" Banyak Yu pakaian kotornya? "Tanya Bibi Yuni setelah masuk kekamar Jason.
" Nggak Bi, cuma sedikit "Jawab Ayu memindahkan pakaian kotor kedalam ember yang dibawanya.
" Ayo " Bibi Yuni dan Ayu keluar dari kamar.
Bibi Yuni memasukkan pakaian yang berwarna kedalam mesin cuci. kemudian Ayu mencuci pakaian berwarna putih menggunakan kedua tangannya. karena hanya sedikit, kalau pun banyak pasti Ayu menggunakan mesin cuci.
Satu jam sudah, mereka menyelesaikan jemurannya yang berada tepat disamping dapur kotor.
Mereka duduk lesehan disebelah tiang jemuran dengan sebotol air mineral yang sudah tidak dingin lagi. hanya sekedar mengistirahatkan saja tubuhnya dari pekerjaan yang selalu menguras tenaganya.
" Ayu sudah menyiapkan untuk keperluan melamar kerja?.
Dengah wajah sendunya Ayu menggeleng.
" Ayu kerja apa saja Bi, yang penting dengan cepat uangnya bisa terkumpul. Ayu takutnya kesehatan Abah tidak bisa menunggu lagi ".
" Sabar ya Yu, pasti ada hikmahnya dibalik setiap kesusahan yang datang. anggap saja ini sebagai batu loncatan Ayu untuk bisa mewujudkan semua impian Ayu. Kerja apapun yang penting halal Yu tidak merugikan orang lain dan diri sendiri "
Ayu hanya mengangguk sambil menghapus air mata dari kedua sudut matanya.
" Yu, sebanarnya Bibi hari ini mau meminjam uang pada Nyonya Irena. tapi sayang Nyonya nya keburu ke luar negri.
" Untuk bantu Abah?, Bibi pinjem uangnya"Tanya Ayu.
" Tapi kenapa banyak Bi? Maaf Ayu sebenarnya dengar waktu Bibi Yuni ngobrol sama Bi Sinta".
Bibi Yuni menarik nafas dalam sebelum ia menjawab pertanyaan Ayu.
" Bibi ingin, Abah di operasi saja dari sekarang kedua kakinya. supaya tidak menimbulkan bau dan menghindari kebusukan Yu. makanya kalau ada uangnya. kita menghindari kaki Abah jangan sampai diamputasi Yu, sebelum terjadi yang lebih parah lagi "Jawab Bibi Yuni jujur menjelaskan.
" Bibi hanya punya simpanan setengahnya saja Yu.sekarang paling kita bisa menabung dulu sampai uangnya terkumpul. semoga saja kakinya Abah tidak ada yang luka lagi. jika sampai ada yang luka lagi mau tidak mau uang itu harus segera terkumpul tidak bisa kita menunggu gajian kita lagi"Bibi Yuni menambahkan.
" Iya Bi, semoga saja bisa bersabar menunggu uangnya terkumpul. Terima kasih banyak Bi, sudah sangat peduli pada kesehatan Abah dan pada kami semua "Ucap Ayu tulus sampai berkaca-kaca.
" Iya Yu sama-sama, Abah dan kalian keluarga terdekat Bibi. Ya pasti Bibi sangat pe..."Ucapan Bibi Yuni terhenti begitu saja saat mendengar suara Risa yang memanggilnya.
" Bibi Yuni..."
" Ay ..."
" Sudah selesai belum menjemurnya?
" Iya Ris " Ayu menjawab panggilan Risa sambil berjalan kearah Risa.
" Tuan Jason meminta kamu untuk meyiapkan makanan segera. karena Tuan Jason membawa kedua sahabatnya kesini. mereka sudah menunggu di ruang makan" Ucap Risa memberitahukan.
" Iya Ris, Terima kasih. Ayo Yu kita siapkan ".
" Memangnya sekarang jam berapa?"Tanya Ayu pada Risa.
" Tuh, jam 12.55 " Jawab Risa menunjuk jam yang berada di atas kulkas.
" Oh " Balas Ayu ber oh ria saja.
Mereka bertiga masuk kedapur. Ayu langsung mengambil piring, sendok, garpu serta mangkuk dan diletakkan diatas nampan. Sementara Bibi Yuni menghangatkan makanan yang sudah dibuatnya dari tadi. setelah hangat semuanya Bibi Yuni mengajak Ayu dan Risa untuk membawanya ke ruang makan.
" Ayo Ris, tolong Bibi! bawa ya makanannya. karena Ayu sudah membawa nampan"
" Iya Bibi Yuni siap "
Mereka memasuki ruang makan dimana ketiganya sudah duduk manis dengan sambil tersenyum melihat kedatangan Bibi Yuni yang berjalan paling depan disusul Risa tepat dibelakang Bibi Yuni dan terakhir Ayu yang membawa nampan.
" Selamat siang Tuan Jason, Tuan Erwin, Tuan Steve "Sapa Bibi Yuni ramah karena memang Bibi Yuni sering melihat mereka datang ke rumah ini dan sudah hafal dengan nama mereka begitu juga sebaliknya.
" Selamat siang juga Bibi Yuni "Balas ketiganya ramah juga.
Sedangkan Risa dan Ayu hanya menunduk karena merasa tidak lagi perlu menyapanya setelah tadi Bibi Yuni sudah menyapanya terlebih dahulu.
" Woow " Ucap Steve dan Erwin bersamaan sambil menatap kearah Ayu dan terus saja memandanginya dari atas sampai bawah tanpa membuat risih Ayu karena pria dewasa yang sudah sangat berpengelaman tau celahnya untuk memangsa buruannya.
Bibi Yuni dengan cepat menyajikan makanan di atas meja makan dengan dibantu dengan Ayu dan Risa.
" Sudah siap Tuan, silahkan dimakan. nanti kalau ada yang dibutuhkan lagi panggil saja kami Tuan"Ucap Bibi Yuni sambil undur diri dari ketiganya diikuti dengan Ayu dan Risa dari belakang.
" Ayu ... " Panggil Jason sambil menatapnya.
Bukan hanya saja Ayu yang menghentikan langkahnya tapi Bibi Yuni dan Risa juga. karena mereka ingin tau apa lagi yang dibutuhkan Tuannya.
" Em Bi, aku minta Ayu untuk menuangkan minum pada gelas kami. dan satu lagi tolong buat kan satu gelas jus naga dan dua gelas jus mangga serta beberapa cemilan ya lalu diletakkan saja dimeja ruang keluarga. karena setelah makan kita akan berkumpul disana".
" Bibi Yuni dan yang satunya lagi istirahat saja"Lanjut Jason lagi.
" Risa Tuan " Akhirnya Risa buka suara karena merasa kesal, ia yang sudah lama bekerja di rumah ini tapi Tuannya tidak mengetahui namanya. sedangkan pada Ayu, langsung hapal dan menyebut namanya.
Jason hanya bersikap biasa saja menanggapi perkenalan Risa didepan mereka. karena bagi Jason yang menarik perhatiannya layak untuk diperhatikan, ya seperti Ayu yang sudah memenuhi fantasi liarnya dua hari ini.
" Baik Tuan kami permisi " Bibi Yuni menarik tangan Risa untuk meninggalkan ruang makan.
Ayu langsung mengambil teko dan menuangkan air putih pada gelas ketiganya. tanpa melihat sedikit pun wajah tampan mereka dan tanpa bersuara.
Tatapan ketiganya tidak lepas dari melihat setiap gerak gerik Ayu dihadapan mereka tanpa berbicara apapun seolah mereka tidak ingin melewatkan setiap momennya.
Pun Ayu langsung membuat dan menyiapkan apa saja yang diminta Tuannya. hanya butuh waktu dua puluh menit saja untuk Ayu dapat menyelesaikannya. kemudian Ayu melewati mereka karena akan meletakkan makanan dan minumannya dimeja ruang keluarga
" Sudah selesai Tuan semuanya "Lapor Ayu pada Jason sambil berdiri dihadapan ketiganya.
Mereka tidak ada yang menyahut satu pun karena mereka sedang lahap menyantap makanannya sembari terus menatap Ayu, seperti Ayu makanan yang bisa dilahapnya juga.
Karena tidak jawaban dari Tuannya. Ayu pun dengan berani meninggalkan ruang makan. karena tidak ada yang dikerjakannya lagi disana.
" Pantas saja otak kau langsung mesum, melihat yang sudah dengan packeging sangat komplit tambah orisinil pula. Siapa yang bisa menolak pesonanya?"Ucap Steve mulai buka suara setelah Ayu menghilang dari pandangannya.
" Iya Lyra lewat Jas "Ucap Erwin menimpali.
" Tidak dipoles saja udah kelihatan cantiknya, apalagi sudah dipoles, beeuhh yang ada Kau tidak bisa berkedip melihatnya"Goda Steve sambil melemparkan senyumnya pada Jason.
" Baru percaya kan kalian tentang Ayu yang aku ceritakan dengan yang kalian lihat aslinya ".Ucap Jason dengan bangganya.
" Iya kau memang benar Jas, kita mengakui itu"Ucap Steve menatap ke arah Erwin dengan senyum tipis dibibirnya.
Setelah sampai di dapur kotor, terlihat Bibi Yuni dan Bi Sinta sedang melipat pakaian yang sudah kering.
" Sudah kering semuanya Bi? "Tanya Ayu pada keduanya. sambil Ayu pun melihat kearah samping. ternyata pakaiannya sudah tidak ada.
" Ayu cari ini? "Tanya Bibi Yuni menunjuk kearah pakaian Ayu yang sudah rapi dilipatnya.
" Terima kasih Bibi, jadi merepotkan ".
" Tidak Yu, sekalian punya Bibi juga dan Bi Sinta karena sudah kering".
" Sebagian kering Ay, yang punya Tuan Jason masih ada yang lembab paling setengah jam lagi kering Ay " Jawab Bi Sinta.
" Iya Bi, nanti biar Ayu yang kerjakan".
Ayu duduk ikut bergabung dengan kedua Bibinya sambil menunggu Tuannya selesai makan. biar bisa langsung dibereskan dan dibersihkan ruang makannya dan juga menunggu pakaian Tuannya yang sebentar lagi kering juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments
Julio Stevaning
ada visual nya gak thor
2023-02-12
1
andi hastutty
astaga 😀😀😀
2023-02-03
0
Realme Baru
kenapa dapur nya selalu di sebut dapur kotor si thor
2023-02-01
1