Dan inilah hasil rapat pleno dengan ahli pembuat masalah, Alia Berliana anak juragan sapi di kampungnya. Angel duduk diam di dalam angkutan umum yang entah akan sampai di mana. Dia sendiri tidak tau, karena yang dipikirkannya saat ini adalah dia harus menjauh dari rumahnya.
Sejak kemarin, dia sudah menyiapkan segala keperluan dan amunisi untuk pelariannya. Sepulang sekolah Angel singgah ke bank untuk mencairkan sejumlah uang sebagai amunisi di perantauannya nanti. Lalu dia membawa tiga baju ganti, boneka barbie nya, id card nya, dan tidak lupa skincare nya. Dengan bermodalkan tiga puluh juta, dia nekat lari dari rumah.
Setelah tiga puluh menit perjalanan sampailah Angel ke terminal bis kota. Dia keluar dari angkutan mini setelah membayar ongkosnya. Saat dia sudah keluar, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat. Angel bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Dia belum memikirkan tempat mana yang ia tuju. Angel berjalan pelan memutari terminal. Bis berjajar dengan rapi untuk mencari penumpang.
Di tengah perjalanannya dia dengar kernet bis berteriak,” Jakarta! Jakarta! Ayo masuk yang mau ke Jakarta! Bis mau berangkat!
Aha.. Jakarta. Iya Jakarta saja, kan ga begitu jauh dari Bogor. Jadi nanti kalau tiba-tiba dia pengen pulang karena kangen mama papa, dia ga perlu makan waktu lama untuk naik kendaraan umum. Ah..Angel, belum juga sehari minggat sudah ingat pulang. Ini nih, hasil intervensi anaknya juragan sapi di kampung Bojong Jaya yang suka kaburan di rumah engkongnya di Soreang.
Masuklah Angel ke bis yang akan membawanya ke ibukota. Di dalam bis, Angel duduk manis sambil memegang ponselnya. Dia sudah berselancar ria membuka aplikasi pencarian hotel di Jakarta. Melihat dan memilih salah satu hotel terbaik yang akan dia tempati sementara. Setelah menemukan hotel yang dia inginkan, terjadinya transaksi pembayaran melalui E banking.
Setelah menyelesaikan semua hal yang diperlukan saat sampai di Jakarta nanti, dia sejenak menutup matanya untuk beristirahat. Menikmati perjalanan sambil menutup telinganya dengan handsfree, dia sudah membayangkan kegiatan apa saja yang akan dilakukannya di ibukota nanti.
Tiga jam setelahnya. Bis yang membawanya sudah sampai di terminal kota Jakarta. Kemudian dia turun, dan celingukan mencari taksi online yang sudah dipesannya melalui aplikasi. Beberapa saat dia menunggu di depan pintu masuk terminal, akhirnya taksi online pun menemukannya. Dia masuk ke mobil lalu duduk manis di kursi penumpang untuk menuju ke hotel pesanannya dengan senyum berseri.
Empat puluh menit kemudian taksi online yang dinaiki Angel sudah sampai ke tempat tujuan. Salah satu Hotel bintang lima pilihan Angel ada di pusat kota Jakarta. Hotel yang masih satu kawasan sama salah satu mall terbesar di Jakarta. Jadi saat dia merasa bosan dia berpikir untuk jalan-jalan keliling mall untuk sekedar makan es krim di foodcourt mall. Bahkan Angel sudah memikirkan membeli oleh-oleh untuk Alia setelah dia kembali dari pelariannya. Tentunya harga kamar permalam nya lumayan mahal. Lima juta rupiah permalam, dia booking selama tiga hari, tidak masalah untuk Angel. Dia sudah terbiasa menggunakan segala fasilitas mewah semenjak kecil, jadi tidak ada kecanggungan saat dia memasuki hotel. Namun alangkah terkejutnya saat di lobby hotel dia melihat abangnya.
**
Beberapa jam yang lalu, semenjak kepergian Angel
Keriuhan para pelayan dan beberapa penjaga rumah sedang sibuk menerima perintah dari seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik. “bik Siti jangan lupa rendangnya di taruh di beberapa piring ya. Mang Dadang, tolong guci di sana taruh pojok saja biar tidak mengganggu orang jalan. Oh ya bunga mawar putih kesukaan Angel taruh di semua meja ya. Dan bla,bla,bla,”
“Mah, jas nya papa sudah siap kan? Ayo kita cepat bersiap. Biar semua serahkan sama bik encum untuk menata semua hidangan, dan mang Dadang yang akan mengawasi dekorasi.” Ucap papa Ronan.
“iya pah, biar mama persiapkan Angel dulu ya.”
Mama Jasmine berjalan menaiki tangga menuju kamar putrinya, Angel. Setelah membuka pintu kamar, mama Jasmine segera masuk ke kamar. Menatap ke segala sudut ruangan untuk mencari keberadaan putrinya. Namun yang dilihatnya adalah untaian sprei yang diikatkan ke kaki meja dan dijuntaikan ke luar jendela.
“Ya ampun Angel!!! “ Teriak mama Jasmine. “pah! Papa!! Angel pa!!”
Mendengar teriakan istrinya, papa Ronan berlari cepat menuju kamar putrinya. Saat masuk kamar Angel, dia menjumpai istrinya duduk di tepi ranjang dengan terisak. “Apa yang terjadi ma?” tanya papa Ronan. Tidak mendapat jawaban dari istrinya, dia sudah melihat juntaian sprei di jendela. “Astaga Angel, apa yang sudah kamu lakukan.” Desis papa Ronan geram.
“Pa, apa yang harus kita lakukan? Angel melarikan diri pa.. sedangkan acara pertunangan tinggal menunggu jam.”
“Tenang ma, tenangkan diri mama. Papa akan mencarinya.” Sahut papa Ronan. Kemudian papa Ronan merogoh ponsel di saku celana panjangnya. Dia menghubungi putranya David. Dia harus segera menemukan Angel agar semua rencana dapat terlaksana dengan lancar. Setelah beberapa waktu sambungan telepon terhubung dengan putranya David, papa Ronan menceritakan apa yang sudah terjadi. Setelah David mendengar cerita papanya, dia bilang kalau dia yang akan mengatasi semuanya.
Hal pertama yang David pikirkan adalah Alia sahabatnya Angel di sekolah. David ingat kalau adiknya selalu berceloteh ria menceritakan tentang keabsurd an sahabatnya. David merasa kalau Alia pasti tau dimana adiknya berada saat ini. Tak menunggu lama, David mengambil ponselnya dan menghubungi mang Dadang, supir yang wira wiri mengantarkan adiknya kemanapun dia pergi. Setelah mengetahui alamat rumah Alia dari mang Dadang, David keluar dari kantornya untuk segera mendatangi rumah Alia.
Tidak memerlukan waktu lama untuk bisa menemukan rumah Alia. Karena sekalinya bertanya pada salah satu warga kampung, David sudah langsung menemukan rumah yang ingin dituju. Siapa sih yang tidak tau juragan sapi terkaya di kampung, pak haji Sofian. Sesampainya di halaman rumah Alia yang besar, David memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu rumah Alia.
Tok, tok, tok!
Cekrek.. pintu dibuka dari dalam.
David dapat melihat seorang gadis bertubuh langsung dengan tinggi sekitar seratus enam puluh lima sentimeter, berkulit putih dan berambut panjang yang dikuncir asal, memakai celana jeans panjang dan kaos putih ketat. Terlihat sangat...manis. David hanya menatap dingin dan amarah tersembunyi untuk gadis di hadapannya. Pikirannya sudah berkecamuk untuk segera menemukan adiknya.
**
Ini bentukannya si neng Alia yang abis bantuin emaknya cabutin uban.
Sedangkan gadis yang baru saja membuka pintu rumahnya terkejut dan tertegun, dengan mulut yang sedikit menganga.
"Omegot! Calon suamiku datang!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Haha kirain abis ngangon sapi😂😂
2024-09-14
0
Sri Wulandari
haha cabutin ubann
2023-01-24
0
Moms wancha
semangat Thor💪
2022-11-15
0