Hari ini semua murid akan memulai pembelajaran di kelas dan kelas mereka juga sudah di bagi oleh Kakak OSIS kemarin. Salsa masuk kelas IPS 3 sesuai dengan kemampuanya dan dia juga tidak terlalu menginginkan untuk masuk kelas IPA. Berbeda dengan Papa nya yang kecewa karena Salsa selalu saja membuatnya marah, saat orang berlombah-lombah menjadi yang terbaik dia mala memilih menjadi orang biasa.
Salsa berjalan mengelilingi gedung sekolah untuk mencari kelas nya, setelah beberapa menit kemudian dia menemukan kelas nya. Dengan santai dia masuk kedalam kelas, dia melihat sekeliling nya.
"Nah ini dia kelasnya, semangat Salsa! kamu pasti bisa menjalani hidup yang penuh cobaan ini" ucap Salsa sebelum masuk kedalam kelas.
Ternyata sudah banyak murid yang sudah masuk ke dalam kelas, Salsa mencari bangku kosong. Tapi seseorang mengajaknya untuk jadi teman sebangku dan Salsa pun mau, kelihatanya dia juga baik.
"Hey kamu mau cari bangku kosong ya? Duduk di sini saja kebetulan aku sendirian" ajak gadis cantik itu pada Salsa yang mau berjalan kebelakang.
"Iya aku sedang cari bangku kosong, apa benar aku boleh duduk sini?" tanya Salsa lagi untuk memastikan dan gadis itu menganggukan kepalanya.
Salsa duduk dan meletakan tasnya diatas meja dan mengajak gadis tersebut berkenalan, tidak hanya itu dia juga mempunyai teman baru yang duduk dibelakang bangku mereka.
"Perkenalkan nama aku Salsabella Lorenza, kamu bisa panggil aku Salsa" ucap Salsa memperkenalkan dirinya dan menjabat tangan gadis itu.
"Tiara Agnesia, panggil saja Tiara dan kenalin dibelakang ini juga teman aku namanya Sintia dan Veny " jawab Tiara sambil membalas uluran tangan Salsa lalu memperkenalkan kedua teman nya.
"Sintia Utami, panggil saja Sintia" ucapnya lalu berjabat tangan dengan Salsa dan Salsa pun membalasnya sambil tersenyum.
"Veny Sabrina, panggil saja Veny" sambung Veny setelah Salsa berkenalan dengan Sintia.
"Senang berkenalan dengan kalian" Salsa sangat senang dan terus tersenyum kepada mereka.
"Senang juga berkenal dengan kamu Salsa, semoga kita bisa jadi teman yang akrab ya" sambung Sintia sambil tersenyum ramah.
"Tentu saja Sintia, sepertinya kalian juga akan jadi teman yang menyenangkan. Oh iya apa kalian sudah lama berteman atau baru ketemu pas Ospek kemarin?" tanya Salsa penasaran.
"Kami teman dari sekolah menengah pertama, kebetulan juga kami dapat kelas yang sama" jawab Veny menjelaskan jika mareka sudah lama berteman.
"Wah sangat beruntung sekali, aku malahan tidak punya teman karena teman akrab ku tidak sekolah disini" jawab Salsa.
"Tidak apa-apa kami akan menjadi taman kamu mulai sekarang" sambung Tiara dan mengelus pundak Salsa.
Tidak lama kemudian masuk lah sesorang yang Salsa kenal dan menyapanya, siapa lagi kalau bukan Refanza yang sangat akrab denganya selama Ospek kemarin.
"Hay Salsa, kamu kelas ini juga?" sapa Refan sambil melambaikan tanganya dan berjalan kearah meja Salsa.
"Hay juga Fan, kamu kelas ini juga sangat kebetulan sekali Ya. Oh iya mana sepupu kamu yang cerewet itu?" Salsa bertanya kepada Refan.
"Lisa masuk kelas IPA, dia ngga satu kelas dengan ku" jawabnya sambil tersenyum.
"Bagus lah kalu dia ngga masuk kelas ini" ucap Salsa pelan tapi masih bisa didengar oleh mereka semua.
"Sana cari tempat duduk dibelakang, bentar lagi udah mau masuk jam pelajaran pertama" sambung Salsa dan Refan menganggukan kepalanya.
Benar saja setelah itu guru wanita yang masih mudah masuk kedalam kelas mereka, dia memperkenalkan diri sebagai wali kelas mereka dan mengajar mata pelajaran Ekonomi.
"Selamat pagi semuanya, mohon untuk duduk dikursi masing-masing" ucapnya saat memasuki kelas.
"Selamat pagi juga Bu" jawab semuanya.
Semuanya pun duduk ditempat masing-masing dan diam karena gurunya sudah masuk kedalam kelas, setelah itu Bu guru memperkenalkan diri nya.
"Perkenalkan nama saya Ibu Desi Widianti, Panggil saja Ibu Desi. Saya yang akan menjadi wali kelas kalian selama kelas 10 ini, saya juga akan mengajar mata pelajaran Ekonomi" ucapnya pada mereka semua.
"Salam kenal Bu Desi" jawab mereka semua.
"Baiklah karena saya sudah memperkenalkan diri, jadi giliran kalian untuk memperkenalkan diri. Berdiri satu-satu, mulai dari yang paling ujung sana" tunjuk Bu desi pada Tiara.
Tiara pun memperkenalkan dirinya setelah itu dilanjutkan dengan Salsa dan sampai semunya selesai.
Hari ini baru perkenalkan saja dan membentuk struktur kelas mereka, Salsa menikmati harinya. Ternyata tidak seburuk yang dia pikirkan tentang sekolah, kemarin ada rasa takut dihatinya karena dia sama sekali tidak mempunyai teman.
.
.
Siang harinya sudah menunjukan jam pulang sekolah, Salsa langsung pulang kerumah karena sudah di jemput oleh Mang Darto. Padahal tadi rombongan Tiara mengajak Salsa untuk makan siang dulu di kafe langganan mereka, Salsa takut Papanya marah jika dia pulang telat dan tidak menurut.
"Beneran kamu mau langsung pulang Sa?" tanya Tiara saat mereka berjalan menuju parkiran sekolah.
"Iya maaf ya ngga bisa ikut kalian, aku sudah dijemput. Lain kali aku janji akan ikut kalian nongkrong, aku duluan ya" Salsa berpamitan kepada mereka semua dan berjalan menuju mobil dan Mang Darto sudah menunggu disana.
Akhirnya Tiara dan teman-temanya juga pergi, sepertinya mereka cuma membawa satu mobil saja.
"Maaf nunggu lama ya Mang?" tanya Amira yang melihat Mang Darto duduk dibawah pohon dekat dengan mobil mereka.
"Tidak juga Non, ayo pulang. Tuan dan Nyonya sudah menunggu dirumah" jawab Mang Darto, Salsa cukup terkejut karena tidak biasanya Mama dan Papanya sudah pulang bekerja sekarang.
"Tumben sekali Mang, apa mereka tidak bekerja?" tanya Salsa sambil memasuki mobil dan Mang Darto menunggu Salsa masuk untuk menutup pintu mobilnya.
"Saya juga kurang tau Non" jawab Mang Darto lagi dan Salsa hanya menganggukan kepalanya.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai dirumah, Salsa terburu-buru masuk kedalam rumah. Dia melihat Papa dan Mamanya sedang duduk diruang santai dan ada sebuah koper besar disana.
"Salsa pulang....!" ucap Salsa sambil menghampiri kedua orang tuanya.
"Kamu sudah pulang sayang" jawab Mama sambil melihat kearah Salsa yang berlari mendekat.
"Iya Ma, ini koper siapa?" tanya Salsa sambil menujuk koper itu.
"Itu koper Papa, Papa mau dinas keluar kota selama satu minggu. Kamu jangan nakal disini, nurut apa kata Mama" sambung Papa dan memberikan nasehat kepada Salsa.
"Kenapa lama sekali, tapi jangan lupa Papa harus bawah oleh-oleh jika pulang nanti" jawab Salsa sambil duduk diantara keduanya.
"Tentu saja Papa akan bawakan oleh-oleh yang banyak, tapi kamu harus rajin belajar dan jangan sekali-kali bolos sekolah. Papa punya banyak mata-mata" tegas Papa pada Salsa.
"Sudah lah Mas jangan menekan Salsa seperti itu, sebaiknya kamu pergi sekarang bukanya jadwal pesawatnya sebantar lagi" ucap Mama.
"Iya Papa pamit dulu, jaga Mama baik-baik. Kalau ada apa-apa telpon Papa nanti" jawab Papa lalu berdiri dan mengambil kopernya.
Salsa dan Mamanya mengantar Papa sampai kedepan rumah, mereka melihat Papa pergi diantar oleh Mang Darto.
"Daaaa..Papa hati-hati ya!" ucap Salsa melambaikan tanganya dan Papanya pun membalasnya.
"Sudah Papa nya tidak kelihatan lagi, ayo kita masuk kedalam sayang" Mama mengajak Salsa untuk masuk kedalam rumah.
"Iya Ma, apa Mama juga sudah pulang bekerja hari ini. Kenapa cepat sekali?" tanya Salsa.
"Iya Mama pulang sebentar sayang, bentar lagi Mama mau balik kekantor. Masih banyak laporan yang belum Mama kerjakan, sana ganti baju. Mama temani kamu makan siang" jawab Mama dan Salsa yang mendengar hal itu langsung sedih karena dia sudah berencana untuk mengajak Mamanya pergi jalan-jalan sore ini.
"Kenapa Mama ngga izin dulu hari ini, Salsa mau ngajak Mama jalan-jalan sore nanti" sambung Salsa merasa tidak terima.
"Tidak bisa sayang, tadi saja Mama sudah izin waktu makan siang. Sekarang cepat ganti bajunya, Mama tunggu dimeja makan ya" suruh Mama sambil mencium kepala Salsa.
Dengan terpaksa Salsa menuruti Mamanya, setelah berganti pakaian nya dengan pakainya santai. Salsa bergabung bersama Mamanya untuk makan siang bersama, bisa dihitung mereka bisa makan siang besama berapa kali karena Mama nya sibuk bekerja.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Harniah Harny
aku hadir di karya author, semangat terus...
2022-11-10
0