Bab 3 : Di jebak.

Setelah mengelilingi peternakan keluarga Michigan, Sky kembali kerumah besar itu. Dia ingin disiapkan kamar untuk beristarahat disana. Sky pun memanggil pelayan dengan cara berteriak. "Pelayan!" Sky menunggu pelayan datang sambil menyilangkan kakinya.

Dua orang pelayan menghampiri Sky. "Iya tuan." Pelayan itu menunduk, menunggu sky menjawab.

"Siapkan saya kamar!" Sky bersandar di sofa yang dia duduki, pria itu menatap jam dinding di depannya. Waktu sudah menunjukan pukul 03.00 sore, dia merasa sangat lapar.

"Siapkan saya makanan juga!" Sky memalingkan wajah kelaparannya dari para pelayan. Para pelayan saling bertukar pandangan, "Ma-af Tuan, tapi jam makan siang sudah terlewat tadi. Kami hanya akan menyiapkan makan malam di jam 08.00 nanti."

Sky menatap pelayan itu dengan tajam, dia juga mengernyitkan dahinya keheranan. "Peraturan siapa itu? Persetan dengan aturan itu!Tuanmu ini lapar. Jadi cepat siapkan! Atau kalian saya pecat!" .

Rupanya Sky bukan hanya ingin menyiksa keturunan keluarga itu saja, tapi semua yang terlibat dengan keluarga yang sangat dia benci itu. Apalagi dia sekarang harus menatap potret besar dari Tuan Michigan dan Istrinya di ruang tamu.

"Baik Tuan, akan kami siapkan." Satu pelayan itu pergi ke dapur, dan yang lainnya pergi menyiapkan kamar untuk Tuan baru mereka. Sky berjalan, menghampiri potret besar dibawah jam dinding. Pria itu memicingkan matanya. Menyiratkan kebencian yang amat dalam, dia mengepalkan tangannya dan siap menghancurkan potret itu. Tapi dia mengurungkan niat dan malah meninju meja di depannya.

Elisa yang mendengar teriakan dan amarah Sky, merasa geram. Wanita itu sampai harus menutup telinganya menggunakan kedua jari telunjuk. Elisa tidak terbiasa dengan suara seperti itu, dirinya terbiasa dengan didikan orang tuanya yang lemah lembut. Itu yang membuatnya tumbuh menjadi anak yang penuh kelembutan dan keceriaan.

Elisa menghela nafas panjang, dia menatap langit-langit dirumahnya. Bagaimana pun, dia harus mengatur rencana agar pria itu bisa keluar dari rumahnya. Dia tidak peduli dengan perjanjian Skandar. Dia hanya ingin mempertahankan hak nya sebagai ahli waris keluarga Michigan.

Elisa tersenyum, dia mempunyai ide agar pria itu diusir dari rumah. Bukan dia yang akan mengusirnya, tapi para ketua konglomerat disana. Di desa yang Elisa tinggali, tradisi kumpul untuk status sosial masih dilakukan. Semakin banyak uang dan jabatan tinggi, semakin akan di hargai.

Setiap dua minggu, para konglomerat disana akan mengadakan pesta, yang dihadiri langsung oleh para anggota dengan status sosial yang tinggi. Keluarga Michigan adalah Keluarga yang termasuk didalamnya. Elisa biasanya hadir di acara itu, berkumpul bersama istri-istri para konglomerat disana.

Sudah beberapa kali, Elisa di goda untuk menjadi istri simpanan atau istri kedua para pria hidung belang disana. Tapi, dia tertarik untuk itu. Dia hadir dipesta itu hanya untuk menunjukan, bahwa dia masih ada dan keluarga Michigan masih berjaya. Sehingga, dia tidak disepelekan dan dihina oleh mereka.

Walau pada dasarnya dia tidak peduli dengan semuanya, dia hanya melakukan itu demi keselamatannya. Setelah Skandar pergi dari rumah, dia harus bisa menjaga dirinya sendiri. Bergabung dengan mereka berarti keamanan Elisa akan terjamin.

Sore itu, Elisa langsung bersiap-siap melancarkan rencananya. Dia menggunakan pakaian yang jarang dipakai.

Gaun berwarna merah, dengan belahan rok yang tinggi hingga hampir ke ujung pangkal pahanya. Sebenarnya dia tidak percaya diri dan tidak nyaman mengenakannya, tapi demi menjebak pria itu dia rela melakukannya. Bagaimana pun pria itu harus pergi dari rumah itu secepatnya.

Saat jam makan malam tiba, Elisa turun dari tangga. Dia berjalan ke arah ruang makan. Betapa terkejutnya semua pelayan melihat Elisa dengan dandanan juga pakaian seperti itu. Sky yang sudah duduk di kursi meja makan, menatap wanita itu dari ujung kaki hingga rambutnya.

"Sialan!" Pria itu mengumpat dalam hati, melihat betapa indahnya makhluk Tuhan yang satu itu. Tapi, dia langsung menundukan pandangannya dan membalikan piring yang sudah tersedia.

"Cepat, ambilkan makanannya!" Kata Sky tanpa menoleh lagi ke arah Elisa yang duduk disampingnya.

Sedangkan, Nori langsung membungkuk membisikan sesuatu pada Elisa. "Nona, apa yang kamu pakai? Kenapa memakai pakaian seperti ini?" , Nori merasa khawatir pada Nonanya itu.

"Tidak apa-apa." Kata Elisa pelan sambil menoleh ke arah Nori.

"Hmm, Apa kamu punya rencana Tuan?" Elisa menatap Sky yang sedang serius melahap makan malam nya.

"Ck. Kamu berubah seratus delapan puluh derajat, ada apa huh? Apa kamu mulai menerima saya dirumah ini?" Sky tetap tidak bergeming dan tidak menoleh ke arah Elisa.

"Tentu saja, Aku harus berterimakasih padamu. Karena kamu masih mengijinkanku tinggal disini. Jika tidak, mungkin sekarang aku sudah berada di jalanan." Elisa mencondongkan tubuhnya, dia menyentuh lengan Sky.

Sky menatap jari jemari yang menyentuhnya, "Saya tidak peduli apapun rencanamu, saya tidak tertarik dan saya sudah selesai makan malam." Sky langsung berdiri dan agak membanting sendok nya ke piring, pria itu berjalan meninggalkan semua orang disana, dia pergi keluar dengan membawa sebungkus rokok.

Dia berjalan ke area peternakan, pria itu kemudian melihat petugas peternakan sedang duduk di kursi kayu. Sky menghampirinya lalu menaruh rokok diantara mereka, dia mengeluarkan sebatang rokok lalu menghidupkannya dengan korek api.

"Rokok?" Sky menawarkan pria itu rokok nya, petugas itu dengan sopan menggeleng.

"Tidak Tuan, Nona Elisa tidak bisa menghirup asap rokok. Jadi saya tidak pernah melakukannya." Kata petugas peternakan itu.

"Kenapa? Dan sudah berapa lama kamu bekerja disini?" Sky mengesap rokok lalu mengeluarkan asapnya perlahan.

"Nona Elisa punya asma, jadi saya tidak bisa melakukannya dan tidak terbiasa. Saya sudah bekerja disini sejak nona Elisa berusia 8 tahun. Jadi saya sangat tahu betul dirinya."

Sky mengangguk dan ingat kejadian tadi pagi saat Elisa memakai inhaler, dia percaya semua pelayan disini pasti sudah mengenal wanita itu. Menurut pandangan Sky, Elisa tidak terlihat seperti wanita yang pandai menggoda. Dia juga terlihat tidak nyaman saat memakai gaunnya tadi. Lalu untuk apa wanita itu melakukannya? Mendadak, Elisa menghampiri mereka.

"Pak Gani, aku ingin berbicara dengan Tuan Sky sebentar. Bisa beri kami waktu?" Elisa meminta Pak Gani meninggalkan mereka berdua.

Pak Gani yang tak lain adalah petugas peternakan itu, pergi meninggalkan mereka berdua. Elisa duduk disamping Sky, kakinya yang jenjang langsung terlihat karena belahan roknya. Sky memalingkan wajahnya dari pemandangan indah itu, bagaimanapun dia adalah seorang pria. Sepertinya Elisa dengan sengaja melakukannya.

"Ada apa?" Sky berbicara dengan dingin.

"Ikut lah denganku, aku ingin menunjukanmu semua hal yang berharga ini." Elisa menunjuk sekeliling peternakannya.

"Saya sudah melihatnya tadi siang, kamu tidak perlu repot-repot!" Jawabnya ketus sambil membuang sisa rokoknya, Elisa berdiri.

"Ikutlah saja dulu." Elisa berjalan mendahului. Dia mengajak Sky untuk melihat kuda-kuda yang dia miliki, sebenarnya dia akan menjebak Sky disana. Sky berjalan di belakang wanita itu.

"Ini kuda milikku, nama nya Philips. Dia kuda yang sangat gagah dan tampan bukan?" Elisa menyeringai ke arah Sky. Tapi pria itu hanya menatapnya datar.

"Bisa kah kamu segagah Phililps?" Elisa tertawa kecil, Sky makin kebingungan melihat tingkah wanita di depannya. Elisa langsung berjalan ke arah Sky, dia menyentuh lembut dada pria itu. Mencondongkan wajahnya, seolah sedang menunggu pria itu bereaksi.

"Apa-apaan kamu?" Sky melepaskan tangan Elisa kasar.

"Kamu tidak menginginkanku, Tuan?" Elisa kembali menyentuh pundak kanan Sky.

...****************...

...****************...

Terpopuler

Comments

anan

anan

aku favorit k

2023-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!