Teman Tidur Tuan Jason Gilbert
Ayu Puspita, Gadis yang mempunyai paras cantik sejak lahir dengan rambut panjang bergelombang yang berwarna coklat menjadi lulusan terbaik disekolahnya. Dan menjadi primadona baik di Sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggalnya. Akan tetapi sayang karena tidak mempunyai uang yang berlebih untuk dirinya supaya bisa berkuliah guna menunjang kecantikan yang dimilikinya. Pernah Ayu mendaftar dikampus yang diminatinya lewat beasiswa dengan jalur prestasi tapi sayang hanya lima puluh persen saja yang diberikan pihak kampus sehingga Ayu untuk sementara waktu mengubur impiannya untuk bisa duduk dibangku kuliah.
Ayu Puspita terlahir dari keluarga yang sederhana. Karena Ayu bisa menyelesaikan pendidikan SMK-nya. itu pun karena Kedua orang tuanya banting tulang kerja keras untuk Ayu supaya bisa menyelesaikan sekolahnya. karena mereka berharap Ayu bisa memperbaiki kehidupannya kelak dengan bekal kemampuan yang dimilikinya.
Umi Ita sosok Ibu yang sangat baik, ramah, murah hati dan penyayang. begitu juga dengan Abah Dapi, sosok Ayah yang tegas, baik, penuh pengertian dan penuh cinta kasih dan sangat bertanggung jawab.
.
.
.
.
Jason Gilbert, Seorang CEO pada salah satu Perusahaan yang sudah sejak lama didirikan Daddy nya, Leo Gilbert. Pria dewasa dengan sejuta pesona dengan ketampanan yang diatas rata-rata yang dimilikinya, karena memang Jason terlahir dari bibit unggul asal London, Inggris. yang sekarang keluarga Gilbert sudah tinggal di Jakarta, Indonesia.
Jason sudah terbiasa dengan pergaulan bebas yang dilakoninya bersama sang pujaan hati, Lyra Agatha. Model salah satu majalah ternama di Jakarta karena kedudukan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya.
James Gilbert, Kakak dari Jason yang tidak kalah tampan dan rupawan. tapi sayang James sudah memiliki Istri yang sangat dicintainya yaitu Celia Roseline tapi sayang belum ingin memiliki anak dengan alasan tidak ingin merusak bentuk tubuh indahnya yang sudah dijaganya selama delapan tahun. Mereka menempati salah satu Apartemen yang sangat megah yang berada dikawasan pusat kota.
Irena Julinan Gilbert, sosok Ibu yang sangat idealis sejauh ini dalam hal apapun tapi sangat baik jika sudah menyayangi seseorang. Seperti Bibi Yuni yang sudah lama mengabdi kepada keluarganya. dan begitu dekat dengan anggota keluarga yang lain tapi tetap dengan sopan santun yang diterus dijunjung Bibi Yuni. karena bagaimanapun mereka adalah majikan yang sudah menggajinya dan memberikan kenyamaan hidup selama ini.
Leo Gilbert, Seorang yang terlahir dengan sudah sangat kaya ditambah lagi dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya dalam menjalankan dan mengembangkan semua bisnisnya baik yang berada di London Inggris maupun yang berada di Jakarta Indonesia, yang merupakan rumah kedua baginya.Tapi tetap menjadi seorang Ayah yang bertanggung jawab untuk semua anggota keluarganya, cukup fleksibel dalam menanggapi semua permasahan hidupnya.
.
.
.
.
" Ay.... "
" Ayu Puspita... "
Panggil Umi Ita ditelinga Ayu yang belum mau bangun dari tidurnya.
" Iya Umi,Ayu bangun!".Ucap Ayu sambil mengucek salah satu matanya.
" Umi sudah bilang pada Bibi Yuni kalau Ayu mau ketempat kerjanya hari ini. dan Bibi Yuni sudah mengiyakan karena sudah mendapatkan izin dari kedua Bosnya,sementara waktu Ayu tinggal dirumahnya dulu dengan ikut membantu pekerjaan Bibi Yuni disana"Umi Ita membereskan tempat tidur Ayu yang sangat berantakan.
" Rajinlah ikut bekerja membantu Bibi Yuni biar kamu bisa tinggal bersama mereka"Sambung Umi Ita sambil mendorong tubuh Ayu untuk cepat masuk kamar mandi.
Ayu menahan langkah kakinya dan berbalik badan menatap Umi Ita" Memang Ayu jadi menantu mereka Mi, sampai Ayu harus tinggal lama dirumah besar itu " Tanyanya.
" Siapa tau?,kita tidak tau kan apa yang akan terjadi dalam hidup kita dalam hitungan setiap detiknya. siapa tau kamu hari ini menumpang dirumah mereka,dan siapa tau besoknya kamu jadi Nyonya di rumah itu " Jawab Umi Ita santai.
" Umi kebanyakan baca novel tuh jadinya meng-ha-yal"Ayu balik badan lagi berjalan ke kamar mandi dan menutup pintunya.
Umi Ita sudah menyiapkan sarapan untuk mereka di meja makan. Abah Dapi terlihat sedang berbaring diatas kursi karena kondisi kedua kakinya yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjalan atau bergerak dengan leluasa karena penyakit yang dideritanya.
Umi Ita sudah meletakkan piring yang berisi nasi dan sayur saja didepan Abah Dapi. dan membantunya untuk duduk.
" Ayu... "
" Umi dan Abah sudah menunggumu "
Teriak Umi Ita karena Ayu tidak kunjung datang bergabung dengan mereka.
Tak berselang berapa lama Ayu pun sudah berada dimeja makan. dengan membawa tas ransel yang hanya muat untuk membawa beberapa potong pakian saja. Umi Ita menatap intens wajah cantik Ayu yang sudah remaja menuju dewasa dengan senyum tipis dibibirnya.
" Jaga diri baik-baik Ayu, bersikap sopan santun,pandai membawa diri, jaga pergaulan jika sudah mendapatkan pekerjaan disana,Bibi Yuni sekarang jadi orang tuamu disana.jadi menurutlah pada Bibi Yuni"Tutur Umi Ita memberikan nasehatnya.
" Iya Ayu walau Umi dan Abah sangat berat melepasmu untuk merantau. tapi memang kamu harus melewati fase ini, untuk belajar mandiri, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, ya ini lah hidup yang sebenarnya Ayu saat kamu sudah melepas masa putih abu-abumu.tetap semangat ya Ayu "Ucap Abah Dapi memberikan gambaran tentang hidup dan semangat pada Ayu anak semata wayangnya.
" Iya Mi, Bah. akan Ayu ingat apa yang sudah Umi dan Abah katakan sudah sangat sering Ayu dengar ditambah lagi pagi ini pada Ayu dan yang terpenting jangan sampai putus untuk selalu mendoakan Ayu"Balas Ayu sambil menguyah makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya.
" Tanpa Ayu minta pun Umi dan Abah akan selalu senantiasa mendoakan untuk semua kebaikan dan keberhasilan Ayu. Dan ingat baik-baik apa yang sudah Umi dan Abah nasehatkan"Umi Ita menimpalinya.
.
.
.
.
" Jason si manusia purba modern, buanglah kebiasaan jelek mu itu. selalu hanya memakai boxer saja setiap kali keluar dari kamar. pakai lah handuk atau apapun itu untuk menutupinya. lihatlah ada banyak pasang mata di rumah ini yang selalu melihat tubuh sobekmu itu. setiap hari kami selalu enek melihat kelakukan aneh mu itu" Teriak Mommy Irena didepan Jason, sehingga mengundang para pelayan melihat kearah mereka. sambil menikmati pemandangan tubuh Jason yang dihiasi tato pada punggung atas dengan perut yang berkotak-kotak.
" Astaga Mommy kenapa harus berteriak? jadinya kan semua pasang mata itu sekarang menatap tubuh sexy ku Mom. dan perlu Mommy ingat bahwa pendengaran ku masih sangat berfungsi dengan baik. Aku keluar hanya dengan memakai ini karena ada alasannya Mom, Bibi Yuni sampai sekarang belum menyiapkan pakaian ku Mom. jadi aku mau bertanya padanya? dimana sekarang Bibi Yuni nya Mom?"Tanya Jason dengan santai dan sesekali dengan jahilnya menatap kearah pasang mata yang sedang menikmati pandangan gratis yang bisa membuat mereka tambah semangat bekerja di rumah mereka yang sangat besar dan luas ini. dan menjadikan mereka yang ditatapnya dengan tatapan setajam mata elang dengan malu-malu mereka segera mengalihkan pandangannya pada arah lain.
" Ya ampun Jason perkara pakaian saja kamu harus bertanya atau menunggu Bibi Yuni yang menyiapkan?. Jadi jika Bibi Yuni tidak menyiapkan pakaian bisa sampai seharian juga kamu tidak memakai apapun kekantor dan hanya memakai ini saja? begitu maksudmu Jason?" Tanya Mommy Irena masih dengan volume suara yang cukup tinggi dan sudah dibuat pusing tujuh keliling oleh putra keduanya.
"Iya Mom, Sebab hidup ku sudah bergantung pada Bibi Yuni Mom"Jason beralasan.
" Mommy bisa mati berdiri jika terus melihat kelakuan mu itu Jason"Tutur Mommy Irena sambil memijat pelan kepalanya yang sekarang memang sudah terasa pusing. dan meninggalkannya.
Tanpa Mommy Irena tau Jason ikut mengekorinya sampai keruang makan.
" Selamat pagi Daddy sayang "Sapa Jason dengan santainya sambil berdiri disamping Daddy Leo.
" Astagfirullah Tuan Jason, Bibi Yuni lupa menyiapkan pakaian untuk Tuan Jason pergi kekantor. maafkan Bibi Yuni Tuan selain karena faktor umur, hari ini Bibi Yuni sangat sibuk di dapur"Ucap Bibi Yuni yang melihat anak Tuannya hanya memakai penutup burung perkututnya. Merasa tidak enak hati sudah menjadikan anak majikannya menjadi tontonan seisi rumah.
Daddy Leo hanya tersenyum tipis melihat Istrinya Irena memijat-mijat kepalanya.
" Cepat Bibi Yuni siapkan pakaian untuk manusia purba modern yang satu ini. bawa dia pergi dari hadapan saya, rasanya sudah mau pecah kepala saya"
" Dah Mommy sayang " Jason mengecup pipi Mommy Irena.
" Baik Nyonya, Tuan, Bibi tinggal dulu. permisi"Pamit Bibi Yuni pada kedua majikannya. dan dia berjalan dibelakang Jason dengan menundukkan kepalanya.
Setelah berada didalam kamar, Bibi Yuni langsung mengambil kemeja, dasi dan celana panjang bahan untuk Jason pakai kekantor. dengan cepat Jason memakai semua yang sudah disiapkan Bibi Yuni kemudian dia menyisir rambut tebalnya yang berwarana coklat.
" Terima kasih Bibi Yuni I Love You"Ucap Jason sambil mereka berjalan keluar dari kamar dan menuju ke meja makan.
" Bagaimana Mommy apa kepala Mommy masih mau pecah setelah melihat penampilan aku kali ini"Tanya Jason yang sedang memamerkan tubuh kekar dan atletisnya yang sudah dibalut kemaja dan celana panjang serta dasi dengan warna yang senada menjadikan Jason jauh terlihat lebih tampan, gagah dan berkharisma.
Mommy Irena menunjukkan senyum lebarnya dan mengangkat ibu jari tangannya.
" Good sayang "Puji Mommy Irena.
Setelah selesai dengan sarapannya, Jason berpamitan pada Mommy Irena dan Daddy Leo. karena ada meeting pagi dikantor sambil membawa tas kerjanya.
" Mommy sayang berangkat ya " Jason mengecup kedua pipi Mommy irena.
" Daddy , Jason duluan " Jason menepuk pundak Daddy Leo dengan pelan karena Daddy Leo sedang memasukkan buah pada mulutnya.
Mommy Irena dan Daddy Leo menatap kearah Jason. " Iya Jason hati-hati " Ucap keduanya bersamaan.
Jason meninggalkan mereka dan langsung menuju mobil yang sudah disiapkan oleh supirnya Pak Anton.
" Pak Anton sudah siap semuanya, kita jalan sekarang "Sapa Jason dengan ramah.
" Iya Tuan J semuanya sudah siap"Balas Pak Anton sambil membuka pintu mobil bagian belakang dan mempersilahkan Tuannya untuk masuk. lalu Pak Anton menutup pintunya lagi. kemudkan Pak Anton yang sudah duduk dikursi kemudi menyalakan mesin dan mulai melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi atas permintaan Tuannya, Jason.
" Anakmu Dad kelakuannya, aku selalu dibuat pusing karena tingkahnya yang aneh, konyol dan sangat menyebalkan "Oceh Mommy Irena pada Daddy Leo yang hanya mengangguk pelan.
" Anak Mommy juga "Balas Daddy Leo.
" Anak kita berdua Dad, kita buat adonannya kan bagi tugas.sampai tubuh aku sakit semua setelah mengolah adonannya."Balas Mommy Irena begitu sewot tapi sangat lucu terdengar ditelinga Daddy Leo sehingga dia tertawa terbahak.
.
.
.
.
Jason yang sudah berada didalam ruangan kerjanya,duduk angkuh dalam kursi kebesarannya meminta pada Asisten pribadinya untuk mejemput pujaan hatinya yang baru selesai melakukan pemotretan untuk majalah perusahaannya.
" Tinggalkan pekerjaan kau dulu. sekarang jemput Lyra, dia sudah selesai dengan pemotretannya."
" Baik Tuan."Tidak ingin membuat Tuannya marah Agas sang Asisten pribadi pun langsung meninggalkan kantor demi menjemput model karbitan seperti Lyra.
" Cih kalau bukan karena Tuan Leo tidak sudi aku bekerja pada Tuan Jason yang suka seenaknya saja seperti ini."Gerutu Agas sambil memukul-mukul pelan stirnya.
Tidak berselang lama mobil yang Agas kendarai sudah sampai di Lokasi pemotretan Lyra. dengan cepat Agas mencari keberadaan Lyra.
" Permisi Nona Lyra, Tuan Jason sudah menunggu anda di kantornya. dan saya diminta untuk segara menjemput anda Nona."Tutur Agas dengan sopan.
Lyra melirik kearah Agas. Memperhatikannya dari atas sampai bawah." Lumayan juga ".
" Baiklah, kau bawakan barang-barangku yang baru saja digunakan. hari ini Asistenku tidak masuk jadi kau yang gantikan. karena Asisten Jason Asistenku juga begitu juga sebaliknya"Lyra menunjuk pada ketiga koper yang sudah siap untuk digeretnya. dan berjalan kearah mobil yang sudah sangat dikenalnya siapa lagi kalau bukan mobil pacarnya Jason.
" Akh kan pasti sangat menyebalkan"Terdengar Agas menggerutu Lagi tapi sayang berani ia lakukan dalam hati saja karena ia masih ingin bekerja.
.
.
.
.
" Sayang " Panggil Lyra dengan manja dan langsung mengalungkan kedua tangannya dileher Jason, yang sedang berdiri membelakangi meja kerjanya.
Cup
Lyra mendaratkan bibir merahnya pada bibir Jason dengan sekilas sebagai ciuman selamat sadang.
" Kenapa bukan kamu yang menjemputku, biar sekalian kita makan siang sayang?"Tanya Lyra dengan mengelus tengkuk Jason dan menekankan tubuhnya pada bagian sensitif yang sudah menonjol.
" Agas jangan ada yang masuk keruanganku!"Perintah Jason dengan tegas pada Agas dari balik pintu ruangan kerjanya. sambil menarik Lyra. Jason tidak ingin membuang waktu langsung menggendong tubuh Lyra membawanya masuk kedalam ruangan pribadinya yang sudah dilengkapi dengan semua fasilitasnya. karena masih ada waktu dua puluh menit lagi akan memulai meetingnya yang sempat diundurnya demi bertemu sang pujaan hati.
Dengan gerakan cepat Jason membuka semua pakaian yang menempel pada tubuh Sexy Lyra dan menjadikannya seperti bayi yang baru lahir. Pun tangan Lyra bekerja sama untuk segera membuka celana kerja yang dipakai Jason dengan cukup mudah. karena seorang pemian seperti Lyra tidak mungkin tidak menemukan celah untuk membukanya dengan cepat dan tepat serta tanpa melukai penghuninya.
Bibir Jason sudah mencumbu bagian sensitif tubuh Lyra demi mempersingkat waktu kerjanya.
" Eughh " Lyra melenguh merasakan gelombang kenikmatan akan segera menghantam tubuh mulusnya.
Nafas yang begitu memburu terdengar dari Lyra seakan meminta pada Jason untuk dengan cepat merangkak diatas Lyra dan segera meloloskan senjatanya.
" Akh "
Kini mereka bergerak seirama dengan tempo yang diberikan Jason pada tubuh Lyra.permaianan keduanya sangat mendominasi sehingga hanya membutuhkan waktu lima menit saja Jason sudah mengeluarkan larvanya diatas perut Lyra.
Kepuasan dan kenikmatan terlihat dari gurat wajah keduanya. Cinta bercampur dengan nafsu yang sangat mendominasi.
Jason langsung mesuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diri dari sisa percintaannya bersama Lyra.
" Tunggulah aku sampai selesai meeting nanti aku akan mengantarmu pulang"Pinta Jason dengan me lu mat bibir Lyra dan meninggalkannya didalam kamar dalam keadaan polos.
.
.
.
.
Ayu sudah berada didalam bis yang akan membawanya ke Jakarta dengan berbekal alamat yang sudah dituliskannya dalam selembar kertas.
Sepanjang perjalanan Ayu menyemangati dirinya untuk menjadi orang sukses, berhasil dan kaya raya untuk dirinya dan kedua orang tuanya. karena Ayu ingin mengobati kedua kaki Abahnya dan membantu perekonomian keluarga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Jesi Jasinah
lanjut
2023-04-22
0
bunga
suka
2023-04-07
0
Tyaz Wahyu
bab 1 aja sdh hooooooot kyk air panas mendidih jd penisirin deh bab selanjutnya apakah lbh hooot dr bab satukah , aaah mana g da pasangannya lg jd galau deh , masak nghalu mulu 🤣
2023-03-30
1