Drrtt
Drrtt
" Lyra "Guman Jason melihat layar ponselnya.
" Iya Sayang "Jawab Jason setelah mengangkat telpon dari Lyra.
" Kamu tidak mampir sayang? padahal aku sudah menyiakan makanan kesukaanmu dan aku sudah sudah melakukan perawatan seharian ini hanya untukmu sayang. tahu nya kamu tidak kesini".
Jason membuka pintu kamarnya dan mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur sambil melepaskan jas dan dasinya.
" Iya Sayang, hari ini aku ke kantor Daddy ada pekerjaan yang harus aku selesaikan disana. jadi tidak sempat mampir ke Apartemenmu".
" Tidak bisakah kamu datang kesini walau hanya sebentar saja. kita habiskan makanannya dan aku sungguh sangat merindukanmu sayang, please?!".
Jason menggaruk alisnya, sebenarnya ada yang ingin dilakukannya. tapi tidak ingin mengecewakan Lyra yang sudah susah payah menyiapkan semua untuk dirinya.
" Sayang... sayang... "Panggil Lyra dari sebrang telpon.
" Iya Sayang, Gimana,?"Tanya Jason karena sedang fokus pikirannya dengan hal lain.
" Iya please kamu datang kesini ya, habiskan waktu kita walau setengah jam juga tidak masalah sayang, yang penting kamu melepaskan rinduku padamu sayang "Lyra masih saja meminta Jason untuk datang ke Apartemennya,untuk apa lagi kalau bukan untuk menyalurkan hasrtanya.
" Baiklah aku akan kesana tapi hanya sebentar, karena masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan malam ini".
" Baiklah tidak masalah sayang, aku menunggumu".
Kemudian Jason menutup sambungan telponnya setelah Lyra menyelesaikan ucapannya.
Hufh
Jason merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. matanya menatap langit-langit kamarnya. Entahlah pikiraannya menerawang jauh pada Ayu yang hanya pekerja di rumahnya. tapi kenapa Jason merasa peduli sekali dengan kehidupan gadis itu.
" Ayu " Gumamnya lirih.
Lantas Jason pun bangkit dari tempat tidurnya. masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya. setelah berganti dengan pakaian santainya, Jason kembali ke bawah ingin menemui Bibi Yuni.
Tok
Jason mengetuk pintu kamar Bibi Yuni karena tidak melihat Bibi yuni diarae rumah manapun.
" Bibi Yuni "
Panggil Jason sambil mengetuk pintu kamarnya lagi.
" Iya Tuan "Sahut Bibi Yuni dari dalam.
Cklek
Terlihat pintu kamar terbuka, tanpa ditanya dan minta Tuannya Bibi Yuni langsung memberikan selemabar kertas bertuliskan alamat rumah sakit dan alamat rumah Ayu.
" Ayu tidak memiliki nomer ponsel Bi?"Tanya Jason setelah melihat tidak ada nomer ponsel Ayu yang tercantum disana.
" Nomor orang tuanya Tuan, karena Ayu belum memiliki ponsel"Jawab Bibi Yuni.
" Baiklah tidak masalah, sekalian tolong tulis nomor ponsel Bibi Yuni dan orang tua Ayu".
" Baik Tuan "
Bibi Yuni pun menuliskan nomor ponselnya dan Abah Dapi pada kertas yang sama.
" Terima kasih banyak Bi "
" Iya Tuan Jason sama-sama "
" Oia Aku tidak jadi makan malam di rumah karena teman ku sudah menunggu ditempat lain. jadi kalian saja yang makan Bi"Jason pun meninggalkan Bibi Yuni tanpa menunggu jawaban Bibi Yuni.
Jason pun meminta pada Pak Anton untuk mengantarkannya ke Apartemen Lyra. karena ada yang ingin dikerjakannya bersama Pak Anton.
.
.
.
.
Mobil yang dikendarai Pak Anton sudah berada parkir di basement Apartemen Lyra.
" Pak tolong cek perjalanan yang kita tempuh berapa lama ke alamat ini. Aku tidak akan lama, Pak Anton bisa menunggu saya di Lobby Apartemen sambil minum kopi Pak "Jason memberikan uang tiga lembar pecahan seratua ribu rupiah dan satu lembar kertas yang berisikan dua alamat.
" Iya Tuan, terima kasih banyak "Pak Anton Menerim uang dan kertas tersebut. dan mereka masuk menaiki liift yang sama. tapi turun di tempat berbeda.
Ting
Lift berhenti dilantai unit Apartemen Lyra. kemudian Jason pun sudah berdiri didepan pintu dan menekan tombol angka untuk membukanya.
Jason pun berhasil masuk ke dalam Apartemennya.
Cup
Lyra langsung mendaratkan kecupan singkat dibibir Jason ketika melihat Jason sudah berada didalam Apartemennya.
" Sayang " Panggil Lyra manja.
Karena tidak punya banyak waktu, Jason pun membawa Lyra kedalam kamar untuk mengeksekusinya karena memang Lyra yang memintanya yang hanya berpakaianan menggunakan lingerie yang menjadi kesukaannya.
Dan benar saja kurang dari tiga puluh menit. Jason sudah rapi kembali dengan pakaiannya. Jason meninggalkan Lyra dalam keadaan polos.
" Aku harus pergi sayang "
Lyra hanya mengangguk sambil bangkit dari tempat tidur dan memeluk tubuh kekar Jason yang beberapa saat memberinya kenikmatan.
Tanpa menunggu lagi Jason keluar dari Apartemen Lyra dan menaiki lift untuk membawanya turun ke Lobby.
" Tuan Jason "Panggil Pak Anton melihat langsung kedatangan Jason yang baru keluar dari lift.
" Bagaimana Pak, berapa lama?" Tanya Jason langsung duduk di hadapan Pak Anton.
" Ke alamat Rumah Sakit kita hanya butuh waktu kurang dari lima jam sedangkan ke alamat rumah tidak juah berbeda kurang dari lima jam. tapi jika dari rumah sakit ke rumah ini hanya kurang dari satu jam "Jawab Pak Anton detail.
Jason melihat jarum jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.
" Ok kita langsung berangkat ke alamat rumah sakitnya dulu aja Pak Anton ".
Jason untuk pertama kalinya mempedulikan orang yang bekerja pada keluarganya sampai turun tangan sendiri. dan entah apa yang mendorongnya untuk melakukan ini, apa karena kemanusiaan semata atau ada yang lainnya?.
" Iya Tuan Jason siap ".
Jason dan Pak Anton keluar dari Lobby dan menuju basement dimana mobilnya terparkir.Kemudian Pak Anton melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi atas permintaan Tuannya namun penuh kehati-hatian.
" Kalau Tuan Jason mau istrirahat, silahkan Tuan. nanti saya bangun kan kalau sudah sampai tempat tujuan".
" Akh tidak Pak Anton "Jawab Jason melihat kaca spion tengah menatap Pak Anton.
Bagaiman bisa istirahat sebelum berangkat sudah di full charge oleh Lyra sedangkan dalam perjalanannya akan menemui Ayu yang sudah menjadi bagian candu untuk pikirannya.
.
.
.
.
Garut.
Pak Anton sudah berhenti si sebuah kios penjual buah 24 jam. Pak Anton membeli beraneka ragam buah dalam bentuk parcel atas permintaan Tuannya.
" Berapa Bang?" Tanya Pak Anton untuk ketiga parcel buahnya.
" Rp. 500.000,00 Pak " Jawab Abang penjual buah
Pak Anton pun membayarnya dengan uang pecahan seratus ribu sebanyak enam lembar. dan memang sengaja dilebihkannya karena Tuan Jason yang menyuruhnya.
Jarum jam sudah menunjukkan waktu pukul 01.05,Jason dan Pak Anton sudah berada didepan rumah sakit. kemudian Pak Anton yang menemui perawat yang sedang berjaga dengan membawa tiga pascel sekaligus yang dibungkus lagi menggunakan plastik besar. menunjukkan kertas dimana ada nama ruangan dan nomor serta kelasnya.
Tidak berselang lama Jason dan Pak Anton sudah berdiri tepat didepan pintu ruangan Melati No. 503. Pak Anton membuka pintu dan masuk, melihat ada emapat tirai, mau tidak mau Pak Anton harus membuka setiap tirainya.
" Seperti ikutan super deal saja, kalau benar menebak tidak dapat malu malah beruntung sekali tebak langsung benar. kalau salah menebak malu iya zhonk juga iya "Gumam Pak Anton dalam hati.
Pak Anton mulai memberanikan diri demi Tuannya yang sedang menunggunya diluar. Ia membuka sedikit tirai pertama sebelah kanan, bukan. karena seorang ibu lansia yang sedang tertidur. tirai kedua masih bukan, karena seorang anak berusia tanggung dengan perban dikepalanya dan terlihat sepasang suami istri sedang menungguinya, Pak Anton memohon maaf karena salah kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Tiwik Firdaus
hampir setiap hari setiap saat berhubungan kok hamil2 untungnya padahal ngak pakai pengaman terus apa ngak takut kena penyakit kelamin apa jansen
2023-05-19
0
mom sya
ternyata Jason suka teh celup
2023-03-20
1
Julio Stevaning
hhhhh bercinta kilat khusus 😅
2023-02-12
0