Mulai Terendus Keberadaan Angel

David mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan Alia. "Ehm, orang tuaku tidak ada niat menjodohkanku dengan siapapun, akupun tidak suka diperlakukan seperti itu. Andai Angel bicara denganku, aku akan berusaha mencari solusi sehingga dia tidak akan mempunyai niatan untuk lari dari rumah."

"Maaf bang, semua ini salahku. Lince memutuskan lari dari rumah karena saranku." jawab Alia dengan nada sedih dan sesal yang begitu dalam. "Seharusnya aku bilang kalau bang David akan membantunya menemukan solusinya." ujar Alia lagi.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang yang terpenting kita bisa menemukan Angel secepatnya. Mamaku pasti sedih sekali, dan akan terus menangis kalau sedih."

Tidak terasa mereka sampai juga di terminal kota. Tidak menunggu lama, mereka segera turun dari mobil dan berpencar untuk mencari Angel. Bermodalkan foto Angel di galeri ponsel, mereka bertanya pada orang-orang sekitar. Saat usahanya mereka tak terlihat hasilnya, David terbesit pikiran tentang cctv pengawas terminal di kantor dinas perhubungan yang berada di area terminal. David membawa Alia mendatangi kantor dinas perhubungan untuk mencari Angel lewat cctv. David menggandeng Alia tanpa sadar. Sedangkan Alia hanya mengikuti David yang berjalan di depannya sambil menatap tangannya yang digenggam David.

'Omegot,, baru tangan yang digenggam aja aku udah panas dingin, apalagi bagian tubuh yang lain yang di genggam yak..' kata Alia di dalam hati. 'Alia..tenangkan dirimu, jangan tampakkan muka mupengmu sama kang David, biar kang David makin penasaran menggenggam bagian tubuhmu yang lain.' (Bukannya kamu yang penasaran ya Al..) Astaga anaknya abah Sofian kebanyakan makan daging sapi kali yak.

Saat David masuk kantor dishub dan meminta tolong memutar kembali rekaman beberapa waktu, akhirnya mereka menemukan juga sosok Angel yang clingak clinguk di sekitaran terminal. Bahkan saat dia memasuki salah satu bis yang terparkir pun mereka melihatnya dari cctv. Sehingga David dan Alia dapat mengetahui ke arah mana Angel pergi, karena sudah jelas kalau itu adalah bis jurusan Jakarta.

Tidak lama setelah itu, mereka mengemudikan mobil untuk pergi ke Jakarta. Tak lupa mereka memberikan info yang mereka dapatkan kepada orang tua mereka. Sebelum masuk ke mobil, Alia meminta ijin untuk menelepon orang tuanya dulu untuk meminta ijin pergi ke Jakarta bersama David. David pun menyetujui karena dia pun juga akan menelepon orang tuanya untuk memberikan kabar.

"Assalamualaikum Abah.. Alia sekarang di terminal. Si Lince udah ketahuan pergi naik bis ke arah Jakarta bah. Sekarang bang David mau ngajak Alia ke Jakarta nyari Lince. Boleh kan bah??" tanya Alia ke abah Sofian.

"Waalaikum salam neng.. oh gitu ya. Mau ke Jakarta sama den David. Iya gak apa-apa, pasrah aja sama den David ya... pokoknya terserah den David mau apa eneng nurut aja ya, Abah mau kabari emak dulu."

"Iya bah.. nanti neng kabari lagi kalau sudah sampai sana. Assalamualaikum.."

"Santai aja di sana neng.. tidak usah terburu-buru pulang. Waalaikumsalam.."

'Abah kok aneh yak. Kaya ga mau lihat Alia cepet pulang.' gerutu Alia dalam hati.

**Ah..neng Alia sok polos\, kaya ga tau maksud abah.**

Sedangkan di rumah haji Sofian saat ini terlihat heboh saat abah bercerita ke emak Titin kalau Alia pergi ke Jakarta nyari ananknya pak Ronan. "Alhamdulillah ya bah,, Alia beneran ga cepet pulang. ndak apa-apalah siapa tau balik ke rumah bawa status baru."

Akhirnya mereka berdua berangkat bersama menuju Jakarta dengan rasa penasaran yang makin besar. "Bang, kira-kira kita harus kemana kalau sampai ke Jakarta?" tanya Alia.

Mendengar pertanyaan Alia, David pun berpikir keras. Alia di Jakarta tidak mungkin datang ke rumah sanak saudara mereka yang di Jakarta, karena pasti ketahuan. Akhirnya David mengambil kesimpulan kalau Angel pasti tinggal di hotel. Terbesitlah pemikiran booking hotel menggunakan aplikasi, yang sudah pasti pembayaran dilakukan online juga. Kemudian David menghubungi sekretarisnya untuk mengecek rekening tabungan Angel. Di sana pasti masih nampak jejak penggunaan dana yang Angel keluarkan.

Dua puluh menit kemudian sekretaris David menghubungi kembali untuk memberikan info tentang aliran keluar masuk uang di rekening Angel. Tidaklah sulit bagi David mencari tahu itu semua karena dia adalah pemilik perusahaan IT terbesar di Indonesia. Dia bisa meretas aliran dana di rekening Angel tanpa harus melalui prosedur perbankan.

Setelah David mengetahui arah tujuan Angel di Jakarta, David makin semangat untuk segera melajukan mobilnya. "Alia, nanti sampai di Jakarta kita langsung ke hotel ya." ujar David dengan senyum merekah.

Alia tertegun mendengar David bicara soal hotel. "Iya bang, Alia mah terserah abang mau diapain."

"ehh apanya yang diapain Al?" tanya David bingung.

"Maksud Alia, mau kemana aja Alia ngikut bang.." jawab Alia sambil tersenyum manis

'Alia..sabar, jangan langsung menampakkan tandukmu. pelan-pelan saja. akang David masih unyu-unyu.' batin Alia

**Astaga Alia\, kalau David unyu-unyu trus kamu apaaan? Astajim anak bau kencur jaman sekarang ga difilter. Mupeng ya mupeng aja\, tapi jangan terlalu ekspresif dong..**

Beberapa saat di mobil dalam perjalanan ke Jakarta David dan Alia saling terdiam. Alia merasa bosan dan mencoba untuk lebih dekat dengan David melalui komunikasi intens dengan banyak bertanya.

"Bang, kalau Lince ketemu, trus langsung bawa pulang gitu? Jujur bang aku sebagai sahabatnya gak ridlo Lince nikah ama tu buaya Kalimantan. Sepak terjangnya tak kenal lelah kalau sudah menyangkut cewek. Dia kan kakak kelas kami, jadi kami sudah tahu banyak tentang keahliannya yang tidak perlu diragukan lagi mengenai hubungan lawan jenis."

"Abang sudah tau Alia, dan abang diam-diam ngumpulin bukti kelakuan dia di luaran sana agar orang tua kami percaya dan dapat membatalkan perjodohan ini. Tapi sepertinya abang juga salah, coba kalau abang lebih terbuka dan membicarakan ini dengan Angel, dia pasti tidak akan salah mengambil keputusan. Makanya masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Justru abang makasih banget sudah jadi sahabat baik Angel. Dia itu gadis lugu yang hanya bisa dimanfaatkan orang-orang di sekitar. Namun kamu lain, kamu benar-benar sahabat baik yang selalu ada untuk mendengar keluh kesahnya. Abang yakin kamu bukan orang yang akan memanfaatkan Angel."

"Tidak akan bang. Lince itu baek dari segala sisi, walaupun anak orang kaya tapi sikapnya biasa aja. Apalagi kita kan hidup di kampung, tapi dia mampu menyesuaikan di segala kondisi. Hatinya lurus ga pernah belok, makanya aku selalu memantau pergaulan dia dengan teman yang lain agar tidak dimanfaatkan orang lain. Lugunya ga ketulungan dia tu. Makanya aku panik banget bang, dia selugu itu dan berkeliaran di luaran. Semoga saja dia ada di sekitar orang-orang baik karena dia adalah orang baik."

David tertegun mendengar penjelasan Alia yang ternyata bisa berpikiran lebih dewasa dari usianya. lalu David melirik Alia pelan, dia menilai Alia dari ujung rambut sampai ujung kaki. hemm, sahabat adiknya ini ternyata tidak hanya cantik, tapi juga terlihat tulus dengan segala keabsurdtannya. Kemudian dia tersenyum kecil saat menilai sahabat adiknya ini.

"ehem,, Alia, abang mau tanya. Apakah Angel di sekolah atau luar sekolah ada yang mendekati? maksud abang adakah pria yang mendekatinya?" tanya David kepo.

"Setahu Alia tidak ada cowok yang deket sama dia bang. Dia mah mana tahu cowok yang ada maksud sama dia. Orang lugunya kebangetan."

"Hehehe..emang kamu bisa menilai mana cowok yang ada maksud sama cowok yang ga ada maksud?"

"Wah, kalau Alia sih masternya bang. Cuma masalahnya belum pernah ada cowok yang ada maksud, deketin Alia. Apa ada yang salah sama Alia yak? Apa Alia jelek ya bang?"

"Mereka aja yang ga sadar ada berlian cantik di sekitar mereka."

"Haaa! Omegot.. abang kaya cowok yang punya maksud sama Alia deh. Jangan buat geer Alia dong bang. Alia ngarep nih.. "

David tertawa keras dengan kata-kata Alia. Sebelum melanjutkan obrolan mereka, tidak terasa mobil sudah masuk wilayah pusat kota Jakarta. David dan Alia pun memasang mode serius untuk melanjutkan pencarian mereka. David sudah melacak keberadaan adiknya, dan segera melajukan mobilnya ke hotel tempat Angel menginap.

Saat memasuki kawasan hotel mobil segera mereka parkirkan di depan lobby hotel. 'Wah..Lince pinter banget yak milih hotelnya. hotel mewah deket ama mall terbesar. Napa kagak ngajak Alia sih LInce.. biar barengan kita jalan-jalannya. ehh minggatnya Lince ni emang bawa keberkahan buat gue. Bisa sambil pedekate ama abangnya. Siapa tahu rejeki eneng. Abah,,emak,,doain Alia ya, semoga Alia pulang-pulang bawa cucu.' eehhh.. Alia.. nyebut neng..

Sesaat setelah mobil diparkiran, mereka berdua segera menuju lobby hotel untuk bertanya pada resepsionis. David tentu saja tidak diberitahu tentang data pengunjung hotel karena ini adalah peraturan hotel. Akhirnya David mengambil langkah yang lain. Dia menghubungi pemilik hotel tersebut untuk meminta tolong agar dirinya dapat mengetahui keberadaan Angel. David adalah salah satu pengusaha muda yang cukup dikenal banyak pengusaha yang lain, jadi melalui koneksi tersebut dia mendapatkan informasi yang dia inginkan.

Sambil menunggu resepsionis memeriksa daftar tamu, David dan Alia menunggu sambil duduk di kursi tunggu yang sudah disediakan pihak hotel. Saat mereka menunggu di kursi, Tiba-tiba Angel muncul di pintu utama lobby hotel. Mereka berdua menoleh dan terkejut. David berteriak memanggil adiknya, namun sebelum David bisa mendekat, Angel sudah lari menghindar.

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Wahh syg2 tuh udh booking hotel mahal2 mlah ga jd😂

2024-09-14

0

Retno Palupi

Retno Palupi

wah David kurang pro dlm menangkap adiknya 😁😁😁

2024-07-30

0

Dehan

Dehan

sudah aku kasih gift dan masukin favorit ya thor, dukung balik karyaku ya thor

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!