kringgggg...... Jam 15.00 sore, seperti biasa bersautannya suara sirine pabrik terbesar di desanya bahkan dalam data nasional itu adalah pabrik terbesar ke 3 di asia Yang dimiliki oleh PT.Alasca Company. Syafitri keluar bersamaan dengan ibunya dan ribuan para pekerja lainnya, walaupun ia sudah naik jabatan tiga hari yang lalu menjadi lebih tinggi yaitu menjadi stap pengecekan barang, Berkat Ijazah yang ira rekomendasikan kepada petinggi perusahaan supaya iya dapat mendapatkan gajih yang lebih tinggi.
Ia menatap takjub gedung 5 lantai itu yang sudah menjadi mata pencaharian nya beberapa tahun kebelakang itu. ia menatap nanar dan berkatasiapa?orang yang memiliki perusahaan semegah itu, dan seberapa kayanya dia bisa mempekerjakan ribuan orang dan membantu orang-orangv ang kurang mampu seperti dirinya.
Syafitri teringat ketika dulu ia melamar pekerjaan dengan bermodalkan ijazah SMP, setiap ia melamar ke berbagai perusahaan apapun ia selalu di tolak mentah-mentah karna Ijazah nya itu. adapun yang mau menerima harus memakai pelicin segala. Persetan!!! ia bekerja ingin mendapatkan uang bukan mengeluarkan uang, tetapi berbeda dengan perusahaan PT. Alaska Company tersebut, awalnya ia sudah yakin pasti ditolak akan tetapi perusahaan itu sangat baik dan bijaksana, dapat menerima orang-orang yang belum berpengalaman seperti dirinya dan pastinya banyak orang-orang yang senasib dirinya dapat masuk ke perusahaan tersebut dengan rasa syukur karna susah mendapatkan pekerjaan pada waktu itu.
"Kalau di beri kesempatan di pertemukan dengan pemilik perusahaanya itu aku akan mengucapkan banyak terimaksih karna selama ini engkau tuan yang punya entah siapa lah hehe!!! terimakasih banyak"
Sambil menunduk dan merapatkan kedua tangannya di dada ia memejamkan mata dan mulutnya berkumat-kamit membacakan do'a entah apalah itu??.
di sisilain di lantai paling tinggi perusahaan seorang pria dengan jas hitam nya dan tidak lupa di tangan kirinya menjepit sebatang rokok ke sukaannya, ia menghisap dan menghembuskannya di kaca lantai tersebut sambil melihat keluar Terlihat suasana hiruk-pikuk kepulangan para pegawai nya, Akan tetapi pandangannya tertuju sesosok gadis cantik dan imut yang ia lihat di sebelah utara perusahaanya yang bertepatan dengan gedung tempatnya berdiri. Ia tersenyum geli melihat wajah yang sudah lama ia tidak lihat semenjak lulus dari sekolahnya dulu.
"Tak kusangka engkau selama ini ada disini manis ku.
Setelah mengucapkan doa dengan mulut kumat-kamit yang di mengerti oleh dirinya sendiri sambil tersenyum dan melihat kearah tulisan besar di atas gedung itu, Sayup terdengar memanggil namanya di arah lain nampak sesosok tua renta yang masih berjalan berbarengan dengan lembayung senja yang akan berganti menjadi malam dan matahari akan tenggelam tak lama lagi. senyum lembut terukir di wajah yang sudah tidak muda lagi itu. "Ibu" Syafitri melangkah menghampiri ibunya yang menjemput dirinya untuk pulang, biasanya sang kekasih yang selalu menjemputnya entah kenapa atau ada perlu apa ia tidak menjemput kali ini.
Ia menggandeng lengan ibunya menuju parkiran motor, terlihat sudah ada adik nya yang mengantar ibunya untuk menjemput dirinya.
Syafitri ingin sekali memarahi adiknya itu yang telah membawa ibunya untuk menjemputnya padalahal ia bisa pulang sendiri padahal. seperti halnya adik kaka pasti ada saja yang diributkan ibunya hanya tersenyum melihat kedua putrinya yang sudah dewasa saling beradu mulut menghawatirkan dirinya. sebelum pitri bekerja dinpabrik ini ialah yang bekerja terlebih dahulu sebelum tubuh rentanya itu tidak bisa lagi diajak kompromi dan sudah waktunya di istirahatkan. dan sekarang putrinyalah yang bekerja menggantikannya. Ada perasaan tidak tega dalam lubuk hatinya itu melihat nya tabi bagai mana juga itu keinginan putrinya sendiru yang mewarisi sipat keras kepala ayahnya.
Suara Stater motor yang tidak enak dindengar dan pastinya gagal menghidupkan motor tua peninggalan ayahnya tersebut, Terpaksa harus di selah agar motor itu tetap hidup, terlihat seberkas senyum terukir ketika motor tua tersebur menyala dan siap di naiki oleh safitri dan ibu juga adik nya. sudah bias mereka menaiki motor itu bertiga sejak dulu dan terdengar lah suara mesin motor jadul meninggalkan pekarangan perusahaan yang mualai sepi itu, hanya bersisakan para satpam penjaga gerbang dan beberapa karyawan yang pulang tetapi berbeda arah dengan mereka.
Sunyi sore menjelang malam mulai terasa hawa dingin mulai terasa menembus kulit putih mereka, suara Tinggeret sudah mulai terdengar bersautan menandakan sudah pukul setengah enam sore, suara kenalpot motor tua mereka membelah kesunyian sore itu.
Sayaup-sayup terdengar dari balik pepohonan suara motor yang mencekam membelah keheningan di jalan pedesaan yang mulai sunyi itu.
Terlihat ada 3 buah sepeda motor yang besar yang mengeluarkan suara nyaring itu, Mereka memepet sepeda motor yang di kendarai adiknya Syafitri dan salahsatu menghalang jalan di depan mereka. Apalah daya dengan tiga orang wanita lemah itu mereka menarik paksa Syafitri dengan begitu brutal dan memukul adiknya yang mencoba menghalanginya. Mereka menodongkan senapan Api kearah mereka supaya diam.
Takut, menangis, menjerit, matirasa bercampur pada saat itu di tubuh 3 wanita tak berdaya itu. mereka membekap Syafitri denganga kain yang sudah di beri obat bius dan membawanya meninggalkan ibu dan adiknya yang sudak tidak berdaya akibat pukulan yang mereka berikan kepadanya.
Terlihat sebuah gubuk sawah tua yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya karna sudah mejelang malam, terparkir 3 motor yang membawa Syafitri. dengan kesadaran yang masih gamang antara sadar dan tidak sadar ia melihat seorang pria bertopeng sudah tidak memkai busana dan satu persatu melucuti bajunya.
Melawan, kalau bisa!!, sudah Syafitri lakukan dari tadi Apalah daya dikelilingi pria yang lebih kuat dari nya ia hanya bisa menangis dalam diam dan menahan rasa sakit, di tengah ketidak berdayaan tubuh nya.
mahkota yang ia pertahankan, yang akan diberikan kepada suaminya kelak. sekarang, Sudah direbut paksa dengan tidak hormat dan dengan cara yang menjijikan oleh lelaki yang tidak ia kenal. Syafitri seperti di Kuliti hidup-hidup di tengah gerayangi lelaki bejat.
Embun pagi mulai terliahat menempel di dedaunan padi yang sudah mulai menguning membawa kebahagiaan bagi pemiliknya. Akan tetapi tidak dengan pagi ini, Ia melilat ke arah gubuk tempat peristirahatannya ketika lelah saat bekerja di ladang, Ter geletak sesosok tubuh pilu berbalut kain sarung miliknya yang selalubia pakai Shalat.
"Astagfirullah...... Mah kadie ie di saung aya jelema (mah kesini di dalam gubug ada orang). (*dalam bahasa sunda)
"Aya naon bapa meni gogorowokan atuh, era kubatur gera!!!di tempoken.(ada apa bapa kenapa berteriak-teriak, malu di liatin orang) dalam bahasa sunda*.
Istrinya mendatangi suaminya yang masih berdiri kaku karna ia menyangka bahwa yang ada di gubuknya itu adalah mayat korban pembunuhan.
Setelah didekati oleh Istrinya dan diperiksa, sesosok itu ia menyadari bahwa orang itu adalah korban pemerkosaan tadi malam. dan Ia membangunkan tubuh ringking yang penuh luka pukulan dan pemaksaan dengan tangan yang bergetar dan menahan air mata. ia melihat tubuh itu bergerak dan mulai mengluarkan suara pilu yang manyayat hati nya. karna ia mengetahui siapa yang terbaring digubuknya itu.
Syafitri!!!!! ya Syafitri. wanita pekerja keras, saholehah dan terpandang sebagai wanita panutan di desanya sudah dalam keadaan menyedihkan seperti itu. ia berteriak sejadi jadinya membuyarkan para petani yang sedang bekerja di ladang dan menghampiri ke tempat nya.
di waktu yang hampir bersamaan adik dan ibunya sudah di bawa warga yang akan berangkat kepasar pada shubuh itu, mereka dibawa ke rumah mereka dan di kerumuni para warga dan para tetangga yang mulai penasaran apa yang terjadi kepada mereka.
Bagai di hantam batu yang besar setelah meceritakan kejadian tadi sore, sekarang Ia mendengar bahwa anak yang ia sayangi dan ia banggakan ditemukan dengan keadaan yang memperihatinkan dengan sisa-pelecehan seksual. yang anaknya alami. Ia terpukul dan menangis sejadi jadinya sampai taksadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments