
17 Bab. XVII
18 Bab. XVIII Sulit Menghindar
19 Bab.XIX Kedua Kali
20 Bab. XX Lintang mulai Curiga
21 Bab. XXI Flashback sang Ibu dan perubahan Lintang
22 Bab. XXII Kedatangan Om
23 Bab. XXII Kedatangan Om
24 Bab. XXIV Dingin
25 Bab. XXV Bersama Andre
26 Bab. XXVI
27 Bab. XXVII
28 Bab.28 Seperti Orang Lain
29 Bab.29
30 Bab. 30 Rencana Mengontrak
31 Bab. 31 Weekend
32 Bab. 32 Weekend2
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab.38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab.40
42 Bab.41
43 Bab.42
44 Bab. 43
45 Bab. 44
46 Bab.45
47 Bab. 46
48 Bab. 47
49 Bab. 48
50 Bab. 49
51 Bab. 50
52 Bab. 51
53 Bab. 52
54 Bab. 53
55 Bab 54
56 Bab. 55
57 Bab.56
58 Bab. 57
59 Bab. 58
60 Bab. 59
61 Bab. 60
62 Bab. 61
63 Bab. 62
64 Bab. 63
65 Bab. 64.
66 Bab. 65
67 Bab. 66
68 Bab. 67
69 Bab. 68
70 Bab. 69
71 Bab.70
72 Bab. 71
73 Bab. 72
74 Bab. 73
75 Bab. 74
76 Bab. 75
77 Bab. 76
78 Bab. 77
79 Bab. 78
80 Bab. 79
81 Bab. 80
82 Bab. 81
83 Bab.82
84 Bab. 83
85 Bab. 84
86 Bab. 85
87 Bab. 86
88 Bab. 87
89 Bab. 88
90 Bab. 89
91 Bab. 90
92 Bab 91
93 Bab. 92
94 Bab. 93
95 Bab. 94
96 Bab. 95
97 Bab. 96
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab I
2
Bab II Disekolah
3
Bab III Di Kantin
4
Bab IV Masih dengan Perhatian Lintang
5
Bab. V Bareng ke Kantin
6
Bab. VI Peringatan
7
Bab. VII Pertolongan Lintang
8
Bab. VIII Dilabrak
9
Bab. IX Pertolongan Lintang 2
10
Bab. X First Kiss?
11
Bab. XI DiJemput
12
Bab. XII Jadian?
13
Bab. XIII Pemaksa
14
Bab. XIV Bocengan???
15
Bab. XV Diintrogasi Mamah
16
Bab. XVI Belajar Menjauh
17
Bab. XVII
18
Bab. XVIII Sulit Menghindar
19
Bab.XIX Kedua Kali
20
Bab. XX Lintang mulai Curiga
21
Bab. XXI Flashback sang Ibu dan perubahan Lintang
22
Bab. XXII Kedatangan Om
23
Bab. XXII Kedatangan Om
24
Bab. XXIV Dingin
25
Bab. XXV Bersama Andre
26
Bab. XXVI
27
Bab. XXVII
28
Bab.28 Seperti Orang Lain
29
Bab.29
30
Bab. 30 Rencana Mengontrak
31
Bab. 31 Weekend
32
Bab. 32 Weekend2
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab.38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab.40
42
Bab.41
43
Bab.42
44
Bab. 43
45
Bab. 44
46
Bab.45
47
Bab. 46
48
Bab. 47
49
Bab. 48
50
Bab. 49
51
Bab. 50
52
Bab. 51
53
Bab. 52
54
Bab. 53
55
Bab 54
56
Bab. 55
57
Bab.56
58
Bab. 57
59
Bab. 58
60
Bab. 59
61
Bab. 60
62
Bab. 61
63
Bab. 62
64
Bab. 63
65
Bab. 64.
66
Bab. 65
67
Bab. 66
68
Bab. 67
69
Bab. 68
70
Bab. 69
71
Bab.70
72
Bab. 71
73
Bab. 72
74
Bab. 73
75
Bab. 74
76
Bab. 75
77
Bab. 76
78
Bab. 77
79
Bab. 78
80
Bab. 79
81
Bab. 80
82
Bab. 81
83
Bab.82
84
Bab. 83
85
Bab. 84
86
Bab. 85
87
Bab. 86
88
Bab. 87
89
Bab. 88
90
Bab. 89
91
Bab. 90
92
Bab 91
93
Bab. 92
94
Bab. 93
95
Bab. 94
96
Bab. 95
97
Bab. 96
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!