Tiga minggu telah berlalu, hari ini semua pelayan di rumah Gilbert akan menerima gaji mereka. Dan ini merupakan gaji pertama untuk Ayu. Sedangkan Ayu hanya kurang dari satu minggu kerja pada Tuan Jason karena atas permintaan Nyonya Irena untuk menjauh dari Jason jika masih ingin bekerja di sana.
Hubunganya dengan Jason sudah sangat jauh dari sebelumnya. Yang ada hanya hubungan antara majikan dan pelayan sama dengan yang lainnya.pertemuan keduanya pun hanya sesekali terjadi dan itu pun tidak sengaja dan pasti dengan sepengetahuan Nyonya Irena dan Oma Grace.
" Kita sudah diminta Nyonya untuk masuk ke ruang kerja Tuan Jason. Ayo kita kesana"Ajak Bi Wati yang mendapat perintah langsung dari Nyonya Irena.
" Ayo " Sahut Risa semangat karena akan menerima gaji.
Dan semua pelayan pun berjalan bersama menuju ke ruang kerja Jason yang berada dilantai satu bersebelahan dengan ruang kerja Daddy Leo.
Tok
Bi Sinta yang mengetuk pintu ruang kerja Jason.
" Masuk "
Tidak berselang lama Nyonya Irena menyuruh mereka untuk masuk.
Terlihat Oma Grace yang sudah duduk disebalah Nyonya Irena sambil memegang beberapa amplop berwarna coklat berukuran sedang.
Para pelayan pun berdiri berjajar ke samping berhadapan langsung dengan Nyonyanya.
Irena merupakan sosok majikan yang sangat baik. jika para pelayanan bekerja dengan baik dan jujur. serta tidak bermasalah dengan salah satu dari keluarganya serta tidak bermasalah sesama pelayan. Supaya tercipta suasana kerja yang harmonis serta nyaman.
Mereka mendapatkan amplop berwarna coklat dan ucapan terima kasih dari Nyonya Irena. dan sebaliknya mereka pun melakukan hal yang sama serta mereka langsung berpamitan pada kedua Nyonya nya untuk kembali ke dapur.
" Ay tunggu ".
" Iya Nyonya "Ayu membalikkan tubuhnya dan berdiri ditempatnya.
" Ini ada titipan dari Jason, Walau hanya kerja beberapa hari padanya. namun Jason tidak ingin membuang keringat kamu dengan percuma Ay. kata Jason kamu sangat membutuhkan uang ini. terimalah! ".
Ayu merasakan hawa panas memyerang wajahnya. Entah Nyonya Irena menyadarinya atau tidak, yang jelas Ayu merasa jika wajahnya memarah karena marah dan kecewa dengan apa yang sudah dikatakan Jason.
Tanpa berpikir panjang, Ayu pun lantas menerima amplop yang disodorkan Nyonya Irena padanya.
" Terima kasih banyak Nyonya, Permisi "Ayu berjalan luar dengan langkah kaki yang dibuatnya sangat lebar, karena air matanya sudah tidak ditahannya lagi. sampai Ayu tidak memperhatikan keberadaan sekelilingnya.
Bugh
" Awww "Teriak Lyra yang tertabrak oleh Ayu tapi tidak sampai jatuh karena ada kedua tangan kekar Jason yang menyangganya.
Sedangkan Ayu mendaratkan bokongnya ke lantai dengan dibarengi air matanya yang sudah menetes.
Hanya tatapan yang entah seperti apa yang Jason berikan melihat Ayu terjatuh ke lantai dengan cukup kencang. Sehingga amplop yang berada di tangannya terlepas.
" Jalan itu hati-hati, pakai mata. jangan asal jalan saja biar tidak menabrak apapun yang ada didepanmu. punya mata tapi tidak di pakai".
" Maaf kan Saya Nona "Ucap Ayu masih dalam posisi terjatuh. tidak mungkin Ayu bangun dengan matanya yang sudah basah.
" Sakit sayang!" Ucap Lyra sambil setengah memeluk Jason.
Namun Jason pun diam tidak menanggapinya.
"Dasar pelayan, baru menerima gaji segitu aja sudah senang lupa diri"Tambahny lagi.
Lyra yang merasa kesal pun meledek Ayu karena ia menyakini dua amplop yang sedang dipegangnya merupakan bayaran atas kerjanya di rumah ini. yang sebentar lagi ia pun akan menjadi salah satu Nyonya yang akan sangat di pandang.
" Ayu kenapa? " Tanya Bibi Yuni saat masuk ke ruang keluarga dengan nampan berisi teh hangat untuk Jason dan Lyra.
Jason dan Lyra hanya saling pandang tanpa berniat menjawab atau memberitahu Bibi Yuni.
Bibi Yuni membantu membangunkan Ayu supaya berdiri dan ikut memapahnya sambil pamit pada Jason serta Lyra.
Bibi Yuni membawa Ayu kedalam kamarnya, Ayu sudah tidak bisa menahan rasa sakit hatinya dan derai air matanya.
" Menangislah jika itu membantu mu meringankan rasa yang sedang berada dalam hati mu. tapi setelah itu kamu harus bangkit, banyak orang diluar sana yang jauh lebih menderita dan terluka atau bersedih dari kita. Ingat ada Abah, Umi dan Bibi Yuni yang akan menemani Ayu ".
Ayu benar-benar meluapkan segala kekeslan dan emosinya dengan menangis didepan Bibi Yuni, dan dengan sabar Bibi Yuni menemaninya.
Setengah jam sudah berlalu. Ayu mulai tenang dan sudah tidak menagis lagi.
" Kompres Yu matanya. biar nggak terlalu kelihatan habis menangis".Bibi Yuni membawkan air dingin dan handuk kecil dalam baskom kecil.
Ayu menatap Bibi Yuni sambil tersenyum.
" Terima kasih banyak Bi "Ucap Ayu.
Ayu mulai menempelkan handuk yang sudah dibasahi dengan air dingin pada kedua matanya secara begantian. Setelah sudah tidak terlihat sembab lagi pada matanya, Ayu keluar membawa baskomnya.
" Ay, kita kan sudah gajian, kita jalan yuk cari baju atau tas di pasar malam dekat perumahan sini Ay"Ajak Risa saat melihat Ayu datang ke dapur kotor.
" Ayu tidak bisa Ris, karena uangnya mau Ayu kirim ke kampung buat Abah dan Umi. baju dan tas Ayu masih ada. jadi nggak ganti dulu Ris"Tolak Ayu.
" Ya udah, kalau gitu. tapi kamu mau kan anter aku ke pasarnya Ay? ".
" Iya mau, tapi setelah pekerjaan selesai dulu ya Ris. biar enak kita pergi nya".
" Siap Ay, aku mau lanjut kerja lagi. nanti malam ya jangan lupa anterin aku ".
" Iya Ris ".
Ayu melihat Bibi Yuni sedang berjalan menuju tempat menjemur, Ayu berjalan menghampiri Bibi Yuni kesamping dengan membawakan satu botol minum air putih dingin.
" Sudah kering Bi?, biar Ayu bantu ya ".
" Iya Yu, udh kering. mau sekalian Bibi setrika disini biar nggak bolak balik Yu".
Ayu pun mulai membantu Bibi Yuni.
" Yu, kamu udah nggak kerja sama Tuan Jason lagi?"
Ayu menggeleng sambil mengangkat pakaian majikannyan yang sudah kering dan meletakkannya dikeranjang.
" Berarti hanya sebentar aja?".
Ayu mengangguk pelan dan berdiri didepan Bibi Yuni.
" Tapi Tuan Jason tetap menggaji Ayu Bi. Tapi belum tahu berapa?".
" Syukur kalau di gaji. kalau nggak pun nggak masalah. orang Ayu baru sebentar saja kerjanya."
Ayu memisahkan pakaian atasan dengan bawahannya dulu agar mudah disetrikanya dan Ayu mulai mengerjakannya.
" Hari ini Abah di operasi Bi, tapi Ayu belum tahu kabarnya lagi. Bibi tolong telepon Umi tanya bagaimana operasinya?".
" Operasi? ".
" Iya Ayu lupa kasih tahu Bibi, karena banyak pekerjaan juga kan kita".
Bibi Yuni mengangguk pelan. sambil bertanya uang dari mana? dalam hatinya.
" Uang untuk operasi nya dari mana Yu?"Akhirnya keluar juga pertanyaan itu dari mulut Bibi Yuni.
" Itu Bi, Ayu juga nggak tahu. cuma Umi pernah bilang pihak rumah sakit mau mengoperasi Abah terlebih dahulu. dan untuk biayanya nanti. tapi Ayu nggak tahu lagi kejelasannya bagaimaan Bi?, makanya tolong Bibi telpon Umi tanya sama Umi".
" Iya Yu, kita selesai kan dulu pekerjaan ini. baru kita telepon Umi".
" Iya Bi ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Julio Stevaning
hhhh kenapa kebanyakan orang kaya bersikap seperti itu
2023-02-12
2
andi hastutty
😭😭😭😭liat baca part ayu kasiannya 😭🥺🥺
2023-02-03
1
Rara_Octa
Entahlah Q g tw pola pikirmu itu bagemana Yu,,,jika kamu sdh menolak itu Artiny kamu juga harus sadar konsekuensi atas penolakanmu. meskipun kamu Amat sangat membutuhkan kerjaan ini,,bukankh lebih baik kamu resign az lalu cari kerjaan lain???? msih bnyak Jalan menuju Roma bukan,🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-01-30
1