Setelah sadar dari pingsan nya Salsa langsung diantar pulang ke rumah oleh penjaga sekolah, saat sampai dirumah sama seperti biasanya kedua orang tuanya belum pulang bekerja. Hanya ada Mbok Jum dan Mang Darto, Salsa yang baru pulang memang masih lesu dan terlihat lemas.
Mbok Jum yang melihat Salsa sudah pulang pun langsung menghampirinya dan dia terlihat sangat khawatir dengan anak majikanya itu.
"Non kok sudah pulang? bukanya ini belum waktunya pulang sekolah" Mbok Jum menghampiri Salsa yang berada di depan pintu rumah.
"Begini Bu tadi Salsa pingsan di sekolah, saya penjaga sekolah yang ditugaskan kepala sekolah untuk mengantar Salsa pulang" kata seorang laki-laki yang belum terlalu tua dan dia berada disamping Salsa.
"Iya terima kasih banyak ya Pak, maaf sekali sudah merepotkan Bapak" jawab Mbok Jum sambil menundukan kepalanya.
"Tidak apa-apa Bu, kalau begitu saya pamit dulu. Selamat istirahat Salsa" ucapnya sambil berpamitan.
"Terima kasih banyak Pak Joko" sambung Salsa dan Pak Joko hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Setelah Pak Joko pergi Salsa dibawah masuk kedalam rumah oleh Mbok Jum dan disuruh istirahat kekamarnya. Dia membantu Salsa berjalan sampai ke kamar nya, Salsa bersyukur masih ada Mbok Jum di rumahnya karena baginya Mbok Jum adalah ibu kedua.
"Sebaiknya Non istirahat, Apa perlu saya telpon dr.Marisa Non?" tanya Mbok Jum setelah Salsa berbaring di tempat tidur.
"Tidak usah Mbok tadi aku sudah diberi obat di Uks, aku mau istrirahat saja" jawab Salsa yang sudah berbaring di tempat tidur.
"Kenapa Non bisa pingsan tadi?" tanya Mbok Jum lembut agar Salsa bercerita apa yang terjadi pada nya tadi.
"Salsa datang terlambat tadi Mbok, jadi Salsa dapat hukuman lari di lapangan. Mungkin karena kelelahan Salsa jadi pingsan" jawab Salsa menjelaskan tentang kejadian tadi.
"Ya sudah kalau begitu Non istirahat saja. Mbok akan menemani Non disini" ucapnya sambil mengelus kepala Salsa.
"Terima kasih Mbok, tapi sebaiknya Mbok pergi. Nanti pekerjaan Mbok ngga selesai, apa lagi jika Mama sudah pulang dia akan marah" jawab Salsa karena dia takut Mbok Jum di marahi oleh Mama.
"Benar juga Mbok belum mencuci pakaian Non, kalau begitu Mbok pergi dulu. Panggil saja jika Non butuh sesuatu" ucapnya pada Salsa dan Salsa pun hanya menganggukan kepalanya.
Mbok Jum pun pergi dari kamar Salsa, setelah itu Salsa memejamkan matanya dan tidak lama kemudian dia tertidur.
.
.
Sore harinya Mama dan Papa sudah pulang bekerja, Mama menayakan keberadaan Salsa. Mbok Jum langsung menceritakan kejadian di sekolah tadi, Mama yang mendengarkan cerita Mbok Jum pun langsung menuju kamar Salsa dan di ikuti oleh Papa.
Tok...tok....tok (bunyi ketukan pintu).
"Sayang kamu sudah bangun? buka pintunya" ucap Mama dari balik pintu sambil menggedor pintu tapi tidak ada jawaban.
"Coba di buka saja, siapa tau tidak dikunci" sambung Papa dan Mama pun membuka pintunya.
Mereka melihat Salsa masih tertidur dan saat Mama mendekat Salsa membuka matanya, dia melihat kedua orang tuanya sedang mentapnya.
Salsa paling takut dengan Papa nya karena pasti dia akan marah, Salsa selalu disalahkan dalam setiap masalah yang terjadi. Berbeda sekali dengan pendapat orang lain jika anak tunggal adalah anak yang paling beruntung karena selalu di sayang, Salsa sama sekali tidak merasakan itu.
"Kenapa kamu bisa pingsan?" tanya Papa menatap wajah Salsa.
"Salsa tadi di berikan hukuman lari lapangan karena telat datang ke sekolah Pa!" jawab Salsa sambil menundukan kepalanya.
"Terus?" tanya Papa mentap tajam pada Salsa, sedangkan Mama sudah duduk di samping Salsa sambil memegang tanganya.
"Karena nggak kuat jadi adi Salsa pingsan dan tadi saat pergi ke sekolah Salsa sudah menyuruh Mang Darto ngebut kok, tapi masih tetap terlambat" jawab Salsa agar Papa nya tidak marah.
"Hanya alasan kamu saja!! Bilang saja kamu malas sekolah kan?" tanya Papa yang mulai emosi.
"Harusnya kamu itu rajin dan tidak malas, jangan bilang kamu main game sampai larut malam lagi?" tanya nya sambil berteriak, bahkan tubuh Salsa bergetar karena takut.
"Sudah lah Pa! Salsa lagi sakit kenapa Papa terus membentak nya" Mama kesal karena Papa sama sekali tidak memikirkan keadaan anaknya.
"Semua ini karena kamu yang selalu saja memanjakan Salsa, lihat dia sudah jadi pembangkang" Papa menujuk kearah Salsa.
"Bikin malu saja!!" sambung Papa dan Salsa sudah mulai mengeteskan air matanya.
"Coba kamu sesekali bikin orang tua kamu bangga, lihat anak teman Papa di kantor. Putranya sangat pintar dan selalu juara kesal, putrinya juga juara umum tiap semester" Salsa hanya diam.
"Jangan bandingkan aku dengan mereka karena kami tidak sama" jawab Salsa berani menatap Papa nya.
"Sayang !!" tegur Mama nya karena dia tau Papa akan semakin marah nanti.
Tidak ada yang menyayanginya, Papa selalu saja membuat Salsa semakin terpuruk. Terkadang Salsa sangat tertekan dengan semua peraturan yang harus dia patuhi karena Papa selalu saja mengatur nya, kadang dia juga bingung kenapa harus terlahir dari orang tua seperti meraka.
"Dasar pembangkang!!" Papa berjalan kearah meja belajar dan menghempaskan komputer Salsa.
"Brakk..." Komputer itu jatuh di lantai hingga pecah.
"Kenapa Papa melemparnya?" teriak Salsa tidak terima.
"Agar kamu tau apa kesalahan kamu, jika besok-besok kamu masih melakukanya. Tunggu saja Papa akan memberikan hukuman pada kamu!!" ucap nya pada Salsa, lalu dia pergi dari sana.
"Jangan di masukan kedalam hati perkataan Papa tadi, kamu tau sendiri Papa sering bergitu sayang" Mama menghapus air matanya.
"Besok Mama belikan komputer baru, sekarang bangun dan ganti baju kamu" Mama mengelus kepala Salsa" ucap Mama sambil mengelus kepala Salsa.
"Iya terima kasih Ma" jawab Salsa sambil memeluk Mama dan tentu saja Mama membalas pelukanya.
Setelah itu Salsa pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, lalu beganti pakaian santai dan tidak lupa dia memasukan buku serta peralatan sekolah yang akan dia bawah besok.
Salsa turun ke bawah menuju ruang makan untuk makan malam bersama, tapi semuanya tidak ada hanya makanan di atas meja yang tertutup tudung saji. Dia bingung kemana orang tuanya dan akhirnya Mbok Jum datang dan memberitahu kemana Mama dan Papanya.
"Non sudah bangun? ayo makan malam dulu Non" ucap Mbok Jum menyuruh Salsa untuk makan dan Salsa pun duduk sendirian dimeja makan.
"Kemana Mama dan Papa Mbok?" tanya Salsa bingung.
"Tuan dan Nyonya pergi ke acara temanya Non, apa mereka tidak memberitahu Non tadi?" Mbok balik bertanya kepada Salsa.
"Tidak Mbok...mungkin mereka lupa, apa Mbok sudah makan malam?" ucap Salsa sambil mengambil piring nasi nya.
"Belum Non, Non makan duluan saja. Nanti saya akan makan di belakang" jawab Mbok Jum tidak enak.
"Ayo kita makan malam bersama Mbok sekalian ajak Mang Darto jika ada, jika tidak aku akan marah pada Mbok" ucap Salsa dengan nada marah.
"Mang Darto lagi nggak ada Non, dia mengantar Tuan dan Nyonya. Tidak apa-apa Non makan duluan, saya takut Nyonya marah Non" jawab Mbok Jum.
"Tidak apa santai saja, ayo duduk Mbok. Kalau Mbok nggak mau, aku juga nggak mau makan" Salsa cemberut dan akhrinya Mbok Jum pun mau, lalu dia duduk disamping Salsa.
"Emm..baiklah Non, sebenarnya saya tidak enak karena Non Salsa sangat baik" jawab Mbok Jum jujur.
Mereka pun akhirnya makan bersama dan Mbok Jum mengambilkan lauk untuk Salsa, dia tau jika Salsa sangat pemilih kalau makan.
"Non mau pakai lauk apa?" tanya Mbok karena Salsa tidak terlalu menyukai sayuran.
"Aku mau Ayam goreng saja" jawabnya.
"Sayurnya Non biar sehat, tambah dengan rendang ayam dikit pasti enak banget loh" tawar Mbok Jum agar Salsa mau makan sayuran.
"Baiklah, tapi dikit saja" jawabnya.
Mbok Jum pun langsung mengambilkanya.
"Mbok tau terkadang aku malas makan, Mama dan Papa sangat sibuk dengan dunia nya masing-masing. Aku sangat iri dengan teman-taman ku yang jalan-jalan di akhir pekan berasama keluarganya" Cerita Salsa kepada Mbok, sudah sekian kalianya Salsa bercerita seperti ini kepada Mbok Jum.
"Non sabar saja, mungkin jika mereka libur kalian bisa jalan-jalan. Tuan dan Nyonya kerja kan untuk Non juga, apa Non mau jalan-jalan sama Mbok akhir pekan nanti?" tanya nya.
"Kemana?"
Salsa balik bertanya, sepertinya dia sangat bersemangat.
"Kepasar belanja bulanan, disana banyak orang sama dengan taman bermain kan. Kita juga bisa bekeliling" jawab Mbok Jum.
"Ngga mau Mbok, itu bukan jalan-jalan kalau kepasar. Aku sudah pernah ikut Mbok kemarin, aku ngga mau lagi. Mana jalanya becek ditambah lagi orangnya desak-desakan" Kesal Salsa saat dia mengingat pertama kali kepasar tradisional bersama dengan Mbok Jum.
"Namanya juga pasar Non, kalau Mall ya jalanya bagus dan bersih" jawab Mbok Jum sambil tersenyum.
"Benar juga, oh iya kapan Mbok pulang kampung. Aku suka pergi kekampung Mbok, disana udaranya segar dan pemandanganya sangat bagus" puji Salsa, karena sudah beberapa kali dia ikut pulang kampung bersama dengan Mbok Jum.
Mbok Jum sudah seperti keluarga karena Mbok Jum lah yang menjadi pengasuh Salsa dari bayi, Mbok Jum merantau ke kota setalah suaminya meninggal dunia dan anaknya juga sudah menikah semua.
Dia mencari pekerjaan untuk membantu perekonomian anaknya dan memenuhi kebutuhanya sendiri. Mbok Jum sangat bersyukur dan beruntung memiliki majikan seperti orang tua Salsa sangat baik kepadanya, walaupun mereka kadang suka marah.
"Mungkin masih lama Non, Mbok akan pulang kampung jika lebaran. Kemarin Mbok menelpon Tuti dan ada salam katanya dari Rensi" jawab Mbok Jum dan memberitahu jika ada salam dari keluarganya di kampung.
"Masih lama ya Mbok, Iya salam balik pada Rensi. Aku juga suka bermain denganya dan aku senang dia masih mengingat aku" ucap Salsa pada Mbok Jum.
Rensi adalah cucu Mbok Jum yang seumuran dengan Salsa, mereka berteman dekat saat Salsa ikut pulang kampung dulu.
"Iya Non, ayo di habiskan nasinya. Kenapa Non makanya sangat sedikit berbeda dengan orang desa, kami makanya banyak loh Non karena itu lah badan kami kuat" Jelas Mbok Jum saat melihat Salsa makan sangat sedikit.
"Mereka kan sudah biasa seperti itu Mbok, aku juga mau tapi nggak bisa kalau terlalu kenyang nanti nggak bisa jalan" jawab Salsa sambil tertawa.
Kasihan Non Salsa seperti ini terus, pasti dia sangat kesepian sekali dirumah ini. Mbok Jum berbicara didalam hatinya dan merasa ibah pada Salsa.
Terkadang dia sangat sedih karena Salsa selalu diatur oleh Papanya dan Salsa tidak pernah bebas melakukan apa yang dia mau. Salsa pasti sangat tertekan dan Mbok Jum tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa berdoa agar Salsa mendapatkan kebahagian nantinya.
"Aku sudah selesai makanya Mbok, aku duluan keatas ya" ucap Salsa setelah menyelesaikan makanya.
"Iya Non, cepat istirahat biar besok pagi Mbok bangunin agar tidak terlambat seperti tadi" jawab Mbok Jum dan Salsa hanya menganggukan kepalanya.
Setelah makan malam Salsa langsung pergi ke kamarnya, dia tidak mau main game sampai malam lagi karena tidak mau datang terlambat seperti kemarin. Kejadian kemarin adalah hal memalukan baginya, sudah cukup dia mempermalukan dirinya sendiri.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sya Masya
Seru Thor😃
2022-12-16
1