Terpaksa Menjadi Tkw Cantik
Dia berpikir, terus berpikir di tengah keterbatasannya. Dia yang belum pernah merasakan berbagai tekanan hidup sedang berusaha untuk mengolah pemikirannya menuju tahap lebih dewasa dari sebelumnya. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamarnya. Mencari kalau-kalau ada lubang rahasia di sudut kamarnya. Namun nihil, kamar tidur semewah ini mana mungkin ada lubang rahasia. Lubang cicak saja tidak akan ada.
Dia Cuma melihat pintu dan jendela. Ya...jendela, kenapa tidak dari tadi dia berpikir. Di bukanya jendela kamarnya, lalu dia sibakkan gordennya, kemudian dia melihat keadaan di luar jendela. Hening, tenang karena jendela kamarnya menuju taman belakang rumahnya. Lalu dia julurkan kepalanya keluar jendela, tidak tampak penjaga rumah yang biasanya selalu ada di sekitarnya. Mungkin mereka sedang diikut sertakan untuk mengamankan jalannya acara keluarga yang akan dilaksanakan.
Oke memang terasa hening, karena kamarnya ada di lantai dua rumah tersebut. Lalu apa yang harus dia lakukan untuk bisa keluar dari kamarnya melalui jendela di lantai atas. Kemudian dia masuk kembali ke dalam, dia berpikir mana ada tali di kamarnya. Dia harus segera keluar dari kamar itu segera, ahh..bukan! tapi keluar dari rumah itu segera.
Tiba-tiba dia ingat dengan dongeng rapunzel. Bukankah nasibnya sama dengan Rapunzel. Bedanya dia tidak mempunyai rambut yang sepanjang rambut Rapunzel. Betapa repotnya itu. Dia mencari sprei di lemari kamarnya, dia ambil beberapa lalu dia sambung sambungkan sehingga membentuk untaian yang menyerupai tali tambang.
“hemm..sepertinya ini cukup panjang dan kuat untuk menahan berat badanku.”
Ujung sprei dia ikat ke kaki meja riasnya, lalu ujung satunya dia juntaikan ke bawah melalui jendela. Setelah panjangnya sudah dirasa pas, dia kemudian meluncur ke bawah dengan memegang sprei tu sebagai pengamannya. Hati-hati dia langkahkan kakinya merayap tembok dengan berpegangan untaian sprei. Sesekali kakinya tergelincir tembok yang licin. Bahkan menimbulkan lecet di jemari kakinya. Walaupun perih namun tidak dihiraukannya.
Turun dari tinggi lima meter dengan cara seperti ini sangat tidak mudah. Menahan rasa takut, menahan rasa sakit, namun tekadnya lebih besar dari itu semua. Dia harus bisa menginjakkan kakinya ke tanah dengan selamat agar bisa lari setelahnya.
Tinggal satu meter lagi mencapai tanah, namun sprei yang dijadikannya tali sudah habis. Itu tandanya dia harus melompat dari ketinggian satu meter untuk mencapai tanah. Setelah kakinya mencapai tanah, dia lari menuju pintu keluar yang ada di taman belakang. Kebetulan dibalik pintu taman belakang itu ada perkampungan kecil. Jadi dia bisa menyelinap melalui perkampungan itu.
Sambil mengendap kakinya melangkah perlahan. Saat dia berusaha membuka pintunya, sungguh beruntung pintunya sedang tidak di kunci. Mungkin karena pintu belakang sedang digunakan untuk akses keluar masuk barang yang akan digunakan untuk acara malam nanti. Jadi pembantu rumah tangga tidak menguncinya seperti biasa.
Setelah dia membuka pintu, dia secepat mungkin untuk keluar dan berlari menuju tempat yang jauh dari rumahnya. Dengan bermodalkan tas ransel yang berisi dokumen diri dan beberapa helai baju, dia memantapkan hatinya untuk menghindari masalah di rumahnya.
Kata orang-orang apa yang dia lakukan saat ini disebut minggat. Pergi diam-diam tanpa seijin orang tuanya. Dia berpikir hanya ini jalan satu-satunya agar orang tuanya bisa memahami kalau dia ingin dimengerti. Dia tidak bisa bersikap frontal ataupun arogan untuk membantah perintah orang tuanya. Jadi ini adalah satu-satunya jalan yang ia tahu.
Mungkin ini efek pergaulan yang membuat dia yang biasanya bertindak pasif menjadi aktif. Aktif dalam artian pemberontak. Di usia delapan belas tahun adalah usia keemasan. Masa-masa anak remaja ingin melanggar aturan. Apalagi untuk hal-hal yang saat ini dia alami.
Masih dia ingat betul saat kedua orang tuanya memberikan kabar berita yang dianggapnya akhir hidupnya tujuh hari yang lalu. Ke dua orang tuanya memutuskan sesuatu yang menyangkut tentang masa depannya. Perjodohan dia dan seseorang semenjak kecil diputuskan oleh kedua keluarga atas dasar hubungan persahabatan. Hal itu menjadikan alasan bagi kedua orang tuanya untuk memutuskan hal yang sangat penting dalam hidupnya.
Pertunangan di usia delapan belas tahun dengan seorang yang sangat dia benci adalah bencana bagi hidupnya. Dia anggap perjodohan ini adalah gerbang menuju kematiannya. Dan kedua orang tuanya tidak dapat mendengarkan pendapatnya. Mereka berpikir ini adalah keputusan terbaik bagi masa depannya.
Dengan langkah cepat dia berlari menjauhi pintu belakang taman rumahnya. Lima puluh meter setelahnya dia menemukan perkampungan. Perkampungan sederhana yang dihuni oleh beberapa orang yang bersahaja. Kebetulan rumahnya ada di kawasan perbukitan. Sangat asri dan jauh dari keramaian. Kepalanya menoleh ke belakang sembari dia berlari. Takut kalau-kalau penjaga rumah mengetahuinya. Namun sepertinya semesta merestui pelariannya.
Tidak jauh dari langkahnya, dia melihat angkutan umum yang menunggu penumpang. Matanya berbinar melihat secercah harapan untuknya agar bisa cepat menjauh dari rumahnya. Langkahnya makin cepat untuk masuk ke dalam angkutan tersebut. Setelah masuk dan duduk di dalamnya, dia menghela nafas lelahnya. Baginya lari tidaknya melelahkan saat ini, tapi adrenalin yang terpacu saat pelarian adalah sebab lelahnya.
Tidak lama kemudian penumpang angkutan umum tersebut mulai memenuhinya. Kebetulan saat itu pagi hari jadi waktunya orang-orang bepergian untuk belanja ke kota. Berdesak desakkan dengan aroma keringat yang bercampur dari orang-orang di dalamnya adalah seni dalam penggunaan angkutan umum. Yah...nikmati saja.
Anjuran pemerintah mematuhi prokes di tempat umum, memberi keuntungan untuk gadis ini. Dengan memakai masker dia bisa mengurangi polusi aroma keringat dari penumpang yang lain. Dan yang paling utama adalah orang-orang sekitar tidak ada yang mengenali siapa dirinya. Ah, siapa yang tidak mengenalnya. Putri seorang yang sangat disegani di daerah itu. Seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, terhormat, dan disegani banyak orang karena kebaikan dan kemurahannya.
Walaupun hidup bergelimang harta, keluarga gadis ini adalah keluarga yang suka berderma, suka membantu orang-orang yang membutuhkan. Dan ini adalah pelajaran berharga untuk membentuk pribadi gadis ini. Gadis lugu yang suka menolong.
**
Angelina Xeena Mahendra adalah putri bungsu dari pasangan suami istri yang bernama Ronan Ahmad Mahendra dan Jasmine Luisa Xeena. Perpaduan ayah yang seorang asli indonesia dengan ibu asli Amerika, melahirkan seorang Angelina menjadi sosok gadis yang sangat cantik. Perawakan yang tinggi semampai dengan kulit putih, hidung mancung dan bermata hitam seperti ayahnya membuat semua orang yang memandang akan terpesona oleh sosoknya.
Siapa yang menyadari kalau Angel masih berumur delapan belas tahun, kalau dia memiliki postur tubuh dengan tinggi seratus enam puluh delapan sentimeter. Sangat tinggi untuk gadis remaja seusia dia.
Ayah Ronan adalah seorang pengusaha properti di Indonesia.Salah satu pengusaha terkenal dan handal di bidangnya. Dan ibu Jasmine ibu rumah tangga yang mengatur dan mengelola segala kebutuhan rumah tangga. Ayah Ronan bertemu dengan ibu Jasmine saat mereka sama-sama menempuh pendidikan di Oxford University. Kemudian setelah menikah mereka tinggal di kota Bogor, kota asal ayah Ronan. Kebetulan ibu Jasmine sangat menyukai panorama pegunungan dan sejuknya hawa pedesaan. Jadi keluarga mereka sudah sangat nyaman hidup di pedesaan.
Angelina memiliki seorang kakak laki-laki bernama David Luis Mahendra. Laki-laki berusia dua puluh enam tahun yang sangat tampan dan sudah pasti secerdas orang tuanya. Kakak David adalah seorang CEO di perusahaan IT di Indonesia. Namanya tentu saja dikenal banyak orang terutama di kalangan pengusaha karena David adalah pengusaha yang cakap di bidangnya. Juga termasuk lulusan terbaik Oxford University, dengan waktu yang cukup singkat untuk mendapatkan gelar sarjananya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Retno Palupi
hidup yang sempurna
2024-07-30
0