Chapter : 1

Menggendong tasnya di punggung, cukup berat karena membawa banyak buku sekaligus beberapa dokumen untuk presentasi hari ini. Entah mengapa sekarang adalah waktunya untuk terus belajar tanpa henti.

Hana menuruni anak tangga dan ia melihat anggota keluarga yang lainnya tengah sarapan bersama. Hana hendak berjalan ke sana. Namun, terhenti ketika ia menyadari suatu hal di mana ia tidak pernah di anggap di sana.

Langkah gadis itu menjadi pelan dan langsung keluar dari rumah tanpa berpamitan sama sekali. Tidak melakukan apa pun, ia tetap tidak akan pernah di lihat sebagai anggota keluarga. Di anggap apa Hana di sana? Beban, itu yang pernah ayahnya katakan kepadanya.

Beban yang seharusnya memberikan sebuah bayaran yang sepadan dengan segala yang diberikan kepada Hana. Gadis itu selalu berpikir lebih, yang seharusnya anak seusianya yang bermain bersama teman-teman justru habis dengan masa remaja yang hanya berada di dalam rumah dan menatap buku sepanjang hari.

Dimas yang berada di meja makan hanya diam, menyadari jika ada yang kurang. Melihat ke segala arah, tidak menemukan tanda-tanda akan kehadiran adik perempuannya.

"Cari apa kak?" Tanya bundanya secara tiba-tiba kepadanya. Membuat Dimas seketika menatap ke arah bundanya yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Hana belum turun?" Senyumannya itu yang berawal sangat antusias menjadi memudar berganti dengan wajahnya gusar dan malas. Tentu saja Dimas bertanya-tanya akan itu.

"Tidak tahu, tidak perlu urusi anak itu. Lagi pula Anna juga ada di sini, kenapa kamu tidak tanyain Anna sana?"

"Anna juga di sini, ngapain di tanyain. Aku mau berangkat dulu."

"Dimas, yang sopan. Ini meja makan." Ucap ayahnya penuh nada menuntut, dia hanya tidak suka dengan kelakuan Dimas yang lebih memperhatikan Hana dari pada Anna yang jelas Anna juga adik perempuan Dimas juga.

"Hanya meja makan, bukan meja sidang. Aku berangkat."

"DIMAS!" Dimas tanpa mengatakan apa pun, mengambil bekal makan yang dia siapkan sendiri dan kemudian pergi begitu saja.

Sedangkan pria paruh baya itu yang menatap penuh amarah ke arah Dimas, anak laki-lakinya yang begitu keras kepala itu. Tidak bisa di tebak bagaimana isi kepala Dimas, anak itu sulit di tebak.

"Sudah ayah, jangan seperti itu nanti darah tinggi."

"Anak itu memang benar-benar." Sedangkan Anna menatap kepergian Dimas yang mengabaikan dirinya begitu saja membuatnya kesal. Bukan kesal kepada Dimas, lebih tepatnya kesal kepada Hana.

"Selalu saja Hana, Hana, dan Hana. Kakak tidak pernah perduli kepadaku. Hana sialan, lihat saja akan aku buat kau menderita seumur hidup."

Di sisi lain, Dimas berlari keluar rumah dan memanggil nama adik perempuannya beberapa kali sampai ia menemukannya. Hana menoleh ke arah Dimas, ia bertanya-tanya kepada Dimas berlari seperti itu dan memanggil namanya.

"Ada apa kak?" Dimas tersenyum dan menarik tas Hana. Memasukkan bekal itu ke dalam tas berwarna hitam itu, tidak lupa air minum juga dia masukkan.

Hana yang melihat itu hanya tersenyum, kakaknya memang begitu perhatian kepadanya. Menganggap jika Dimas adalah ayah sekaligus ibu baginya, kedua kasih sayang yang tidak pernah Hana rasakan selama ini. Hanya kebencian yang Hana terima.

Dimas menata rambut adiknya itu agar terlihat rapih, adiknya memang cantik. Tidak salah lagi kalau Hana adalah adiknya yang sebenarnya, cantik dan manis. Bahkan semua teman-temannya mengakui akan kecantikan Hana yang begitu khas. Bentuk mata yang begitu indah, sama seperti matanya.

"Berangkatnya bareng sama kakak saja, kalau naik angkutan kakak takut kamu kenapa-napa." Hana awalnya mengangguk mengiyakan tawaran Dimas. Tapi ada seseorang yang berlari ke arah mereka berdua.

"Tidak! Kakak harus bersama aku, kak Dimas antar aku sekolah ya?" Dimas seketika menatap, ia menjadi muak dengan sandiwara ini. Jika saja kriminal diperbolehkan maka Dimas akan membunuh Anna saja.

"Kau punya mobil sendiri, digunakan. Hana tidak punya kendaraan untuk berangkat sekolah, mandiri sesekali. Jangan manja, tar gede melarat."

"Kakak! Ayo sama Anna saja. Anna maunya sama kak Dimas." Anna menarik-narik baju Dimas, membuat lelaki itu reflek menepis tangan Anna dengan kasar. Ia risih jika diperlakukan seperti itu.

"Dimas! Jangan kasar sama Anna. Berangkat bareng Anna saja apa susahnya sih? Biarkan Hana naik angkutan umum saja, manja sekali. " Hana hanya menunduk dan kemudian berjalan keluar area rumah jalan kaki.

Dimas hendak mengejar adiknya itu tapi di tahan oleh Anna yang terus merengek seperti bayi. Dimas muak, di tambah tatapan membunuh itu seolah menuntutnya melakukan sesuatu dan harus di turuti. Berakhir Dimas berangkat bersama Anna dengan penuh perasaan terpaksa.

Ia terus memikirkan Hana yang naik angkutan umum. Dimas sengaja mengikuti Hana, lewat angkutan umum yang biasanya Hana naiki. Dimas hanya memastikan jika Hana baik-baik saja sampai sekolah.

Merasa memang ada yang aneh, Anna mulai menggerutu. Dia tidak suka jika hanya Hana yang dipikirkan oleh Dimas. Anna juga mau menjadi prioritas Dimas, dia juga adiknya Dimas juga bukan hanya Hana.

"Kakak cepat! Nanti Anna telat!"

"Bacot! Masih bagus tidak aku tendang dari motor." Anna pun terdiam, ia tidak terima. Kenapa harus Hana? Harusnya dirinya yang merasakan kasih sayang dari Dimas. Secara Anna itu adalah anak kesayangan keluarga dari pada Hana yang selalu dikucilkan.

Tidak membuang waktu lama, akhirnya sampai di sekolah. Anna turun dari mobil Dimas, dan Dimas pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun lagi selain wajah malasnya yang selalu ditunjukan sepanjang perjalanan.

Anna masuk ke area sekolah dan di sambut teman-temannya. Gadis itu tersenyum berakhir bergabung dengan mereka seperti biasanya. Sampai netra hitamnya menemukan Hana yang baru saja sampai di sekolah.

Penampilan Hana memang tidak ada yang salah, tapi wajah itu membuat Anna merasa marah. Sampai sebuah ide buruk muncul di kepalanya dan kemudian memberi tau semua temannya untuk melakukan sesuatu.

Hana sampai di kelas dan masuk, tanpa ia sadari jika di atas lantai ada sabun cair yang tentu saja akan membuatnya tergelincir dan berakhir jatuh di atas lantai. Di susul sampah yang mengguyur di sekujur tubuhnya. Hana hanya diam, mematung di tempat.

"HAHAHAHA! LIHAT DIA! SEPERTI SAMPAH MASYARAKAT YANG TERBUANG!" Suara Anna yang begitu keras berhasil menerobos pendengaran Hana.

Gadis itu hanya diam, dan berbicara di dalam hati. Kenapa seperti ini? Hana mendongak, menatap ke segala arah di mana semua orang menatapnya dengan tatapan yang berbeda, ada yang menatapnya kasihan dan juga benci. Memang apa salah Hana? Hana bahkan tidak pernah melakukan apa pun.

Dan satu orang menatap ke arah Hana dengan tatapan tajam yang membuat Hana seketika menunduk takut. Ia tidak bisa menatap mata lelaki itu, Hana tidak sanggup.

"Hey! Sampah seharusnya tidak di sini."

"Benar!"

"Kau itu lebih pantas memulung di tong sampah!"

"Mengenaskan sekali hidupnya itu."

Hana hanya diam saja, gadis itu mulai berdiri dan keluar dari kelas dengan perasaan campur aduk. Semua orang menertawakannya dan bahkan mengejeknya dengan kata-kata yang seharusnya tidak Hana dengar.

Sedangkan di posisi lain. Anna tersenyum senang, melipat kedua tangannya tepat di depan dadanya dan menatap saudaranya sendiri dengan tatapan penuh dendam.

"Rasakan itu."

Terpopuler

Comments

Yanti Yulianti

Yanti Yulianti

Ya Allah....ada ya sodara macam Anna..

2022-11-05

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter : 1
3 Chapter : 2
4 Chapter : 3
5 Chapter : 4
6 Chapter : 5
7 Chapter : 6
8 Chapter : 7
9 Chapter : 8
10 Chapter : 9
11 Chapter : 10
12 Chapter : 11
13 Chapter : 12
14 Chapter : 13
15 Chapter : 14
16 Chapter : 15
17 Chapter : 16
18 Chapter : 17
19 Chapter : 18
20 Chapter : 19
21 Chapter : 20
22 Chapter : 21
23 Chapter : 22
24 Chapter : 23
25 Chapter : 24
26 Chapter : 25
27 Chapter : 26
28 Chapter : 27
29 Chapter : 28
30 Chapter : 29
31 Chapter : 30
32 Chapter : 31
33 Chapter : 32
34 Chapter : 33
35 Chapter : 34
36 Chapter : 35
37 Chapter : 36
38 Chapter : 37
39 Chapter : 38
40 Chapter : 39
41 Chapter : 40
42 Chapter : 41
43 Chapter : 42
44 Chapter : 43
45 Chapter : 44
46 Chapter : 45
47 Chapter : 46
48 Chapter : 47
49 Chapter : 48
50 Chapter : 49
51 Chapter : 50
52 Chapter : 51
53 Chapter : 52
54 Chapter : 53
55 Chapter : 54
56 Chapter : 55
57 Chapter : 56
58 Chapter : 57
59 Chapter : 58
60 Chapter : 59
61 Chapter : 60
62 Chapter : 61
63 Chapter : 62
64 Chapter : 63
65 Chapter : 64
66 Chapter : 65
67 Chapter : 66
68 Chapter : 67
69 Chapter : 68
70 Chapter : 69
71 Chapter : 70
72 Chapter : 71
73 Chapter : 72
74 Chapter : 73
75 Chapter : 74
76 Chapter : 75
77 Chapter : 76
78 Chapter : 77
79 Chapter : 78
80 Chapter : 79
81 Chapter : 80
82 Chapter : 81
83 Chapter : 82
84 Chapter : 83
85 Chapter : 84
86 Chapter : 85
87 Chapter : 86
88 Chapter : 87
89 Chapter : 88
90 Chapter : 89
91 Chapter : 90
92 Chapter : 91
93 Chapter : 92
94 Chapter : 93
95 Chapter : 94
96 Chapter : 95
97 Chapter : 96
98 Chapter : 97
99 Chapter : 98
100 Chapter : 99
101 Chapter : 100
102 Chapter : 101
103 Chapter : 102
104 Chapter : 103
105 Chapter : 104
106 Chapter : 105
107 Chapter : 106
108 Chapter: 107
109 Chapter : 108
110 Chapter : 109
111 Chapter : 110
112 Chapter : 111
113 Chapter : 112
114 Chapter : 113
115 Chapter : 114
116 Chapter : 115
117 Chapter : 116
118 Chapter : 117
119 Chapter : 118
120 Chapter : 119
121 Chapter : 120
122 Chapter : 121
123 Chapter : 122
124 Chapter : 123
125 Chapter : 124
126 Chapter : 125
127 Chapter : 126
128 Chapter : 127
129 Chapter : 128
130 Chapter : 129
131 Chapter : 130
132 Chapter : 131
133 Chapter : 132
134 Chapter : 133
135 Chapter : 134
136 Chapter : 135
137 Chapter : 136
138 Chapter : 137
139 Chapter : 138
140 Chapter : 139
141 Chapter : 140
142 Chapter : 141
143 Chapter : 142
144 Chapter : 143
145 Chapter : 144
146 Chapter : 145
147 Chapter : 146
148 Chapter : 147
149 Chapter : 148
150 Chapter: 149
151 Chapter : 150
152 Chapter : 151
153 Chapter : 152
154 Chapter : 153
155 Chapter : 154
156 Chapter : 155
157 Chapter : 156
158 Chapter : 157
159 Chapter : 158
160 Chapter : 159
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Prolog
2
Chapter : 1
3
Chapter : 2
4
Chapter : 3
5
Chapter : 4
6
Chapter : 5
7
Chapter : 6
8
Chapter : 7
9
Chapter : 8
10
Chapter : 9
11
Chapter : 10
12
Chapter : 11
13
Chapter : 12
14
Chapter : 13
15
Chapter : 14
16
Chapter : 15
17
Chapter : 16
18
Chapter : 17
19
Chapter : 18
20
Chapter : 19
21
Chapter : 20
22
Chapter : 21
23
Chapter : 22
24
Chapter : 23
25
Chapter : 24
26
Chapter : 25
27
Chapter : 26
28
Chapter : 27
29
Chapter : 28
30
Chapter : 29
31
Chapter : 30
32
Chapter : 31
33
Chapter : 32
34
Chapter : 33
35
Chapter : 34
36
Chapter : 35
37
Chapter : 36
38
Chapter : 37
39
Chapter : 38
40
Chapter : 39
41
Chapter : 40
42
Chapter : 41
43
Chapter : 42
44
Chapter : 43
45
Chapter : 44
46
Chapter : 45
47
Chapter : 46
48
Chapter : 47
49
Chapter : 48
50
Chapter : 49
51
Chapter : 50
52
Chapter : 51
53
Chapter : 52
54
Chapter : 53
55
Chapter : 54
56
Chapter : 55
57
Chapter : 56
58
Chapter : 57
59
Chapter : 58
60
Chapter : 59
61
Chapter : 60
62
Chapter : 61
63
Chapter : 62
64
Chapter : 63
65
Chapter : 64
66
Chapter : 65
67
Chapter : 66
68
Chapter : 67
69
Chapter : 68
70
Chapter : 69
71
Chapter : 70
72
Chapter : 71
73
Chapter : 72
74
Chapter : 73
75
Chapter : 74
76
Chapter : 75
77
Chapter : 76
78
Chapter : 77
79
Chapter : 78
80
Chapter : 79
81
Chapter : 80
82
Chapter : 81
83
Chapter : 82
84
Chapter : 83
85
Chapter : 84
86
Chapter : 85
87
Chapter : 86
88
Chapter : 87
89
Chapter : 88
90
Chapter : 89
91
Chapter : 90
92
Chapter : 91
93
Chapter : 92
94
Chapter : 93
95
Chapter : 94
96
Chapter : 95
97
Chapter : 96
98
Chapter : 97
99
Chapter : 98
100
Chapter : 99
101
Chapter : 100
102
Chapter : 101
103
Chapter : 102
104
Chapter : 103
105
Chapter : 104
106
Chapter : 105
107
Chapter : 106
108
Chapter: 107
109
Chapter : 108
110
Chapter : 109
111
Chapter : 110
112
Chapter : 111
113
Chapter : 112
114
Chapter : 113
115
Chapter : 114
116
Chapter : 115
117
Chapter : 116
118
Chapter : 117
119
Chapter : 118
120
Chapter : 119
121
Chapter : 120
122
Chapter : 121
123
Chapter : 122
124
Chapter : 123
125
Chapter : 124
126
Chapter : 125
127
Chapter : 126
128
Chapter : 127
129
Chapter : 128
130
Chapter : 129
131
Chapter : 130
132
Chapter : 131
133
Chapter : 132
134
Chapter : 133
135
Chapter : 134
136
Chapter : 135
137
Chapter : 136
138
Chapter : 137
139
Chapter : 138
140
Chapter : 139
141
Chapter : 140
142
Chapter : 141
143
Chapter : 142
144
Chapter : 143
145
Chapter : 144
146
Chapter : 145
147
Chapter : 146
148
Chapter : 147
149
Chapter : 148
150
Chapter: 149
151
Chapter : 150
152
Chapter : 151
153
Chapter : 152
154
Chapter : 153
155
Chapter : 154
156
Chapter : 155
157
Chapter : 156
158
Chapter : 157
159
Chapter : 158
160
Chapter : 159

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!