Hari ini Salsa masuk sekolah seperti biasanya, dia menikmati hari-hari nya bersama teman-teman baru. Dia sangat senang berteman dengan Tiara, Veny dan juga Tiara karena mereka sangat menyenangkan. Terkadang juga Refan ikut bergabung bersama mereka dan tentu saja Refan berharap bisa dekat dengan Salsa.
"Kalian ada yang mau pergi ke perpustakan ngga?" tanya Salsa saat jam istirahat sudah tiba.
"Kamu mau ngapai kesana?" Veny balik bertanya kepada Salsa.
"Ya mau pinjam buku untuk pelajaran ekonomi nanti, ada yang mau ikut ngga?" Tanya lagi pada mereka berempat.
"Ngga ah, aku mau kekantin saja. Kamu rajin banget Salsa, lebih baik makan aja yuk" ajak Sintia tapi Salsa menolak.
"Ngga Sin aku bawah bekal dari rumah, kalian pergi saja. Aku pergi dulu" Salsa meninggalkan mereka.
Salsa pergi keperpustakan, sebenarnya dia ingin menenagkan diri dan tidur disana. Seperti itu Salsa jika dia sangat bosan dan banyak masalah, dia akan mencari tempat untuk menengkan dirinya.
"Ini dia tempat yang nyaman dan tidak berisik" Salsa duduk dibangku perpusatakaan paling belakang dan disana penjaga perpus tidak akan bisa melihatnya.
Salsa duduk sambil meletakan kepalanya diatas meja dan memajamkan matanya, kehidupan ini cukup melelahkan baginya.
"Kenapa akhir-akhir ini Papa sering pergi keluar kota dan Mama juga tidak ikut?"ucap Salsa pelan dan bertanya-tanya.
Salsa benar-benar tertidur dan tidak lama setelah itu datang lah seorang laki-laki, dia mendekat kearah Salsa dan duduk didepanya.
"Hey ngapai kamu tidur disini, perpustakaan tempat membaca bukan untuk tiduran" katanya sambil menggerbak meja agar Salsa bangun.
Salsa yang terkejut pun langsung bangun dan melihat kearah laki-laki itu, sesaat Salsa terdiam dan tidak bisa berbicara. Dia sangat mengagumi laki-laki yang ada didepanya ini.
"Wah kamu lagi, kayaknya kamu memang suka cari masalah ya" kesal laki-laki itu melihat kearah Salsa.
"Kenapa Kakak jadi marah, memangnya kakak siapa?" tanyanya merasa agak kesal tapi kesalnya hilang saat wajah tampanya menghipnotis Salsa.
"Emm..maaf kak aku tadi terlalu mengantuk saat membaca buku jadi ketiduran, kalau begitu permisi kakak" jawab Salsa gugup saat menyadari siapa yang ada didepan nya.
Saat Salsa ingin pergi dari sana tapi laki-laki itu menahanya, dia berkata kalau Salsa tidak sopan.
"Tunggu kamu tidak sopan sekali, sudah kemarin tidak datang saya suruh menghadap ke ruang Osis" ucap nya kesal pada Salsa.
"Sekali lagi saya minta maaf kak" jawab Salsa menundukan kepalanya lalu pergi meninggalkan meja tersebut.
Laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya saat Salsa pergi meninggalkanya, sebagai ketua OSIS dia harus bersikap tegas dengan murid yang tidak menaati peraturan.
***
Sedangkan Salsa langsung kembali kekelas, sebentar lagi pelajaran selanjutnya juga akan dimulai. Salsa duduk dimejanya dan saat dia duduk ada minuman dan sebuah roti, ada kertas yang tertulis jangan lupa makan siang ya.
"Siapa yang ngasih roti ini, tapi kebetulan aku juga lapar. Nggak mungkin diracunikan?" tanyanya sendiri lalu mengambil roti tersebut dan memakanya.
Dari kejauhan seorang laki-laki tersenyum senang karena Salsa memakan roti pemberianya, dia memperhatikan Salsa dari tadi tapi Salsa sama sekali tidak menyadarinya.
"Woy enak banget makan roti sendirian disini, gimana udah dapat bukunya?" tanya Tiara dan duduk disamping Salsa, begitu juga dengan Veny dan Sintia.
"Iya diajak makan tadi nggak mau, ini mala makan roti disini" sambung Veny.
"Ini bekal kamu Sa?" tanya Sintia yang ikut makan roti nya.
"Aku juga nggak tau siapa yang ngasih Sin, kebetulan bekal aku ketinggalan di mobil tadi. Aku kira kalian yang ngasih karena mikirin sahabat kalian ini yang belum makan siang ini" jawab Salsa sambil tersenyum.
"Bukan kami kok, kami baru balik dari kantin. Jangan bilang kamu punya pengagum rahasia ya?" tanya Sintia.
"Udah lah kebanyakan ngayal kamu Sin, udah ketemu bukunya belum? Tiara bertanya lagi.
"Nggak ketemu, malas banget nyarinya. Tadi aku ketiduran diperpustakaan" Salsa sangat santai.
"Tu kan apa aku bilang, nggak usah sok rajin. Nanti kita pinjam punya Refan aja" Ide Tiara.
Karena mereka tau Refan anaknya rajin dan pintar, mereka juga heran kenapa dia masuk kelas ini. Seharunya kan masuk kelas ungggulan, kalau disini orangnya yang malas-malasan dan ogah belajar.
"Ide yang bagus, aku setuju" jawab Salsa sambil mengacungkan jempolnya.
"Kalian harus tau, pulang sekolah nanti akan diadakan pembukan Eskul disekolah. Kalian mau masuk Eskul apa?" tanya Veny kepada mereka.
"Kamu tau dari mana Ven, belum ada pengumuman apa pun tu?" tanya Salsa memastikan.
"Aku tau dari Kak Aldo" jawab Veny sambil tersenyum malu.
"Nah ini ni contoh anak yang lagi kasmaran" tunjuk Tiara pada Veny yang masih tersenyum.
"Udah jadian ya sama Kak Aldo? Jangan bilang kamu mau ikut Eskul OSIS sama kayak Kak Aldo juga?" tanya Salsa yang bertubi-tubi pada Veny.
"Nayanya satu-satu dong, aku bingung mau jawab yang mana" jawabnya sambil tertawa.
"Tinggal jawab apa susahnya" ucap Tiara ketus dan memang dia tidak suka orang yang basa basi.
"Emang siapa yang jadian?" tanya Sintia, terkadang dia tidak nyambung dengan percakapan yang mereka bahas seperti sekarang ini.
"Kamu sama Bobon noh yang jadian" kesal Salsa menunjuk pada Bobon, salah satu anak kelas mereka.
"Kenapa jadi Bobon, perasaan kalian nggak ngomongin Bobon dari tadi" ucapnya polos membuat semuanya harus ekstra sabar.
"Jelasin Ven, emosi gue lama-lama ngomong sama Sintia. Nggak ngyambung banget" sambung Salsa yang kesal.
"Hahaha sabar aja Sa, memang kadang otaknya suka geser makanya ngga berfungsi dengan baik" jawab Veny sambil tertawa kecil.
"Udah lah bahas ini nggak penting banget, sekarang kalian mau masuk Eskul apa?" tanya Tiara sangat serius.
"Yang jelas aku mau masuk Eskul Osis" jawab Veny cepat karena mau dekat dengan gebetannya Kak Aldo.
"Aku juga kayaknya masuk Eskul Osis juga sama kayak Veny" sambung Salsa.
Tentu saja dia juga ingin dekat dengan Kakak ketua Osis yang super ganteng banget, dia juga nggak perlu kasih alasan pada mereka dan bilang saja mau ikut Veny.
"Kenapa kamu jadi ikut-ikutan Veny sih Sa, masuk Eskul Pramuka aja yuk" ajak Tiara pada Salsa.
"Aku ikut kamu Ra, aku mau ikut Eskul Pramuka" jawab Sintia dengan semangat.
"Iya Sin tentu aja loh harus ikut gue, jangan ikut-ikutan mereka berdua. Ayo lah Sa pramuka aja ya" bujuk Tiara lagi.
"Nggak Ra aku nggak suka jelajah alam, kamu aja deh sama Sintia" tolak Salsa karena dari dulu dia memang tidak menyukai sesuatu yang berbau penjelajahan dan alam bebas.
"Yah udah deh kalau gitu, aku ngga akan maksa lagi" jawab Tiara pasrah karena Salsa tidak mau.
Percakapan mereka berakhir karena Ibu Desi sudah masuk ke kelas untuk memulai pelajaran, mereka semua sudah kembali duduk ditempat bangku masing-masing.
"Halo selamat siang anak-anak, semuanya harap duduk ditempatnya masing-masing karena pelajaran sebentar lagi akan Ibu mulai" ucapnya saat memasuki kelas dan duduk dikursinya.
"Selamat siang juga Bu" jawab semunya setelah duduk ditempat mereka.
"Apa buku yang ibu suruh cari kemarin sudah ada?" tanya nya.
"Sebagian sudah ada, tapi ada juga yang belum dapat Bu" jawab Bobon cepat karena dia adalah ketua kelas mereka.
"Baiklah karena masih ada yang belum punya buku jadi yang belum punya harap bergabung dengan teman yang sudah punya ya, karena Ibu akan memberikan tugas yang soalnya ada dibuku" jelas Bu Desi kepada mereka.
"Baik Bu" jawab mereka bersamaan.
Setelah itu mereka melanjutkan pelajaran sampai selesai, karena tidak mempunyai buku Salsa dan Tiara akhirnya bergabung bersama dengan Refan. Ada untung nya juga Refan jadi teman mereka, selain pintar dia juga bisa diandalkan.
.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sya Masya
Semangat Thor❤
2022-12-16
0