Bab 2

Tak terasa sejam berlalu dan semua sudah selesai makan, selanjutnya mereka di antar pulang kerumah masing-masing dengan mobil pajero sport.

Dirumah Raka terdengar suara klakson mobil dan suara mobil masuk ke halaman rumah. Raka keluar di sambut pajero putih, keluarlah Deni, Angel, dan juga Susi. Yang paling kaget adalah Susi, karena mengira Raka hanya cowok biasa saja, sekolahpun selalu jalan kaki. Tanpa di duga keluarga Raka memiliki rumah yang sangat mewah.

Mereka bertiga pun di persilahkan masuk, cuma sopir saja yang menunggu di dalam mobil, karena sungkan mau masuk ke rumah Raka.

"Gak nyangka ya, Raka Randika yang terlihat polos ternyata menyembunyikan kekayaan nya..." ucap Susi dengan kekagumanya.

"Apa?? Nama keluargamu Randika??" Ujar Angel kaget saat menatap Raka.

"Iya, apakah kamu mengenal keluarga saya??" Tanya raka sambil menatap Angel.

"Mungkin salah hehe.." jawab Angel, karena masih ragu dengan semua yang ada di pikiranya.

"Hahaha santai saja..." jawab Deni.

Merekapun asik ngobrol, cerita dan bercanda seputar pengalaman hidup mereka, Deni yang awalnya berniat mengejar Angel pun mengakui kalau dirinya minder. Semua kaget dengan pengakuan Deni, yang lebih parah dia mengakui kalau dia ternyata seorang playboy. Karena semakin akrab, dia tidak berencana untuk jatuh cinta dengan temanya. Mungkin dia takut karena dalam sebuah hubungan bila terjadi hal yang tidak di inginkan atau patah hati, pasti akan membuat mereka menjauh seperti musuh.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Angel dan Susi pun berpamitan. Angel mengantar Susi pulang kerumahnya sebelum dia pulang kerumah.

Hari-hari berikutnya mereka berempat menjadi semakin dekat dan semakin menjadi seperti sahabat.

Angel bercerita kalau keluarganya kembali karena ingin membangun bisnis besar-besaran di sini. Termasuk mengembangkan berbagai wisata, perhotelan, hiburan, pembangunan jalan, dan lainya.

"Apakah ini termasuk pembangunan tempat wisata yang sedang berjalan di lereng gungung Sindoro?? Semua itu proyek milik keluargamu?" Deni bertanya dengan kagum, benar juga sedang di bangun sebuah wisata bernuansa pegunungan yang indah di lereng gunung, penanaman pohon besar" dan juga sebuah kolam air panas yang di ambil langsung dari kawah puncak gunung, benar-benar mewah. Sekarang semua teman sekelas benar-benar minder dengan Angel yang sangat kaya dan berkuasa.

"Hehe iya, tapi sebenarnya bukan keluarga saya yang memiliki semua proyek besar ini, seseorang dari keluarga kaya kelas dunia dari Amerika yang membiayai semua proyek ini, keluarga saya hanya di beri wewenang menjalankan proyek dan bisnis di sini..." jawab Angel sambil melirik Raka. Sebenarnya Angel penasaran, Raka cerita kalau keluarganya bangkrut, tapi sepertinya dia tidak pernah kekurangan uang. Ini membuat dia bingung, tapi tidak pernah bertanya terus terang karena takut persahabatan mereka akan terputus.

"Apa??" Semua orang di kelas berteriak serempak, dan juga termasuk Raka.

"Ya sebenarnya ayah saya hanya di beri wewenang untuk mengelola, pemilik sebenarnya adalah orang kaya kelas dunia, benar-benar kelas dunia,." balas Angel.

"Diperkirakan semua proyek di kota ini menghabiskan sekitar 11 milyar dolar Amerika, atau kurang lebih 154 trilyun rupiah, benar-benar poyek yang sangat besar, dan ini dimiliki oleh keluarga yang sangat kaya, benar-benar raja sejati hehehe..." ada nada iri dalam suara Angel.

"Bahkan kata ayah saya, ini tidak seberapa di bandingkan dengan kekayaan sebenarnya dari keluarga ini..." tambah Angel.

"Apakah benar ada orang sekaya itu?" Tanya salah satu teman sekelas.

"Aku juga belum sepenuhnya yakin, karena belum bertemu langsung dengan keluarga mereka" jawab Angel ragu. "Tapi kenyataanya semua proyek ini nyata" tambah Angel.

Hari ini sungguh melelahkan, bercerita tentang kekayaan seseorang sampai mereka merasa seperti semut. Tak terasa hari ini selesai begitu cepat, malam pun tiba.

Dirumah mewah keluarga Jonson, di ruang tersembunyi di bawah tanah sedang di adakan perkumpulan keluarga khusus para senior. Karena Angelica termasuk junior, dia tidak ikut dalam pertemuan tersebut.

"Proyek besar kita telah dalam tahap pembangunan yang sekarang mencapai sekitar 7% , dan di perkirakan akan selesai kurang dari 3 tahun ke depan...." kata seorang pria paruh baya, pria ini bukan sembarang pria biasa, dia adalah Patrik Jonson, ayah dari Angelica Jonson. Keluarga Jonson merupakan keluarga besar yang saat ini di pilih oleh perusahaan untuk mengembangkan kota Temanggung.

"Mizuka tolong jelaskan pembangunan proyek yang saat ini sudah di mulai pembangunanya!!" Perintah Patrik , Mizuka adalah sekertaris sekaligus pengawal pribadi Patrik Jonson. Walaupun wanita, kemampuannya melebihi 20 tentara terlatih. Tangan yang terlihat lembut mampu membelah atau menghancurkan tulang manusia, atupun batu dan besi. Mizuka merupakan wanita muda yang telah menjalani pelatihan Ninja di Jepang, dan tingkatanya bukanlah kaleng-kaleng.

"Baik tuan,.." jawab Mizuka.

"Proyek yang telah berjalan adalah..... " Mizuka menjelaskan seluruh detail segala macam proyek, dari pembangunan tempat wisata, gedung hiburan, toko , moll, hotel, dan sebagainya.

Di luar ruangan terdengar wanita muda sedang asik mengobrol dengan pelayanya, siapa lagi kalau bukan Anggelica.

Pelayan bertanya "Nona muda ulang tahunmu sebentar lagi, apakah sudah ada rencana??"

"Hemmm..." Angelica berfikir sebentar "aku berencana mengundang teman-teman sekolah dan perjamuan di adakan di sini saja, soalnya tidak ada hotel mewah di kota ini, nanti biar saya bicara dengan ayah setelah selesai rapat" lanjutnya.

"Oh baiklah nona, sepertinya tuan sangat sibuk??"

"Iya ayah sangat sibuk, mungkin sampai 3 tahun kedepan masih sibuk,." jawab Angelica.

"Kamu boleh pergi dulu, saya mau istirahat,.." lanjut Angelica.

"Baiklah nona, kami permisi..oaqz" pelayan tersenyum dan langsung meninggalkan Angelica.

Angelica pergi ke kamar dan tidur, tapi tidak bisa langsung tidur karena kepikiran dengan Raka.

"Kenapa ya Raka nampak tidak asing.." pikir Angel dalam hati.

Angel senyum sendiri dan memutuskan untuk menyelidiki latar belakang keluarga Raka.

Pagi-pagi keesokan harinya dirumah kekuarga Jonson "nak sebentar lagi ulang tahunmu tiba, sudah punya rencana??" Tanya Patrik ke Angel.

"Karena saat ini ayah sedang menjalankan proyek besar, kenapa kita tidak adakan di rumah kita saja, di sini kayaknya cukup untuk menampung semua teman sekolah dan tamu undangan lainya. Di kota ini belum ada hotel berbintang soalnya yah.." jawab Angel.

"Iya betul juga, terserah kamu saja mau bagaimana nak, ayah ngikut, oh iya bagaimana sekolahnya??"

"Sekolahnya menyenangkan, di sini guru sama teman-teman enak di ajak bersahabat yah..." jawab Angel.

"Sudah-sudah, makananya di makan dulu,..." kata ibu Angel.

Mereka pun makan bersama dan Angel berangkat sekolah biasa di antar sopir.

Di kelas sudah rame membicarakan proyek besar-besaran ini, tapi lagi-lagi hanya Raka yang sibuk belajar dan agak cuek seperti biasanya.

Angel pun mendekati Raka "halo Raka, sibuk ya??" Tanya Angel.

"Eh kamu, gak sibuk-sibuk amat kok.." jawab Raka.

"Aku mau ajak kamu, Susi dan Dani main mau gak? Nanti setelah pulang sekolah,." minta Angel sedikit memaksa.

"Wah asik, mau main kemana ya??" Tanya Raka.

"Wisata yang dekat-dekat sini saja, kamu yang putuskan lokasinya.,"  jawab Angel

Deni mendengar dan mendekat sebelum bicara "asiknya ke pegunungan saja, kita ke kebun teh Tambi saja gimana??".

"Boleh juga di sana kayaknya sejuk,." sambung Susi yang mendengar percakapan mereka.

Raka berfikir sendiri "bukankah itu kebun milik keluargaku hehe,."

Raka pun mengangguk dan senyum, pelajaran di mulai dan semua siswa belajar seperti biasanya. Saat istirahat atau sebelum ada guru, banyak siswa yang mendekati atau menjilat Angel untuk menjadi temanya. Hanya Raka yang cuek dan biasa saja, ini yang membuat Angel penasaran dan ingin menyelidikinya.

Siangnya seperti biasa mereka naik pajero langsung menuju kebun teh Tambi.

Sekitar 20 menit mereka sampai di sana, perkebunan yang sejuk dan dingin. Setelah memarkirkan mobilnya, mereka langsung turu dari mobil.

"Raka foto'in aku dong!!!" Susi minta di foto'in.

"Oke, mana hp kamu!?" balas Raka.

"Ini,." jawab Susi sambil menyerahkan hpnya.

Seterusnya mereka berempat berfoto-foto sampai tak terasa 2 jam berlalu begitu saja.

"Ayo cari makan aku sudah lapar ini hehehe!!!" Ujar Susi sambil mengelus perutnya.

"Hahaha dasar.." yang bicara adalah Deni sambil tertawa.

"Biarin..." Susi menjulurkan lidahnya ke Deni.

"Yaudah ayo entar keburu malam.,." Ujar Raka ke semuanya.

Mereka pun masuk mobil dan siap nyari makan ke arah Ngadirejo.

"Apakah pembangunan semua ini proyek keluarga kamu ya Ngel??" Deni bertanya dengan takjub.

"Iya bisa di bilang seperti itu, tapi keluargaku hanya bekerja hehehe,.." jawab Angel sambil tertawa kecil.

"Stop! Eh kita makan ayam geprek saja ya, ini di Roket Ciken..." ajak Susi sambil meminta ke supir untuk berhenti.

Mereka langsung turun dari mobil dan memesan ayam geprek.

Tak lama makanan di hidangkang, mereka makan dengan lahabnya dan bahagia. Tak lupa berterimakasih kepada Angel.

Angel cuma bisa menatap Raka sambil senyum-senyum sendiri.

'Apa mungkin aku sudah jatuh cinta dengan Raka??' Angel hanya bisa berfikir dalam hati.

"Oh iya Ngel, apakah kamu pernah menjalin hubungan?" Pertanyaan ini datang dari Raka yang tiba-tiba.

"Apa??"

Mereka bertiga menjawab bersamaan, Susi dan Deni hanya saling pandang.

"O-oh maaf , aku tidak bermaksut apa-apa, cuma sekedar tanya saja,." Raka menjawab dengan gugup, karena sebenarnya selama ini dia juga sering mengamati wanita yang terlihat sempurna ini. Hanya dia agak cuek saja, soalnya malu buat deketin cewek. Apalagi cewek secantik Angelica.

"Oh gitu? Hahaha..," Deni palah tertawa terbahak-bahak sendiri, Susi dan Angel hanya senyum saja.

"Eh kau diam ya jangan bikin aku malu!!" Bentak Raka ke Deni. Deni langsung menutup mulunya dengan kaget, tapi matanya masih melirik tingkah konyol Raka. Teman yang di kiranya polos dan cuek, ternyata berani juga langsung berterus terang.

"Hehehe sudah-sudah, iya aku jawab, jujur sebenarnya aku juga belum pernah menjalin hubungan serius tentang pacaran, cuma di Jepang ada cowok yang deketin aku. Tapi ya aku biasa saja sama dia, tak ada perasaan apapun untuknya. Jadi sampai sekarang aku belum pernah jatuh cinta..," jawab Angel senyum, dalam hatinya dia berfikir ',tak mungkin aku yang mengungkapkan kalau aku sebenarnya sedang mencoba mendekati kamu Raka, aku kan wanita jadi malu hehe'.

"Oh gitu, tapi kenapa senyum-senyum sendiri sepertinya ada sesuatu hehehe,." goda Susi sambil menyenggol Deni. Deni cuman balas senyum ke Susi dengan mengedipkan mata genit.

"Ah kalian bisanya cuma menggoda orang saja, terus hubungan kalian berdua seperti apa sebenarnya??" Sekarang gantian Raka yang menggoda Deni dan Susi.

"Oh iya sepertinya kalian serasih sekali,.." sahut Angel.

"Loh loh loh, kok jadi kita yang di tanya!." Susi cemberut, tapi melirik Deni. Sebenarnya Susi sudah memendam rasa sejak pertama masuk sekolah, tapi sejak Deni pengakui kalau dia playboy, Susi menjadi sedikit kecewa dan malu untuk memberikan kode ke Deni lagi.

"Sudah-sudah ayo lanjutin makan, gak usah saling menggoda, kalau jodoh gak kemana.." Deni senyum ke mereka bertiga.

"Belum-belum sudah mikirin jodoh hahaha,." gantian Raka yang tertawa sambil nyenggol-nyenggol Susi.

Susi hanya menundukan kepala sambil tersenyum dan berfikir sendiri, 'betul juga sih kata Deni'.

"Tuhkan senyum-senyum sendiri,." tambah Raka godain Susi.

"E-eh ka kagak..." jawab Susi gagab karena malu.

"Sudah-sudah ayo habisin makanya,.." saran Angel sambil melahab makananya.

Selesai makan, seperti biasa mereka di antar pulang oleh sopirnya Angel. Tak terasa persahabatan mereka semakin dekat dari hari ke hari. Susi pun senang, karena bisa dekat terus dengan Deni. Ini semua berkat Angel dan Raka, sejak mereka berteman, Susi pun masuk ke persahabatan mereka juga.

Raka dan Angel diam-diam juga sering makan berdua saja, seperti sepasang muda mudi yang sedang di mabuk asmara.

"Eh 5 hari lagi ulang tahunku tiba, bantu aku membagikan undangan ya!!" Angel bicara ke Deni, Raka, dan Susi sambil memberikan setumpuk undangan. Walaupun dia anak kaya raya, tapi dia tidak terlalu peduli.

Terpopuler

Comments

Mas Gigo

Mas Gigo

Josss

2023-06-18

0

Arjuna JA

Arjuna JA

mohon dukunganya ya teman-teman, jangan di bully pemain baru...
makasih

2022-10-26

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!