"Baiklah mungkin ada yang ditanyakan?".
.
.
.
Seorang mahasiswi yang tadi bermain hp angkat tangan, dia menatap Lauren.
"Lo masuk kesini pakai apaan?Gak mungkin banget seorang kampungan kayak lo bisa masuk ke univ ini ditambah ini kelas elit."ucapnya meremehkan.
Dosen yang mendengar terkejut ia hendak menegur namun keduluan Lauren.
"Beasiswa, aku menggunakan prestasi bukan menyogok Dekan."ucap Lauren wajahnya menjadi datar, mendengar ucapan berani Lauren Mahasiswi tadi marah.
BRAK..
Dia mengebrak meja sangking marahnya, ia berdiri dan melangkah ke arah Lauren.
Lauren diam ditempat dia menatap mahasiswi tadi, tanpa seorang tahu tangan kiri Lauren terkepal dibelakang.
Tiba tiba jantung Lauren berdetak cepat, sesuatu bergemuruh dengan panas rasanya ingin meledak. Suatu perasaan yang membuatnya muak, dan merasa ingin marah.
PLAK....
Tamparan di dapat Lauren di pipi kanannya, Dosen yang tadi dia mendekati keduanya.
"Cukup, Karina kembali lah ke tempat mu. Dan Lauren duduklah dibelakang Jevian. Jevian angkat tangan!"Dosen melerai keduanya.
Jevian angkat tangan, Mahasiswa yang duduk di pojok yang sempat dilirik Lauren tadi.
Lauren mendekati tempat duduknya, ia duduk dan mata pelajaran di mulai.
Jevian Stanford dan Karina Brown, kebetulan sekali yah.... Batin Lauren, dia menatap ke arah Dosen menerangkan dengan senyuman tipis sangat tipis hingga tak terlihat.
.
.
.
Jam istirahat.
Kring...
Bell berbunyi menandakan waktunya istirahat, Dosen keluar. Semua mahasiswa siswi keluar pergi ketempat favorit masing masing, Lauren membereskan barang barangnya ia hendak kedepan menunggu Giselle.
Namun ia malah di hadang Karina.
"Maksud lo apa tadi hah!"Karina masih tidak terima karena ucapan Lauren, Lauren hanya diam saja.
"LAUREN YOK KANTIN." Tepat sekali yah, Giselle datang. Giselle melihat Karina menghadang Lauren, ia sedikit menebak apa yang terjadi.
Tanpa basa basi Giselle menarik Lauren pergi ke kantin, ia yakin Lauren malas mengurus orang yang seperti Karina.
.
Perjalanan ke Kantin.
"Lo apain dia ren, sampe marah ke lo?"tanya Giselle penasaran, Lauren tersenyum dan sedikit membuang nafas.
"Tadi perkenalan dia tanya, gimana bisa gw masuk ke kampus ini apalagi kelas elit. Terus gw jawab pake beasiswa bukan nyogok Dekan."ucap Lauren, pecah tawa Giselle dia bahkan menepuk pundak Lauren cukup keras.
"Tahu dari mana lo kalau si karina itu nyogok Dekan." Bagian akhir Giselle lirih, Lauren mengeluarkan sebuah alat menyimpan file.
"Lo lupa gw siapa dan tujuan gw pindah kesini?" ucap Lauren mengeluarkan senyuman miringnya, Giselle terkekeh dia mengangguk paham.
"Jadi dimulai babe?"tanya Giselle merangkul sahabatnya, Lauren mengangguk dan menyimpan alatnya.
Keduanya saling tos dan terkekeh bersama.
.
.
Sampai kantin.
"Jadi lo mau pesen apa?" tanya Giselle, Lauren berfikir lalu...
"Mie ayam es jeruk."ucap Lauren.
"Ok tunggu bentar." Giselle pergi ke untuk memesan dan Lauren membaca buku.
Beberapa menit kemudian.
"Nih Ren pesenanlo." Giselle kembali membawa nampan berisi es teh satu, es jeruk satu, dan 2 mangkok mie ayam.
Giselle memberikan pesanan Lauren, dan setelah itu mereka makan bersama dengan tenang.
"Ren..."Panggil Giselle,
"Hm.."
"Gw heran banget, kenapa pas banget lo bisa sekelas ama Karina. Ditambah lagi lo juga tahu Karina nyogok Dekan.." ucap Giselle menatap Lauren, Lauren berhenti sejenak lalu menatap sahabatnya.
Dia tersenyum manis,
"Masalah nyogok Dosen lo dah gw beri tahu, tapi kalau pas gak sengaja gw sekelas ama Karina. Itu kebetulan, gw pikir bakal masuk ke kelas MBA-2." jelas Lauren lalu lanjut makan.
Giselle mengangguk paham, dia makan dengan riang sebentar lagi ada hal hal baru yang akan mengejutkan di Universitas ini.
...Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Mulyati Wahyuni
penisirin
2023-08-20
0