" Ay " Sapa Jason dengan nada lembut menyapa pendengaran Ayu.
Ayu pun menoleh melihat kesamping dimana Jason berdiri tegak menjulang dari dirinya yang sedang duduk. sambil tersenyum manis.
" Sudah lama Ay menungguku disini? ".
Ayu pun menggeleng menatap kearah Jason.
" Kenapa Ay? kamu sariawan ya. itu kekurangan vitamin C Ay ".
Ayu mengangguk paham tapi sayang vitamin C yang dimaksud Jason sangat berbeda dengan apa yang ada dipikiran Ayu.
" Vitamin Cium Ay "
Ayu pun langsung menggeleng menutup mulut dengan kedua tangannya.
" Ini untuk mu Ay "Jason menyerahkan paper bag nya.
" Apa ini Tuan? "Tanya Ayu sambil menerimannya.
" Bisa kita pindah duduk nya Ay, mungkin kita pindah ke taman Ay, masih diarea sini Ay"Ajak Jason menarik tangan Ayu supaya berjalan disampingnya.
Mereka pun sudah berada ditaman rumah sakit yang cukup asri dan adem karena banyak dikelilingi beberapa pohon tinggi. dan Jason pun memilih tempat duduk disamping pohon yang cukup rindang.
" Tuan belum jawab pertanyaan saya, ini apa?".
" Bukalah Ay "
" Tapi apa ini Tuan ?"
" Sini kita buka bersama ya "
Jason mengeluarkan isi paper bag nya dan terlihatlah kotak ponsel yang sangat canggih di masa sekarang ini.
" Ponsel " Gumam Ayu lirih menatap wajah Jason yang semakin terlihat tampan karena terpaan sinar matahari pagi yang mampu menggetarkan hatinya saat ini.
" Ini untuk memudahkan kita berkomukasi Ay.jangan menolaknya. ini sudah ada nomornya juga. kamu hanya tinggal menggunakanya saja. disini sudah ada nomor ku Ay, coba ya aku telpon ".
Drrt
Drrt
" Ayunya Jason Gilbert "Gumam Ayu sambil menatap layar ponsel yang menyala karena adanya panggillan masuk.
Jason hanya tersenyum menatap Ayu dan mengulurkan tangannya menyentuh wajah Ayu.Mengusap lembut permukaan kulit wajah Ayu yang sangat halus. Ayu memejamkan matanya,menikmati sentuhan yang dilakukan Jason pada wajahnya.
" Nanti malam aku akan membawamu kembali ke Jakarta, kamu tetap bekerja padaku. biar kamu selalu berada dekatku".
Deg
Seketika Ayu membuka kedua matanya dengan sempurna setelah mendengar apa yang diucapkan Jason padanya. Ciuman tadi malam tidak ada artinya bagi Jason, hanya Ayu saja yang meraskan terbang melayang namun pagi ini Ayu sudah menapaki bumi lagi. bangun dari mimpi indah yang kini sungguh disesalinya. tapi itu sudah terjadi dalam hidupnya.
" Apa yang aku punya sampai berani berpikir jika Tuan Jason akan menyukaiku"Gumam Ayu dalam hati sambil menatap kedua mata Jason dengan intesn.
" Aku akan tetap menjadi pelayan di rumahnya, bukan ratu dalam hati dan hidupnya. ingat itu Ayu. Tuan Jason memang baik padamu dan keluarga karena Tuan Jason memang orang baik. jangan berpikir yang aneh-aneh"Pinta Ayu mengingatkan dirinya sendiri.
" Ternyata aku salah paham akan kebaikkannya"Gumamnya lagi dalam hati.
" Kenapa bengong?"
" Akh tidak Tuan, saya hanya berpikir bagaimana jika saya tidak menerima ponsel ini?"
" Aku akan marah, karena aku ingin selalu bisa berkomunikasi dengan mu dalam banyak hal. kalau nanti kamu bingung memberi alasan pada orang tuamu atau yang lainnya, bilang saja itu fasilitas yang kuberikan untuk mempermudah pekerjaanmu. bagaimana?"
" Baiklah saya akan menerimanya, karena pasti Tuan Jason akan terus memaksa".
" Apa benar nanti malam kita akan kembali ke Jakarta?.Abah saya bagaimana?"Tanya Ayu yang memang masih sangat mengkhawatirkan keadaan Abahnya.
" Aku sudah meminta salah satu teman ku yang bekerja disini untuk terus memantau keadaan Abah dan Umi. dan kamu bisa memastikan sendiri Ay nanti aku kirimkan nomor orang yang akan membantu Abah dan Umi "Ucap Jason.
Karena Jason memang sudah mengatur semuanya sedemikian rupa dengan begitu sempurnanya melalaui Pak Anton, supir sekaligus orang kepercayaan keluarga Gilbert.
" Iya nanti akan saya tanyakan pada Abah dan Umi. kalau mereka mengizinkan saya akan ikut dengan Tuan, begitu juga sebaliknya Tuan ".
Ayu sungguh merasa bahagia dan sakit secara bersamaan terhadap Jason. Ayu pun akan membatasi dirinya lagi seperti semula, daripada merasakan lebih sakit lagi.
" Saya akan melihat keadaan Abah, jadi saya permisi Tuan".
Jason menautkan kedua alisnya merasa heran melihat perubahan sikap Ayu padanya secepat itu.
Ayu pun pergi dari hadapan Jason dengan kedua sudut matanya yang sudah berair. Akhirnya air mata itu datang juga menyentuh hatinya paling dalam.
Setelah Ayu berada didalam ruangan, Ayu melihat ada beberapa Dokter yang sedang melihat luka-luka dikedua kaki Abahnya.
Tak berselang lama para Dokter tersebut pergi meninggalkan Abah yang masih duduk diatas brankar.
" Ayu " Panggil Umi yang melihat Ayu sudah berada didepan pintu.
" Umi, Abah tadi kenapa banyak Dokter kesini? para Dokter itu kenapa melihat luka dikaki Abah?"Tanya Ayu ingin tahu kenapa?.
" Iya Yu kata Dokter, kalau Abah memungkinkan akan dioperasi secepatnya. kalau nggak nunggu tubuh Abahnya siap".
" Uang dari mana Umi, kenapa Abah tiba-tiba saja mau dioperasi?"
" Katanya yang penting Abah sembuh dulu Yu, nanti bisa dibicarakan kalau operasi Abah sudah berhasil ".
" Aneh "Ucap Ayu duduk bergabung dengan Abah dan Umi nya.
Abah merebahkan kembali tubuhnya diatas brankar.
" Ayu nanti malam berangkat aja dengan Tuan Jason. Abah sudah merasa baikkan sekarang. Ayu baik-baik saja disana bersama Bibi Yuni ".
" Iya Ayu, tidak apa-apa. berangkat saja bersama Tuan Jason dan Pak Anton. nanti bilang sama Bibi Yuni terima kasih, uangnya sudah Abah terima".
" Umi dan Abah benar tidak apa-apa jika Aku tinggal?"Ayu menatap Abah dan Uminya bergantian.
" Iya Abah dan Umi tidak apa-apa ".
" Ya sudah, jika Umi dan Abah boleh Ayu tinggal.nanti malam aku balik Jakarta lagi ya ".
Abah dan Umi hanya mengangguk mengiyakan secara bersamaan.
Ayu menghabiskan waktunya bersama Abah dan Umi sebelum Ayu balik lagi ke Jakarta. Ayu menyuapi Umi dan Abahnya bergantian, bercerita tentang pekerjaannya disana, teman kerja yang seperti saudara serta fasilitas yang ada di rumah majikannya.
Ayu senang dan bahagia bisa membuat Abah dan Uminya tertawa. tanpa terasa waktu kebersamaan mereka sudah harus sampai disini.
" Ayu biarsiaplah, sudah kering baju yang tadi Umi jemur. jadi Ayu bisa pakai lagi bajunya".
" Iya Mi, aku siap-siap dulu ".
Ayu masuk kekamar mandi pasien membersihkan tubuhnya. Ayu menatap dirinya dalam pantulan cermin.
" Oh hati berdamailah, lupakan apa yang sudah terjadi disini. aku tidak ingin membawa perasaan itu kemana pun. tetap tinggallah disini. dan aku akan berusaha untuk menata hatiku lagi"Gumamnya pada diri sendiri.
" Semangat bekerja untuk Abah dan Umi serta demi bisa melanjutkan pendidikan ku lagi"Gumamnya lagi.
Setelah selesai Ayu keluar dari kamar mandi, dan sudah mendapati Jason dan Pak Anton bersama Abah serta Uminya.
Pandangan keduanya saling beradu tapi dengan cepat Ayu memutusnya. menatap pada Abah dan Uminya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Elvi Nopricha
thor jgn di buat murahan lh ayu nya mentang gdis kampung ,,punya harga diri dkit lh lagian dia juga tau agama
2023-02-16
3
Elfin Carolina Arikalang
semoga Jason dpat mengenal siapa lyra sebenarnya
2023-02-12
1
Anita Kumala Sari
ay... ayang... 🤭
2023-02-12
0